Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TITRASI KONDUKTOMETRI Disusun Oleh: Lulu Munisah ( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TITRASI KONDUKTOMETRI Disusun Oleh: Lulu Munisah ( )"— Transcript presentasi:

1 TITRASI KONDUKTOMETRI Disusun Oleh: Lulu Munisah (0610128172205)

2 PENGERTIAN TITRASI Titrasi adalah metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit-sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant). Tetesan titrant dihentikan ketika titik ekivalen telah tercapai. Titik ekivalen adalah titik dimana titrant dan analit tepat bereaksi atau jumlah volume larutan titran dengan mol tertentu telah sama dengan mol larutan analit.

3 PENGERTIAN KONDUKTOMETRI Konduktansi adalah ukuran kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau logam) untuk menghantarkan arus listrik. Konduktometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya hantar listrik yang diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air. Konduktometri adalah metode untuk menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam menghantarkan muatan listrik di antara dua elektroda.

4 PENGERTIAN TITRASI KONDUKTOMETRI Titrasi konduktometri merupakan metode analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan

5 PRINSIP TITRASI KONDUKTOMETRI Penggantian ion-ion analit yang sebelumnya ada di dalam larutan menjadi ion-ion titran yang di tambahkan ke dalamnya. Penggantian ion-ion ini tentu akan mengubah nilai hantaran dari larutan tersebut sesuai dengan muatan, jumlah, dan ukuran dari ion-ion analit dan ion titran di dalam larutan. Perbedaan nilai hantaran inilah yang diamati untuk menentukan titik ekivalen dari suatu titrasi.

6 JENIS TITRASI KONDUKTOMETRI Titrasi Konduktometri Frekuensi Rendah Dilakukan dengan menggunakan frekuensi arus rendah (maksimum 300 Hz). Titrasi Konduktometri Frekuensi Tinggi Dilakukan dengan menggunakan frekuensi arus tinggi.

7 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Jenis Larutan Hanya larutan elektrolit yang bisa menghantarkan arus listrik (Lemah dan Kuat). Konsentrasi Semakin besar konsentrasi maka semakin banyak jumlah ion-ion yang berada dalam larutan akibatnya kemungkinan menghantarkan listrik akan semakin meningkat. Suhu Ketika dipanaskan atau diberikan kenaikan suhu maka gerakan dari ion-ion dalam larutan akan semakin acak sehingga kemampuan untuk menghantarkan elektron atau listrik akan semakin meningkat.

8 PERBEDAAN Titrasi Asam-BasaTitrasi Konduktometri Harus menggunakan indikatorTidak perlu indikator Tujuannya adalah untuk mencari titik akhir titrasi Tujuannya adalah untuk mengetahui titik ekivalen titrasi Tidak terbatas untuk larutan elektrolit dan non elektrolit Terbatas, hanya untuk larutan elektrolit saja

9 KONDUKTOMETER

10 CONTOH PENGGUNAAN TITRASI HCL DAN NAOH HCl + NaOH  NaCl + H 2 O Dalam titrasi HCl dan NaOH secara konduktometri, arus sebelum titik ekivalen dihasilkan oleh mobilitas ion H +, sedangkan setelah titik ekivalen arus listrik utamanya disebabkan oleh mobilitas ion OH -.

11 CONTOH PENGGUNAAN Titrasi konduktometri dapat dilakukan untuk menentukan kadar ion, dengan syarat ion tersebut terlibat dalam reaksi kimia sehingga terjadi penggantian satu jenis ion dengan yang lain yang berarti terjadi perubahan konduktivitas. Misalnya, titrasi HCl dengan NaOH berdasarkan persamaan: HCl + NaOH  NaCl + H 2 O Bila asam kuat dititrasi dengan basa kuat maka konduktivitasnya akan mengalami penurunan karena ion H + yang konduktivitas molarnya lebih besar diganti dengan Na + yang lebih kecil. Akhirnya, akan mencapai konduktivitas yang paling rendah. Kurva konduktivitas tipenya sangat ditentukan jenis ion penyusunnya.

12 CONTOH PENGGUNAAN HCl + NaOH  NaCl + H 2 O Sebelum ditambah NaOH, di dalam larutan terdapat ion H + dan Cl - yang masing- masing mempunyai harga konduktivitas molar (25ºC) sebesar 349,8 cm 2 /mol dan 76,3 cm 2 /mol. Pada penambahan NaOH, terjadi reaksi antara H + dengan OH - membentuk H 2 O, sehingga jumlah H + didalam larutan berkurang sedangkan jumlah NaOH bertambah. Na + mempunyai harga konduktivitas molar 50,1 S cm -1 /mol yang jauh lebih kecil dari H + sehingga harga konduktivitas total dari larutan turun. Pada titik ekivalen, H + dalam larutan telah bereaksi seluruhnya dengan OH -, sehingga penambahan NaOH lebih lanjut akan menaikkan harga konduktivitas total larutan, karena terdapat OH - dengan konduktivitas 198,3 S cm -1 /mol.

13 KURVA TITRASI KONDUKTOMETRI HCl vs NaOH

14 KELEBIHAN DAN KEKURANGANTITRASI KONDUKTOMETRI KELEBIHAN Titrasi tidak menggunakan indikator, Dapat digunakan untuk titrasi yang berwarna Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan pengendapan Lebih praktis Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit Untuk persen kesalahannya lebih kecil KEKURANGAN Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit saja Sangan dipengaruhi temperatur Dapat ditunjukkan dengan tidak langsung Peralatan cukup mahal Jika tidak hati-hati maka akan cepat rusak Tidak bisa digunakan pada larutan yang sangat asam atau basa karena akan meleleh.

15 TERIMA KASIH


Download ppt "TITRASI KONDUKTOMETRI Disusun Oleh: Lulu Munisah ( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google