Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Widjaja Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Ekonomi Manajerial: Sebuah Intisari
Hadi Paramu http: //hadiparamu.wordpress.com 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
2
Outline Definisi dan ruang lingkup
Relevansi Ekonomi Manajerial dalam Manajemen Rumah Sakit Tujuan-Tujuan Manajemen Bisnis Teori Permintaan dan Teori Penawaran Analisis Titik Impas Penentuan Harga 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
3
Definisi dan Ruang Lingkup
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi teori dan metodologi ekonomi untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Ekonomi Makro: berkaitan dengan keseluruhan ekonomi dan kondisi ekuilibrium secara umum. Ekonomi Mikro: berkaitan dengan teori individual choice, yakni pengambilan keputussan untuk unit bisnis. Metode Kuantitatif: alat analisis pendukung pengambilan keputusan Ekonomi Manajerial: penggabungan dari keduanya. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
4
Model Pengambilan Keputusan
Menetapkan/ mengidentifikasi tujuan Merumuskan Masalah Identifikasi kemungkinan solusi alternatif Mengevaluasi alternatif dan menetapkan yang terbaik Monitoring dan Evaluasi Mempertimbangkan faktor eksternal Mempertimbangkan faktor internal 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
5
Kebijakan Pemerintah Teori Perusahaan Teori Penetapan Harga Teori
Persaingan Teori Permintaan Biaya Teori Konsumen Teori Produksi 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
6
Relevansi Ekonomi Manajerial dalam Manajemen Rumah Sakit
Rumah Sakit salah satu bentuk integrasi antara manufaktur dan jasa Lingkungan bisnis RS sangat dinamis mendorong kompetisi yang lebih ketat Posisi tawar (bargaining position) konsumen lebih besar dibandingkan dengan produsen Pada era ini, kualitas dan kinerja produk bukan satu-satunya pertimbangan konsumen dalam pemilihan produk 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
7
Tujuan-Tujuan Manajemen Bisnis
Profit maximisation Maksimisasi keun-tungan per lembar saham Maksimisasi shareholder wealth me-ningkatnya harga saham Maksimisasi stakeholder wealth Isu internalisasi dari eksternalitas Pengolahan Limbah Corporate Social Responsibility 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
8
Teori Permintaan dan Teori Penawaran
Demand jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada periode tertentu Hukum Permintaan (Law of Demand) semakin rendah tingkat harga, semakin banyak kuantitas yang diminta, dan sebaliknya. Hubungan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta Didasarkan pada beberapa asumsi: selera, pendapatan, ekspektasi, dan harga tidak berubah (ceteris paribus) 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
9
Teori Permintaan dan Teori Penawaran
Kurva Permintaan (Demand Curve) 10 6 50 90 Harga Kuantitas D 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
10
Fungsi Permintaan (Demand Function)
Sisi kiri fungsi adalah variabel dependen (yakni kuantitas yang diminta, atau QD) Sisi kanan adalah variabel independen (yakni berbagai faktor mempengaruhi kuantitas yang diminta) 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
11
Pengaruh Faktor Faktor Simbol Pengaruh Terhadap QD Harga Barang ybs P
- Harga Barang Substitusi PS + Harga Barang Komplementer PC Tingkat Pendapatan Konsumen Y Tingkat Pengeluaran Iklan A Tingkat Pengeluaran Iklan Kompetitor AC Populasi (jumlah penduduk) N Preferensi Konsumen Terhadap Barang ybs CP Ekspektasi Kenaikan Harga Baran ybs PE 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
12
Perubahan Permintaan Perubahan di sepanjang kurva (movement along the demand curve) Disebabkan oleh perubahan harga barang ybs. Pergeseran permintaan (demand shifting) Disebabkan oleh perubahan pada faktor yang mempengaruhi kuantitas yang diminta, kecuali harga ybs. Right vs Left Shifting (?) 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
13
Permintaan Untuk Durable Goods
Durable goods barang yang tahan lama. Dipengaruhi oleh beberapa faktor: Keinginan konsumen untuk menambah stock Keinginan konsumen untuk mengganti karena barang rusak atau model barang yang usang Consumer expectation terhadap tingkat pendapatannya, tingkat ketersediaan produk, dan tingkat harga produk di masa yang akan datang. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
14
Teori Penawaran Penawaran (Supply) jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual. Hukum Penawaran semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak kuantitas barang dan jasa yang akan dijual. Hubungan searah (positif) antara tingkat harga dan tingkat kuantitas barang yang disupplaikan 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
15
Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Tingkat Harga Barang Ybs hubungan positif Teknik (teknologi) Produksi Semakin canggih, semakin banyak produk yang dihasilkan Harga faktor produksi Hubungan terbalik (negatif) antara harga faktor produksi dan tingkat kuantitas produk yang dihasilkan Ekspektasi Ekspektasi terhadap harga: jika harga diperkirakan akan naik, kuantitas produk akan bertambah Ekspektasi terhadap permintaan: jika permintaan diperkirakan akan naik, kuantitas produk akan bertambah 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
16
Fungsi Penawaran Spesifikasi umum,
