Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PETELUR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN PEMELIHARAAN PETELUR"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN PEMELIHARAAN PETELUR
PPG DALAM JABATAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 2018

2 MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM PETELUR
Pemeliharaan ayam petelur pada umumnya dibagi tiga fase pemeliharaan berdasarkan umur, yaitu fase starter, grower, dan layer. Fase starter dari umur 0 sampai 8 minggu, dimana bentuk ukuran dan keseragaman sebagai tujuan bagi peternakan ayam petelur. Fase grower berawal dari umur 8 sampai 20 minggu, ayam petelur perlu dipelihara di bawah manajemen pakan yang terkontrol dengan sangat teliti. Fase layer berawal setelah ayam berumur 20 minggu, dalam fase ini ayam petelur dituntut untuk mempercepat pertumbuhan untuk persediaan bagi perkembangan seksual dan untuk mencapai keseragaman berat badan yang optimal.

3 Jenis Ayam Petelur Ayam dengan telur berwarna putih
Ayam dengan telur berwarna coklat Ayam petelur tipe ringan Ayam petelur tipe medium

4 Ayam dengan telur berwarna putih
Ayam ras petelur dengan telur berwarna putih yang terbaik adalah jenis ras leghorn. Ayam petelur ras leghorn memiliki ciri suka terbang dan sangat berisik. Jenis lainnya yang menghasilkan telur putih diantaranya adalah minorcas, anconas, dan california white.

5 Ayam dengan telur berwarna coklat
Ayam ras petelur dengan telur berwarna coklat yang terbaik adalah jenis ras production red.

6 Ayam petelur tipe ringan
Ayam petelur tipe ringan khusus dikembangkan hanya untuk bertelur. Ciri ayam petelur tersebut berbadan ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger merah darah. Ayam petelur tipe ringan dipelihara untuk diambil telurnya sehingga bentuk ayam petelur ini relatif kecil apabila dibandingkan dengan ayam petelur tipe medium. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun. Ayam petelur tipe ringan disebut dengan ayam ras petelur putih. Sumber:

7 Ayam petelur tipe medium
Ayam petelur tipe medium dikembangkan untuk produksi telur dan diambil dagingnya sehingga ayam ini memiliki bobot badan lebih berat daripada ayam petelur tipe ringan. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna dan karena warnanya yang cokelat. Sumber:

8 Sistem Pemeliharaan Pemeliharaan tanpa pergantian kandang
Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase layer Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase grower Sumber:

9 Pemeliharaan tanpa pergantian kandang
Pemeliharaan tanpa pergantian kandang atau disebut brood grow lay system adalah pemeliharaan ayam petelur di dalam kandang yang sama sepanjang hidupnya dan tidak pernah dipindah- pindahkan. Sistem ini cukup baik karena dapat mengurangi stress akibat perpindahan ayam. Kandang yang digunakan dalam sistem ini biasanya kandang bentuk litter. Ayam yang tidak sama umurnya maka untuk meletakkan kandang perlu diperhatikan. Sebaiknya angin bertiup ke arah ayam yang lebih tua umurnya.

10 Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase layer
Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase layer atau disebut brood grow system adalah sistem dimana ayam dipelihara di kandang yang sama dari awal pemeliharaan sampai siap bertelur. Sesudah siap bertelur ayam dipindahkan ke kandang khusus untuk bertelur. Pemindahan biasanya pada saat ayam berumur 16 sampai 18 minggu.

11 Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase grower
Pemeliharaan dengan pergantian kandang menjelang fase grower atau disebut grow lay system adalah sistem dimana ayam dipelihara bersama-sama dari mulai brooding (masa awal hidup) sampai umur lebih kurang 10 minggu. Kemudian ayam-ayam tersebut dipindahkan ke kandang-kandang lain untuk periode pembesaran, peneluran, dan terakhir fase afkir. Sistem ini berfungsi untuk menghemat pemanasan dan mengurangi stres pada ayam karena ayam dipindah lebih dari awal. Sistem ini lebih sering dilakukan oleh peternak pembibit, sedangkan peternak ayam petelur yang menggunakan lantai kandang sistem litter jarang menggunakannya.

