Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Atmadja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Progress Report Pasca rakernas Bidang Akademik 2017:
Perkembangan Bidang Akademik dan Kerja Sama dalam Peningkatan Kualitas Akademik Serta Isyu-isyu untuk Menuju PTM Unggul Edy Suandi Hamid, Prof. Dr. M.Ec Wakil Ketua Majelis diktilitbang PP Muhammadiyah (sekarang), Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (sekarang), Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta (sekarang) Ketua Umum Asosiasi Pergurun Tinggi Swasta Indonesia (2001-Jan 2016) Ketua Forum Rektor Indonesia ( ), Rektor Universitas Islam Indonesia ( ; ) Rakornas Bidang Akademik dan Riset Majelis Diktilibang PP Muhammadiyah Banjarmasin 31 September 2018
2
ahlan wa sahlan di kota BANJARMASIN
3
Bangga menjadi PTM....
4
Isyu rakernas 2017 : Maisalah PTS terkait SPMI/SPME
Belum sepenuhnya Memahami Sistem Penjaminan Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) Berdasarkan Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPM Dikti Pasal 3 ayat (1) SPM Dikti terdiri atas: a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI); b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Pasal 3 ayat (2) sd. ayat (4) (2) SPMI direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. (3) SPME direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing. (4) Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi. Pasal 7 ayat (1) (1) Data, informasi pelaksanaan, serta luaran SPMI dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan tinggi dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
5
dan bagamana perkembangannya 2018?
SPMI secara formal hampir semua Memahami SPM Dikti baik SPMI maupun SPME Sebagian besar sudah mendapatkan pelatihan dari Majelis Namun masih ada sebagian kecil yang kepedulian rendah, bahkan seperti tak khawatir dengan keterlambatan mengurus SPME PTKIM non Universitas Masih ada yang belum melaksanakan akreditasi institusi secara riel -> C Anugerah Masih banyak yang business as usual tidak melakukan akselerasi tetapi melakukan akreditasi sesuai jadwal BAN (5 tahun)
6
Isyu rakernas 2017: SEMANGAT AKREDITASI: tahap mana?
Kesadaran sebagai Wujud Pertanggungan Jawab ke Publik Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Sistem dan Paradigma Penjaminan Mutu University Culture 2018: Beberapa PTM sudah pada tahap kesadaran, dan peduli akreditasi
7
PTM : Mutu, keniscayaan! Mutu adalah suatu keniscayaan bagi PTM
PTM hadir bukan sekedar ada, namun untuk berkontribusi melahirkan insan cerdas, percaya diri, dan berakhlak mulia Kuantitas penting sebagai organisasi dakwah, namun kualitas lebih penting: hadir, dibutuhkan, dan memberikan manfaat bagi umat manusia Mutu adalah suatu keniscayaan bagi PTM Karena itu pernah morotarium pendirian PTM demi mutu!!!
8
Grafik Pertumbuhan Perguruan Tinggi di Indonesia, 2005-2018
Sumber: Pangkalan Data Dikti berbagai tahun 2016: data sd 17 Desember 2016; 6 Feb 2017: Agst 2018: 4623 morotarium?
9
Perkembangan PTM (diluar PTA = 11)
10
Siapa bisa bertahan? Yang unggul (excellence, superior, leading)
Riset Nobel Satu atau beberapa Program Unggulan Yang kompetitif Dayasaing lembaga Dayasaing lulusan di pasar kerja/masyarakat Intinya: yang bermutu yg bisa eksis dan dibutuhkan
11
Peran PTM: kuantitas Porsi kelembagaan menurun Ingat Morotarium
Porsi mahasiswa terhadap nasional menurun Masa lalu: 10 % (?) 2017: 5,7% total mahasiswa Indonesia 9,1% total mahasiswa PTS 2018 Porsi ini sedikit mengalami penuruan -> PTS bertambah, statis
12
Peran PTM: Kualitas Unggul?
