Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMBIBITAN TERNAK KAMBING
PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS JEMBER
2
3. Pembibitan Ternak Kambing
2. Jenis Ternak Kambing 1. Uraian Materi TERNAK KAMBING 3. Pembibitan Ternak Kambing 4. Pembibitan
3
1. Uraian Materi Ternak kambing memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan domba namun berbeda sifat biologisnya. Adapun perbedaannya ; domba memiliki stockier bodies(bentuk dan kekompakan badan) yang lebih besar daripada kambing. Ekor ternak kambing lebih pendek daripada domba, namun kambing memiliki tanduk yang lebih panjang dan ada beberapa jenis kambing yang memiliki tanduk yang tumbuh panjang ke atas, ke belakang dan keluar, sedangkan domba melingkar dan berbentuk spiral. Ternak kambing jantan dewasa memiliki janggut mengelurkan bau yang khas yang berasal dari kelenjar “bandot” yang menyebabkan kambing lebih prengus dari domba. Pada tengkorak domba terdapat tulang air mata dan dekat kotak matanya terdapat kelenjar praeorbital sedangkan kambing tidak memiliki kelenjar scent pada bagian muka dan kakinya, domba memiliki kelenjar tersebut (organ khusus yang menyekresikan substansi aroma (pheromone) untuk menarik betina). Ternak kambing lebih aktif daripada domba. Kambing hidup secara individu sedangkan domba hidup secara berkelompok mengikuti pimpinan.
4
Klasifikasi Ternak Kambing
Kingdom Animalia; Phylum Chordata; Subphylum Vertebrata; Class Mammalia; Ordo Artiodactyla; Sub-ordo Ruminantia; Family Bovidae; Sub- family Caprinae; Genus Capra dan Species hircus. Kambing tersebar diberbagai daerah dan hampir ada diseluruh dunia karena kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terutama pakan yang terbatas karena mampu memanfaatkan pakan hijauan secara efisien. Jumlah kromosom kambing (Capra hircus) sebanyak 30 pasang yang terdiri atas 29 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom kelamin.
5
2. Jenis-jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Peranakan Etawah (PE) Kambing PE merupakan jenis kambing dwi guna yang dpaat dimanfaatkan sebagai penghasil daging dan penghasil susu (tipe perah). Merupakan keturunan dari kambing Etawah atau kambing Jamnapari yang berasal dari India. Kambing Etawa Kambing Etawa
6
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Saanen Kambing Saanen adalah kambing perah penghasil susu yang berasal dari lembah Saane bagian baratdaya Switzerland. Sifat kualitatif kambing Saanen adalah sebagai berikut: berwarna putih, krem pucat atau cokelat muda dengan bercak hitam pada hidung, telinga dan ambing serta kambing betina tidak memiliki tanduk sedangkan kambing jantan bertanduk dengan rambut pendek dan halus, kambing ini memiliki telinga tegak dan mengarah ke depan Kambing Saanen
7
2. Jenis - jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Persilangan PE dan Saanen (PESA) Kambing saanen memiliki potensi yang baik sebagai penghasil susu, begirupula kambing peranakan etawah. Kambing PESA adalah hasil persilangan antara PE betina dan Saanen jantan Kambing Pesa
8
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Kacang Salah satu kambinga asli Indonesia adalah kambing Kacang, kambing ini juga dapat ditemukan dinegara tetangga yaitu Malaysia dan Philipina. Perkembangbiakan kambing kacang sangat baik, yaitu pada umur bulan sudah bisa menghasilkan keturunan. Domba Kacang
9
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Samosir Kambing samosir, awalnya spesifik dipulau samosir yaitu kambing yang banyak diperlihara penduduk setempat secara turun temurun di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera Utara. Kambing Samosir telah mengalami adaptasi terhadap kondisi lingkungan samosir yang kering dan berbatu sehingga membentuk kambing spesifik Samosir. Kambing Samosir
10
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Gembrong Kambing gembrol berasal dari kawasan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Karangasem. Bulu kambing Gembrong relatif panjang sekitar cm dengan corak warna putih yang paling banyak ditemukan, selain itu corak warna dominan putih dengan sedikit warna coklat dan hitam sedikit ditemukan. Kambing Gembrong
11
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Boer Kambing Boer adalah kambing yang berasal dari Afrika Selatan dab telah menjadi ternak yang dibudidayakan di Indonesia dan telah menjadi ternak lokal. Karakteristik kualitatif kambing boer yaitu memiliki tanduk melengkung keatas dan kebelakang, , bentuk hidung cembung,telinga lebar dan menggantung, rambut relatif pendek sampai sedangdengan warna putih dibagian badan dan kepala coklat-coklat kehitaman. Kambing boer termasuk kambing penghasil daging dengan performa tumbuh yang cepat. Kambing Boer
12
