Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Sugiarto Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Persekutuan: Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan
Bab 15 Persekutuan: Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan
2
Persekutuan Bab ini membahas pendirian dan pengoperasian persekutuan, termasuk akuntansi untuk penambahan sekutu (partner baru) dan berhentinya sekutu yang ada Bab 16 akan membahas akuntansi untuk penghentian dan likuidasi atas persekutuan.
3
Partnerships Persekutuan (Partnerships) merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan kemampuan mereka dalam satu usaha tertentu Selain itu, persekutuan menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan modal dibandingkan dengan perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko dalam pertumbuhan usaha yang cepat.
4
Partnerships Akuntansi untuk persekutuan mensyaratkan pengakuan atas beberapa faktor penting. Pertama, dari sudut pandang akuntansi, persekutuan adalah entitas usaha yang terpisah. Dari sudut pandang hukum, sebuah persekutuan seperti halnya perusahaan perorangan, tidaklah terpisah dari pemiliknya.
5
Partnerships Kedua, walaupun banyak persekutuan mencatat operasi mereka menggunakan basis kas atau basis kas yang dimodifikasi. Pilihan tersebut diperkenankan karena pencatatan dalam persekutuan dilakukan untuk para sekutu dan harus mencerminkan informasi yang mereka butuhkan.
6
Partnerships Laporan keuangan persekutuan biasanya disusun hanya bagi para sekutu dan terkadang bagi kreditor. Tidak seperti perusahaan publik, kebanyakan persekutuan tidak disyaratkan untuk diaudit atas laporan keuangan tahunannya.
7
Partnerships Walaupun banyak persekutuan mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum, penyimpangan dari prinsip tersebut masih ditemukan dalam praktik. Kebutuhan khusus bagi persekutuan adalah kriteria umum untuk menentukan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk persekutuan tertentu
8
Definition of a Partnership
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak dan kewajiban setiap sekutu ke sekutu lain dan kreditor dalam persekutuan. KUHPer Bab VIII, Bagian 1, Pasal 1618 menyatakan bahwa “persekutuan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu kedalam usaha dan laba yang diperolehnya dibagi diantara mereka”
9
Formation of a Partnership
Kesepakatan untuk mendirikan sebuah persekutuan bisa bersifat informal atau bisa bersifat formal Setiap sekutu harus setuju atas perjanjian pendirian, dan para sekutu sangat disarankan untuk memiliki perjanjian tertulis secara formal utnuk menghindari potensi konflik yang mungkin timbul selama pengoperasian usaha.
10
KARATERISTIK PERSEKUTUAN
Perjanjian persekutuan, KUHPer dan KUHD mengatur hubungan dalam persekutuan yang tidak disajikan secara spesifik dalam perjanjian persekutuan Persekutuan sebagai entitas terpisah sebuah persekutuan merupakan entitas bisnis terpisah dari para sekutu Sekutu adalah wakil tiap sekutu adalah wakil atas transaksi yang biasa terjadi dalam bisnis.
11
Kewajiban sekutu adalah kewajiban bersama seluruh sekutu dapat dikenakan tanggung jawab untuk seluruh kewajiban persekutuan kecuali dinyatakan dalam hukum. Hak dan kewajiban sekutu tiap sekutu memiliki akun modal yang menunjukkan jumlah kontribusi sekutu tersebut dalam persekutuan, bersih dari kewajiban dan bagian sekutu atas laba atau rugi persekutuan dikurangi berbagai pembagian Kepemilikan sekutu yang dapat dialihkan dalam persekutuan Berhentinya sekutu
12
Persekutuan Terbatas (Limited Partnership)
Banyak orang menilai kemungkinan terjadinya kewajiban personal atas kewajiban persekutuan sebagai kerugian utama bentuk bisnis persekutuan. Karena alasan ini, kadang orang menjadi sekutu terbatas pada satu dari beberapa bentuk persekutuan terbatas Sekutu terbatas bertanggungjawab hanya sampai dengan kontribusi modal tapi tidak memiliki wewenang manajemen.
13
Limited Liability Partnership (Persekutuan dengan kewajiban terbatas)
Beberapa negara mendifinisikan bahwa tiap sekutu dalam LLP bertanggungjawab penuh atas kewajiban persekutuan Tiap sekutu memiliki tingkat perlindungan kewajiban yang sama Bentuk ini tidak mengubah sifat dasar jasa akuntan yang diberikan kepada pelanggan dan telah secara umum di lingkungan bisnis.