12 FASE AYAM PETELUR Fase Starter Ayam Petelur Fase Grower Ayam Petelur
Fase Layer Ayam Petelur

13 Fase Starter Ayam Petelur
Pada pemeliharaan masa awal (starter) ayam petelur terdapat manajemen jadwal yang harus dilaksanakan diantarnya, yaitu sebelum ayam petelur datang dan setelah ayam petelur datang. Tindakan yang dilakukan sebelum ayam petelur datang yaitu: membersihkan dan mensucihamakan (chick guard, tempat pakan, tempat minum, brooder/pemanas), penataan segala peralatan dimana setelah unggas datang dengan suhu indukan 35⁰C (45⁰F) Untuk minggu pertama dengan tindakan yang perlu dilakukan yaitu memasukkan anak unggas, pengaturan suhu atau alat pemanas, pemberian pakan dan minum, vaksinasi, pemberian vitamin dan antibiotik, dan menimbang bobot badan awal.

14 Fase Grower Ayam Petelur
Fase pertumbuhan pada jenis ayam petelur yaitu antara umur 6 sampai 14 minggu dan antara umur 14 sampai 20 minggu. Namun demikian pada umur 14 sampai 20 minggu pertumbuhannya sudah menurun dan sering disebut dengan fase developer (fase perkembangan). Sehubungan dengan hal ini maka pemindahan dari kandang starter ke kandang fase pertumbuhan yaitu antara umur 6 sampai 8 minggu. Ada beberapa sistem lain yang bisa dilakukan dengan tidak memindahkan ayam tersebut agar tidak stres yaitu dengan cara dari sejak anak ayam sampai fase pertumbuhan tetap dipelihara dalam bangunan kandang yang sama maka dengan demikian pemindahan hanya dilakukan pada saat menjelang berproduksi (umur 18 sampai 21 minggu).

15 Fase Layer Ayam Petelur
Pemeliharaan masa produksi diawali pada saat ayam berumur 18 minggu. Perubahan fisik yang nyata, terutama terjadi pada penampilan jengger dan pial yang nampak lebih besar, tebal dan berwarna merah, serta tubuh yang semakin berisi diselimuti bulu yang lengkap berwarna mengkilap. Adapun perubahan perilaku yang nyata ialah ayam petelur mulai suka berkotek dan apabila didekati tidak menghindar, akan tetapi justru mendekat kepada peternak dan semakin jinak. Selama masa produksi, tuntutan hidup ayam petelur berupa kecukupan nutrisi, khususnya protein meningkat lebih tinggi dari pada masa remaja. Tuntutan hidup ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan tubuh dan berproduksi.

16 MANAJEMEN PERKANDANGAN
Kandang memiliki fungsi sebagai tempat tinggal ternak agar terhindar dari pengaruh cuaca buruk (hujan, panas dan angin), hewan buas, dan pencurian. Kandang secara mikro memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyediakan lingkungan yang nyaman agar terhindar dari stres sehingga kesehatan ternak dapat terjaga dan produksi dapat maksimal. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain sirkulasi udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi dan jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan peternakan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistim terbuka agar hembusan angin dapat memberikan kesegaran di dalam kandang. Bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar kandang ke dalam kandang, dan begitu sebaliknya.

17 Kandang Suhu kandang yang cocok untuk ayam petelur meliputi persyaratan temperature berkisar antara 32,2 sampai 35⁰C. Kelembaban berkisar antara 60 sampai 70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik. Sumber: Kontruksi kandang ayam petelur tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Perlengkapan kandang butuh disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat pakan, tempat obat-obatan, dan sistem alat penerangan. Tipe atap kandang untuk ayam petelur terdiri dari tipe jongkok, tipe A, tipe gabungan A dan jongkok, tipe semi monitor, dan tipe monitor.