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Kosta Kambing Kosta diduga hasil persilangan dari kambing kacang dan kambing impor (Khasmir/Angora/Etawah) dengan lokasi penyebaran di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Bentuk tubuh kambing kosta adalah sedang dengan hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek dan berbulu pendek. Kambing Kosta
13
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Benggala Kambing Benggala adalah hasil persilangan kambing Black Benggal dengan kambing Kacang dan berkembangbiak di daerah sekitar Pulau Timor dan Pulau Flores di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kambing Benggala secara umum lebih besar dari kambing Kacangvdengan dominasi warna hitam dan yang sedikit berwarna kecoklatan. Kambing Benggala Kambing Benggala
14
2. Jenis jenis ternak kambing di Indonesia
Kambing Marica Kambing Marica banyak terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan, menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endangered). Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopheng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan banyak ditemukan populasi kambing Marica. Mirip dengan kambing kacang, namun memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, bentuk telinga berdiri dan menghadap samping arah ke depan, kambing ini memiliki tanduk yang relatif kecil dan pendek. . Kambing Marica
15
3. Pembibitan Ternak Kambing
Pembibitan adalah usaha untuk melestarikan ternak-ternak unggul dan meningkatkan produksi dengan cara memilih dan mendesign ternak yang ungul sebagai indukan atau pejantan. Dalam usaha pembibitan, ada beberapa prosedur pemeliharaan yang harus diperhatikan, yaitu: Masa Prasapih (umur kurang 12 minggu) Pada saat baru lahir sampai dengan umur 3 minggu anak harus mendapatkan air susu induk terutama kolostrum pada awal kelahiran serta ternak ditempatkan dalam kandang yang diberi alas (tilam atau jejabah kering) agar merasa nyaman dan tidak kedinginan; Makanan halus mulai diberikan pada umur umur 3-8 minggu Hijauan pakan diberikan setelah ternak berumur 8 minggu
16
3. Pembibitan Ternak Kambing
2. Pascasapih (umur diatas 12 minggu) Penyapihan dilakukan pada umur ternak 12 minggu (3 bulan); Hindarkan ternak dari dehidrasi untuk menghindari heat strees atau stres akibat terlalu panas. Pakan yang diberikan berupa hijuan dan pakan tambahan yaitu sedikit konsentrat. 3. Kambing Muda Ternak muda dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan/atau sifat-sifat tertentu supaya mempermudah dalam pemeliharaan. Pakan hijauan dan konsentrat diberikan sesuai dengan umur, jenis kelamin, kebutuhan hidup pokok yang memenuhi standar pakan. Air minum diberikan secara ad libitum; Perawatan ternak seperti potong bulu, pembersihan kulit, dan potong kuku perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak calon bibit. Ternak muda juga perlu diberi vaksin atau pemberian obat cacing secara rutin.
17
3. Pembibitan Ternak Kambing
4. Kambing Dewasa Induk Kering, adalah induk setelah penyapihan dan dalam masa kering. Induk kering ini perlu pakan ekstra untuk memepersiapkan kondisi tubuh dan fisiologisnya untuk kawin kembali. Pakan ekstra tersebut dapat diberikan minimum satu minggu sebelum dan sesudah dikawinkan. Induk Bunting, kualitas pakan induk harus terjaga mutunya yaitu diberikan pakan dengan peningkatan mutu minimum sepertiga terakhir kebuntingan dan perlu disediakan air minum yang cukup serta harus mempersiapkan tempat beranak yang nyaman dan bersih. Induk laktasi, selama menyusui indukan tidak boleh kekurangan pakan karena harus memproduksi susu untuk anak-anaknya. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan banyaknya anak yang dilahirkan. Apabila ternak beranak lebih dari dua ekor, dilakukan pengaturan pemberian air susu induk dan jika masih kekurangan diperlukan milk replacer untuk anak-anaknya.Pejantan, Pakan ternak jantan harus berkualitas dan memenuhi kebutuhan hidupnya untuk persiapan kawin. Ternak jantan dipelihara secara individu untuk menghindari perkelahian antar ternak.
18
4. Pembibitan Perkawinan
Dalam upaya memperoleh bibit yang sesuai standar, teknik perkawinan dapat dilakukan dengan cara intensifikasi kawin alam atau Inseminasi Buatan (IB). Untuk memperoleh bibit yang berkualitas, dilaksanakan sebagai berikut: menggunakan pejantan unggul dan produktif; kawin alam dengan rasio jantan dan betina 1:10; Inseminasi Buatan (IB) menggunakan semen beku atau semen cair dari pejantan yang sudah teruji kualitasnya dan dinyatakan bebas dari penyakit hewan menular yang dapat ditularkan melalui semen; menghindari perkawinan dengan kerabat dekat (inbreeding), lama birahi kambing dan domba betina jam dan deteksi birahi dapat dilakukan dengan menggunakan pejantan atau pengamatan langsung; dan lama penggunaan pejantan untuk IB/kawin alam dibatasi maksimum 18 bulan selanjutnya dirotasi.
