Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH KASUS DIARE HIJRANUL ARYANTO ARIF K1A

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH KASUS DIARE HIJRANUL ARYANTO ARIF K1A"— Transcript presentasi:

1 LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH KASUS DIARE HIJRANUL ARYANTO ARIF K1A1 14 064

2 BAB I PENDAHULUAN 2 2

3 Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di banyak negara berkembang termasuk Indonesia Diare juga erat hubungannya dengan kejadian kurang gizi. Setiap episode diare dapat menyebabkan kekurangan gizi oleh karena adanya anoreksia dan berkurangnya kemampuan menyerap sari makanan, sehingga apabila episodenya berkepanjangan akan berdampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak LATAR BELAKANG

4 TUJUAN ➢ Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien diare dan keluarganya ➢ Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus keluarga) keluarga pasien diare. ➢ Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan pada pasien diare dan keluarganya. ➢ Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien diare dan keluarganya 4 4 UMUM KHUSUS

5 MANFAAT ➢ Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien diare dan keluarganya ➢ Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus keluarga) keluarga pasien diare. ➢ Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan pada pasien diare dan keluarganya. ➢ Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien diare dan keluarganya 5 5 BAGI PENULISBAGI TENAGA KESEHATAN

6 MANFAAT ➢ Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bahwa keluarga juga memiliki peranan yang cukup penting dalam kesembuhan pasien dan berperan dalam memberantas penyakit diare. 6 6 BAGI PASIEN DAN KELUARGA

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 7

8 DEFINISI Diare akut adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Sementara untuk bayi dan anak- anak, diare didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam 8 8

9 EPIDEMIOLOGI ➢ The Millenium Development Goals (MDG’s) menargetkan untuk menurunkan dua per tiga kematian anak dalam periode 1990-2015. Diare menduduki urutan kedua penyebab kematian pada anak ➢ Insiden diare balita di Indonesia adalah 6,7%. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah Aceh (10,2%), Papua (9,6%), DKI Jakarta (8,9%), Sulawesi Selatan (8,1%), dan Banten (8,0%). 9 9

10 ➢ Infeksi bakteri ➢ Infeksi virus ➢ Infeksi parasit ➢ Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia ➢ Defisiensi imun terutama SigA (Secretory imunoglobulin A) ETIOLOGI ➢ Malabsorbsi makanan ⁻ Karbohidrat ⁻ Lemak ⁻ protein ➢ KKP (Kekurangan Kalori Protein) ➢ BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). 10 Diare sekresi (secretory diarrhea) disebabkan oleh : Diare osmotik (osmotic Diarrhea), disebabkan oleh:

11 ➢ Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja atau tidak langsung melalui lalat. ( melalui 4 F = finger, flier, fluid, field). CARA PENULARAN DAN FAKTOR RISIKO ➢ Faktor Perilaku ➢ Faktor pejamu (Hospes∕Inang) ➢ Faktor lingkungan ➢ Faktor Sosiodemografi 11 CARA PENULARANFAKTOR RISIKO

12 PATOFISIOLOGI ➢ Mekanisme primer yang menyebabkan diare akut adalah: Rusaknya vili-vili di sekitar daerah brush boarder usus halus, yang menyebabkan malabsorbsi karena gangguan osmotik. Kuman yang melepaskan toxin yang berikatan dengan enterosit reseptor yang spesifik yang menyebabkan terlepasnya ion klorida kedalam membran intestinal sehingga menyebabkan gangguan absorbsi sehingga menyebabkan diare. 12

13 MANIFESTASI KLINIS ➢ Kehilangan air (dehidrasi). ➢ Hipoglikemia. ➢ Gangguan gizi ➢ Gangguan sirkulasi 13

14 DIAGNOSIS ➢ lama diare ➢ frekuensi ➢ Volume ➢ Konsistensi tinja ➢ warna, bau, ➢ Bila disertai muntah : volume dan frekuensinya ➢ Makanan dan minuman yang diberikan selama diare. ➢ Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai ➢ Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare ➢ berat badan ➢ TTV ➢ Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya : ubun- ubun besar cekung atau tidak, mata : cekung atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah ➢ Pemeriksaan tinja ➢ Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin ➢ Pemeriksaan elektrolit ➢ Pemeriksaan intubasi duodenum 14 ANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKLABORATORIUM

15 TERAPI ➢ Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru ➢ Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut ➢ Asi dan makanan tetap diteruskan ➢ Antibiotik selektif ➢ Nasihat kepada orang tua 15

16 KOMPLIKASI Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti: 1 ➢ Dehidrasi. ➢ Renjatan hipovolemik. ➢ Hipokalemi dan hiponatremia ➢ Hipoglikemi. ➢ Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa usus halus. ➢ Kejang, terutama pada Diare hipertonik 16

