Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo:"— Transcript presentasi:

1 Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo:
A Meta-Analysis Oleh : Fathya Auliannisa Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan Sp.S Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kepaniteraan Klinik Departemen Neurologi RSUD Ambarawa Jawa Tengah

2 Abstrak Mengevaluasi efektivitas antagonis histamin dalam penatalaksanaan vertigo dibandingkan tingkat kesembuhan dengan kelompok kontrol yang tidak diobati. Tujuan Uji acak terkontrol yang membandingkan masing-masing jenis antihistamin terhadap kelompok kontrol yang tidak diobati dalam penatalaksanaan vertigo Model Random effects diterapkan untuk mengestimasikan nilai odd rasio (OR) dan interval kepercayaan 95% (IK) dengan menggunakan perangkat lunak Review Manager. Evaluasi bias publikasi dilakukan dengan uji Egger dan plot funnel Begg. Materi & Metode Kami mengidentifikasi 13 sitasi yang memenuhi persyaratan. OR kelompok adalah 5.370, IK 95% (3.263 – 8.839) dan I2= 56.0%, dengan tidak adanya bukti bias publikasi yang jelas. Hasil Hasil dari penelitian kami memberikan klarifikasi efektivitas penggunaan antagonis histamin dibandingkan dengan plasebo dalam pengendalian vertigo perifer. Kesimpulan

3 Pendahuluan Vertigo secara umum digambarkan sebagai sensasi disorientasi pada ruang yang disertai atau dengan halusinasi pergerakan yang berkaitan dengan diri sendiri (vertigo subjektif) atau terhadap lingkungan (vertigo objektif). Penyebab utama kondisi ini berkaitan dengan asalnya yaitu pada sistem saraf perifer atau sentral Etiologi (paling sering) dari vertigo perifer, seperti Benign Proxysmal Positional Vertigo (BPPV), biasanya berasal dari gangguan pada telinga dalam yang melibatkan struktur labirin atau nervus vestibularis.

4 menimbulkan efek yang tidak diharapkan terhadap kualitas hidup pasien.
Gangguan keseimbangan serta vertigo posisional dan instabilitas sistematik menimbulkan efek yang tidak diharapkan terhadap kualitas hidup pasien. Pasien dengan vertigo berisiko untuk jatuh berulang, dengan subsequent injury. Penting untuk mengurangi frekuensi, keparahan, dan durasi dari serangan vertigo Terapi Simptomatik

5 Terapi Antihistamin Suatu golongan farmakologi yang bekerja sebagai vestibular suppressants. Pengaruh supresif terhadap pusat muntah untuk meredakan mual muntah yang disebabkan motion sickness akut Mekanisme farmakologi dari obat ini belum diketahui secara pasti; membuat kontribusi penting terhadap perubahan kadar neurotransmiter yang terlibat dalam transmisi dari impuls neuron vestibular primer ke sekunder dan menjaga tonus di nukleus vestibularis

6 Penatalaksanaan vertigo berupa terapi nonfarmakologi seperti beberapa manuver posisi, dan farmakologi dilakukan dengan menggunakan obat-obat antihistamin. Untuk menggabungkan bukti ilmiah yang memperlihatkan efektivitas beberapa antagonis histamin untuk mengobati vertigo. Diperlukan metaanalisis Metaanalisis merupakan sebuah tindakan statistik sistematik yang menggabungkan dan memperjelas sejumlah besar data dari serangkaian penelitian tertentu terhadap subjek spesifik.

7 Bahan dan Metode Strategi Pencarian
Database elektronik berikut: the Excerpta Medica Database (EMBASE), Medical Literature Analysis and Retrieval System Online (MEDLINE), Cochrane Central Register of Controled Trials (CENTRAL), Cumulative index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), Latin American and Caribbean Health Sciences Literature (LILACS), Allied and Complementary Medicine Database (AMED), Web of Science, Clinicaltrials.gov, dan google. Pencarian manual  untuk referensi artikel-artikel yang didapat untuk inklusi yang memungkinkan, dan hubungan uji klinis. Strategi Pencarian Pencarian : “vertigo, dizz, benign paroxysmal positional vertigo, idiopathic vestibulopathy, acute vestibular attack, histamin h1 antagonist, histamin h3 antagonist, histamin antagonist, anti histamine, histamin analogue, antivertigo drug, meta analysis, randomized controlled trial”

8 Kriteria Seleksi Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Memeriksa semua judul dan abstrak dan mengidentifikasi penelitian yang tampaknya paling membahas tema tinjauan Memasukkan penelitian prospektif klinis terkontrol acak yang membandingkan antihistamin tunggal dibandingkan dengan plasebo atau kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hasil uji terakhir diukur menurut frekuensi dan tingkat keparahan vertigo dan proporsi pasien yang memperlihatkan perbaikan dengan intervensi. Kriteria eksklusi Mengeksklusikan penelitian dengan penyebab utama vertigo yang berkaitan dengan trauma kepala, otitis media kronik, migrain, multiple sclerosis, dan tumor.