14
Limited Liability Limited Partnership
Setiap sekutu bertanggungjawab hanya atas kewajiban bisnis persekutuan. Tiap sekutu adalah sekutu umum, walau bertanggungjawab atas manjemen persekutuan namun tidak memiliki kewajiban personal atas kewajiban persekutuan, sama dengan perlindungan kewajiban yang diberikan di sekutu terbatas.
15
Partnership Formation
Pada saat pendirian persekutuan, sangatlah penting untuk melakukan penilaian yang tepat terhadap aset selain kas dan kewajiban yang disetorkan oleh masing-masing sekutu. Setiap kontribusi dari sekutu akan menjadi kekayaan persekutuan dan dimiliki secara bersama.
16
Partnership Formation
Persekutuan harus dapat memisahkan secara jelas antara kontribusi modal dan pinjaman yang diberikan oleh sekutu kepada persekutuan. Perjanjinan pinjaman haruslah memiliki bukti tertulis atau dokumen lain yang secara legal dapat membuktikan bahwa terdapat perjanjian dari salah satu sekutu kepada persekutuan.
17
Partnership Formation
Aset yang disetorkan harus dinilai sebesar nilai wajarnya, yang mungkin membutuhkan jasa penilai atau teknik penilai lain. Kewajiban harus dinilai sebesar nilai sekarang dari sisa arus kas yang akan dibayarkan.
18
Partnership Formation
Setiap sekutu harus setuju atas presentase ekuitas yang akan dimiliki masing-masing atas aset bersih persekutuan. Secara umum, saldo modal ditentukan proporsional dari modal yang disetorkan masing-masing sekutu. Contoh : Jika A menyetorkan 70% dari aset bersih persekutuan bersama B, maka A akan memiliki 70% bagian modal dan B akan mendapatkan 30% bagian modal.
19
Partnership Formation
Dalam pengakuan faktor-faktor yang tidak berujud seperti kemampuan khusus dan koneksi usaha dari sekutu, para sekutu menyepakati berapapun persentase pembagian tersebut Jadi, sebelum mencatat setoran modal awal, semua sekutu harus setuju atas penilaian aset dan bagian modal masing-masing sekutu.
20
Contoh Aldi perusahaan perorangan telah mengembangkan bebrapa piranti lunak untuk berbagai jenis komputer. Berikut adalah saldo dari akun-akun Aldi pada 31 Desember 20x0 Aldi membutuhkan bantuan teknis dari pihak lain untuk meningkatkan penjualan dan menawarkan kepada Bayu, pihak yang tertarik pada usahanya untuk bergabung. Aldi dan Bayu setuju untuk membentuk persekutuan. Usaha Aldi diaudit, aset bersihnya dinilai uang Kas Persediaan Peralatan Akm penystn Rp ( ) Kewajiban Modal Aldi Rp Total Aset Rp Total pasiva
21
Hasil audit dan penilaian menyatakan bahwa ada kewajiban senilai Rp. 1
Hasil audit dan penilaian menyatakan bahwa ada kewajiban senilai Rp yang tidak tercatat, persediaan dinilai sebesar Rp dan peralatan memiliki nilai wajar Rp Aldi dan Bayu menyiapkan dan menandatangani perjanjian persekutuan yang mencakup semua kebijakan operasi yang signifikan. Bayu akan menyetorkan uang tunai sebesar Rp untuk sepertiga kepemilikan modal. Persekutuan AB mengambil alih semua usaha Aldi termasuk kewajibannya
22
Jurnal mencatat penyetoran modal awal
Januari 20x1 Modal dari persekutuan adalah Rp Nilai tersebut adalah penjumlahan masing-masing sekutu dan juga merupakan nilai aset dikurangi dengan kewajiban. Bayu akan menerima sepertiga kepemilikan modal dalam persekutuan dengan kontribusi Rp Jumlah bagian modal masing-masing sekutu tidak harus sebanding dengan modal yang disetorkan. Sekutu dapat memutuskan modal sama rata. Kas Persediaan Peralatan Kewajiban Modal, Aldi Modal, Bayu
23
Key Observations Persekutuan merupakan akuntansi entitas yang terpisah dari masing-masing sekutu dan bahwa aset dan kewajiban dicatat sebesar nilai wajarnya pada saat disetorkan Tidak ada akumulasi depresiasi yang dibawa dari perusahaan perorangan ke persekutuan. Semua kewajiban diakui dan dicatat.