18 Kandang ayam fase starter Kandang ayam fase layer
Kandang Open House Kandang Close House

19 Kandang ayam fase starter
Ayam fase starter agar dapat tumbuh sehat maka harus disediakan ruangan yang luas untuk bermain, makan, dan minum. Ayam fase starter membutuhkan tempat yang cukup di sekitar pakan sehingga semuanya bisa makan secara bersamaan tanpa berdesakan. Ukuran kandang untuk ayam fase starter adalah satu m2 untuk 10 ekor ayam. Sebagai alas kandang dapat digunakan kulit gabah setebal 10 sampai 15 cm. Kandang diberi lampu 60 Watt. Kandang yang baik bagi ayam adalah apabila suhu di sisi luar sebelah bawah kandang berkisar antara 30 sampai 32ºC. Ventilasi kandang merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan tinggi rendahnya suhu di dalam kandang. Beberapa ventilasi sebaiknya disediakan penutupnya.

20 Kandang ayam fase layer
Suhu kandang yang sesuai untuk ayam petelur adalah 32,2 sampai 35⁰C, sedangkan untuk kelembaban berkisar antara 60 sampai 70%. Penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan petunjuk yang ada. Kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara baik, kandang tidak disarankan untuk dibuat pada permukaan lahan yang berbukit karena dapat menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan apabila turun hujan. Kandang dianjurkan untuk dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.

21 Bentuk kandang berdasarkan sistem
Sistem kandang koloni. Sistem kandang koloni merupakan bentuk kandang ayam petelur yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur dalam satu kandang. Sistem kandang individual. Kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage dimana satu kotak kandang berisi satu ekor ayam petelur.

22 Jenis kandang berdasarkan lantai
Kandang dengan lantai litter. Kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni. Kandang dengan lantai kolong berlubang. Lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan. Kandang dengan lantai campuran litter dengan kolong berlubang. Kadang ini memiliki perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas litter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang yang terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri.

23 Gambar Kandang ayam starter
umur 0 sampai 6 minggu Gambar Tampak depan kandang koloni ayam petelur

24 individual ayam petelur
Gambar . Tampak samping kandang koloni ayam petelur Gambar . Tampak samping kandang individual ayam petelur

25 Gambar. Tampak depan kandang individual ayam petelur

26 Kandang Open House Kandang open house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem terbuka, yang biasanya terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga menjamin hembusan angin bisa masuk dalam kandang dan bisa dimanfaatkan pergantian sinar matahari. Dinding kandang ditutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi. Bentuk kandang ayam petelur umumnya yang sering dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house, baik yang sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan sekam pagi, serutan gergaji kayu dan beberapa peternakan juga menggunakan jerami. Model kandang terbuka memiliki keuntungan yaitu sistem pergantian udara dalam kandang berjalan dengan lancar sehingga kandang tidak pengap.

27 Kandang Close House Kandang close house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem tertutup dengan rapat sehingg sinar matahari, ventilasi dan kelembaban kandang diatur dengan mesin yang memerlukan konstruksi kandang tertentu. Kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang harus sanggup mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2, dan NH3 yang ada di dalam kandang tetapi di sisi lain dapat menyediakan berbahan kebutuhan oksigen bagi ayam petelur. Kandang dengan sistem tertutup ini diyakini mampu meminimalkan pengaruh- pengaruh buruk lingkungan dengan mengedepankan produktivitas yang dipunya ayam petelur.

