Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi"— Transcript presentasi:

1 Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi
Akuntansi 2

2 Tujuan Pembelajaran Menghitung Rugi atau Laba dari penghentian aktiva tetap baik karena penjualan atau penghentian pemakaian Menghitung rugi atau laba dari pertukaran aktiva sejenis atau tidak sejenis Menghitung deplesi, amortisasi dan membuat jurnalnya

3 PELEPASAN AKTIVA TETAP
Apabila aktiva tetap tidak berguna lagi dapat ditarik dengan cara: Penghapusan Penjualan Penukaran

4 PENGHAPUSAN AKTIVA TETAP
Apabila aktiva tetap sudah tidak bermanfaat lagi dan tidak mempunyai nilai sisa atau nilai pasar, maka dapat dihapuskan. Ada 2 kondisi sebagai contoh penghapusan : Menghapus peralatan yang telah disusutkan secara penuh Menghapus peralatan yang baru disusutkan sebagian

5 PENGHAPUSAN AKTIVA TETAP
Menghapus peralatan yang telah disusutkan secara penuh Pada tanggal 5 Maret 2010 perusahaan menghapuskan suatu peralatan, harga perolehan sebesar Rp telah disusutkan secara penuh dan tidak ada nilai sisa. Ayat jurnalnya: 5 Maret 2010 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp Peralatan Rp

6 PENGHAPUSAN AKTIVA TETAP
Menghapus peralatan yang baru disusutkan sebagian Pada tanggal 5 Maret 2010 perusahaan menghapuskan suatu peralatan dengan harga perolehan Rp Saldo akun akumulasi penyusutan pada tanggal 5 Maret 2010 adalah Rp Ayat jurnalnya: Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp Kerugian atas penghapusan aktiva tetap Rp Peralatan Rp

7 PENJUALAN AKTIVA TETAP
Apabila suatu aset tetap dijual, perusahaan mungkin pulang pokok, menderita rugi, atau memperoleh keuntungan. Jika harga jual = nilai buku maka perusahaan pulang pokok. Jika harga jual < nilai buku maka perusahaan menderita kerugian sebesar selisihnya. Jika harga jual > nilai buku maka perusahaan memperoleh keuntungan sebesar selisihnya

8 PENJUALAN AKTIVA TETAP
Peralatan yang dimiliki perusahaan dengan harga perolehan sebesar Rp , disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dengan tarif 20%, dan tidak ada nilai sisa. Peralatan tersebut dijual tunai pada tanggal 8 Nopember 2010, yakni pada tahun ketiga pemakaiannya. Saldo akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember tahun kedua adalah sebesar Rp Ayat jurnalnya : 8 Nopember 2010 Beban Penyusutan Peralatan Rp Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp (Rp x 20% x 10/12)

9 PENJUALAN AKTIVA TETAP
Saldo akun akumulasi penyusutan : Rp (Tahun kedua) Akumulasi penyusutan : Rp (Tahun ketiga) Saldo akun akumulasi penyusutan Rp (Tahun ketiga) Nilai buku tahun ketiga : Rp – Rp = Rp Jika Harga jual = Harga buku, harga jualnya sebesar Rp maka ayat jurnalnya: 8 Nopember 2010 Kas Rp Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp Peralatan Rp

10 PENJUALAN AKTIVA TETAP
Jika Harga jual < Harga buku, harganya jualnya sebesar Rp maka ayat jurnalnya: 8 Nopember 2010 Kas Rp Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp Kerugian atas Penjualan Peralatan Rp Peralatan Rp

11 PENJUALAN AKTIVA TETAP
Jika Harga jual > Harga buku, harganya jualnya sebesar Rp maka ayat jurnalnya: 8 Nopember 2010 Kas Rp Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp Peralatan Rp Keuntungan atas penjualan aktiva tetap Rp

12 PENUKARAN AKTIVA TETAP (Trade-In)
Dilakukan dengan aktiva tetap yang sejenis atau dapat ditukar dengan aktiva tetap yang tidak sejenis. Contoh : Kendaraan => Kendaraan (sejenis) Kendaraan => Komputer (tidak sejenis) Harus ditentukan nilai tukarnya (trade-in allowance), yang jumlahnya mungkin lebih besar atau lebih kecil dari nilai buku. Selisih antara nilai tukar aktiva yang lama dengan harga aktiva yang baru merupakan jumlah yang harus dibayar atau yang terutang.

13 PENUKARAN AKTIVA TETAP (Trade-In)
Keuntungan (gain) diperoleh dalam pertukaran aktiva tetap apabila nilai tukar melebihi nilai buku. Keuntungan atau kerugian atas pertukaran aktiva tetap dicatat dalam pembukuan perusahaan dan dalam penyajian laporan keuangan, karena kebanyakan pertukaran mempunyai substansi komersial.