Kalau dilihat dari AIPT awalnya sangat unggul: 2 dari 3 PTS terakreditasi “A” dari 4101 PTS (2013) SEKARANG? Prodi: mayoritas B dan C
13
Peta Akreditasi Institusi PTM: 2017 (2018) (Data Forlap, DARI 163 ptm; 67 (41,1%BELUM TERAKREDITASI
C 32 (50) PTM 61 (58) PTM 3 (5) PTM 1,84% (3.06%) 19,63% (30.6%) 37,42% (35.6%)
14
Akreditasi Institusi (2018)
No Akreditasi Jumlah 1 A 5 2 B 50 3 C 58 4 Belum 57 Sumber:
15
Peta AIPT “A” Tahun 2013: “A” 8, 5 PTN dan 3 PTS
Akhir 2016 : “A” 49; PTN/A/KL 34; PTS 15 Agust 2018 : A 73 Bagaimana Peta PTS “A”? Semua di Pulau Jawa Yayasan: Islam : 5 (7), yang 3 (5) diantaranya PTM Kristen/Katolik: 13 (Petra, Ubaya, Widya Mandala, USD, UAJ Jkt).. (UAJY, Untar, Satyawacana, UKI dll Umum : 7 (UG, STIE Perbanas, Mercu Buana,Telkom, Trisakti dll)* Konglomerat : 1 (Universitas Multi Media)
16
Keharusan mendorong PTM AIPT “A”
Trade mark sebagai PT berkualitas harus dijaga dan dipertahankan Posisi PTM semakin “terancam” porsi yang A menurun Ada upaya PT Lain menjadikan PTM sbg bench mark dan ingin mengungguli Ada akselerasi kuantitas dan kualitas PTS lainnya Peta PT keagamaan lain “leading” Konglomerasi PT (?)
17
Keharusan mendorong PTM AIPT “A”
Strategi Majelis Diktilitbang: stimulus yang paling mungkin menuju AIPT “A” yg “B” Melakukan persiapan dan simulasi secepatnya Lakukan simulasi dan Reakreditasi secepatnya Memberikan Pelatihan dan pendampingan –> in- house atau off house Pimpinan PTM yang AIPT “B” harus concern menyiapkan reakreditasi Team AIPT sejak jauh hari harus sudah dibentuk, bahkan usai memperoleh AIPT “B” Langsung berupaya meningkatkan nilai pada semua standar yang ada dengan perbaikan susbtantifnya
18
Peta Akreditasi Prodi PTM 2017 (2018) Dari 1
Peta Akreditasi Prodi PTM 2017 (2018) Dari (1517); Belum Terakreditasi 353 (320) A B C 85(138) Prodi 647(841) Prodi 327(218) Prodi 6.02%/8.03% 45,82 %/61.10 23.19%/30.88%
19
Akreditasi Prodi (2018) No Akreditasi Jumlah 1 2 3 4
138 2 B 841 3 C 218 4 Belum 320 Sumber:
20
Menuju PT dan Prodi Unggul
Potensi ada bukti: sudah lima (tahun lalu 3) PTM terkareditasi A dan 138 (tahun lalu 85) Prodi terakreditasi “A” Posisi PTM bukanlah pemain pinggiran ->PTM bisa bermain di kelas menengah dan atas di tanah air sebagian unggul kualitasnya dari PTN , walaupun secara kuantitas PTM relatif stagnan, dan secara kelembagaan maupun jumlah mahasiswa menurun market share-nya ini bukan penurunan jumlah PTM dan mahasiswa PTM, melainkan karena pertumbuhan PTM yang di bawah pertumbuhan nasional. kualitas Secara formal ini bisa dilihat dari nilai dan jumlah PTM terakreditasi, baik institusi maupun prodi. Substantif, PTM relatif lebih baik dan lebih tertib dibandingkan kebanyakan PTS “perorangan”, terutama yang di daerah-daerah. Sudah lebih 48% PTM yang terakreditasi institusinya, sementara total PTS Indonesia masih sekitar 20%.
21
Perbaikan Mutu Berkelanjutan: SPMI dan SPME harus menjadi Perhatian
Mutu memenuhi atau melebihi keinginan pelanggan dan stakeholders secara konsisten. Mutu kesesuaian dengan kegunaan dan tujuan Mutu Kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan/berlaku Mutu Sifat dan karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan/ harapan pelanggan (ISO 9000)
22
Kisah sedih 2018: Pelajaran penting
Muncul kasus-kasus SIMILARITIES dalam pengajuan Akreditasi yang mengena pada beberapa PTM Ada persoalan integritas dan moral standard yang perlu menjadi perhatian Sudah lama? “Teknis’ di BAN? Terjadi juga di PTS/PTN lain, namun jangan jadi rujukan pembenar Majelis menyediakan checker software untuk melihat similarities..
