Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Hadian Budiman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Mengenal Jenis Konstruk Ukur dan Prosedur Pengukurannya
Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
2
Atribut Ukur Inteligensi Dinamakan atribut karena hal itu merupakan properti yang melekat pada sebuah objek. Atribut adalah objek dalam proses pengukuran. Kita tidak mengukur meja akan tetapi atribut meja (panjang, luas, kualitas dsb), demikian juga manusia. Manusia bukan objek ukur akan tetapi atribut yang mereka miliki yang dijadikan objek ukur Pelaksanaan Efektifitas? Kecepatan? Sikap Kepribadian FISIK
3
Konstruk Ukur Konstruk ukur adalah sebuah konsep yang menunjukkan sebuah atribut mengenai sesuatu (manusia, benda dsb). Konstruk ukur memiliki susunan baik komponen, struktur hubungan antar komponen yang dapat diterjemahkan menjadi alat ukur. Konstruk ukur dapat hilang digantikan dengan yang baru
4
Representasi Konstruk Ukur dalam Konsep
5
Representasi Konstruk Ukur dalam Analisis
7
Dimensionalitas Konstruk
Furr & Bacharach (2013)
8
Pertanyaan mengenai konstruk
Contoh: Rasionalitas Apakah merepresentasikan kemampuan atau non kemampuan? Kemampuan Berkaitan dengan performansi kognitif atau perilaku? Kognitif Konstruk apa yang memiliki korelasi positif dengannya? Inteligensi, adaptasi, kompetensi, critical thinking Konstruk apa yang memiliki korelasi negatif dengannya? Taklid, kesalahan berpikir Apa implikasi/konsekuensi dari konstruk tersebut Pengambilan keputusan, pengatasan masalah, pilihan thd proritas
9
Tipe Konstruk Psikologis Individu
10
Kemampuan (Abilitas) Non Kemampuan Potensial
Kemampuan yang belum teraktualiasikan secara praktis (misalnya inteligensi). Aktual Kemampuan yang telah teraktualiasikan secara praktis (misalnya prestasi, kompetensi). Non Kemampuan Kepribadian (Nilai, Minat, Sikap, Gaya Hidup)
11
Peta Tujuan Tes Psikologi
Umum (Inteligensi) Abilitas Potensial Khusus (Bakat) Kognitif Abilitas Aktual (Prestasi) Atribut Individu Non Kognitif
12
Apakah hubungan antara syaraf dan konstruk ukur?
13
Bipolar Koheren Orthogonal
Unipolar A B B A B C Bipolar C Bipolar Koheren Orthogonal Konstruk = A+B Konstruk = A-B Konstruk = A+B (?) Mengukur atribut psikologis secara berlawanan Aspek mengukur hal yang berkebalikan, sehingga besarnya nilai satu aspek merupakan kecilnya aspek yang lain Mengukur atribut psikologis secara koheren Aspek memiliki arah yang sama sehingga ketiganya dapat dijumlahkan Mengukur atribut psikologis yang berbeda Aspek mengukur arah yang berbeda sehingga tidak dapat dijumlahkan
14
Atribut Kontinum Atribut bersifat kontinum (unipolar) Atribut ini memiliki derajat yang berjenjang, misalnya kontinum dari rendah ke tinggi (misalnya, inteligensi, kecemasan, keuletan) Atribut bersifat kontinum (bipolar) Atribut ini memiliki derajat yang berjenjang yang berlawanan, rendahnya satu merupakan tingginya yang lain dan sebaliknya (misalnya, introvert vs. extrovert)
15
Atribut Kontinum vs. Kategorikal
Atribut bersifat multikontinum (multipolar) Atribut ini memiliki beberapa arah jenjang. Misalnya bakat (klerikal, spatial, numerikal, visual dsb) Semua komponen di dalam atribut tersebut tidak dapat dijumlahkan Semua komponen ditampilkan dalam bentuk profil
16
Atribut Kontinum vs. Kategorikal
Atribut bersifat kategorikal (tipologi) Atribut ini tidak memiliki derajat yang berjenjang, namun menunjukkan tipe yang menunjukkan kekhasan dalam bentuk tipe-tipe Individu dipetakan ke dalam tipe-tipe yang bersifat unik dan eksklusif
18
Contoh Skala Ipsatif Learning Style Inventory MBTI
No Pertanyaan Jawaban 1 Saya menyukai a. belajar dengan menggunakan tangan/praktek b. belajar dengan cara berfikir dan memberikan penjelasan 2 Saya cenderung a. mendasarkan dengan perasaan ketika memutuskan sesuatu b. mendasarkan dengan penjelasan logis ketika memutuskan sesuatu 3 Saya belajar lebih efektif dari a. guru b. teman MBTI No Butir 1 Ketika anda pergi ke sebuah tempat... (a). Merencanakan apa yang dilakukan (b). Spontan melakukan apa yang ingin dilakukan Jika anda seorang guru, anda mengutamakan... (a). Pendalaman aplikasi (b). Pendalaman teori