Dimana nilai parameter dalam model tersebut dihitung berdasarkan formula yang telah didiskusikan pada fungsi permintaan. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
17
Perubahan Penawaran Perubahan di sepanjang kurva (movement along the supply curve) Pergeseran penawaran (supply shifting) Perubahan yang disebabkan oleh faktor lain selain harga yang direpresentasikan oleh berubahnya konstanta dalam fungsi penawaran Upward vs Downward Shifting (?) 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
18
Kondisi Ekuilibrium Pe Harga D D Qe Kuantitas 2/24/2019
Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
19
Analisis Titik Impas Analisis yang berkaitan dengan penen-tuan titik impas usaha Titik impas adalah titik dimana bisnis tidak laba dan tidak rugi Untuk melakukan analisis ini, biaya perlu diklasifikasi menjadi dua Biaya variabel Biaya tetap 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
20
Biaya Variabel Biaya yang berubah-ubah secara propor-sional karena terjadinya perubahan pada pemicu biaya. Pemicu biaya (cross driver) adalah aktivitas yang menyebabkan biaya, misalnya kuantitas produksi. Total biaya variabel berubah, tetapi biaya variabel rata-rata bersifat tetap. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
21
Biaya Tetap dan Total Biaya
Biaya yang tidak berubah (tetap) meski-pun pemicu biaya berubah Biaya perawatan, gaji manajer dan tenaga administrasi Biaya penyusutan Total biaya tetapi bersifat tetap, tetapi biaya tetap rata-rata bersifat variabel. Total biaya adalah total biaya variabel dan total biaya tetap. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
22
Analisis Titik Impas Total penerimaan: harga x unit yang dijual
Kondisi: total penerimaan = total biaya Total penerimaan: harga x unit yang dijual PQ = (VC * Q) + FC P adalah harga dan Q adalah kuantitas VC adalah biaya variabel per unit FC adalah biaya tetap. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
23
Analisis Titik Impas PQ = VC *Q + FC PQ – VC*Q = FC Q (P – VC) = FC
Q = FC / (P – VC) Q adalah titik impas dalam unit 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
24
Analisis Sensitivitas
Titik Impas dipengaruhi oleh 3 komponen Biaya Tetap Semakin kecil BT, semakin kecil BEP Lembaga berisiko lebih kecil Biaya Variabel Semakin kecil BV, semakin kecil BEP Harga Semakin mahal, semakin kecil BEP Tetapi ingat: harga mahal, permintaan turun 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
25
Penentuan Harga Full costing merupakan suatu metode penentuan harga pokok (kos/cost) produk yang membebankan seluruh biaya produksi, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk Biaya produksi: bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik (variabel dan tetap). Biaya non produksi: administrasi dan umum, pemasaran. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
26
Konsep Biaya Penuh (Full Cost)
Variable costing merupakan salah satu metode penentuan product cost yang membebankan biaya produksi yang berperilaku variabel saja. 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
27
Metode Penentuan Harga: Cost-Plus Pricing
Cost-plus pricing adalah taksiran biaya penuh plus laba yang diharapkan. Taksiran biaya penuh bisa diestimasi dengan full costing dan variable costing. Laba yang diharapkan berkaitan dengan return on investment Cost of capital Business risks Capital employed 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
28
Formulasi Cost Plus Pricing
Harga jual per unit = Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk + persentase Markup Presentase Markup = (laba yang diharapkan plus biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk) dibagi biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
29
Formulasi Cost Plus Pricing
Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk = biaya produksi Biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk = biaya non produksi 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
30
Contoh Suatu perusahaan menghasilkan produk A
Kapasitas produksi kg Struktur biaya penuh: Biaya produksi Rp Biaya adm. dan umum Rp Biaya pemasaran Rp Total aktiva yang digunakan Rp Return on investment : 25% 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
31
Contoh (full costing) Persentase Markup: Biaya adm/umum Rp 200.000.000
Biaya pemasaran Rp Laba yang dihrpkan Rp 25%*Rp 4M Jumlah Rp Biaya produksi Rp Markup % 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
32
Contoh (full costing) Perhitungan harga jual:
Biaya produksi Rp Markup: 50%*Rp 3M Rp Jumlah Rp Volume produk Harga per unit Rp 4.500 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
33
Contoh (variable costing)
Biaya variabel: Biaya produksi variabel Rp Biaya adm/umum var Rp Biaya pemasaran var Rp Biaya tetap Biaya produksi tetap Rp Biaya adm/umum ttp Rp Biaya pemasaran ttp Rp 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
34
Contoh (variable costing)
Persentase Markup: Biaya tetap Rp Laba yang dihrpkan Rp 25%*Rp 4M Jumlah Rp Biaya variabel Rp Markup 114,29% 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
35
Contoh (variable costing)
Perhitungan harga jual: Biaya variabel Rp Markup: 114,29%*Rp 2,1M Rp Jumlah Rp Volume produk Harga per unit Rp ,09 2/24/2019 Hadi Paramu, SE., MBA., Ph.D
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.