28 Peralatan Kandang Tempat bertelur Litter Tempat pakan dan minum
Tempat bertengger Tempat pakan dan minum

29 Litter Litter atau alas lantai harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3 sampai 5 cm untuk pengganti sekam padi. Sumber:

30 Tempat bertelur Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30x35x45 cm yang cukup untuk 4 sampai 5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dinding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

31 Tempat bertengger Tempat bertengger digunakan ayam untuk tempat istirahat atau tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Tempat bertengger dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

32 Tempat pakan dan minum Tempat pakan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dapat berupa dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Tempat grit dengan kotak khusus. Sumber:

33 Suhu Kandang Suhu di dalam kandang ayam petelur umur sehari disarankan berkisar 32⁰C. Apabila kedinginan, maka suara anak ayam petelur akan tidak beraturan dan cenderung menciak keras. Kandang perlu diperiksa apabila terdapat suara berisik karena ayam petelur yang merasa kurang nyaman akan mengeluarkan bunyi yang riuh dan keras. Anak ayam petelur yang kedinginan ataupun kepanasan pertumbuhan awalnya akan lambat dan tidak akan berkembang menjadi petelur yang menguntungkan sehingga harus selalu diperiksa bahwa anak ayam petelur tidak memperoleh suhu yang terlampau dingin atau terlampau panas.

34 Pencahayaan Apabila ayam petelur telah berumur 16 minggu maka cahaya di dalam kandang harus mulai diatur. Pemberian cahaya ini akan mempunyai pengaruh terhadap baik buruknya dalam memproduksi telur. Ayam petelur memerlukan cahaya yang konstan selama 16 sampai 17 jam tiap hari, kalau tidak terpenuhi maka mereka akan berhenti bertelur dan mulai mencabuti bulunya. Untuk mendapatkan cahaya yang konstan tiap hari, sumber cahaya listrik di dalam kandang bisa diatur dengan mempergunakan alat pengatur waktu. Sumber:

35 MANAJEMEN PAKAN Kandungan energi pakan ayam petelur perlu memperhatikan kandungan nutrien, meskipun energi terpenuhi tetapi apabila kebutuhan nutrien lainnya belum terpenuhi sesuai kebutuhan ternak maka efisiensi penggunaan pakan rendah. Formulasi ransum dibuat dengan memperhatikan kandungan energi dan lain-lainya. Ayam petelur membutuhkan setidaknya 40 senyawa kimia esensial yang harus ada di dalam ransum. Senyawa kimia tersebut harus dalam jumlah yang cukup dalam perbandingan optimum satu terhadap lainnya dan dalam bentuk yang mudah didapat untuk merangsang pertumbuhan laju maksimum dan produksi telur. Konsumsi ayam petelur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu lingkungan, bangsa, umur, jenis kelamin, imbangan zat makanan dalam ransum, kecepatan pertumbuhan, tingkat produksi, bobot badan, palatabilitas dan tingkat energi metabolisme ransum, semakin tinggi energi dalam ransum maka konsumsi ransum akan menurun pula sebaliknya.

36 MANAJEMEN PAKAN Kebutuhan jumlah pakan maupun peralatannya ditentukan oleh jenis ayam petelur yang dipelihara. Tempat pakan model trough sederhana dapat dibuat sendiri dari bahan seng ataupun paralon yang dibelah, sedangkan tempat pakan bentuk tabung besar biasa dipergunakan oleh peternak dengan kandang lantai litter. Tempat air harus selalu berisi air bersih, segar, dan dingin. Wadah tempat minum harus selalu dibersihkan, dicuci dengan sabun, dan diisi kembali setiap hari dengan air.