24
Key Observations Hal yang terpenting adalah para sekutu bisa saja mengalokasikan modal yang disetorkan dalam berbagai kondisi yang mereka inginkan. Akuntan harus yakin bahwa seluruh sekutu setuju atas alokasi tersebut dan kemudian mencatat sesuai kondisi yang ada.
25
Partner’s Accounts Persekutuan bisa memiliki beberapa akun untuk masing-masing sekutu dalam pencatatan akuntansinya. Akun sekutu tersebut adalah sebagai berikut : Akun modal (Capital Accounts). Akun Prive (Drawing Accounts). Akun Pinjaman (Loan Accounts).
26
Akun modal (Capital Accounts)
Investasi awal para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau kerugian dan penarikan modal oleh sekutu dicatat dalam akun modal para sekutu. Saldo akun modal menyajikan bagian aset bersih masing-masing sekutu dalam persekutuan.
27
Capital Accounts Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya bersaldo kredit. Dalam keadaan tertentu, akun modal seorang sekutu bisa saja berlado debit disebut defisiensi (deficiency) atau kadang-kadang dikatakan defisit, yang terjadi karena kerugian dan penarikan modal seorang sekutu melebihi modal yang disetor dan pembagian keuntungan. Defisiensi biasanya akan hilang dengan tambahan modal disetor.
28
Drawing Accounts Para sekutu biasanya melakukan penarikan atas aset dari persekutuan sepanjang tahun sebagai antisipasi atas keuntungan Akun penarikan terpisah terkadang diinginkan untuk mencatat penarikan periodik dan kemudian ditutup kepada akun modal pada akhir periode Prive, Bayu Kas (Penarikan Rp oleh Bayu)
29
Drawing Accounts Penarikan dalam bentuk selain kas harus dinilai wajarnya pada tanggal penarikan. Contoh: Penarikan, Bayu FairMoneyValue Mobil BookValue Keuntungan Difference* *That is, FMV less BV
30
Drawing Accounts Beberapa persekutuan membuat pengecualian dari aturan nilai wajar atas penarikan terhadap persediaan oleh sekutu. Mereka mencatat penarikan persediaan pada biaya perolehan sehingga tidak mencatat keuntungan atau kerugian atas penarikan ini.
31
Loan Accounts Persekutuan bisa meminta pendanaan tambahan dari para sekutu. Pinjaman antara seorang sekutu dan persekutuan harus dilengkapi dengan dokumen pinjaman yang memadai seperti surat utang. Pinjaman dari sekutu dicatat sebagai kewajiban dalam pembukuan persekutuan, sama seperti kewajiban yang lain.
32
Loan Accounts Jika semua sekutu setuju, persekutuan diwajibkan untuk membayar bunga atas pinjaman kepada sekutu yang meminjamkan. Perlu dicatat bahwa bunga tidak harus dibayar kecuali jika perjanjian persekutuan menyatakan adanya bunga atas modal yang harus dibayar. Bunga atas pinjaman dicatat sebagai beban operasi.
33
Loan Accounts Sebaliknya, persekutuan dapat meminjamkan uang kepada sekutu, dalam kasusu ini dicatat piutang pinjaman kepada sekutu. Sekali lagi, apabila disetujui oleh semua sekutu, pinjaman ini seharusnya dikenakan bunga dan diakui pendapatan bunga dalam laporan laba rugi persekutuan. Persekutuan meminjam dari Aldi Rp dengan bunga 10% pada tgl. 1 Juli 20x1 1Juli 20x1 Kas Pinjaman dari Aldi (mencatat pinjaman dari Aldi)
34
Loan Accounts Pinjaman dari seorang sekutu adalah transaksi pihak hubungan istimewa yang membutuhkan pengungkapan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan dan harus disajikan sebagai komponen neraca yang terpisah, tidak digabung dengan kewajiban lainnya.
