Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

menilai kondisi global PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "menilai kondisi global PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis"— Transcript presentasi:

1 menilai kondisi global PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’

2 MATERI : 1. Pendahuluan. 2. Dampak Internasionalisasi. 3. Masalah dalam Persaingan Industri Global. 4. Definisi dan Ciri-ciri Utama Perdagangan Antar bangsa. 5. Manfaat Melakukan Perdagangan Internasional. 6. Motif untuk Menjalankan Bisnis Internasional. 7. Bentuk Bisnis Internasional. 8. Hambatan Bagi Bisnis Internasional. 9. Pandangan Mengenai Perdagangan Bebas. 10. Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional.

3 Buku Referensi Pengantar Bisnis. Edisi Empat. Jeff Madura. (terjemahan). Penerbit Salemba Empat, Jakarta Pengantar Bisnis. Edisi Kesepuluh. Ronald J. Ebert dan Ricky W. Griffin . (terjemahan). Penerbit Erlangga, Jakarta. 2015

4 1. Pendahuluan Banyak perusahaan-perusahaan di suatu negara, telah memanfaatkan peluang di berbagai negara-negara asing dengan terlibat dalam ’Bisnis Internasional’. Jumlah ’Bisnis Internasional’ telah tumbuh sebagai respons terhadap ditiadakannya berbagai hambatan internasional. Artinya, setiap negara memiliki kebebasan (tidak ada batasan) untuk melakukan kegiatan bisnis/perdagangan ke berbagai negara di belahan dunia. Sebab, kini lingkungan bisnis mengarah kepada era perdagangan bebas. Bahkan perusahaan-perusahan yang berskala kecil pun di berbagai negara, sekarang sudah terlibat dalam kegiatan bisnis internasional, dengan membeli perlengkapan (kebutuhan produk) dari negara lain, atau menjual produknya di negara asing. Kondisi ekonomi internasional memengaruhi pendapatan (keuntungan), beban serta nilai suatu perusahaan.

5 1. Dampak Internasionalisasi
Internasionalisasi memiliki dampak terhadap: a. Struktur industri dan persaingan Artinya, ciri khas utama internasionalisasi bisnis adaalah pertumbuhan persaingan internasional. Persaingan internasional timbul pada waktu konsumen ingin memperoleh pemasok dari luar negeri di samping pemasok dari dalam negeri, dan pada waktu produsen-produsen bersedia dan mampu memasok pasar luar negeri di samping pasar dalam negeri. Pertumbuhan persaingan internasional menghasilkan industri yang terlindung dari kekuatan-kekuatan persaingan ketat yang menjadi ladang pertempuran. Internasionalisasi juga telah meningkatkan intensitas persaingan pasar- pasar nasional sehingga berdampak terhadap struktur industri. b. Terhadap keunggulan bersaing. Artinya, bersaing secara internasional, perusahaan harus membangun keunggulan bersaing menghadapi perusahaan-perusahaan dengan sumber daya dan kemampuan yang ditentukan dalam lingkungan nasional yang berbeda. Hal ini akan mempunyai dampak secara menyeluruh. Sumber: Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, hal

6 Alasan para pengusaha tertarik pada bidang perdagangan internasional, antara lain:
- Daya beli konsumen pasar internasional lebih tinggi daripada di pasar lokal. - Transaksi ekspor/impor kuantitasnya jauh lebih besar daripada pasar lokal. - Kelangkaan barang menentukan tingginya profit yang didapat daripada di pasar lokal.