37 Kebutuhan tempat pakan
Jenis ayam Tempat pakan trough Tempat pakan bentuk tabung dengan keliling 127 cm Tipe ringan (telur putih) 6,4 cm/ekor 3 tabung/100 ekor Tipe medium (telur coklat) 7,6 cm/ekor 4 tabung/100 ekor

38 Tahapan peralihan pakan ayam petelur dari fase starter ke fase grower
Pada minggu peralihan pakan Komposisi campuran pakan ayam Pakan starter (%) Pakan grower (%) Hari ke-1 75 25 Hari ke-2 Hari ke-3 50 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 100

39 Air Minum Air adalah salah satu hal yang paling vital untuk pertumbuhan anak ayam petelur. Air diberikan dalam jumlah yang cukup dan dapat ditempatkan pada tiap jarak 3 meter dalam kandang. Apabila udara sekitar atau suhu pemanas dalam kandang sangat tinggi maka air minum sebaiknya tiap hari diganti beberapa kali agar anak ayam tetap memperoleh air yang dingin. Apabila suhu air lebih dari 37⁰C maka anak ayam akan mengurangi mengkonsumsi air sehingga nantinya akan mempengaruhi pertumbuhannya. Sumber:

40 MANAJEMEN KESEHATAN Ayam petelur yang dipelihara agar tetap sehat maka butuh dilakukan upaya-upaya melalui sanitasi dan tatalaksana pemeliharaan, seperti berikut: Menjaga kondisi litter tetap kering dan bersih. Ventilasi kandang yang cukup. Tempat pemeliharaan anak ayam, terpisah dari ayam dewasa. Pemberian ransum yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Jangan banyak orang yang masuk ke kandang ternak ayam karena dikhawatirkan akan menularkan penyakit. Ayam yang sakit harus segera dipisahkan dan ditempatkan pada kandang khusus (kandang karantina) agar penyakitnya tidak menyebar pada ayam yang masih sehat. Burung-burung liar atau hewan lainnya dijaga agar tidak bisa masuk ke dalam kandang. Air minum yang diberikan harus bersih dan setiap akan mengganti air minum tempatnya harus dibersihkan terlebih dahulu.

41 Penyakit Bakteri (1) Pullorum. Penyakit pullorum (berak putih) menyerang ayam petelur yang disebabkan oleh Salmomella pullorum dengan angka kematian yang tinggi dan cara pengendaliannya dengan diobati dengan antibiotika. Fowl typhoid. Penyakit fowl typhoid sering menyerang ternak ayam petelur muda dan dewasa yang disebabkan oleh Salmonella gallinarum dengan gejala mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan dan cara pengendaliannya dengan antibiotika atau preparat sulfa. Parathyphoid. Penyakit parathyphoid menyerang ayam petelur di bawah umur satu bulan yang disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella dan cara pengendaliannya dengan preparat sulfa dan obat sejenisnya. Kolera. Penyakit kolera jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam penyakit kolera menyerang kalkun dan burung merpati yang disebabkan oleh Pasteurella multocida dengan gejala menyerang bagian pial (gelambir dibawah paruh) akan membesar dan cara pengendaliannya dengan antibiotika (tetrasiklin atau streptomisin).

42 Penyakit Bakteri (2) Coryza. Penyakit coryza menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam yang disebabkan oleh mikroorganisme intermediet antara bakteri dan virus dengan gejala ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek dan cara pengendaliannya dapat disembuhkan dengan antibiotik atau preparat sulfa. Chronic respiratory disease. Penyakit chronic respiratory disease (CRD) merupakan penyakit pada ayam yang populer di Indonesia yang menyerang anak ayam dan ayam remaja dengan cara pengendaliannya dengan menggunakan antibiotik (spiramisin dan tilosin). Infeksi synovitis. Penyakit infeksi synovitis menyerang ayam yang masih muda yang disebabkan oleh bakteri dari genus Mycoplasma dimana cara pengendaliannya adalah dengan menggunakan antibiotik.

43 Penyakit Virus (1) Newcastle disease. Penyakit newcastle disease (ND) disebabkan oleh newcastle disease virus yang di Indonesia dikenal dengan penyakit tetelo untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan cara vaksinasi. Infeksi bronchitis. Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja dan penyakit ini dapat dicegah dengan cara vaksinasi. Infeksi laryngotracheitis. Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.

