Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP"— Transcript presentasi:

1 manajemen usaha kecil PERTEMUAN – 13 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’

2 MATERI : 1. Memahami Produk. 2. Teknik Penetapan Harga yang Efektif. 3. Keputusan Menyangkut Pemilihan Lokasi. 4. Mengelola Pemasaran Usaha Kecil. 5. Mengelola Sumber Daya Manusia. 6. Manajemen Produksi. 7. Manajemen Risiko. 8. Strategi Pengembangan Usaha Kecil.

3 1. Memahami Produk Produk adalah: sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Klasifikasi Produk: Barang Tidak Tahan Lama, yaitu barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali. Misalnya: sabun, garam, dan minuman ringan, dll. 2. Barang Tahan Lama, yaitu barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian. Misalnya, lemari es, mesin bubut, pakaian., dll 3. Jasa, yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya: salon kecantikan, bengkel perbaikan kendaraan, kursus-kursus, dll.

4 Dalam mengembangkan suatu produk, seorang perencana produk harus berpikir dalam 3 tingkatan, yaitu:
1. Manfaat atau Inti Produk, yang akan menjawab pertanyaan: ”apa yang sebenarnya dibeli oleh seorang konsumen..? 2. Wujud Produk, yang memiliki sebanyak lima karakteristik, yaitu: ciri-ciri khas, corak, gaya/model, merek, dan kemasan. 3. Produk yang disempurnakan, artinya memberi jasa dan manfaat tambahan pada suatu produk, sehingga produk semakin berkualitas dan semakin banyak kebutuhan konsumen terpenuhi.

5 2. Teknik-Teknik Penetapan Harga yang Efektif untuk memperkenalkan Produk atau Jasa Baru.
A. Strategi Harga Penetrasi (penetration), digunakan untuk memperkenalkan produk yang harganya relatif rendah ke pasar yang tidak memiliki segmen elit dan yang hanya memiliki sedikit peluang untuk melakukan diferensiasi. B. Strategi Harga Tinggi (skimming), digunakan untuk memperkenalkan produk baru ke dalam pasar dengan tingkat persaingan yang rendah atau tidak ada persaingan. C. Strategi Meluncur mengikuti Kurva Permintaan (sliding down the demand curve). Artinya, perusahaan kecil memperkenalkan produk pada harga tinggi, kemudian keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya dengan drastis dan menurunkan harga produk lebih cepat daripada pesaingnya.

6 3. Keputusan Menyangkut Pemilihan Lokasi
- Memilih lokasi secara bijak, dengan mempertimbangkan preferensi pelanggan dan kebutuhan perusahaan, dapat membangun keunggulan kompetitif yang penting dari para pesaingnya. Memilih lokasi yang ideal berperan penting bagi keberhasilan perusahaan dan kemudian menemukan lokasi yang paling sesuai dengan bisnis yang akan dijalankan. - Semakin strategis lokasi tempat bisnis dan dekat dengan konsumen, maka bisnis akan semakin cepat berkembang. - Pemilik bisnis (wirausahawan) harus menganalisis kesesuaian karakteristik lokasi terhadap persyaratan unik bisnis mereka.

7 4. Mengelola Pemasaran Usaha Kecil
Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi. Konsep Pemasaran bersandar pada EMPAT tiang utama: a. Fokus Pasar, artinya perusahaan akan berhasil baik, bila menetapkan batas pasarnya secara cermat. b. Orientasi kepada pelanggan, artinya perusahaan menciptakan produk, serta memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. c. Pemasaran yang terkoordinasi Terpadu), artinya pemasaran harus terkoordinasi secara baik dengan bagian-bagian lain dari perusahaan. d. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan tidak hanya sekedar mengejar keuntungan, tetapi melalui produk yang ditawarkan dapat memberikan kepuasan yang beragam kepada pelanggan.

8 EMPAT unsur utama Bauran Pemasaran
1. Produk (product), adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. 2. Harga (price) adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan yang maksimal. 3. Saluran Distribusi (place) adalah saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk menyalurkan produknya sampai ketangan konsumen pada saat yang diinginkan dan dibutuhkan. 4. Promosi (promotion) adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, membujuk dan meyakinkan untuk mengarahkan pada tingkatan pertukaran dalam pemasaran. Promosi dapat dilakukan melalui metode periklanan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas.

9 5. Mengelola Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Manajemen SDM merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur, dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.

10 6. Manajemen Produksi Manajemen Produksi adalah suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen Produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa.

11 Fungsi Manajemen Produksi:
a. Fungsi Perencanaan: mencakup penentuan peranan dari kegiatan produksi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas, dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi. b. Fungsi Pengorganisasian: mencakup penentuan struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya yang diperlukan di bagian produksi untuk mencapai tujuan operasional, serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam pelaksanaannya. c. Fungsi Penggerakan: mencakup kegiatan memotivasi karyawan bagian produksi untuk melaksanakan tugasnya. d. Fungsi Pengendalian/Pengawasan: mencakup kegiatan mengembangkan standar kualitasl standar waktu kerja, dan standar hasil kerja pada bagian produksi.

12 7. Manajemen Risiko. Resiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan. Resiko adalah ketidakpastian yang mungkin mendatangkan kerugian. Resiko adalah kejadian yang merugikan. Resiko adalah penyimpangan aktual dari yang diharapkan. Jadi, Resiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat menimbulkan kerugian. Manajemen Resiko (risk management) merupakan proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh. Manajemen Resiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan perusahaan, dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih baik.