35
Allocating Profit or Loss
Laba atau rugi dialokasikan kepada para sekutu pada tiap akhir periode sesuai dengan perjanjian dalam persekutuan Bab VIII, Bagian II, Pasal 1633 KUHPer menyatakan bahwa sekutu berhak memperoleh bagian laba atau rugi secara proporsional sesuai dengan jumlah yang dikontribusikan ke dalam persekutuan.
36
Allocating Profit or Loss
Secara tidak langsung, semua persekutuan memiliki perjanjian alokasi labatau rugi. Perjanjian tersebut harus diikuti secara benar, dan jika ada yang tidak jelas, maka akuntan harus memastikan bahwa semua sekutu setuju atas distribusi laba atau rugi Terdapat baragam rencana distribusi laba atau rugi di dunia usaha Beberapa persekutuan memiliki rencana distribusi sedrhana, sedangkan yang lain bersifat kompleks. Menjadi tanggung jawab akuntan untuk mendistribusikan laba atau rugi berdasarkan perjanjian persekutuan terlepas seberapa sederhana atau kompleks perjanjian tersebut
37
Allocating Profit or Loss
Distribusi laba hampir sama dengan dividen pada korporasi, distribusi ini tidak seharusnya termasuk ke dalam laporan laba rugi, terlepas bagaimana cara laba tersebut didistribusikan. Distribusi laba dicatat langusng kepada akun modal bukan beban.
38
Allocating Profit or Loss
Kebanyakan persekutuan menggunakan satu atau lebih metode distribusi Rasio yang ditetapkan sebelumnya atau Preselected ratio. Bunga tas saldo modal atau Interest on capital balances. Gaji kepada sekutu atau Salaries to partners. Bonus kepada sekutu atau Bonuses to partners.
39
Preselected Ratio Rasio yang ditetapkan sebelumnya biasanya adalah hasil negoisasi antara sesama sekutu. Rasio pembagian laba bisa berdasarkan persentase jumlah modal persekutuan, waktu dan tenaga yang dicurahkan kepada persekutuan atau berbagai faktor lainnya. Beberapa sekutu memiliki rasio yang berbeda jika perusahaan mengalami kerugian diabndingkan jika memperoleh keuntungan.
40
Interest on Capital Balances
Distribusi laba persekutuan berdasarkan bung atas saldo modal mengakui kontribusi dari investasi modal para sekutu kepada kemampuan menghasilkan laba bagi persekutuan Bunga atas saldo modal ini bukanlah beban bagi persekutuan, tetapi merupakan distribusi laba.
41
Salaries to Partners Jika satu atau lebih jasa dari sekutu yang penting bagi persekutuan, perjanjian distribuasi laba bisa saja memberikan gaji atau bonus. Sekali lagi, gaji yang dibayarkan ke sekutu ini adalah bentuk distribusi laba dan tidak dibebankan.
42
Bonuses to Partners Terkadang, proses distribusi bisa tergantung kepada besarnya laba atau bisa berbeda jika persekutuan mengalami kerugian pada akhir periode Contoh, gaji untuk sekutu hanya dibayarkan jika pendapatan melampaui beban pada jumlah tertentu. Akuntan harus membaca dengan hati-hati perjanjian persekutuan untuk menentukan distribusi laba yang paling tepat pada kondisi tertentu.
43
Allocating Profit or Loss
Distribusi laba atau rugi dicatat dengan jurnal penutup pada tiap akhir periode. Pendapatan dan beban ditutup kepada ikhtisar laba rugi atau langsung ke akun modal para sekutu. Akun penarikan ditutup pada akun modal pada kahir periode
44
Contoh Selama tahun 20x1, persekutuan AB memperoleh pendapatan Rp dan beban Rp sehingga menghasilkan laba Rp pada tahun tersebut. Aldi masih memiliki saldo modal Rp selam atahun berjalan tetapi investasi selama tahun berjalan berubah sbb : Nilai debit sebesar Rp dan Rp dicatat dalam akun penarikan Bayu, sedangkan tambahan investasi di kredit ke akun modalnya Tanggal Debit Kredit Saldo 1 Januari 1 Mei 1 September 1 November 31 Desember Rp
45
Aldi dan Bayu setuju untuk membagi laba atau rugi dengan rasio 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu
Total %tase pemb laba Laba bersih Alokasi 60 : 40 60% Rp 40% Rp 100% Rp ( ) Rp
46
Example: Allocating Profit or Loss
NOTE: All amounts assumed. Bayu, Capital Bayu, Drawing Close Bayu’s drawing account. Revenue Expenses Income Summary Close revenue and expenses (assuming revenue > expenses).