7 3. Masalah dalam Persaingan Industri Global
a. Kebijakan industri dan perilaku bersaing. Kebijakan industri pemerintah dapat menentukan tujuan, dan arah perusahaan, menyediakan dana CSR dan Litbang, serta dalam berbagai cara mempengaruhi posisi perusahaan dalam persaingan dunia. Perilaku bersaing dapat berupa hubungan yang rumit antara para peserta industri dunia yang sedang bersaing. b. Hubungan dengan Pemerintah tuan rumah di pasar utama. Pemerintah tuan rumah mempunyai berbagai mekanisme yang dapat merintangi operasional perusahaan dunia. Bilamana pemerintah tuan rumah cenderung memanfaatkan kekuasaannya, mereka dapat menghalangi persaingan dunia sama sekali atau menciptakan sejumlah kelompok strategis yang berlainan dalam industri tersebut. Sumber: Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis. Hal

8 Sambungan …. Masalah dalam Persaingan Industri Global
c. Persaingan Sistematik. Perusahaan memandang persaingan sebagai bersifat global dan membangun strategi sesuai dengan keadaan ini. Persaingan meliputi pola posisi pasar, fasilitas, dan investasi yang terkoordinasi di seluruh dunia. d. Kesukaran dalam Analisis Pesaing. Analisis ini sukar dilakukan dalam industri dunia karena perusahaan-perusahaan asing serta kebutuhan untuk menganalisis tat hubungan sistematik. Analisis tentang perusahaan asing dapat mencakup keberadaan perusahaan asing yang ada, pertimbangan-pertimbangan institusional yang sukar dipahami oleh pihak luar, seperti praktek- praktek ketenagakerjaan dan struktur manajerial. Sumber: Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis. Hal

9 4. Definisi dan Ciri-ciri Utama Perdagangan Antar bangsa
Perdagangan Antar Bangsa (International Trade) merupakan perdagangan yang melibatkan lebih dari satu negara. Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk dimaksud dapat berupa: - Antar perorangan (individu dengan individu); - Antara individu dengan pemerintah suatu negara; - Pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Ciri-ciri Utama Perdagangan Antar Bangsa, yaitu: adanya keterlibatan dua atau lebih pihak yang berasal dari lebih dari suatu negara. Dengan kata lain, perdagangan antar bangsa ini melintasi batas-batas negara-negara yang terlibat di dalamnya.

10 5. Manfaat Melakukan Perdagangan Internasional
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Contoh: Negara-negara maju memerlukan karet alam, tetapi barang tersebut tidak dapat dihasilkan di negara-negara mereka. Maka mereka terpaksa mengimpor karet alam dari negara-negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. d. Transfer teknologi modern. Artinya, perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

11 6. Motif untuk Menjalankan Bisnis Internasional
A. Menarik Permintaan Asing. Artinya, untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dalam industrinya, maka perusahaan harus mampu meningkatkan pangsa pasarnya di luar negaranya (pasar asing), yang dulunya belum pernah dimasuki. Atau dengan kata lain, perusahaan harus memperluas bisnisnya dengan menjual produk atau menawarkan jasanya di banyak negara asing. B. Memanfaatkan Teknologi. Bagi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah menggunakan keunggulan teknologi dalam berbagai aktivitasnya di negara asalnya, namun ingin mengembangkan/mendirikan cabang bisnis barunya di negara- negara yang masih berkembang dan masih memiliki tingkat teknologi yang relatif rendah, maka perusahaan tersebut harus lebih memanfaatkan keunggulan teknologinya pada saat ekspansi.

12 Sambungan .... Motif untuk Menjalankan Bisnis Internasional
C. Menggunakan Sumber Daya yang Murah. Biaya tenaga kerja dan tanah, nilai nya dapat bervariasi secara signifikan antar negara. Perusahaan seringkali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi di lokasi dimana biaya tenaga kerja dan tanah yang berbiaya murah. D. Melakukan Diversifikasi Secara Internasional.Artinya, kinerja dan pendapatan suatu perusahaan yang beraktivitas di suatu negara asing, sangat tergantung kepada perubahan dalam industrinya, atau kondisi perekonomian dari negara asing tersebut. Misal: permintaan akan produk-produk minuman ringan buatan Indonesia yang dijual di Jerman dapat turun, bila ekonomi Jerman sedang lemah sehingga berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat Jerman terhadap berbagai minuman ringan.