23
Kebijakan dan target Berbagai indikator/variabel dalam akreditasi perlu dipenuhi seoptimal mungkin, dan menempatkan diri pada posisi yang baik. Menargetkan semua program studi maupun perguruan tinggi Muhammadiyah tidak hanya terakreditasi minimal, namun harus pada tingkat sangat baik (B) dan unggul (A). NO: C .... Proses yang disiapkan secara baik untuk mengawal dan mendukung kebijakan tersebut, Majelis Diktilitbang PPM mengadakan kegiatan-kegiatan workshop, pelatihan, dan juga pendampingan untuk semua PTM yang ada, yang dilakukan secara intensif dan struktur. karena keterbatasan SDM di Majelis, maka aktivitas bisa dilakukan oleh berbagai PTM yang membutuhkan dengan meminta fasilitator dari Prodi/PTM berakreditasi unggul. Company Logo
24
Program Mutu dan Akreditasi
A Peningkatan SPMI Pelatihan pengelolaan SPMI Pendampingan pengelolaan SPMI Penetapan standar SPMI secara bersama di seluruh PTM Pembuatan instrumen monitoring mutu di PTM Monitoring mutu oleh Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah Peningkatan Akreditasi Program Studi Pendataan peringkat akreditasi Pelatihan akreditasi program studi Pendampingan akreditasi program studi Peningkatan Akreditasi Institusi Pendataan peringkat akreditasi institusi Pelatihan akreditasi institusi Pendampingan akreditasi institusi Akreditasi Internasional Kegiatan Pelatihan akreditasi internasional Pendampingan akreditasi internasional Company Logo
25
Akreditasi Perodi dan Institusi HARUS DIPERSIAPKAN SERIUS
Jangan terpaku dengan aturan/ regulasi Penting untuk bench marking kebutuhan. Harus mulai dan mempersiapkan diri melangkah lebih dulu persiapan dini (pengalaman UII 2008) Berikan penugasan secara khusus. Jangan “works as usual” extra ordinary Semua unit dikondisikan, dan rutin melihat positioning kita dari indikator yang ada. ber kali-kali simulasi sesuatu yang bagus untuk penyempurnaan dengan memperoleh 2nd, 3rd opinions
26
Kiat dan Langkah : segera!!
Bentuk Team Akreditasi setiap prodi, baik yang baru reakreditasi, maupun yang sudah tahun jangan menunggu sdh dekat!!
27
Kiat dan Langkah Langsung adakan simulasi semua standar yang ada
Semua langsung target ke A, jangan hanya naik setingkat Jangan meremehkan standard apapun dan nilai sekecil apapun
28
Mencetak profesional Profesionalisme : kesungguhan (seriousness) dan keahlian (educated atau skilled labour) dalam menjalankan suatu pekerjaan atau profesi; sikap atau perilaku kerja sungguh-sungguh disertai pengetahuan dan keterampilan pada bidang tertentu. Unsur yang pekerja profesional al: (a) memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidangnya; (b) menjadikan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai pekerjaan utama; (c) mengupayakan pewujudan hasil kinerja yang optimal dan terbaik; (d) mempunyai integritas/tanggung jawab atas tugasnya dan kepada masyarakat; (e) memiliki disiplin dan memegang komitmen waktu; (f) bersikap jujur (honesty); (g) memiliki kepekaan sosial; (h) memiliki etos kerja yang tinggi; (i) memperhatikan kepentingan semua stakeholders Karakteristik profesionalisme tersebut dari Al-Quran dan Al-Hadist. Yaitu: (a) I’malu ala makanatikum (bekerja sesuai dengan kapasitas dan keahlian; Q.S. Al-An’am: 135); (b) ahsanu amala (bekerja semaksimal mungkin; Q.S. Hud: 7, Al-Furqan: 23, Al-Mulk: 2); (c) ya’mal ‘ala syakilatih (bekerja sesuai dengan bidang keahlian; Q.S. Al-Isra: 84); (d) ‘amal shalih (bekerja sesuai dengan kelayakan dan kepatutan; Q.S. Al-Anbiya: 94, Al-Zalzalah:7, an-Nahl: 97); (e) amal khayrn (bekerja baik yang memberikan nilai dan guna bagi banyak orang); dan (f) ahliyah (memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan).