47
Example: Allocating Profit or Loss
Income Summary Aldi, Capital Bayu, Capital Distribusi laba sesuai dengan perjanjian persekutuan (asumsi 6:4).
48
Bunga atas Saldo Modal Perjanjian persekutuan dapat memberikan bunga atas saldo modal sekutu sebagai bagian dari distribusi laba. Tingkat bunga sekarang sering dinyatakan dalam persentase tertentu, tetapi beberapa persekutuan menggunakan suku bunga yang mengacu kepada suku bunga BI atau suku bunga pasar uang saat ini. Tgl Debit kredit saldo jml bln bln x saldo 1 jan Rp.10 jt Rp 1 mei Rp.3 jt Rp. 7 jt Rp 1 Sept Rp.0,5jt Rp7,5jt Rp 1 nov Rp.1 jt Rp.6,5jt Rp Total Rp Rata-rata modal Rp
49
Jika Aldi dan Bayu setuju mengenakan bunga 15% atas rata-rata tertimbang saldo modal dengan sisa laba yang akan didistribusikan pada rasio 60:40, maka distribusi laba Rp akan dihitung sbb : Aldi Bayu Total Persentase laba Rata-rata modal Laba bersih Bunga atas mdal Sisa laba Alokasi 60:40 60% Rp 40% Rp 100% Rp ( ) Rp ( ) Rp Rp Rp
50
Gaji Gaji yang dibayarkan kepada sekutu sering termasuk di dalam rencana distribusi laba untuk mengakui dan memberikan kompensasi atas perbedaan jasa yang diberikan masing-masing sekutu kepada persekutuan Aldi Bayu Total Persentase laba Laba bersih Gaji Sisa laba Alokasi 60:40 60% 40% 100% Rp ( ) Rp ( ) Rp Rp Rp
51
Bonus Bonus terkadang digunakan sebagai alat untuk memberikan kompensasi tambahan kepada sekutu yang memberikan jasa kepada persekutuan Bonus biasanya dinyatakan dalam persentase dari laba sebelum atau sesudah bonus Terkadang perjanjian persekutuan mensyaratkan laba minimum yang harus di peroleh sebelum bonus dibagikan
52
Kasus 1, bonus dihitung sebagai persentase dari laba sebelum dikurangi bonus
Bonus = x% (NI-MIN) Keterangan : X% = persentase bonus NI = Laba bersih sebelum bonus Jumlah minimum laba sebelum bonus
53
Kasus 2, bonus dihitung sebagai persentase dari laba setelah dikurangi bonus
Bonus = x% (NI-MIN-Bonus) Keterangan : X% = persentase bonus NI = Laba bersih sebelum bonus Jumlah minimum laba sebelum bonus
54
Alokasi Laba dengan dasar Bertahap
Misal perjanjian laba atau rugi persekutuan AB menyatakan alokasi dengan metode : Bunga 15% dari rata-rata tertimbang saldo modal Gaji sebesar Rp2juta untuk Aldi dan untuk Bayu Rp.5juta Bonus 10% akan dibayarkan kepada Bayu jika laba persekutuan melebihi Rp.5juta sebelum dikurangi bonus, gaji, dan bunga atas saldo modal Jika ada sisa akan dialokasikan 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu
55
Partnership Financial Statements
Sebuah persekutuan merupakan entitas pelaporan terpisah menurut kepentingan akuntansi Ada tiga laporan keuangan : laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas, biasanya disusun pada akhir periode. .
56
Laporan modal sekutu (statement of partner’s capital) biasanya dibuat untuk menyajikan perubahan akun modal sekutu untuk suatu periode Persekutuan AB laporan Modal Para Sekutu Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20x1 ALDI BAYU TOTAL Saldo 1 Januari Ditambah : Investasi tambahan Distribusi laba bersih Dikurangi Penarikan Saldo 31 Desember 20x1 ( )
57
Perubahan Dalam Keanggotaan (Changes in Membership)
Perubahan dalam keanggotaan persekutuan terjadi dengan adanya penambahan sekutu baru atau berhentinya sekutu saat ini. Sekutu baru biasanya merupakan sumber tambahan modal uatama taua sebagai tenaga ahli Struktur legal dari persekutuan mensyaratkan bahwa penerimaan sekutu baru secara tidak langsung merupakan persetujuan dari semua sekutu saat ini.