9 Metodologi Penelitian
Melakukan skrining terhadap sitasi (judul, abstrak, dan kata kunci) untuk kelayakan dan ketertarikan data dari uji klinis yang diikutsertakan Abstrak dinilai berdasarkan relevan, dan teks lengkap didapatkan dari artikel yang sesuai. Pengumpulan Data Analisis statistik individu dan kelompok sebagai odd rasio (OR) dengan interval kepercayaan 95% (IK). Ukuran outcome penelitian ini adalah dikotom. Heterogenitas penelitian diteliti dengan menggunakan statistik I2 dan nilai P dari uji X2, dengan angka sebesar lebih dari 75% menunjukkan heterogenisitas yang cukup besar, dan nilai yang lebih besar memperlihatkan heterogenitas yang meningkat. Dalam kasus-kasus heterogenitas yang tidak signifikan, OR untuk hasil kelompok dihitung dengan cara model fixed-effect Mantel-Haenszel. Analisis Statistik

10 Selain itu, estimasi efek kelompok dilakukan dengan menggunakan efek random menurut metode DerSimonian dan Laird, yang cenderung memberikan IK 95% yang lebih besar. Publikasi yang berpotensi bias dinilai dengan Begg’s funnel plot, dimana nilai Standard Error (SE) dari logarithm (log) setiap penelitian yang direncanakan berkebalikan dengan lognya (OR); asimetrisitas menunjukkan terjadi bias publikasi. Asimterisasi dari plot funnel dinilai melalui metode regresi linier dari Egger’s test. Semua pengujian dilakukan 2 sisi, dan secara statistik nilai p < 0,05 dianggap siginifikan. Analisis Statistik Software Review Manager (Revman, versi untuk Macintosh, 2008; The Cochrane Collaboration, Copenhagen, Denmark). Analisis Data

11 HASIL PENCARIAN KEPUSTAKAAN
Hasil Penelitian HASIL PENCARIAN KEPUSTAKAAN Sejumlah 89 referensi diperoleh dari pencarian yang dilakukan pada Maret 2015. Menurut gambar 1, sebanyak 13 penelitian yang berpotensi dianggap memenuhi persyaratan sebagai inklusi untuk tinjauan ini. Diantara penelitian-penelitian yang dimasukkan, yang semuanya dipublikasikan dari 1977 hingga 2006, tujuh artikel dipublikasikan dalam bahasa Inggris, dan penelitian lainnya dipublikasikan dalam bahasa Polandia, Perancis, Belanda, Italia, dan Jerman (Tabel 1). Gambar 1. Diagram alur artikel yang diskrining dalam metaanalisis; RCT: uji klinis terkontrol acak

12 Semua penelitian membahas penatalaksanaan vertigo perifer pada orang dewasa.
Penelitian-penelitian yang dimasukkan ini berfokus pada efektivitas intervensi yang berbeda. Penelitian ini terdiri atas sejumlah 888 partisipan. Secara keseluruhan, delapan penelitian menilai efek betahistin terhadap perbaikan gejala-gejala vertigo. Diagnosis vertigo perifer dinilai berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan fisik

13 Karakteristik Penelitian yang di Masukan

14 Efek Intervensi Pada semua uji klinis, perubahan pada vertigo diidentifikasi menurut frekuensi dan/atau tingkat keparahan gejala. Gejala klinis digambarkan sebagai “sembuh” atau “persisten” atau “membaik” atau “tidak membaik”. Secara umum, 307 pasien memperlihatkan hasil yang “membaik” pada kelompok yang diobati dengan beberapa antihistamin, dan 136 pasien mengalami outcome ini dalam penelitian kontrol. Semua penelitian kecuali tiga uji klinis memperlihatkan pasien-pasien yang diobati mengalami perbaikan yang substansial secara statistik dibandingkan dengan kontrol.