29
Isu utama bidang akademik PTM
penguatan akademik dosen Roadmap akreditasi prodi, institusi, internasional -> wajib internasional, mendorong penguatan sumberdaya manusia, memperkuat basis teknologi informasi dan rintisan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ), internasionalisasi dan membangun jejaring akademik, Disruptive Innovation di PT implementasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), mendorong pengembangan alih bentuk PT, pembukaan prodi baru dan pascasarjana kesemuanya untuk memposisikan perguruan tingginya menjadi PTM yang unggul pada level-level tertentu.
30
Artificial Inteligence Products
Produk berintelegensi buatan... Bisa berpikir dan menggantikan peran pikir manusia Banyak tenaga kerja tergantikan dengan produk – produk ini
31
Antisipasi leaders of HEI???
Kuliah tak harus di kampus? Dosen “dikloning” ?? Intensifikasi dosen dan tenaga kependidikan? Inovasi..... Kualitas .... Kurikulum..... Buka ruang seluasnya untuk improvisasi...
32
Penguatan akademik dosen
Dosen banyak terfokus pada tugas-tugas pokok pengajaran, sebatas mentransfer ilmu ke mahasiswanya. Sebagai insan PT ada kewajiban lain : pelaksanaan tanggung jawab penelitian dan publikasi ilmiah di jurnal-jurnal bereputasi serta menulis buku. Sebagian besar dosen masih sebatas “konsumen” dari membaca penelitian, jurnal, ataupun buku orang lain. Padahal karya-karya akademik ini merupakan salah satu unsur yang sangat vital dalam penilaian akreditasi, termasuk akreditasi internasional. Untuk meningkatkan dayasaing dosen harus menguasai bidangnya secara mendalam: mengikuti berbagai pelatihan, kursus, seminar, melakukan riset, dan mendialogkan pemikirannya dengan mempublikasikan karya ilmiah pada jurnal ilmiah, baik lokal maupun internasional, serta menulis buku teks ataupun buku referensi. Pimpinan harus memfasilitasi dan menstimulus dosennya melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Persoalannya: terbatas menganggarkan; di sisi lain para dosen juga sebagian besar terbatas kemampuan finansialnya. Akibatnya, pengembangan dosen menjadi terbatas, dan sekedar memenuhi kaidah formal saja. Inilah yang harus didesain secara baik dan disikapi secara bijak oleh penanggung jawab bidang akademik untuk mengatasinya.
33
Penguatan sumber daya manusia
domain bidang dua bidang satu merupaka user utama dari SDM ini maka mau tidak mau terlibat untuk mendorong pengembangan sdm yang berkualitas pimpinan PTM dapat mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dan dikelolanya dengan baik, sehingga kualitasnya bisa bersaing dengan lulusan PT lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Perguruan tinggi adalah mengelola manusia, memproses manusia, yang produknya adalah manusia yang lebih berkualitas, baik dalam penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun karakter atau ahlaknya. Untuk memproses “produksi” manusia yang demikian kapitalnya bukanlah mesin atau teknologi yang canggih, melainkan yang utama adalah manusia atau para dosen. Jadi jasa pendidikan bersifat unik. Input atau bahan baku, output, dan outcome-nya adalah manusia. Untuk memprosesnya utamanya juga manusia. Untuk itulah fokus pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi sangat penting. Tentu saja ini juga tanpa harus menafikan kebutuhan tenaga kependidikan, infrastruktur lainnya seperti teknologi informasi, Laboratorium, perpustakaan, ataupun gedung-gedung yang memadai.
34
SDM Permasalahan SDM PTM kita cukup kompleks: kuantitas dan kualitas.
Dosen yang terbatas, tidak memadai dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang dimiliki. Pendidikan dosen PTM masih rendah, umumnya masih S2, bahkan masih ada yang S-1. Dosen dengan kualifikasi doktor dan juga Profesor yang masih sedikit. Bahkan untuk doktor dan profesor yang terbatas ini juga tidak menyebar merata di semua prodi. Bidang akademik perlu mendesain jumlah dosennya sedemikian rupa sehingga dapat menjaga rasio dosen- mahasiswa dengan sebaik-baiknya. rekrutmen dosen seyogianya dilakukan secara berkala, dengan melihat perkembangan jumlah mahasiswa yang ada serta prediksi ke depannya, dan juga perlu aktif mencari dosen NIDK dari kalangan profesional.