19
19 Orthogonal Koheren Bipolar Taxon 1 2 3 4 5 6 7 Eks Eks* Int X 1 5 2
C 4 5 3 2 6 7 Orthogonal Koheren Bipolar Langsung dijumlahkan Analisis: Korelasi Salah satu dimensi dibalik sebagai unfavorable Analisis: Korelasi Tiap dimensi dilihat sebagai variabel terpisah Regresi Berganda Subjek X A 1 B C 2 D E Taxon McGrath, R.E. & Walters, G. D. (2012) Taxometric Analysis as a General Strategy for Distinguishing Categorical From Dimensional Latent Structure. Psychological Methods. Vol. 17, No. 2, 284–293 Tipologi (Nominal) Analisis: Uji-t/Anova 19
20
Tipe, Koheren, Bipolar, Ortogonal ?
Task Oriented Process oriented Output oriented Metacog. Awr. of Reading Strat Global Reading Strategy Problem-Solving Strategy Support Reading Strategy Self Control Internal Eksternal Motivation Self-determined motivation Introjected regulation Amotivation Interpersonal relationships Affiliation - Nurturance Aggression – Defendence Org. Citizenship Behavior Helping Behavior, Sportsmanship, Organizational Loyalty, Organizational Compliance, Individual Initiative, Civic Virtue, and Self Development Performance on Work Recognising conflicts Applying standards Communication Operating facilities Learning Styles Abstract conceptualisation Reflective observation Concrete experience Active experimentation Leadership Transformational Transactional
21
Contoh-Contoh Konstruk Psikologis Individu
23
Isu #1 Pengembangan Tes Paralel
Domain Sampling Model Konstruk Ukur Dimensi, Domain, Aspek, Facet Sampel Indikator keperilakuan Penulisan Butir Derajat Operasional semakin meningkat Level kesubstitutifannya semakin meningkat Domain Sampling. The process of selecting test items to represent a specified universe of performance. (APA, AERA, NCME, 1999) A test is a set of stimuli administered to an individual or a group under standard conditions to obtain a sample of behavior for assessment.
24
Isu #1 Pengembangan Tes Paralel
DOMAIN SAMPLING THEORY assumes that the items that have been selected for any one test are just a sample of items from an infinite domain of potential items. WITH TESTS DESIGNED UNDER A CTT FRAMEWORK, examinees can be compared if and only if they receive the exact same item set (Embretson & Reise, 2000). …The conditions included the equality of means and variances across test forms, as well as equality of covariances with external variables (Gulliksen, 1950) THE PARALLEL TEST THEORY assumes that two or more tests with different domains sampled (i.e., each is made up of different but parallel items) will give similar true scores but (might) have different error scores. Teori Tes Klasik belum cukup mampu memanfaatkan teori domain sampling theory
25
Contoh-Contoh Konstruk Psikologis Individu
26
Contoh Konstruk Psikologis: Inteligensi
Konsep Mengenai Inteligensi Kecenderungan untuk menentukan dan mempertahankan arah, kemampuan untuk otokritik dan kemampuan untuk beradaptasi dengan maksud menacapi tujuan (Binet); Kemampuan untuk melakukan responsi yang baik (Anastasi) Kemampuan membentuk konsep dan memahami keberartiannya (Terman) Kemampuan individu menyesuaikan diri secara memadai ke keadaan yang relatif baru di dalam hidup (Pintner) Daya untuk meresponsi dengan baik dari pandangan kebenaran atau fakta (Thorndike) Sumber: Naga (tanpa tahun)
27
Contoh Domain Inteligensi
1. Penalaran Fluid 2. Working Memory 3. Long-term Memory 4. Proses Visual 5. Proses Auditory 6. Proses Kecepatan 7. Comprehension 8. Reading 9. dsb
28
General Intelligence (Kecerdasan Umum)
Kecerdasan umum adalah abilitas individu yang bersifat umum, tidak menjelaskan satu abilitas secara spesifik. Pendekatan terhadap kecerdasan secara umum Kecerdasan umum memperoleh pengetahuan dan mendapatkannya untuk situasi yang baru.
