Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehdeffy maryati Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati 1706080395 PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
2
PENDAHULUAN Pulpektomi & PSA gigi sulung Controver sial - Kerusakan benih gigi permanen - Anatomi saluran akar gigi sulung
3
Indikasi & kontra indikasi Indikasi Gigi dengan nekrosis pulpa Gigi yang masih dapat direstorasi Ro : menunjukkan akar intact & resorbsi < 1/3 Gigi diperlukan untuk tetap bertahan Kontra indikasi o Gigi tidak dapat direstorasi o Resorbsi akar interna o Gigi dengan perforasi dasar kamar pulpa o Resorbsi akar patologis > 1/3 o Kehilangan tulang patologis o Lesi periapikal melibatkan benih gigi permanen
4
Prosedur Pulpektomi Akses saluran akar Penentuan panjang kerja Cleaning & shaping irigasidesinfeksiobturasi
6
Akses pembukaan saluran akar Gigi anterior Pembukaan saluran akar dilakukan dari permukaan lingual. Pada insisif yang mengalami pewarnaan dilakukan pendekatan facial diikuti restorasi komposit untuk menambah estetik
7
Akses pembukaan saluran akar Gigi posterior Akses sama dengan gigi permanen perbedaannya terdapat pada panjang mahkota, bentuk mahkota bulbous dan dinding dentin yg tipis dari kamar pulpa
8
Penentuan Panjang Kerja Menggunakan radiografi dengan file pada saluran akar Panjang kerja harus dikurangi 2-3 mm dari ujung apeks
9
Root Canals cleaning & shaping Preparasi biomechanical menggunakan file NiTi Ukuran file minimal 30 sampai 35 Saluran akar diperbesar sampai beberapa ukuran dari file awal
10
Irigasi saluran akar Penting untuk mencapai ramifikasi akar yg tidak terjangkau secara mekanikal Menggunakan larutan NaOCl dengan tekanan ringan diikuti oleh cairan saline.
11
Bahan irigasi saluran akar NaOCl Paling sering digunakan Antibakteri & melarutkan jaringan nekrotik, jaringan pulpa vital & komponen organik dentin dan biofilm Efisien melawan organisme patogen Chlorhexidine Toksisitas lebih rendah dibandingkan NaOCl Merupakan agen antimikroba spektrum luas Efek bakteriostatik & bakterisidal
12
Bahan irigasi saluran akar NaCl Sebagai bahan tambahan untuk irigasi Normal saline 0,9% digunakan sebagai pembilasan terakhir pada saat irigasi.
13
Desinfeksi saluran akar ChKM Memiliki aktivitas desinfeksi yang kuat terutama terhadap E. Faecalis Efek antibakteri durasi pendek. Biokompatibilitasnya kecil
14
Obturasi saluran akar ZOE merupakan bahan yang paling sering digunakan Dengan konsistensi padat, bahan dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan instrumen plastik atau jarum lentulo kemudian dipadatkan menggunakan plugger & cotton pellet Aplikasi ZOE juga dapat menggunakan syringe endodontik
15
Bahan Obturasi ideal Dapat teresorbsi bersamaan dengan akar gigi sulung Tidak berbahaya terhadap jaringan periapikal & benih gigi permanen Bersifat antiseptik Dapat mengisi saluran akar dengan mudah
16
Bahan Obturasi ideal Melekat pada dinding saluran akar Tidak shrinkage Mudah dihilangkan, jika diperlukan Radiopak Tidak menyebabkan pewarnaan
17
Keberhasilan perawatan pulpa gigi sulung Gigi melekat kuat & tidak sakit Resorbsi gigi sulung normal Tidak ada infeksi Periodontal normal Tidak mengganggu pembentukan & erupsi gigi tetap
18
Laporan Kasus
19
23 Mei 2018 Pasien anak perempuan, usia 4 th 2 bln datang dengan keluhan keempat gigi depan atas berlubang sejak sekitar 2 tahun yang lalu, kadang kadang suka berdarah tetapi pasien tidak mengeluh sakit. Gigi tersebut belum pernah dirawat.
20
Keadaan umum anak baik & tidak dalam perawatan dokter Riwayat anak dalam kandungan sehat, normal, cukup bulan Anak minum ASI esklusif dari usia 0-5 bulan, dan minum susu formula dari usia 6 bulan-4 tahun dengan menggunakan botol. Anak pernah dirawat di RS Hermina Jatinegara karena penyakit Gastro enteritis pada usia 1 thn 8 bln Anak memiliki kebiasaan buruk yaitu mengemut makanan Kebiasaan menyikat gigi mulai dilakukan pada usia 2 tahun, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari tetapi tidak teratur dengan bantuan ibu
21
Pemeriksaaan Klinis Ekstra Oral Tidak ada asimetri wajah kelenjar getah bening teraba, lunak dan tidak sakit Intra Oral Terdapat hiperemi gingiva regio 54, 55, 64, 65, 75 dan 74 Frenulum labialis atas : tinggi, labialis bawah : rendah dan lingualis : rendah Bidang terminal Molar dua sulung kanan dan kiri : Lurus Status kebersihan mulut : OH buruk
22
Intra oral Gigi 52 : karies mencapai pulpa, S(-), P(-), T(-) Gigi 51 : karies mencapai pulpa, S(+), P(-), T(-) Gigi 61 : karies mencapai pulpa, S(+), P(-), T(-) Gigi 62 : karies mencapai pulpa, S(-), P(-), T(-) Diagnosa : 52, 62 Karies mencapai pulpa Non Vital 51, 61 Karies mencapai pulpa Vital Rencana perawatan : Pulpektomi + Compomer Crown
23
Gambaran klinis & radiografi
24
Penatalaksanaan Kasus Kunjungan 1 : DHE & oral profilaksis Anastesi lokal Open access gigi 52, 62 dan ekstirpasi pulpa gigi 51,61 Pengukuran panjang kerja dan preparasi saluran akar: 52 : file 50/14 mm, 51: 50/12 mm, 61 : 50/10mm, 62 : 50/14mm Irigasi saluran akar dengan NaOCl 1 % dan NaCl Medikamen Chkm dan penambalan sementara
25
Kunjungan 2 Kunjungan 2: Gigi 52,51,61,62 : keluhan subjektif(-), P(-), fistel (-), Ts intak (+) Bongkar tambalan sementara Irigasi NaOCl 1 % Pengisian dengan Zinc Oxide eugenol dan penambalan sementara
26
Kunjungan 3 Kontrol pengisian : keluhan subjektif (-), P(-), T(-), fistel (-), Ts intak (+) Preparasi dan pemasangan Compomer Crown gigi 52,51,61,62
27
Gambaran radiografi & klinis Kontrol 3 bulan post pengisian
28
Pembahasan
29
Pada anak dengan kebiasaan buruk mengemut makanan dan minum susu botol Karies terutama terjadi di anterior
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.