35
Pengembangan Teknologi Informasi dan Pendidikan Jarak Jauh
Memperkuat basis teknologi informasi dan rintisan sistem PJJakan menjadi suatu keniscayaan. perlu menjadi perhatian serius bagi bidang akademik agar tidak ketinggalan dan tergilas oleh perubahan TI yang sangat pesat. Proses belajar-mengajar sudah diorientasikan untuk lebih berbasi TI sangat penting untuk memperluas jangkauan melalui sistem PJJ Rakornas di Semarang tahun lalu:dalam persaingan apapun, maka pionir bisa memetik keuntungan terlebih dulu. Saat ini penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ) pada pendidikan tinggi semakin terbuka. PT-PT yang siap dan bereputasi baik diharapkan juga untuk segera melaksanakan ini payung hukumnya juga sudah ada baik UUmaupun Permendikbud No 109 tahun 2013. Ini harus dimanfaatkan bagi PTM untuk memberikan akses lebih luas dan layanan bagi mereka yang tidak bisa mengikuti pendidikan tatap muka. proses PJJ tetap tidak boleh mengabaikan mutu dan harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan seperti pada penyelenggaraan pendidikan reguler. Ini perlu distimulus agar PTM yang siap juga memanfatkan ini:bagian dari inovasi meningkatkan jumlah mahasiswa, dengan menggunakan perangkat TI. Untuk itu, harus didesain pula PTM yang siap untuk itu. Saat ini terlihat sebagian besar PTM masih adem ayem menghadapi ini.
36
Internasionalisasi dan membangun jejaring akademik
Dengan semakin terbukanya pendidikan tinggi dari persaingan global, maka ini perlu disikapi juga dengan kebijakan internasionalisasi dan membangun networking secara global, khususnya PTM besar. Di PTM, bidang ini memang belum baku, karena ada yang sudah ditangani secara khusus oleh bidang internasional. Namun demikian ada juga yang dilekatkan pada bidang lainnya, termasuk di bidang satu. Dalam Rakornas ini mungkin tidak kita bahas secara khusus, hanya dingatkan agar prkatik internasionalisasi perlu mendapat perhatian dan didesain secara khusus.
37
kerja sama internasional
Merintis dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan berbagai PT di luar negeri, termasuk jejaring penelitian dan publikasi ilmiah Agenda aksi: Jepang, Inggris, Prancis, Australia, China, Taiwan, Thailand India, Filipina, Brunei (next)
38
Program Kerja Majelis terkait kerja sama internasional
Terus Membangun jaringan global untuk pengembangan dosen dan scholarships Mendorong kerja sama dalam: Joint research/research collaborations Seminar/conference collaborations Stdudents exchanges Staff s exchanges Joint publications etc
39
Pembukaan program studi baru dan pascasarjana dab alih bentuk
Sebagaimana disinggung di atas bahawa market share dari PTM semain menurun. Sebagai suatu organisasi dakwah yang mengawali kinerjanya melalui pendidikan, maka penurunan ini memberikan kerprihatinan tersendiri. Muhammadiyah dikenal antara lain dengan brand pendidikannya. Perlu dijaga terus, dan berupaya memperbesar layanannya tanpa mengabaikan kualitasnya: disiasati dengan menambah jumlah mahsiswa setiap prodi, pembukaan prodi baru, dan program pasca sarjana. Sebagai PT yang sudah lebih dulu melangkah dibanding banyak PTS lainnya, maka seyogianya pimpinan PTM yang sudah relatif mapan prodi-prodi S-1nya untuk juga fokus pada program pasca sarjana. Perkembangan yang cepat dari jumlag PT Indonesia menujukkan banyak “pemain” baru yang masuk ke arena perguruan tinggi. Saat ini juga banyak personal yang berdiri di balik Yayasan, dan juga korporasi yang membuka PTS. Ini artinya medan berkiprah bagi PTM juga banyak diambil pihak lain dan akan terus terjadi jika tidak dilakukan ekspansi oleh PTM yang ada. Ini tidak harus dengan membuka PTM baru, namun bisa juga dengan alihbentuk dari PTM yang bentuk yang kecil ke yang lebih besar, dan di arahkan ke pembentukan institut atau universitas bagi bentuk-bentuk yang dibawahnya.
40
Be careful
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.