Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBudi Kurniawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SEPUTAR HUKUM HADIAH PROMOSI, SAYEMBARA, UNDIAN, DAN JUDI
Oleh : KH. M. Shiddiq Al-Jawi, S.Si, MSI
2
(5) Sayembara / Perlombaan Promosi
POKOK BAHASAN (1) Judi (2) Undian (3) Hadiah (4) Hadiah Promosi (5) Sayembara / Perlombaan Promosi
3
JUDI (MAISIR, GAMBLING)
4
Bahasa Arabnya : maisir atau qimaar. Definisi judi :
القمار هو كل لعب يشترط فيه أن يأخذ الغالب من المغلوب شيئا “Judi adalah setiap permainan yang mensyaratkan pihak pemenang mengambil sesuatu [harta] dari pihak yang kalah.” (Prof. Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 281).
5
Dari definisi judi tersebut, judi harus memenuhi 3 (tiga) syarat :
(1) Ada suatu permainan (la’bun), yang fungsinya untuk menentukan pemenang, misalnya sepak bola, adu jago, catur, tinju, dsb. (2) Ada harta [taruhan] yang berasal dari para peserta. (3) Ada pengambilan harta oleh pihak pemenang dari pihak yang kalah.
6
J U D I Judi hukumnya haram dalam Islam, dan merupakan dosa besar (kaba`ir). Dalilnya QS Al Maa`idah [5] : 90, Qarinah (indikasi) keharamannya datang dari banyak segi a.l. : (1) menggunakan taukid “innama” (2) merupakan perbuatan syaitan. (3) ada perintah untuk menjauhinya. (4) harapan keberuntungan bagi yang menjauhi judi.
7
UNDIAN (QUR’AH. LOT)
8
Bahasa Arabnya : al qur’ah. Definisi undian :
القرعة هي استهام يتعين به نصيب الإنسان “Undian adalah penentuan bagian yang dilakukan untuk menentukan bagian / perolehan manusia.” (Prof. Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 275).
9
U N D I A N Undian adalah cara untuk menentukan satu orang yang akan mendapatkan hak dari sejumlah orang yang juga sama-sama berhak, tetapi tidak mungkin semuanya mendapatkan hak tersebut. (Tafsîr al-Qurthubî, XV/125) Undian hukum asalnya boleh (ja`iz), sebab pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
10
U N D I A N Undian yang dilakukan Rasulullah SAW :
(1) Jika Rasulullah SAW hendak melakukan perjalanan, beliau melakukan undian di antara istri-istri beliau, untuk menentukan siapa istri yang ikut. (HR Bukhari) (2) pernah ada seorang laki-laki yang sakit menjelang matinya, lalu membebaskan enam orang budak yang dimilikinya. Rasulullah SAW lalu melakukan undian untuk menentukan siapa budak yang boleh dibebaskan, yaitu sepertiganya (dua orang).
11
U N D I A N (3) ada dua orang lelaki yang mengadukan perkaranya kepada Rasulullah SAW, yaitu masalah warisan berupa suatu harta yang sudah tak bisa lagi dibedakan dengan jelas siapa yang berhak. Rasulullah SAW lalu lalu memerintahkan keduanya untuk melakukan undian untuk menentukan siapa yang berhak mendapat warisan.
12
U N D I A N Undian hukumnya menjadi haram jika menjadi sarana untuk sesuatu yang haram, misalnya sarana perjudian. Contohnya : undian untuk mendapatkan hadiah dalam gerak jalan santai atau sepeda santai. Tetapi hadiah yang diundikan tersebut berasal dari uang pendaftaran peserta. Maka undian dengan hadiah seperti ini menjadi sarana perjudian. Sebab, hadiah yang diperoleh berasal dari harta yang dikumpulkan oleh peserta.
13
HADIAH (GRANT)
14
H A D I A H Bahasa Arabnya : hadiyyah, ‘athiyyah, jaa`izah, hibah.
Definisi hadiah : الهدية : هي ما يعطى فيقصد بها إكرام شخص معين إما لمحبة وإما لصداقة وإما لطلب حاجة “Hadiah adalah apa-apa yang diberikan dengan maksud untuk menghormati orang tertentu, baik karena kecintaan maupun karena pertemanan, atau untuk memenuhi suatu hajat (kebutuhan).” (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 197).
15
الهبة : تمليك في الحياة بغير عوض
H A D I A H Definisi hibah : الهبة : تمليك في الحياة بغير عوض “Hibah adalah memberikan kepemilikan [harta] kepada orang lain pada saat hidup tanpa ada kompensasi” (Rawwas Qa’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 379).