19
Alat dan Bahan Untuk IB Container, Container: alat yang digunakan untuk menyimpan straw. Container berisi nitrogen cair yang bersuhu -196oC sehingga sperma yang berada di dalam straw dalam keadaan dorman tidak mati. Gun, adalah alat yang menyerupai alat suntik yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam uterus. Speculum, merupakan suatu alat yang menyerupai bibir bebek atau berbentuk corong yang digunakan untuk membuka vagina. Plastic sheet, digunakan untuk menahan straw agar tidak keluar dari inseminasi gun sehingga yang keluar hanyalah spermanya saja. Straw, adalah suatu alat yang digunakan untuk tempat sperma yang telah diencerkan.
20
4. Pembibitan (lanjutan)
2. Pencatatan (Recording) Pencatatan (recording) berfungsi sebagai dokumen atau rekaman hidup ternak, berisi silsilah, rekaman pemeliharaana, rekaman pemberian pakan, rekaman performa, rekaman perkawinan, kelahiran, dll. Pencatatan yang baik harus dilakukan pada seluruh ternak. Ternak yang baru lahir harus dicatat tetua (jantan dan betina) dan tipe kelahirannya yaitu single, kembar 2 atau kembar 3. Kode ternak diberikan setelah lahir untuk mempermudah identifikasi ternak dengan diberikan nomor atau kode untuk setiap ternak dengan cara dipasangkan nomor telinga (eartag) atau tattoo.
21
4. Pembibitan (lanjutan)
Pencatatan (recording) meliputi: rumpun atau galur; silsilah (minimum satu generasi di atasnya); perkawinan (tanggal kawin, nomor pejantan, IB/kawin alam); kelahiran (tanggal, jenis kelamin, bobot lahir); jumlah anak sekelahiran (tunggal, kembar dua); penyapihan (tanggal, bobot badan); bobot pada umur 6-12 bulan, dan pada setiap perkawinan; selang beranak; produksi susu per laktasi (menurut periode laktasi) untuk kambing perah; vaksinasi, pengobatan (tanggal, perlakuan/treatment); dan mutasi (pemasukan dan pengeluaran ternak).
22
3. Seleksi Bibit Performa ternak diamati mulai dari kecil sampai dewasa, untuk proses seleksi juga harus memperhatikan performa kedua tetuanya sehingga seleksi bibit kambing dilakukan berdasarkan performan anak, individu, dan silsilah/kerabat. Adapun kriteria seleksi bibit kambing sebagai berikut: 1. Kambing untuk Induk harus dapat menghasilkan anak secara teratur 3 kali dalam 2 tahun frekuensi beranak kembar relatif tinggi total produksi anak sapihan di atas rata-rata. 3. Calon Induk bobot sapih (umur 90 hari) dikoreksi terhadap umur induk dan tipe kelahiran sesuai format (tabel faktor koreksi); bobot badan umur 6-9 bulan di atas rata-rata; pertambahan bobot badan pra dan pasca sapih di atas rata-rata; dan penampilan fenotipe sesuai dengan rumpunnya 2. Kambing dan Domba Pejantan libido dan kualitas spermanya baik; dan performan individu sesuai dengan standar masingmasing rumpun atau galur. 4. Calon Pejantan bobot sapih (umur 90 hari) dikoreksi terhadap umur induk dan tipe kelahiran sesuai format; bobot badan umur 6, 9, dan 12 bulan di atas ratarata; pertambahan bobot badan pra dan pasca sapih di atas rata-rata; penampilan fenotipe sesuai dengan rumpun atau galur.
23
4. Pembibitan (lanjutan)
4. Ternak Pengganti (Replacement Stock) Pengaturan ternak pengganti induk/peremajaan diprogram secara teratur untuk mempersiapkan ternak pengganti haruslah berdasarkan hasil seleksi sehingga ternak pengganti juga ternak yang unggul. 5. Afkir (Culling) Kambing afkir adalah ternak kambing yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit. Ternak afkir ini adalah kambing indukan yang tidak produktif, keturunan jantan yang tidak terpilih sebagai calon bibit (tidak memenuhi kriteria seleksi), anakan betina yang pada umur muda performanya tidak memenuhi persyaratan bibit.Ternak afkir ini dapat dikeluarkan dari kelompok bibit dan dijadikan sebagai ternak potong.
24
Cara Ternak Kambing Tanpa Ngarit Modern Yang Menguntungkan Dengan Pakan Fermentasi
CARA SUKSES MENJADI PETERNAK KAMBING Rahasia Sukses Cara Ternak Kambing Yang Benar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.