Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Sumadi Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Bahan ke 10 Manajemen Keuangan Semester 5
Manajemen Modal Kerja Bahan ke 10 Manajemen Keuangan Semester 5
2
manajemen keuangan / 2016 Definisi modal kerja James C Van Harne (1997) dalam Yudhistira (2008), menyatakan, bahwa “Modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan” Riyanto (1995) modal kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang, persediaan. bahan 10 manaj modal kerja
3
Secara umum modal kerja dapat berarti :
Secara umum modal kerja dapat berarti : a) Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor (Gross Working Capital) atau konsep kuantitatif. b) Aktiva lancar dikurangi utang lancar (Net Working Capital) atau konsep kualitatif. c) Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan (Functional Working Capital) atau konsep fungsional.
4
Konsep modal kerja Konsep kuantitatif
Konsep modal kerja Konsep kuantitatif Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar, aktiva ini merupakan aktiva sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam dalam aktiva akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek. Konsep kualitatif Pada pengertian ini konsep modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Konsep fungsional Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan.
5
Macam-macam modal kerja
Macam-macam modal kerja Modal kerja permanen (Permanen Working Capital) Merupakan modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan, untuk dapat menjalankan fungsinya: Modal kerja primer (Primary Working Capital) Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. Modal kerja normal (Normal Working Capital) Yaitu modal kerja untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
6
2. Modal kerja variable (Variabel Working Capital)
2. Modal kerja variable (Variabel Working Capital) Merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel dibedakan atas : Modal kerja musiman (Seasional Working Capital) Yaitu modal kerja yang mengalami perubahan karena fluktuasi musim. Modal kerja siklus (Cyclical Working Capital)Yaitu modal kerja yang mengalami perubahan karena perubahan fluktuasi konjungtur. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan situasi darurat yang diperkirakan akan terjadi atau situasi yang tidak diketahui sebelumnya (Riningsih,2005).
7
Pentingnya manajemen modal kerja
Pentingnya manajemen modal kerja Dari penelitian diketahui bahwa sebagian besar waktu manajer digunakan untuk mengatur modal kerja (lebih dari sepertiga waktu manajemen keuangan dihabiskan untuk mengelola aktiva lancar dan seperempat dari waktu manajemen dihabiskan untuk mengelola hutang lancar). Bagi banyak perusahaan aktiva lancar dan hutang lancar merupakan bagian investasi dan pinjaman yang besar.Aktiva lancar dan hutang lancar merupakan pos yang cepat berubah. Investasi dalam aktiva tetap bisa dikurangi misalnya dengan menyewa,tetapi investasi dalam kas dan persediaan seringkali tidak mungkin dihindari. (Sundjaja, 2003)
8
Penentuan besarnya modal kerja
Penentuan besarnya modal kerja Besarnya modal kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan tergantung pada beberapa hal ,yaitu : Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan Aktivitas Perusahaan Volume Penjualan Perkembangan Teknologi Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
9
Pertukaran antara laba & resiko
Pertukaran antara laba & resiko Laba perusahaan dapat ditingkatkan melalui : Peningkatan pendapatan Pengurangan biaya Perusahaan yang menguntungkan adalah perusahaan yang mempunyai pangsa pasar yang luas untuk produknya.
10
Resiko mempunyai dua arti :
Resiko mempunyai dua arti : Resiko Bisnis adalah resiko tidak dapat membayar biaya operasi perusahaan. Resiko Keuangan adalah resiko tidak dapat membayar kewajiban tetap yang jatuh tempo dikaitkan dengan hutang, sewa guna usaha dan pembiayaan saham preferen. Yang dimaksud resiko disini adalah kemungkinan dimana perusahaan tidak mampu membayar hutang pada saat jatuh tempo yang disebut ‘keadaan pailit’. ‘Keadaan Pailit’ adalah menggambarkan perusahaan yang tidak mampu membayar hutang pada saat jatuh tempo.
11
Matrix Perubahan dlm Aktiva Lancar
12
Strategi modal kerja bersih :
Strategi Keuangan Agresif Strategi dimana perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka penjang. Strategi Keuangan Konservatif Yaitu strategi dimana perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan dana jangka pan jang dan membiayai pengeluaran tak terduga dengan dana jangka pendek (Sundjaja, 2003). Strategi Keuangan ‘Pertukaran’ Yaitu strategi kompromi antara strategi agresif dan strategi konservatif
13
…terimakasih…
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.