16
Hukum asal hadiah adalah boleh (Ja`iz) Sabda Rasulullah SAW :
تهادوا تحابوا ”Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian saling mencintai.” (HR Thabrani dan Baihaqi)
17
Jika terdapat unsur yang mengharamkan, hadiah menjadi haram hukumnya.
Namun bolehnya hadiah tersebut disyaratkan tidak disertai dengan unsur-unsur yang mengharamkan. Jika terdapat unsur yang mengharamkan, hadiah menjadi haram hukumnya. Contoh : (1) hadiah yang zatnya berupa barang yang diharamkan, seperti khamr.
18
H A D I A H (2) hadiah yang mendorong penerimanya berbuat maksiat, seperti pemberian kondom kepada pemuda yg belum / tidak menikah. (3) hadiah yang berasal dari produsen barang / jasa yang muamalahnya diharamkan syara’, misalnya hadiah dari perusahaan khamr atau bank konvensional.
19
HADIAH PROMOSI
20
HADIAH PROMOSI Bahasa Arabnya : al hadaayaa at taswiiqiyyah, al hadaayaa al tarwiijiyyah. Definisinya : الهدية التسويقية هي ما يمنحه التجار والباعة للمستهلكين من سلع وخدمات دون عوض مكافأة أو تشجيعاً أو تذكيراً “Hadiah promosi adalah apa-apa yang diberikan oleh pedagang atau penjual kepada konsumen berupa barang dan jasa tanpa kompensasi sebagai balasan, atau pemberi dorongan, atau sebagai pengingat.” (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 197).
21
HUKUM HADIAH PROMOSI Syaih Ziyad Ghazal berkata :
تجوز الهدايا التسويقية سواء وعد بها المشتري أم لم يوعد ، وسواء كانت داخل السلعة أم خارجها ، وسواء كانت مشروطة بجمع أجزاء مفرقة من أعداد سلعة ما أم كانت غير مشروطة “Hadiah promosi hukumnya boleh, baik dijanjikan atau tidak kepada pembeli, baik termasuk dalam barang dagangan maupun di luar barang dagangan, baik disyaratkan mengumpulkan bagian tertentu dari sejumlah barang dagangan atau tidak disyaratkan.” (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm ).
22
HUKUM HADIAH PROMOSI Dalil bolehnya hadiah promosi :
(1) Dalil umum bolehnya hadiah atau hibah. Sebab hadiah promosi, faktanya adalah hibah dari penjual kepada pembeli. Maka hukum bolehnya hibah dapat diterapkan pula pada hadiah promosi. Jadi hukum hadiah promosi adalah boleh, meskipun cara penjual memberikan hadiah dapat beraneka ragam (hadiah langsung/undian/ mengirim bungkus produk, dsb).
23
HUKUM HADIAH PROMOSI (2) Dalil khusus, yaitu sabda Rasulullah SAW :
من ابتاع عبداً وله مال ، فماله للذي باعه إلا أن يشترط المبتاع “Barangsiapa menjual seorang budak yang memiliki harta, maka harta itu menjadi milik orang yang membelinya, kecuali disyaratkan lain oleh penjual.” (HR Bukhari). Hadits ini membolehkan membeli suatu barang (budak), yang disertai dengan barang lain (harta budak) sebagai hadiah yang melekat pada barang asal.
24
HUKUM HADIAH PROMOSI Hadiah promosi hukumnya menjadi haram, jika terdapat unsur yang mengharamkan. Contoh hadiah promosi yang diharamkan : (1) hadiah undian berupa barang yang mahal (bukan barang murah), misal mobil atau rumah, ketika pembeli lebih bermaksud memperoleh hadiah daripada membeli barang. Hadiah semacam ini termasuk judi yang diharamkan. Al Jawa`iz Ahkamuha Al Fiqhiyyah, hlm. 135
25
HUKUM HADIAH PROMOSI (2) hadiah dengan undian, di mana harga barang telah dinaikkan dari harga normal untuk menyediakan hadiah. Ini diharamkan karena termasuk judi. Al Jawa`iz Ahkamuha Al Fiqhiyyah, hlm. 137 (3) hadiah dari bank baik bank konvensional maupun bank syariah. Hadiah ini semuanya termasuk riba yang jelas diharamkan dalam Islam. Lihat keterangan selanjutnya.