15 Hasil Penelitian EFEK INTERVENSI
Analisis kelompok terhadap data menghasilkan OR sebesar (3.263 – 8.839) yang mendukung penatalaksanaan. Gambar 2 memperlihatkan hasil estimasi kelompok untuk 13 uji klinis. Gambar 2 Perbandingan antihistamin berbanding plasebo/kontrol. IK: interval kepercayaan

16 Hasil Penelitian EFEK INTERVENSI Diantara semua artikel,
delapan penelitian melaporkan kemanjuran pengobatan dengan betahistin dibandingkan dengan plasebo. Metaanalisis yang dilakukan terhadap penelitian ini menghitung OR dengan mendukung penatalaksaan betahistin sesuai dengan pada IK 95% antara dan 4.747 (gambar 3). Gambar 3 Perbandingan betahistin berbanding plasebo/kontrol. IK: interval kepercayaan

17 BIAS PUBLIKASI Bias publikasi diantara penelitian-penelitian yang memenuhi persyaratan diperiksa melalui uji plot funnel Begg dan uji regresi Egger Bias hanya ditemukan pada uji Egger (p = 0.02) sebelum dihilangkannya satu uji klinis Setelah penghapusan penelitian ini, heterogenisitas menurun sebesar 29.6% (I2 = 40.36, P =0.07). Kami kemudian menaksir lagi bias publikasi dan menemukan bahwa tidak terdapat bias (p = 0.073). Plot funnel Begg memiliki distribusi yang relatif simetris (asimetrisitas menunjukkan terjadi bias publikasi)

18

19 PEMBAHASAN Supresan vestibularis yang tradisional mencakup tiga
Obat yang memperlihatkan aktivitas supresi vestibularis dan aktivitas antiemetik dikenal sebagai metode utama untuk manajemen vertigo. Mengurangi nistagmus yang disebabkan oleh ketidakseimbangan vestibularis Mencegah motion sickness dan mengurangi keparahan dari gejala-gejalanya Penatalaksanaan pada gejala-gejala yang terkait seperti mual, muntah, dan kecemasan Supresan vestibularis yang tradisional mencakup tiga kelas utama: antagonis histamin, agen antikolinergik, dan analog benzodiazepin.

20 Pembahasan Antagonis reseptor histamin H1 merupakan pilihan
terapeutik untuk pencegahan dan penatalaksanaan gejala vertigo sentral. Beberapa obat seperti cinnarizine, difenhidramin, dimenhidrinat, meclizine, astemizole, dan promethazine Meng-inhibisi transduksi sinyal melalui neurotransmisi histaminergik dari nukleus vestibularis ke pusat muntah

21 Pembahasan Agen yang efektif dalam mengobati
vertigo sentral atau perifer. Flunarizin (antagonis histamin H1) Meningkatkan sirkulasi darah telinga dalam, dan aktivitas vasodilatornya memperbaiki fungsi vestibularis Mempengaruhi pelepasan histamin melalui inhibisi dari umpan balik negative sehingga mempermudah neurotransmisi histaminergik otak. Betahistin (antagonis histamin H3)

22 Beberapa kekuatan dan keterbatasan ulasan ini membutuhkan pertimbangan.
Digunakan pertanyaan klinis dan melakukan pencarian inklusif terhadap beberapa database online dan bagian yang menjadi referensi dari penelitian yang relevan. Tidak diterapkan batasan bahasa, dan kami menggunakan istilah pencarian yang lebih luas untuk menghindari membuat pertanyaan terlalu spesifik agar menjadi cukup sensitif. Kami hanya memasukkan uji klinis RCT untuk mengurangi bias seleksi. Total estimasi I2 yang dihitung dalam metaanalisis ini dianggap sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh heterogenitas relatif diantara beberapa penelitian. Selain itu, ukuran total penelitian terbilang kecil, dan data dari uji klinis yang dimasukkan tampak relatif berbeda dan tidak adekuat untuk melakukan analisis subkelompok yang komprehensif.

23 Keterbatasan Penelitian
Dalam metaanalisis ini, memperlihatkan terdapat bukti untuk mendukung efisiensi beberapa kategori antagonis histamin dibandingkan dengan plasebo. Namun, tidak terdapat bukti yang kuat bahwa beberapa antagonis histamin memberikan perbaikan gejala jangka panjang. Dan juga, terdapat bukti yang tidak memadai mengenai perbandingan agen-agen ini dengan terapi farmasi lain atau metode pembedahan untuk vertigo perifer. Meskipun telah terdapat sifat yang berpengaruh dari analisis kelompok, kami harus menyadari beberapa kemungkinan perancu. Pengelompokan hasil dari populasi yang heterogen (dengan etiologi vertigo yang beragam) kemungkinan sebagai perancu.

24 Kesimpulan Penatalaksanaan farmakologi vertigo bersifat rumit dan jarang tidak memuaskan. Dengan demikian, meskipun kita dapat menggunakan serangkaian metode medis untuk terapi simptomatik, efek samping harus dipertimbangkan. Kepuasan pasien, pemulihan persisten, efek samping, dan interaksi modalitas terapeutik ini dengan intervensi lain harus

25 Critical Appraisal

26 Critical Appraisal

27 Critical Appraisal

28 THANK YOUUUUUUU~


Download ppt "Histamine Antagonists for Treatment of Peripheral Vertigo:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google