58
Changes in Membership Pengumuman publik biasanya dibuat mengenai penambahan sekutu baru sehingga pihak ketiga yang melakukan transaksi bisnis dengan persekutuan menyadari adanya perubahan dalam persekutuan. .
59
Changes in Membership Berhentinya atau pengunduran diri seorang sekutu dari persekutuan (withdrawal of a partner from a partnership) menyebabkan pembubaran secara hukum atas persekutuan. Banyak persekutuan yang tetap melanjutkan operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja membeli kepemilikan sekutu yang berhenti pada harga pembelian (buyout price).
60
Harga pembelian adalah nilai estimasi jika
Aset dijual pada harga sana dengan atau lebih besar dari nilai likuidasi atau nilai yang menjadi dasar penjualan seluruh bisnis jika bisnis tetap berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut Persekutuan diakhiri pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor persekutuan dan penghentian bisnis.
61
Sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan dapat dimintai pertanggungjawaban oleh persekutuan atas kerugian yang dialami persekutuan karena pengunduran diri atau disasosiasi yang illegal Disasosiasi yang illegal terjadi ketika disasosiasi tersebut terjadi karena pelanggaran dalam perjanjian persekutuan atau untuk persekutuan yang dibentuk untuk waktu atau tujuan tertentu sebelum waktu atau tujuan tersebut selesai.
62
Konsep umum mencatat perubahan keanggotaan dalam persekutuan
Persekutuan sebagai sebuah entitas terpisah dari individu-individu sekutu dan penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum Contoh : entitas persekutuan tidak berubah karena penambahan dana atau pengunduran diri individu sekutu Hal ini sama dengan konsep bentuk bisnis korporasi, dimana nkorporasi tidak perlu direvaluasi setiap terjadi perubahan pemegang saham.
63
Persekutuan sebagai sekumpulan hak kepemilikan sekutu dan penggunaan akuntansi non prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum Banyak persekutuan menggunakan transaksi perubahan keanggotaan persekutuan sebagai kesempatan untuk merevaluasi aset dan kewajiban persekutuan yang ada atau untuk mencatat goodwill yang belum dicatat.
64
Changes in Membership Praktik revaluasi aset bersih atau pengakuan goodwill tidak sesuai dengan GAAP. Argumen penggunaan metode non GAAP adalah bahwa revaluasi aset pada saat perubahan keanggotaan menyatakan secara lengkap kondisi ekonomis sebenarnya persekutuan pada saat tersebut dan mengalokasikan perubahan nilai aset serta kewajiban dan goodwill kepada para sekutu yang telah mengelola bisnis sepanjang terjadinya perubahan nilai.
65
Changes in Membership A new partner may be admitted by:
Acquiring part of an existing partner’s interest directly in a private transaction with a selling partner. Investing additional capital in the partnership.
66
Sekutu Baru membeli hak kepemilikan New Partner Purchases an Interest
Seseorang bisa memperoleh hak kepemilikan dalam persekutuan secara langsung dari satu atau lebih sekutu yang ada saat ini. Dalam transaksiini, kas atau aset lain ditukar di luar persekutuan dan pencatatn yang dilakukan dalam pembukuan persekutuan hanyalah reklasifikasi modal dalam persekutuan.
67
New Partner Purchases an Interest
Sebuah konsep yang sering digunakan adalah nilai buku Nilai buku persekutuan (book value of a partnership) adalah jumlah modal yang juga merupakan selisih antara jumlah aset dan kewajiban. Nilai buku sangat penting karena merupakan basis yang digunakan dalm revaluasi aset dan pengakuan goodwill
68
Akuntan dari persekutruan harus memastikan adanya bukti dan alasan yang memadai untuk dilakukannya revaluasi aset dan kewajiban untuk menghindari kecurangan Bukti yang dapat mendukung seperti jasa penilai atau laba selama beberapa tahun dapat membantu penilaian aset
69
New Partner Invests in Partnership
Umumnya, kelebihan investasi atas nilai buku persekutuan mengindikasikan bahwa nilai aset bersih sebelumnya kerendahan atau persekutuan memiliki goodwill yang tidak dicatat. Tiga alternatif perlakuan akuntansi dalam kasus ini adalah: Revaluasi nilai aset (Revalue assets upward). Mengakui goodwill yang tidak tercatat (Record unrecognized goodwill). Menggunakan metode bonus (Use bonus method).