13 Proses Manajemen Risiko Proses Manajemen Risiko menurut COSO (COSO = Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) 1. Lingkungan Internal (internal environment). Artinya komponen yang berkaitan dengan lingkungan dimana organisasi/instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah kultur manajemen tentang resiko, integritas, perspektif terhadap resiko, selera atau penerimaan terhadap resiko, nilai moral, struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang. 2. Penentuan Tujuan (objective setting). Artinya, manajemen harus menetapkan tujuan-tujuan dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola resiko. 3. Identifikasi Resiko (identification risk). Artinya, komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial, baik yang terjadi dilingkungan internal maupun eksternal yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi.

14 Sambungan … ProsesManajemen Risiko
4. Penilaian Resiko (risk assesment). Artinya, komponen ini menilai sejauhmana dampak dari kejadian atau keadaan dapat mengganggu pencapaian dari tujuan. 5. Sikap atas Resiko (risk response). Artinya, organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian resiko. 6. aktivitas-aktivitas Pengendalian (control activities). Artinya, komponen ini berperan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk menjamin sikap atas resiko (risk response) terlaksana dengan efektif. 7. Informasi dan Komunikasi (information & communication). Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. 8. Monitoring. Artinya, monitoring dapat dilaksanakan secara terus menerus maupun terpisah. Aktivitas monitoring tercermin pada aktivitas supervisi, dan aktivitas rutin lainnya.

15 Identifikasi Risiko Dunia Usaha
RISIKO yang diperkirakan muncul dalam BIDANG USAHA, yaitu: 1. Risiko yang dapat diasuransikan. Adalah kemungkinan yang tidak dapat diharapkan yang dapat menimbulkan keragu- raguan, di mana kemungkinan penyimpangan itu dapat dialihkan ke dalam suatu perjanjian pertanggungan atau asuransi, dengan maksud untuk membagi resiko itu dengan pihak lain yang bersedia menerima peralihan atau pembagian tersebut. 2. Risiko yang tidak dapat diasuransikan. Artinya resiko tersebut tidak dapat di alihkan ke dalam suatu perjanjian atau asuransi, dengan maksud membaginya, hal ini dikarenakan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

16 RISIKO yang diperkirakan muncul dalam BIDANG USAHA, yang dapat di asuransikan
1. Risiko dari pihak KARYAWAN, terdiri dari: a. Risiko Kecelakaan Diri b. Risiko Sakit c. Risiko Kematian 2. Risiko dalam faktor SARANA & PRASARANA, yaitu peralatan gedung, mesin-mesin dan prasarana lainnya. Resiko ini berupa Resiko Kebakaran. 3. Risiko terhadap kemungkinan terjadinya kerugian, karena nasabah penerima kredit tidak berprestasi sebagaimana seharusnya. Resiko ini merupakan obyek dari asuransi kredit.

17 RISIKO yang diperkirakan muncul dalam BIDANG USAHA, yang tidak dapat di asuransikan
1. Risiko Kebakaran, meliputi; a. Kebakaran atau peledakan yang disebabkan karena cacat atau yang langsung ditimbulkan dari sifat dan macam barang itu sendiri. b. Perang, pemberontakan, revolusi, kekuatan militer atau pengambilalihan kekuasaan. 2. Risiko Kecelakaan, meliputi: a. Risiko yang disebabkan oleh tindakan sebagai pengemudi sendiri. b. Risiko yang disebabkan atau menjadi mungkin karena tertanggung mengalami penyakit, cacat badan atau keadan luar biasa yang lain, baik rohani maupun jasmani.

18 8. Strategi Pengembangan Usaha Kecil
Untuk menghadapi kondisi yang semakin dinamis seperti sekarang ini, Richard A D’Aveni mengemukakan suatu ide dasar, bahwa perusahaan harus menekankan pada strategi yang memfokuskan pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan untuk menciptakan keunggulan. Oleh karena itu, Richard A D’Aveni mengajukan TUJUH kunci keberhasilan perusahaan yang dikenal dengan ”The New 7-S’s”

19 Konsep ”The New 7-S’s”, yaitu
1. Superior Stakeholder Satisfaction, artinya memberi kepuasan yang istimewa kepada semua unsur yang terlibat dalam perusahaan dengan tanpa kecuali, seperti pemasok, karyawan, manajer, pemegang saham, konsumen, pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. 2. Strategic Soothsaying, adalah strategi yang memfokuskan pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. 3. Positioning for Speed adalah strategi dalam memposisikan perusahaan secara cepat dipasar. Perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk dan jasa-jasa nya ke pasar, supaya segera dikenal konsumen. 4. Positioning for Surprise adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa –jasa baru yang lebih unik dan berbeda, serta memberikan nilai tambah baru, sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.

20 Sambungan … Konsep ”The New 7-S’s”
5. Shifting the Role of the Game adalah merubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan, sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda. 6. Signaling Strategic Intent adalah mengutamakan pada perasaan. Kedekatan dengan para karyawan, relasi dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 7. Simultanous and Sequential Strategic Thrusts adalah mengembangkan kepercayaan yang terus menerus melalui penciptaan barang-barang dan jasa-jasa yang selalu memberi kepuasaan kepada konsumen.

21 SEKIAN & TERIMA KASIH


Download ppt "Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google