44 Penyakit Virus (2) Fowl pox. Penyakit fowl pox ditandai dengan gejala pada tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan terdapat bercak-bercak cacar yang disebabkan oleh virus Borreliota avium dan cara pengendaliannya melalui vaksinasi. Marek disease. Penyakit marek disease banyak menyerang ayam akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50% dan cara pengendalian melalui vaksinasi. Gumboro. Penyakit gumboro (infectious bursal disease) yang menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3 sampai 6 minggu yang melumpuhkan sistem pertahanan tubuh ayam.

45 Penyakit Jamur dan Toksin
Gizzerosin. Gizzerosin atau muntah darah hitam karena terjadi kerusakan total pada gizzard ayam petelur yang disebabkan oleh racun dari tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Penyakit ini timbul akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino sehingga menjadi racun. Racun dari bungkil kacang. Kadar minyak yang tinggi dalam bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus dan untuk menghindari keracunan dari bungkil kacang maka dalam ransum tidak menggunakan antioksidan atau bungkil kacang yang mengandung kadar lemak tinggi.

46 Penyakit Parasit Cacing. Penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam petelur terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam produksi telur merosot dan kurang aktif. Kutu. Kutu banyak menyerang ayam petelur yang ada di peternakan Indonesia. Kutu dari luar tidak terlihat tapi apabila bulu ayam petelur disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam petelur terserang kutu ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat.

47 Penyakit Protozoa Penyakit yang berasal dari protozoa yaitu trichomoniasis, hexamitiasis dan blackhead. Penyakit yang berasal dari protozoa dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam petelur yang lingkungannya dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.

48 Vaksinasi Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberian vaksin secara teratur sangat penting untuk mencegah terkenanya penyakit pada ayam petelur. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: vaksin aktif adalah vaksin inaktif. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama vaksin inaktif daripada dengan vaksin aktif. Persyaratan dalam melakukan vaksinasi pada ayam petelur yaitu: ayam petelur yang divaksin harus sehat, dosis dan kemasan harus tepat, serta sterilisasi alat-alat vaksinasi. Sumber:

49 Pencegahan Penyakit Kegiatan pencegahan penyakit bertujuan agar ayam terbebas dari berbagai macam penyakit. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan melaksanakan manajemen pemeliharaan yang baik, vaksinasi, kegiatan sanitasi lingkungan, sanitasi antar kandang dan peralatan kandang. Sanitasi peralatan kandang dilakukan dengan desinfektan secara rutin yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit yang bertindak sebagai penyebab penyakit pada ayam. Apabila membersihkan tempat air, jangan membuang sisa air ke alas kandang. Alas kandang harus senantiasa kering dengan membalikannya tiap minggu serta membuang kotoran yang menempel padanya. Ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga alas kandang tidak sampai lembab. Sirkulasi udara dalam kandang harus baik, tetapi hindarkan penggunaan kipas angin terutama apabila anak ayam masih kecil.

50 DAFTAR PUSTAKA Akoso Manual Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Anggrodi, R Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama,. Jakarta. Pramudyati, S. dan Prabowo, A Petunjuk Teknis Beternak Ayam Petelur. GTZ Merang Redd Pilot Project (MRPP) Bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan. Palembang Rasyaf Manajemen Pemeliharaan Ayam Petelur. Kanisius. Yogyakarta. Rasyaf Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Sudarmono, A.S Pedoman Pemeliharaan Ayam Petelur. Kanisius. Yogyakarta. Sudaryani, T. dan Santosa, H Pemeliharaan Ayam Ras Petelur di Kandang Baterai. Penebar Swadaya. Jakarta. Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta

51 LINK VIDEO PENUNJANG PANDUAN CARA BUDIDAYA AYAM PETELUR
CONTOH KANDANG AYAM PETELUR CARA MEMBUAT KANDANG PETELUR

52 TERIMAKASIH


Download ppt "MANAJEMEN PEMELIHARAAN PETELUR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google