29
Penalaran merupakan pusat dari inteligensi umum
30
Tes Potensi Akademik/Bakat Skolastik
Penelitian menemukan bahwa secara keseluruhan tes potensi akademik merupakan ukuran yang cukup untuk menjelaskan kecerdasan secara umum. Di sisi lain, tes potensi akademik adalah instrumen yang berguna dalam memprediksi fungsi kognitif. Terlebih ketika instrumen lain untuk mengukur kecerdasan belum tersedia, terlalu memakan waktu, atau terlalu mahal. Para peneliti kemudian merekomendasikan bahwa skor yang dilaporkan oleh tes potensi akademik sebagai skor pada faktor kemampuan umum, ditambah kemampuan penalaran kuantitatif dan penalaran verbal terpisah. Skor tes potensi akademik dapat dikonversi menjadi skor yang dapat dipakai untuk memprediksi IQ dengan tepat. Meskipun skor tes potensi akademik tanpa konversi tetap diterima, namun tes potensi akademik yang telah dikonversi ke skor IQ memiliki banyak manfaat, misalnya ketika peneliti hendak melakukan studi perbandingan.
31
Bentuk bentuk Penalaran Figural
32
Landasan Teori TPA/TIU/TBS
Kecerdasan individu dapat dibagi menjadi dua jenis: Kecerdasan Fluid Kecerdasan Terkristal Individu berkerja dalam berbagai konteks Konteks angka Konteks Gambar Bentuk Fokus pengerjaan soal adalah penalarann (mengenali pola, mengatasi masalah, menggeneralisasikan pola, mengatasi kompleksitas di situasi baru)
33
Implikasi Tes Potensi Tes Prestasi
Tidak banyak dipengaruhi oleh hasil belajar Tidak terkait dengan satu materi pelajaran Subjek tidak mengetahui materi yang akan diujikan Hasilnya relatif stabil meski individu belajar Tes Prestasi Dipengaruhi oleh hasil belajar Terkait dengan materi mata pelajaran Subjek mengetahui materi yang akan diujikan Hasilnya akan meningkat juka individu belajar
34
Tes Potensi vs. Tes Prestasi
Tidak memerlukan usaha belajar mengenai materi tertentu Bersifat menetap Memprediksi kinerja di masa datang Tingkat kesulitan bervariasi, tidak tergantung pada tujuan tes (i.e. seleksi) Lebih cenderung mengacu pada norma (membedakan) Memerlukan belajar materi secara khusus Bersifat temporer Menunjukkan hasil kinerja di masa lalu Tingkat kesulitan bervariasi, dapat tergantung pada tujuan tes (i.e. seleksi) Lebih cenderung mengacu pada kriteria (i.e., paham, etc)
35
Contoh Konstruk Psikologis: Bakat
Bakat adalah sekelompok kemampuan khusus yang diperlukan untuk mendukung suatu kegiatan tertentu. Bakat adalah kemampuan dasar individu untuk belajar secara efektif dan efisien, dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai kombinasi antara bawaan sejak lahir, lingkungan, pola asuh dsb. TES BAKAT Dirancang untuk mengukur bakat alam dan melibatkan serangkaian tugas terpisah yang masing-masing menarik bakat yang berbeda. Hasil membantu individu untuk menentukan kemampuan bawaan yang memudahkan bagi dia untuk belajar atau melakukan hal-hal tertentu. Pekerjaan yang berbeda membutuhkan bakat tertentu yang berbeda
36
Contoh Konstruk Psikologis: Kepribadian