17 PENCEGAHAN Pemberian ASI Makanan Pendamping ASI Menggunakan Air Bersih Yang Cukup Mencuci Tangan Menggunakan Jamban Membuang Tinja Bayi Yang Benar Pemberian Imunisasi Campak 17 PERILAKU SEHAT

18 PROGNOSIS ➢ Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. Seperti kebanyakan penyakit, morbiditas dan mortalitas ditujukan pada anak-anak dan pada lanjut usia. Di Amerika Serikat, mortalits berhubungan dengan diare infeksius < 1,0 %. Pengecualiannya pada infeksi EHEC dengan mortalitas 1,2 % yang berhubungan dengan sindrom uremik hemolitik. 18

19 BAB III KUNJUNGAN RUMAH 19

20 A. TINJAUAN KASUS ➢ Kunjungan I (16 Desember 2018) ➢ Kunjungan II (20 Desember 2018) ➢ Kunjungan III ( 21 Desember 2018) 20

21 B. DATA IDENTITAS PASIEN ➢ Nama : An. J ➢ Umur : 2 Tahun 21 No Nama anggota Umur L/P Hubungan keluarga PekerjaanImunisasi Keadaan fisik 1.Tn. AL/35TahunAyah pasienPolisi-Sehat 2.Ny. NP/29TahunIbu pasienPNS-Sehat 3.3.An. JP/2TahunPasien- Hepatitis, BCG, DTP, Hib,polio, Sakit

22 C.ANAMNESIS ➢ Keluhan utama: BAB cair ➢ RPS: ➢ Seorang anak usia 2 tahun datang ke poli bersama Ibunya dengan keluhan BAB cair ➢ yang dialami sejak ±2 hari BAB cair sebanyak >3x sehari, tanpa disertai ampas, namun tidak disertai darah, warna a kekuningan. ➢ Pasien juga mengalami demam (+) sejak 1 hari sebelum dibawa ke Puskesmas, Mual (+), nafsu makan menurun sejak sakit. 22

23 ➢ Riwayat penyakit terdahulu ➢ Riwayat menderita keluhan yang sama sebelumnya (+) ➢ Pemeriksaan Fisik ➢ KU: sakit ringan ➢ TTV: Nadi : 95x/menit Napas: 24x/menit Suhu : 37,6 o C ➢ Pemeriksaan fisik lain dalam hal batas normal 23

24 24

25 25

26 26

27 UPAYA PENCEGAHAN YANG DISAMPAIKAN PADA KELUARGANYA (PENCEGAHAN PRIMER, PENCEGAHAN SEKUNDER DAN PENCEGAHAN TERTIER) A.Pencegahan Primer ➢ Health promotion: penyuluhan tentang penyakit diare, penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan gizi seimbang pada ibu dan anak, penyuluhan kesehatan lingkungan rumah. ➢ Specific protection: menghindari faktor-faktor risiko diare dengan menerapkan pola hidup sehat misalnya membiasakan diri mencuci tangan, menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan rumah, mengkonsumsi makanan yang terjamin keberihannya 27

28 ➢ B. Pencegahan Sekunder Early diagnosis dan prompt treatment: Upaya penanggulangan diare dilakukan dengan upaya pengobatan sedini mungkin sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dan menganjurkan kepada semua anggota keluarga jika mengalami suatu keluhan agar segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan 28

29 C. Pencegahan Tersier ➢ Disability limitation: menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta penanganan pertama yang perlu dilakukan sehingga mencegah terjadinya komplikasi maupun kematian. ➢ Rehabilitation: Menyampaikan kepada keluarga agar memastikan anak yang sakit mendapat istirahat yang cukup. Usahakan untuk memberi ruangan yang aman dan nyaman untuknya beristirahat. Jika sudah timbul komplikasi dari penyakit pasien maka dianjurkan untuk segera ditangani di rumah sakit sehingga komplikasi yang dialami dapat dicegah perburukannya. 29

30 30

31 Diagnostik Holistik 31 A Aspek personal Ibu pasien membawa anaknya berobat ke Puskesmas dengan harapan anaknya cepat sembuh. B Aspek risiko internal Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien yaitu: Anak tersebut sering komsumsi makanan jajanan dan pasien sering makan tidak mencuci tangan. C Aspek psikososial keluarga Hubungan antar anggota keluarga baik. Semua masalah yang ada selalu dibicarakan dengan baik- baik dan keputusan diambil berdasarkan hasil musyawarah atau kesepakatan bersama dan pasienpun tidak rewel.