13 7. Bentuk Bisnis Internasional
A. Mengimpor (importing): pembelian produk atau jasa asing. Misal: pengusaha Indonesia membeli mobil, barang-barang elektronik dan produk-produk lainnya dari negara-negara asing. Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat impor, yaitu: - Tarif: adalah pajak yang dikenakan atas produk-produk impor. - Quota: adalah batasa jumlah dari produk tertentu yang dapat di-impor. B. Mengekspor (exporting): penjualan produk atau jasa ke pembeli yang ada di negara lain. C. Investasi Asing Langsung (direct foreign investment/DF): adalah suatu cara untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di satu atau lebih negara asing. Misal: Toyota, perusahaan mobil dari Jepang yang memiliki fasilitas di berbagai negara (termasuk di Indonesia) yang memproduksi mobil dan menjualnya di lokasi-lokasi tersebut.

14 Sambungan .... Bentuk Bisnis Internasional
D. Outsourcing. Perusahaan pada umumnya mengatur agar sebagian dari jasanya dilakukan di negara-negara asing sebagai cara untuk menggunakan tenaga kerja yang lebih murah. E. Aliansi Strategis: adalah suatu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan. Bentuk Aliansi Strategis, yaitu: - Usaha Patungan (joint venture): suatu perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu. - Perjanjian Lisensi Internasional (international licensing agreement): jenis aliansi di mana suatu perusahaan memperbolehkan perusahaan asing (disebut sebagai ’pemegang lisensi’) untuk menghasilkan produk-produknya sesuai dengan instruksi yang spesifik.

15 8. Hambatan Bagi Bisnis Internasional
a. Penetapan Tarif dan Quota yang diberlakukan oleh Pemerintah dari suatu negara. Adakalanya, pemerintah dari suatu negara menetapkan tarif ekspor bagi produk-produk yang akan hendak dijual ke negara asing. Ini bertujuan untuk menekan jumlah produk yang akan hendak dijual ke luar, sehingga pengusaha enggan untu melakukan kegiatan ekspor. Begitu juga dengan pembatasan jumlah (quota) impor barang yang akan datang dari negara lain, sehingga produk-produk asing tidak membanjiri pasar dalam negeri dari suatu negara. b. Dumping: adalah menjual produk di negara asing pada harga di bawah biaya produksi dari produk tersebut di negara asalnya.

16 Sambungan .... Hambatan Bagi Bisnis Internasional
c. Hambatan yang ditujukan untuk mencegah suatu perusahaan mendirikan anak perusahaan (investasi asing langsung) di negara lain. d. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dari suatu negara, untuk melindungi-melindungi perusahaan-perusahaan lokal. e. Ketidaksepahaman mengenai Kebijakan Perdagangan Internasional. Artinya, setiap individu memiliki berbagai pandangan, baik sisi positif (berguna) dan sisi negatif (merugikan) dengan adanya perdagangan internasional. Misal: kebanyakan orang setuju bahwa perdagangan bebas dapat mendorong persaingan yang lebih ketat antarperusahaan, yang dapat menguntungkan karena hal tersebut memberikan peluang kepada konsumen untuk memperoleh produk yang mutunya paling bagus dan harganya rendah. Namun, bagi perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bersaing dalam era perdagangan bebas akan menganggap pasar bebas akan menjadi saingan dan merugikan mereka.

17 9. Pandangan Mengenai Perdagangan Bebas
1. Prinsip dasar secara historis, bahwa beberapa negara mengadakan perdagangan dengan negara lain untuk menyediakan barang bagi konsumen di suatu negara yang hanya diproduksi oleh beberapa negara lain. 2. Prinsip keunggulan komparatif, bahwa perdagangan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan ekonomi suatu negara jika mengkhususkan dirinya untuk memproduksi barang dan jasa yang mempunyai keunggulan komparatif (efisiensi relatif besar). Sumber: Joseph G. Nellis dan David Parker, hal