Kepribadian adalah seperangkat atribut individual (misalnya nilai, sikap, minat) yang bersifat stabil. Kepribadian menentukan bagaimana tanggapan individu terhadap situasi Kepribadian menjelaskan bagaimana antara satu orang dengan orang lainnya memiliki kesamaan dan perbedaan dalam hal tertentu
37
Contoh Representasi dari Kepribadian
Sikap. Evaluasi umum terhadap sebuah objek Mendukung – Tidak mendukung Minat/Preferensi. Kecenderungan dalam diri anda untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek Suka – Tidak suka Opini. Pendapat atau posisi anda mengenai objek tertentu Seharusnya – Tidak seharusnya Perilaku Aktual. Perilaku yang anda tunjukkan (telah atau akan) anda tunjukkan Menghindar - Mendekati Emosi. Perasaan anda ketika menghadapi sebuah situasi. Marah – Sedih
39
Urutan manifestasi Kepribadian
Gaya Hidup Tingkah Laku Minat (intensi) Sikap Ciri Sifat/karakteristik (trait) Nilai (values) Belief
40
Contoh Konstruk Psikologis: Kompetensi
Pengertian Kompetensi adalah kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk berhasil melakukan tugas yang ditetapkan pada seting tertentu. Kompetensi sering berfungsi sebagai dasar untuk standar kemampuan (basis for skill standard) yang menentukan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja serta kriteria pengukuran potensial untuk menilai capaian kemampuan.
41
Model Kompetensi Bakat Sifat Kepribadian Karakteristik Biografis
Professional practice Kompetensi Dasar Pelatihan Pengetahuan Skill Sikap Pendidikan Akademis Bakat Sifat Kepribadian Karakteristik Biografis Competence includes a broad range of knowledge, attitudes, and observable patterns of behaviour which together account for the ability to deliver a specified professional service (WHO)
42
Jenis Kompetensi Core Competency : Technical Competency :
Kompetensi yang berguna pada setiap kelompok jabatan untuk semua orang dalam organisasi Technical Competency : Kompetensi yang unik dan sesuai dengan klasifikasi atau kelompok pekerjaan tertentu
43
CIRI-CIRI KOMPETENSI Kompetensi memiliki fokus dan konteks, yaitu kehidupan nyata dan berbagai peranan. Kompetensi dibentuk melalui integrasi dan aplikasi yang kompleks dari berbagai kemampuan. Kompetensi merefleksikan pengetahuan, sikap dan nilai, dan keterampilan secara seimbang. Kompetensi ditandai dengan kinerja, bukan hanya penguasaan pengetahuan, sikap dan nilai, keterampilan saja
44
Kompetensi Berupa kata kerja untuk saat ini
Mengonversi meter ke inchi Pernah mengukur panjang lapangan Setiap tindakan mengarah pada suatu objek Mengidentifikasi penyebab butir tes yang berdiskriminasi rendah Mengenali suatu objek Tindakan yang dilakukan terukur atau teramati Mendeskripsikan bagian-bagian radio Memikirkan masalah penyebab banjir Setiap kompetensi berdasarkan pada performansi Mengevaluasi tes dengan menggunakan teori klasik dan teori modern Mengenali
45
Lembar Check List
46
Format Pengukuran
47
INDEKS Indeks dibangun melalui pencacahan dari efek atau angka secara akumulatif. Setiap jenis responden diberi skor berdasarkan atribut yang diukur. SKALA Sebuah skala dibangun dengan menetapkan skor untuk berbagai intensitas atribut ukur. Pada sebuah skala, tanggapan tersusun dalam urutan intensitas tanggapan maupun respons.