32 DIAGNOSIS SOSIAL, EKONOMI, PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PERILAKU 32 A. Sosial -Hubungan keluarga dengan tetangga atau orang sekitar baik, saling membantu jika ada kesulitan -Tidak ada masalah di rumah, maupun di masyarakat. -Pendidikan tertinggi pada keluarga tersebut yaitu SMA. B.Ekonomi. Dari segi ekonomi pasien termasuk golongan ekonomi menengahdimana orangtuanya mempunyai pengahasilan yang tidak menentuperbulannya C. Penggunaan pelayanan kesehatan Jika salah satu anggota keluarga sakit maka lebih sering ke puskesmas. D.Perilaku yang tidak menunjang kesehatan. Belum menerapkan PHBS

33 DATA SARANA PELAYANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN KELUARGA 33 FaktorKeterangan Kesimpulan tentang faktor pelayanan kesehatan Sarana pelayanan kesehatan yang digunakan oleh keluarga PuskesmasMemuaskan Cara mencapai sarana pelayanan kesehatan tsb Memakai kendaraan pribadi Tarif pelayanan kesehatan yang dirasakan (sangat mahal,mahal, terjangkau, murah, gratis) Gratis karena dengan menggunakan BPJS Kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan (sangat baik, baik, biasa, kurang baik, buruk) Baik

34 LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL 34 Kepemilikan rumah : Daerah perumahan : (kumuh, padat, berjauhan, bersih, mewah,) Milik sendiri Tidak padat, bersih, halaman rapi. Karakteristik rumah dan lingkunganKesimpulan tentang faktor lingkungan tempat tinggal Luas rumah :12 m x 6 m Bertingkat / tidakTidak Bertingkat Jumlah penghuni rumah :3 orang Luas halaman rumah :2 m x7 m Kondisi halaman :bersih Lantai rumah dari :Semen Dinding rumah dari :Batu bata Kondisi dalam rumah :bersih Sumber airSumur bor

35 INTERVENSI PADA KELUARGA 35 Kunjungan rumah pertama, 16 Desember 2018 a. Melakukan anemnesis dan pemeriksaan fisik terhadap pasien b.Mencari tahu data genogram keluarga pasien c.Meninjau lokasi sekitar rumah pasien d.Membuat janji untuk pertemua berikutnya Kunjungan Rumah Kedua 20 Desember 2018 a.Edukasi pasien dan ibu pasien tentang diare b.Memberikan edukasi kepada ibu pasien tentang makanan yang diberikan kepada pasien (menambahkan sayur ataupun untuk dimakan oleh pasien) c.Menerapkan pola hidup bersih dan sehat d.Menjaga kebersihan perorangan (biasakan mencuci tangan dan rajin mandi serta ganti pakaian) dan lingkungan (menjaga kebersihan rumah maupun lingkungan, hindari polutan). e.Edukasi penanganan awal untuk mencegah dehidrasi pada diare semakin berat. f.Menyarankan kepada ibu pasien agar memperhatikan kebersihan makanan yang diberikan pada pasien Segera ke pusat pelayanan kesehatan jika keluhan pasien memberat

36 36 Kunjungan Ketiga 21 Desember 2018 Follow up pasien tentang edukasi dan intervensi yang telah diberikan Hasilnya: keluarga pasien memahami edukasi tentang diare yang telah diberikan dan sudah ada keinginan untuk mengubah pola hidupnya, misalnya membiasakan ibu pasien untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum memberikan makan,menjaga kebersihan rumah, halaman, dan pekarangan, serta mengurangi membelikan cemilan di warung.

37 ➢ POLA HIDUP KELUARGA ➢ Pola sehat ➢ Bila salah satu anggota keluarga sakit berobat ke Puskesmas ➢ Pola kebiasaan sehari-hari Pola makan dan makanan → Semua anggota keluarga makan 3x sehari → Penyediaan makanan : goreng dan rebus → Air minum: air PAM yang dimasak Pola kebersihan → Mandi 2x/hari. Ganti baju dan pakaian dalam 2-3x/ hari → Keluarga sering cuci tangan dengan sabun saat mau makan → Mencuci pakaian 2 kali seminggu → Sumber air untuk mencuci dan mandi yaitu air PAM. 37

38 BAB IV PENUTUP 38

39 KESIMPULAN ➢ Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada pasien ini maka dapat didiangnosis dengan diare akut tanpa dehidrasi. Faktor risiko yaitu pasien sering mengkomsumsi makanan jajanan dan makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Pasien bertempat tinggal di daerah tidak terlalu bersih, air bersih dengan sanitasi yang cukup baik

40 SARAN ➢ Disarankan ke orang tua pasien agar mengatur pola hidup bersih dan sehat sepertimencuci tangan dengan sabun saat hendak memberi makandan sebelum menyiapkan makanan. ➢ Disarankan kepada orang tua agar mengubah pola hidupnya dengan memberikan makanan yang terjamin kebersihannya. ➢ Disarankan ke orang tua pasien agar memperhatikan jajanan yang dikomsumsi oleh anaknya. ➢ Sering membersihkan tempat penampungan air bersihdan dapur. ➢ Menjaga kebersihan rumah, dan memperhatikan kebersihan makanan.

41 41 THANKS! Any questions?


Download ppt "LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH KASUS DIARE HIJRANUL ARYANTO ARIF K1A"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google