Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom"— Transcript presentasi:

1 Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom
TEKNIK MENGUTIP Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom

2 Perhatikan paragraf berikut!
Setiap anggota badan memiliki fungsi masing-masing dan sama pentingnya. Hanya saja, otak tampaknya memiliki peran yang paling menonjol. Ini karena peranan otak yang luar biasa, sebagaimana dikemukakan oleh Carter & Russell (2011: 3)berikut. Otak merupakan pusat pengendali untuk hampir semua aktivitas vital yang diperlukan untuk bertahan hidup meliputi gerakan, tidur, lapar, dan haus. Selain itu, semua emosi manusia yang mancakup cinta, kebencian, kemarahan, kegembiraan, dan kesedihan dikendalikan oleh otak.

3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Jangan Mengadakan Perubahan Jika itu kutipan langsung, tidak boleh mengubah kata-kata or teknik dari teks aslinya. Jika memang dianggap perlu melakukan perubahan tekniknya, penulis harus memberikan keterangan bahwa ia mengubahnya,.. Penulis bisa memberi keterangan dalam tanda kurung siku [……]. 2. Bila Ada Kesalahan Apabila ada kesalahan atau keganjilan dalam teks yang dikutip, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan2 itu. Penulis hanya boleh memberikan perbaikan atau catatan atas kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan tersebut dapat diletakkan pada catatan kaki atau keterangan dalam tanda kurung siku [………].

4 Catatan dalam tanda kurung siku tersebut diletakkan langsung di belakang unsur yang hendak diberi perbaikan, diberi catatan,atau tidak disetujui. Penulis bisa memberikan catatan singkat [sic!]. Perhatikan contoh berikut. “Burung adalah penerbang yang luar biasa. Tubuhnya menggabungkan kekuatan dan keringanan yang dibutuhkan untuk terbang. Rangka burung sangat kukuh tetapi ringan.Kebanyakan dari tulangnya besar-besar dan berongga sehingga rangka itu tidak perlu memukul [sic!] beban yang tak berguna.” Kata “memukul” dalam kutipan di atas tampaknya salah cetak; seharusnya “memikul”. Namun, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan tersebut. Ia harus memberikan catatan bahwa ada kesalahan dan ia sekadar mengutip sesuai teks aslinya. Jadi, kesalahan tersebut di luar tanggung jawab penulis sebagai orang yang mengutip.

5 Prinsip-Prinsip Mengutip
3. Menghilangkan Bagian Kutipan Dalam pengutipan, penulis diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian tersebut tidak mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhan. Penghilangan bagian-bagian dalam kutipan biasanya dengan menggunakan tiga titik berspasi [. . .]. Jika unsur yang dihilangkan terdapat pada akhir sebuah kalimat, ketiga titik berspasi itu ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat tersebut. Jika unsur yang dihilangkan terdiri dari 1 alinea atau lebih, dinyatakan dengan titik2 berspasi sepanjang 1 baris halaman.

6 Jika ada tanda kutip, titik2 tersebut harus dimasukkan dalam tanda kutip sebab unsur yang dihilangkan tersebut dianggap sebagai bagian dari kutipan. Perhatikan contoh berikut. Bersyukur merupakan rumus kelapangan hati yang mendatangkan keberuntungan dalam hidup. Hal tersebut sebagaimana yang diyakini oleh Hideyoshi, seorang pimpinan tertinggi Jepang legendaris, dalam karya fiksi Strategi Hideyoshi. “. . . sehingga aku menemukan cara kedua dalam menempuh jalan menuju keberuntungan; Rasa Syukur Mengundang Keberuntungan.”

7 Cara-Cara Mengutip Kutipan Langsung yang Tidak Lebih dari 4 Baris
Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris, penulisannya dimasukkan dalam teks dengan cara: Kutipan diintegrasikan langsung dengan teks; jarak antara baris dengan baris dua spasi (mengikuti spasi teks); kutipan diapit dengan tanda kutip [“……”]; Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas (jika menggunakan catatan kaki) atau dalam tanda kurung ditempatkan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman kutipan.

8 2. Kutipan Langsung yang Lebih dari 4 Baris
Jika kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, seluruh kutipan tersebut harus ditulis sebagai berikut. a. Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi; b. jarak antar baris dalam kutipan 1 spasi; c. kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip; d. setelah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman kutipan; e. seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5—7 ketikan;

9 3. Kutipan Tak Langsung Dalam kutipan tak langsung, inti dari pendapat itu yang dikemukakan. Oleh karena itu, tidak boleh menggunakan tanda kutip. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kutipan tak langsung. Kutipan diintegrasikan dengan teks; jarak antar baris 2 spasi (mengikuti spasi teks); kutipan tidak diapit dengan tanda kutip; setelah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman kutipan;

10 4. Kutipan pada Catatan Kaki
a. Kutipan pada catatan kaki diketik dengan spasi rapat (1 spasi), meskipun kutipan singkat. b. Kutipan selalu dimasukkan dalam tanda kutip dan dikutip tepat seperti teks aslinya. 5. Kutipan atas Ucapan Lisan a. Mintalah persetujuan kepada yang bersangkutan, bila ingin mengutip ucapan lisan seseorang. Hal ini untuk menghindari bantahan atau tuntutan dari pihak yang bersangkutan di kemudiaan hari. b. Sumber ucapan2 lisan dapat dimasukkan langsung dalam teks, dapat pula dimasukkan dalam catatan kaki, apabila dirasa akan mengganggu jalannya (koherensi) teks itu sendiri. c. Keterangan tt sumber dapat diintegrasikan dengan teks atau dapat pula ditempatkan sebagai keterangan pada catatan kaki.

11


Download ppt "Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google