26
HADIAH DARI BANK
27
HUKUM HADIAH PROMOSI Hadiah ini adalah hadiah dari bank yang diberikan kepada para nasabah yang mempunyai tabungan di bank. Hadiah ini bisa berupa barang atau manfaat (jasa) misalnya diberangkatkan umrah / haji, dan sebagainya. Hadiah dapat berupa hadiah dengan undian ataupun hadiah langsung Hadiah ini semuanya termasuk riba yang jelas diharamkan dalam Islam.
28
HUKUM HADIAH PROMOSI Mengapa haram?
Sebab simpanan/tabungan (wada`i’) dari nasabah di bank konvensional secara syar’i dianggap qardh (utang/pinjaman) yang diberikan nasabah kepada bank. Jadi, hubungan antara bank dan nasabah adalah hubungan antara pihak pemberi utang (muqridh), yaitu nasabah, dengan pihak yang berhutang (muqtaridh), yaitu bank. Padahal nash syara’ telah mengharamkan pihak muqridh (nasabah) menerima hadiah dari pihak muqtaridh, yaitu bank.
29
HUKUM HADIAH PROMOSI Sabda Rasulullah SAW :
إذا أقرض أحدكم قرضاً، فأهدى إليه، أو حمله على الدابة، فلا يركبها، ولا يقبلها، إلا أن يكون جرى بينه وبينه قبل ذلك “Jika seseorang dari kamu memberi pinjaman (qardh), lalu dia diberi hadiah, atau dinaikkan ke atas kendaraan, janganlah dia menaikinya atau menerimanya, kecuali sebelumnya hal itu sudah pernah terjadi antara dia (pemberi pinjaman) dan dia (penerima pinjaman).” (HR Ibnu Majah)
30
HUKUM HADIAH PROMOSI Bolehkah hadiah undian/langsung dari bank syariah? Jika hadiah itu berasal dari rekening tabungan (wadi’ah) jelas haram, sebab termasuk riba yang lahir dari qardh. Adapun hadiah dari rekening investasi (al hisabat al istitsmariyyah), sebagian ulama membolehkannya dengan syarat hadiah diambil dari modal mudharabah, bukan dari labanya. Sebab laba bukan murni milik bank, namun milik bersama bank dan nasabah.
31
HUKUM HADIAH PROMOSI Namun kami cenderung kepada pendapat Ali As Salus yang tetap mengharamkannya. Mengapa? Sebab modal yang diberikan nasabah kepada bank bagaimana pun juga tetap dihukumi sebagai qardh, sehingga hadiah dari adanya qardh hukumnya tetap haram. (Ali As Salus, Mausu’ah Al Qadhaya Al Fiqhiyah Al Mu’ashirah, hlm. 160).
32
SAYEMBARA / PERLOMBAAN PROMOSI
33
SAYEMBARA / PERLOMBAAN PROMOSI
Bahasa Arabnya : al musabaqat at taswiiqiyyah. Definisinya : المسابقات التسويقية هي المغالبات التي يقيمها أصحاب السلع والخدمات لجذب المشترين إلى أسواق ومتاجرمعينة أو الترويج لسلع أو خدمات معينة أو تنشيط المبيعات “Sayembara promosi adalah perlombaan yang diselenggarakan oleh pemilik barang/jasa untuk menarik pembeli ke pasar atau toko tertentu, atau untuk memasarkan barang/jasa tertentu, atau untuk meningkatkan penjualan barang dagangan .” (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 200).
34
SAYEMBARA / PERLOMBAAN PROMOSI
Perlombaan promosi hukumnya asalnya boleh, dengan 2 syarat, yaitu : (1) tidak adanya penambahan harga, Berarti kalau ada penambahan harga, perlombaan promosi itu haram. (2) hadiahnya ma’lum (diketahui dengan jelas) Berarti jika hadiahnya majhuul (tidak diketahui dengan jelas) hukumnya haram. (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 200).
35
SAYEMBARA / PERLOMBAAN PROMOSI
Perlombaan promosi (quiz dll) yang dilakukan melalui telepon atau SMS, hukumnya boleh, dengan 2 syarat, yaitu : (1) tarif telepon atau pulsa wajib normal, tidak boleh ada penambahan karena perlombaan, Berarti kalau ada penambahan tarif perlombaan promosi itu haram. (2) pihak perusahaan (penyelenggara) tidak mengambil sesuatu dari perusahaan telekomunikasi (Ziyad Ghazal, Masyru’ Qanun Al Buyu’, hlm. 201).
36
TERIMA KASIH WASSALAM
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.