14 PENUKARAN AKTIVA TETAP
Peralatan A dengan harga perolehan Rp , tanpa nilai sisa, dan saldo akumulasi penyusutan per 31 desember 2010 adalah Rp Pada tanggal 1 Juli 2011 setelah tahun keempat pemakaiannya ditukar dengan peralatan B yang sejenis seharga Rp Peralatan A disusutkan dengan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. Nilai tukar peralatan A adalah Rp Penghitungan jumlah yang harus dibayar, nilai buku, dan keuntungan atas penukaran aktiva tetap ?

15 PENUKARAN AKTIVA TETAP
Perhitungan : Harga perolehan peralatan B (baru) Rp Nilai tukar peralatan A (lama) Rp Jumlah yang harus dibayar Rp Harga perolehan peralatan A Rp Akum. Peny. s/d 31 Desember 2010 Rp Tahun 2011 Rp Rp Nilai buku pada saat pertukaran Rp Nilai tukar Peralatan A Rp Nilai tukar Peralatan B Rp Keuntungan atas pertukaran Rp

16 PENUKARAN AKTIVA TETAP
Ayat jurnal: 11 Juli 2011 Akum. Penyusutan Peralatan A Rp Peralatan B Rp Peralatan A Rp Kas Rp Keuntungan atas pertukaran aktiva tetap Rp

17 PENUKARAN AKTIVA TETAP
Jika terjadi kerugian pertukaran, dimana Nilai tukar peralatan A adalah Rp maka jumlah yang dibayarkan: Harga perolehan peralatan B (baru) Rp Nilai tukar peralatan A (lama) Rp Jumlah yang harus dibayar Rp Maka kerugian atas penukaran adalah: Nilai tukar Peralatan A Rp Nilai tukar Peralatan B Rp Kerugian atas pertukaran Rp

18 PENUKARAN AKTIVA TETAP
Ayat jurnal: 11 Juli 2011 Akum. Penyusutan Peralatan A Rp Peralatan B Rp Kerugian atas pertukaran aktiva Tetap Rp Peralatan A Rp Kas Rp

19 DEPLESI Alokasi periodik atas biaya atau harga perolehan dari sumber daya alam (natural resources) seperti biji logam, minyak, dan bahan tambang lainnya ke akun beban. Saldo akun akumulasi deplesi disajikan dalam neraca sebagai pengurangan atas harga perolehan dari hak bahan tambang yang bersangkutan. Ayat jurnalnya : Beban deplesi XXXX Akumulasi deplesi XXXX

20 DEPLESI Perusahaan memperoleh dan membayar hak tambang sebesar Rp Simpanan bahan tambang diperkirakan sebanyak ton. Selama tahun ini ditambang sebanyak ton. Tarif penyusutan = Rp = Rp 600 per ton Beban deplesi = Rp 600 x = Rp Ayat jurnalnya: Beban deplesi Rp Akumulasi deplesi Rp

21 AMORTISASI Suatu penurunan atau pengurangan nilai suatu aktiva tidak berwujud secara bertahap dalam rentang jangka waktu tertentu di setiap periode akuntansi. Perbedaan: Aktiva Tetap : Penyusutan Aktiva Tidak Berwujud : Amortisasi Ayat jurnalnya: Beban Amortisasi XXXX Aktiva tidak berwujud XXXX

22 AMORTISASI Aktiva Tidak Berwujud adalah aktiva jangka panjang yang secara fisik tidak bisa dinyatakan dan tidak untuk diperjualbelikan, tetapi digunakan dalam kegiatan perusahaan. Alokasi periodik atas biaya atau harga perolehan dari aktiva tidak berwujud : amortisasi

23 AMORTISASI Unsur-unsur dari aktiva tidak berwujud adalah :
Paten : Hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan/seseorang atas penemuan baru Hak Cipta (copy right) : Hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan/seseorang atas karya-karya tulisan dan seni yang dihasilkan Goodwill : Aktiva tidak berwujud yang timbul dari faktor-faktor seperti lokasi, kualitas produksi, reputasi dan keahlian manajemen Hak merek : Sebuah kata, ungkapan atau simbol yang mengidentifikasi sebuah perusahaan atau produk tertentu Biaya riset dan pengembangan : Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam kaitan memperoleh hak paten, hak cipta, formula, dan produk baru. Wara laba (franchises) : Perjanjian kontraktual, dimana pemilik waralaba memberikan hak kepada pemegang waralaba untuk menjual produk atau jasa tertentu, untuk menggunakan merek dagang atau nama dagang tertentu, atau melakukan fungsi-fungsi tertentu.

24 AMORTISASI Perusahaan membeli hak paten sebesar Rp Masa manfaat adalah 17 tahun dan telah dikeluarkan 7 tahun yang lalu sebelum tanggal pembelian. Masa manfaat yang tersisa adalah 10 tahun (17 tahun – 7 tahun), maka: Amortisasi per tahun = Rp = Rp 10 tahun Ayat jurnalnya: 31 Des Beban Amortisasi Rp Paten Rp

25 TERIMA KASIH


Download ppt "Penghentian Aktiva Tetap, Deplesi dan Amortisasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google