Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Kurnia Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
TEKNOLOGI HASIL IKUTAN TERNAK DASAR (S1/ PTH 3201/MPB) MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA
Pertemuan Minggu ke 7 Kerusakan Kulit Segar : pengawetan kulit TIM DOSEN LAB. TEKNOLOGI KULIT, HASIL IKUTAN, DAN LIMBAH PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
2
Materi dan Metode Pengawetan Kulit1
Bahan pengawet kulit yang dipergunakan untuk pangan seperti gelatin dan jelly harus aman dan tidak berbahaya. Bahan pengawet kulit untuk non pangan seperti kulit samak untuk furnitur dan sepatu atau pakaian dapat menngnkan bahan kimiawi anorganik seperti KCl dan NaF. Bahan pengawetan kulit yang mudah dan murah untuk melakukannya yaitu dengan penggaraman (NaCl) dan pementangan pengeringan dengan sinar matahari atau mesin. Pengawetan kulit garam dapat dibedakan garam basah (brine) dan garam kering
3
Materi dan Metode Pengawetan Kulit :Kering1
Pengawetan kulit dengan sisitem kering yaitu bahan pengawet ditaburkan pada bagian dalam/flesing untuk mencega kerusakan oleh mikroorganisme dan enzim yang terdapat pada kulit. Bahan kering berupa serbuk garam NaCl, KCl atau NaF. Kulit diawetkan dengan tabur garam kulit dapat ditumupuk dalam lembaran atau dilipat/digulung dan dipentang. Kulit segar diawetkan dengan dikeringkan dengan cara dipentangkan dan ditaruh dibwah sinar matahi dan berangin. Kuli yang diawetkan dengan kering sinar matahari disebut kulit perkamen.
4
Materi dan Metode Pengawetan Kulit :Kering1,2
Ukuran kristal garam yang ditaburkan untuk pengawetan kulit yaitu 2-3mm. Kristal garam yang berukuran lebih besar tidak mempemudah penetrasi garam, penggulungan atau pelipatan serta pementangan. Sudut pementang terhadap sinar matahari yaitu 450
5
Materi dan Metode Pengawetan Kulit :Basah1
Brine atau larutan tinggi garam NaCl hingga 90% atau lebih lebih baik. Proses perendaman kulot padabrine sekitar hari. Kemudian kulit dituskan dan digantung pada padle atau jemuran atau dipentangkan. Kulit brine dipentang dan dikeringkan angin dibawah atap tidak terkena sinar matahari langsung. Komposisi kulit dan larutan brine 1: 1 bagian. Pengadukan kulit dalam larutan brine selama 12 hingga 24 jam. Perbandingan larutan brine untuk kulit 500 lembar yang rata-rata beratnya 20kg memerlukan 50kiloliter atai liter larutan brine.
6
Materi dan Metode Pengawetan Kulit :NaCl dan NaF1
Penggunaan NaCl dapat ditambahkan NaF dengan konsentrasi 0,3% untuk kulit lebih terhindar dari mikroorganisme dan serangga. NaF dapat ditambahkan pada proses pengawean kulit dengan metode kering dan brine. Penambahan NaF pada proses pengewetan dengan brine perlu ditambahakan Ca dan Mg. A. Kg NaF = 0,003 x berat total kulit segar. B. Volume air yang diperluakan =Kg NaF 0,6 C Untuk menjaga larutan brine jumlah Ca dan Mg Kg NaF = Vol. x 6,3 x %Ca + Vol. x 10,5 x % Mg Brine dengan tambahan sodium floride membutuhkan A + B + C
7
Materi dan Metode Pengawetan Kulit
Kulit setelah terlepas dari tubuh ternak bersihkan bagian dalam dari sisa daging dan jaringan ikat kulit yang menempel pada bagian dalam kulit. Proses fleshing dan pembersihan kotoran yang menempel dengan sikat bukan dengan air. Lakukan penaburan garam pada bagian dalam kulit dan lipat kulit atau tumpuk kulit yang lain pada sisi yang telah digarami.
8
Materi dan Metode Pengawetan Kulit3
Garam ditaburkan pada sisi dalam kulit
9
Materi dan Metode Pengawetan Kulit3
Garam ditaburkan pada sisi dalam kulit Penyimpan kulit segar setalah proses pengawetan garam basah ataupun garam tabur.
10
Materi dan Metode Pengawetan Kulit : pickle dan wet blue
Kulit awetan setengah samak atau kulit pickle yang diawetakan dengan garam kromium (Cr3+). Liming kulit segar dengan kapur dan Na2S untuk proses dehiring dan fleshing. Cuci kulit atau deliming dengan basa larutan ammonium dan bahan bating. Proses pickle atau pengasaman setelah bating dengan asam HCl atau asam formate dan ditambahkan kromium.
11
Materi dan Metode Pengawetan Kulit4
Kerusakan kulit wet blue oleh bakteri Pembusukan kulit wet blue
12
DAFTAR PUSATAKA Australian Meat Technology Meat Newsletter 94(3) Soemitro Djojowidagdo Desertasi: Kulit Kerbau, Sifat-sifat, dan Karakteristiknya sebagai Bahan Wayang Kulit Purwo. Hamdin Abasher A.M Thesis : Effect of Aerobic Bacteria on Hide and Skin and Leather Quality.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.