48
Pengukuran Formatif Indikator yang diukur merepresentasikan hal-hal yang mempengaruhi kondisi yang diukur Contoh: Indeks keselamatan kerja, Indeks penyebab stres Pengukuran Reflektif Indikator yang diukur merepresentasikan kemampuan/kondisi yang diukur Contoh: Tes kompetensi, Tes Pemahaman
49
Indikator Formatif dan Reflektif
Fasilitas Loyalitas Kepuasan Layanan Keramahan Emosional Informasi Kebanggaan Kemudahan Sosialisasi Indikator Formatif Indikator Reflektif Indikator Reflektif Indikator Formatif Kausalitas Konstrak laten dimanifestasikan dalam sejumlah indikator Seperangkat indikator mempengaruhi konstrak laten Eror Pengukuran Berada pada tataran butir Berada pd konstrak latennya Korelasi antar indikator Diutamakan korelasinya yang tinggi Tidak diharapkan, karena terlalu tinggi justru menunjukkan overlap Dampak mengurangi indikator Mengurangi satu indikator tidak mengubah konstrak laten Mengurangi satu indikator akan mengubah struktur konstrak laten
50
Tipe Indikator Reflective indicators Formative indicators Reactive
X1 X2 X3 X4 e1 e2 e3 e4 F F X1 X2 X3 X4 e1 e2 e3 e4 X1 X2 X3 X4 Ref: Hayduk et al. (2007)
51
SIKAP Sikap adalah derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek Sikap diekspresikan oleh respon SETUJU (positif) dan respon TIDAK SETUJU (negatif) Pengungkapan yang reliabel terhadap sikap dilakukan dengan menggunakan Skala Sikap (Attitude Scale) Skala Sikap berisi Pernyataan-pernyataan Sikap (Attitude Statements)
52
Domain Kompetensi Cakupan Level Materi indikator Materi 1 Know
Standar, aturan Tes Pemahaman Mengenal Materi 2 Accept Sikap Inventory Memahami Materi 3 Able to Aplikasi Kasus standar Mengaplikasikan Skilled Kasus kompleks Menganalisis Expert Kreativitas, evaluasi Kasus Mengevaluasi Mencipta
53
Konsep Asesmen – Target Ukur
Indikator TARGET PENGUKURAN Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator TARGET PENGUKURAN. Adalah konstrak/konsep yang diukur. Konsep ini sifatnya umum sehingga perlu dijabarkan menjadi indikator. INDIKATOR. Adalah turunan dari konsep yang bersifat khusus dan terlihat secara langsung.
54
Ia yang tidak berani berpikir adalah budak. William Drummond
Dimensi Intelektual DIMENSI INDIKATOR TERUKUR Penalaran Berpikir sistematis dan rasional Dapat melakukan analisis dengan tajam Dapat melakukan evaluasi yang kritis dan positif Mudah menyerap dan memahami informasi Kreatifitas Memiliki ide dan gagasan yang orisinil Mampu memadukan berbagai ide dan gagasan Mampu melakukan perencanaan dengan baik Mampu memecahkan masalah (problem solving) Pengetahuan Memiliki wawasan yang luas Mampu memberikan alasan berdasarkan fakta Memiliki kosa kata yang luas Memiliki rasa ingin tahu yang besar Ia yang tidak mau berpikir adalah orang fanatik. Ia yang tidak dapat berpikir adalah orang bodoh. Ia yang tidak berani berpikir adalah budak. William Drummond
55
Dimensi Kepribadian DIMENSI INDIKATOR TERUKUR Ketekunan (ulet)
Tahan terhadap tekanan Bekerja cepat dan tidak melakukan penundaan Mengejar prestasi (achievement seeking), bersemangat Mandiri, disiplin dan bertanggung jawab Konsisten Kestabilan Emosi Jarang merasa cemas Optimis dan memiliki keyakinan yang mantap Tidak mengeluh dengan kondisi diri Sering mengekspresikan emosi positif Harga Diri Talk active dan asertif Melakukan atribusi secara internal Jujur dan terbuka Mempertahankan pendapat (persisten) “Di batalyon ini saya tidak membutuhkan orang yang jago menembak. Tetapi orang yang dapat berpikir jernih ketika membawa senapan” Anonim
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.