70
New Partner Invests in Partnership
Keputusan biasanya, dibuat berdasarkan kesepakatan antara sekutu lama dengan calon sekutu baru
71
New Partner Invests in Partnership
Tugas akuntan adalah untuk memastikan semua estimasi yang digunakan dalam proses revaluasi telah berdasarkan bukti terbaik yang ada. Penilaian subjektif yang dapat menurunkan kewajaran penyajian yang dibuat dalam laporan keuangan persekutuan harus dihindari atau diminimalkan
72
Retirement of a Partner
When a partner retires or withdraws from a partnership, the partnership is dissolved but the remaining partners may with to continue operating the business. The primary accounting issue is the proper measurement of the retiring partner’s capital account.
73
Retirement of a Partner
Most partnership have covenants in their partnership agreements to guide the process of accounting for retirement of a partner. For example, some retiring partners receive only the book value of their capital accounts, not the fair value. Other partnerships may require that the partnership’s net assets be appraised and that the retiring partner receive the proportionate share of the fair value of the business.
74
Retirement of a Partner
The retiring partner is still personally liable for any partnership debts accumulated before the withdrawal date, but is not responsible for any partnership debts incurred after the retirement date. Therefore, it is especially important to determine all liabilities that exist on the retirement date.
75
Retirement of a Partner
Umumnya, sekutu yang tersisa membeli bagian sekutu yang berhenti dengan akuisis langsung atau persekutuan membeli bagian kepemsekutu yang berhenti tersebut. Jika sekutu yang tersisa membeli langsung kepemilikan sekutu yang berhenti, satu-satunya jurnal pada pembukuan persekutuan adalah mencatat reklasifikasi modal sesama sekutu.
76
Retirement of a Partner
Jika persekutuan mengakuisisi bagian sekutu yang berhenti, persekutuan harus mencatat pengurangan jumlah modal persekutuan akibat penurunan aset atas pembayaran kepada sekutu yang berhenti.
77
Retirement of a Partner
For example, assume that Aldi mengundurkan diri dari persekutuan ABC pada saat saldo modalnya $55,000. telah mencatat peningkatan pada aset persekutuan termasuk pengakuan laba sampai tanggal pengunduran diri Modal Aldi 55,000 ,000 Kas ,000,000 Mundurnya Aldi dari persekutuan
78
Retirement of a Partner
Often, a partnership pays a “retirement premium” for a retiring partner. The premium is usually treated as a bonus from the other partners, allocated in the remaining profit and loss ratio. Note: The bonus reduces the capital accounts of the remaining partners.
79
Retirement of a Partner
Occasionally, a partnership uses the retirement of a partner and dissolution of the old partnership to record unrecognized goodwill. In this case, the partnership may record the retiring partner’s share only, or it may impute the entire amount of goodwill based on the retiring partner’s profit percentage. If total goodwill is imputed, the remaining partners also receive their respective shares of the total goodwill recognized.
80
Tax Aspects of a Partnership
The Internal Revenue Service views the partnership form of organization as a temporary aggregation of some of the individual partners’ rights. The partnership is not a separate taxable entity. Therefore, the individual partners must report their share of the partnership income or loss on their personal tax returns, whether withdrawn or not.
81
Partnership Joint Venture
A partnership joint venture is accounted for as any other partnership. Typically, the joint venture has its own accounting records, and all facets of partnership accounting presented in this chapter apply to these partnerships.
82
Partnership Joint Venture
Some joint ventures are accounted for on the books of one of the venturers; however, this combined accounting does not fully reflect the fact that the joint venture is a separate reporting entity.
83
Syndicate Another form of business association is the syndicate. Syndicates are usually short term and have a defined single purpose such as developing a financing proposal for a corporation. Syndicates are typically very informal; nevertheless, the legal relationships between the parties should be clearly specified before beginning the project.
84
You Will Survive This Chapter !!!
The Uniform Partnership Act of 1914, and the specific terms of the articles of copartnership, dictate partnership accounting procedures.
85
Chapter 15 End of Chapter
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.