18 10. Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional
Ketika suatu perusahaan terlibat dalam bisnis internasional, maka perusahaan tersebut harus mempertimbangkan karakteristik berikut dari negara-negara asing, yaitu: a. Budaya. Karena budaya (seperti: selera, kebiasaan, adat istiadat) sangat bervariasi di setiap negara, maka suatu perusahaan harus mepelajari dan menyesuaikan budaya dari negara asing sebelum terlibat bisnis di negara asing tersebut. Misal: Burger McDonald’s tidak begitu diminati di Indonesia, karena selera dan gaya hidup masyarakat Indonesia lebih suka memakan makanan yang terbuat dari gandum/beras. Contoh lainnya: produsen bir menjual bir non-alkohol di Arab Saudi, sebab bir yang beralkohol tidak diperbolehkan (dilarang) dijual di Arab Saudi. b. Sistem Ekonomi. Suatu perusahaan harus menyadari jenis sistem ekonomi yang digunakan di negara manapun, dimana perusahaan berencana untuk melakukan bisnis di negara-negara asing tersebut.

19 Sistem ekonomi suatu negara, dibedakan atas TIGA yaitu: - Kapitalisme (capitalism): suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan bisnis swasta atas bisnis.Wiraswasta memiliki kebebasan untuk menciptakan bisnis yang mereka yakini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh: Amerika Serikat dipandang sebagai masyarakat kapitalis, karena wiraswasta diperbolehkan untuk menciptakan bisnis dan bersaing satu sama lain. - Komunisme (communism): sistem ekonomi yang melibatkan kepemilikan publik atas bisnis.Dalam sistem komunis murni, wiraswasta dibatasi dari memanfaatkan apa yang dianggap dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah memutuskan produk apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlahnya. Contoh negara-negara di Eropa Bagian Timur seperti Bulgaria, Polandia, Romania yang banyak menganut sistem ekonomi ini.

20 Sambungan … Sistem ekonomi suatu negara: - Sosialisme (socialism): sistem ekonomi yang memiliki sebagian fitur dari kapitalisme dan sebagian fitur dari komunisme. Misal: pemerintah di beberapa negara sosialis memperbolehkan orang-orang untuk memiliki bisnis dan properti serta untuk memilih pekerjaannya sendiri. Tetapi, pemerintah ini sangat terlibat dalam penyediaan berbagai jasa. Jasa layanan kesehatan dilakukan oleh banyak pemerintah dan disediakan pada biaya yang rendah.

21 Sambungan .... Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional
c. Kondisi Ekonomi Untuk memprediski permintaan akan produknya di negara asing, suatu perusahaan harus mencoba untuk meramalkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Kinerja keseluruhan dari perusahaan tersebut bergantung pada pertumbuhan ekonomi dari negara asing itu. Faktor utama yang memengaruhi keputusan banyak perusahaan untuk melakukan ekspansi di suatu negara tertentu adalah perkiraan akan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. d. Nilai Tukar. Setiap negara memiliki mata uangnya masing-masing. Beberapa negara akan mengadopsi salah satu mata uang asing dari negara lain sebagai pembanding nilai tukar mata uang negaranya. Misal: nilai tukar antara dolar AS dan mata uang lainnya berfluktuasi sejalan dengan waktu. Konsekuensinya, jumlah dolar yang dibutuhkan perusahaan AS untuk membeli perlengkapan dari negara asing dapat berubah. Ketika dolar melemah, mata uang asing menguat, maka perusahaan AS membutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli sejumlah perlengkapan tertentu dari negara asing.

22 Sambungan .... Karakteristik Asing Memengaruhi Bisnis Internasional
e. Risiko Politik dan Undang-Undang. Suatu perusahaan harus mempertimbangkan risiko politik dan iklim regulasi (peraturan) yang telah dibuat dari suatu negara, sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis di sana. Risiko Politik (political risk) adalah risiko bahwa tindakan politik suatu negara dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis.

23 Mengapa suatu negara perlu berdagang dengan negara lain?
Berdagang dengan negara lain dapat memberikan keuntungan, yaitu: a. Dapat membeli barang yang harganya lebih rendah. b. Dapat menjual ke luar negeri dengan harga yang relatif tinggi. c. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. Pada prinsipnya, ada DUA faktor utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yaitu: faktor-faktor mempengaruhi ’Permintaan’, dan ’Penawaran’.

24 SEKIAN & TERIMA KASIH


Download ppt "menilai kondisi global PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google