Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehderek kobepa Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PEKERJAAN SLOOF DAN KOLOM PADA PEMBANGUNAN HOTEL CV.JAWIJAYA DISUSUN OLEH : NAMA : DEREK KOBEPA NIM :12 121 037 NAMA : DEREK KOBEPA NIM :12 121 051 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA 2017
2
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas tuntuna dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan kerja praktek ini dapat didsusun berdasarkan hasil pengamatan yang inidilakukan selama tiga (3) bulan pada proyek pembangunan HOTEL CV. JAYAWIJAYA. Dengan diberikan waktu tiga (3) bulan ini untuk melaksanakan kerja praktek saya menyadari bahwa banyak hal yang saya belum mempelajari dan banyak pengalaman yang saya belum rasakan. Saya juga menyadari bahwa penulisan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna karena pengalaman dan pengetahuan saya masih terbatas, namun saya berusaha untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan sebaik-baiknya untuk itu kritik dan saran saya perlukan agar dapat menyempurnakan laporan ini.Pada kesempatan ini saya mengucapkan trimakasi kepada semua pihak yang memberikan dorongan dan membantu terselesainya laporan kerja praktek ini. Khususnya kepada Dosen-dosen Teknik Arsitektur USTJ. Akhir kata laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan Khususnya Mahasiswa USTJ jurusan Tekbik Arsitektur dan dapat memberikan gambaran dan juga dapat memberikan tambahan ilmu bagi kita semua.
3
LATAR BELAKANG Pendidikan sangat dibutuhkan sebab denagan adanya pendidikan banyak hal yang dapa dibuat dan di kerjakan sehingga pendidikan baik di tingkat sekolah dasar (SD) maupun sampai ke perguruan tinggi selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Maka pendidikan sangatlah penting dengan perubahan perkembangan zaman membuat suber daya manusia dituntut untuk bekerja keras menciptakan karya-karya baru dalam mengikuti perubahan teknologi. Maka pendidikan perguruan tinggi berlomba-lomba menjadi yang terutama di seluruh INDONESIA bahkan bisa bersaing dengan Universitas-Universitas luar negeri. Dan sala satu bidang yang di kembangkan Indonesia adalah sekolah kejuruan (teknik) sehingga dapat bersaing dengan Universitas luar negeri. Untuk mencapai hal itu Universitas Sains dan teknologi jayapura mengembagkannya sebagai Universitas ditimur indonesia yang berbasis sebagai kampus teknik. Sehingga mahasiswa dilatih layaknya pekerja sunguhan yang mana mahasiwa di Jurusan teknik arsitektur hanyalah secara teoritis, bagaimana proses pembelajaran studio struktur dan kontruksi hingga manajemen kontruksi harus diseimbangkan antara teori maupun praktik pembangunan dilapangan, hal ini bertujuan untuk merangsang pola pikir mahasiswa agar bisa mengendalikan imajinasi desain dengan memikirkan seni dan sistem kontruksi bangunan yang mereka desain. Untuk mencapai hal itu mahasiswa mendapat menempuh kuliah kerja praktik yang mana dengan adanya perkuliahan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menimba ilmu dan menambah wawasan untuk memacu mahasiswa bertanggung jawab dalam setiap tugas yang di berikan. Pengetahuan dan ketrampilan para mahasiswa/I ketikan terjun ke dunia pekerjaan mahasiswa tersebut sudah mampu bekerja dengan baik. Proyek pembangunan hotel memberikan fasilitas tempat untuk melakukan kerja praktek bagi mahasiswa arsitektuer USTJ yang telah mendapat pihak persetujuan dari pihak konsultan dan kontraktor serta dari pihak Fakultas dan jurusan, proyek ini berlokasi di jln. Raya Abepura.
4
BAB I 1. LATAR BELAKANG GAMBAR KERJA TUJUAN UMUM cara garis besar gambar kerja bertujuan untuk : Dengan adanya gambar kerja membuat mahasiswa/I memahami proses pengerjaan di lapangan. Mahasiswa/I dapat mengetahui lebih bayak tipe-tipe pengambaran dengan bertujuan menambah kapasitas dalam mendesain. Sebagai bahan perbanding antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan praktik langsung dilapangan. TUJUAN KHUSUS Tujuan kerja praktek : Gambar kerja Proyek yang menjadi objek utama pengamatan Pekerjaan dalam suatu perusahaan. Dengan adanya gambar kerja proyek pekerjaan tersebut bisa dikerjakan sehingga sangat diperlukan perencanaan gambar kerja. Memudahkan pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan dan dapat mengukur proses pengerjaannya.
5
2. BATASAN MASALAH FUNGSI Dalam suatu pekerjaan ada bagian-bagian dan batasan-batasan tertentu yang dapat mahasiswa/I pahami dalam perusahaan dan tidak mengganggu kondisi keadaan di lapangan. TUJUAN mahasiswa/I tidak di perbolehkan mengatur pekerjaan di lapangan di perusahaan tersebut dan mahasiswa hanya dapat melakukan pemantauan, sehingga batasan-batasan itu tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan tersebut.
6
3.METODE PENGUMPULAN DATA Suatu data yang perlu didapat secara tepat dan akurat ketika dilakukan peninjauan di lapangan maka penulisan beberapa metode yang perlu di ambil yaitu : Pengambilan data- data di lapangan Observasi Data-data yang di ambil pada saat dilapangan yang di tinjau langsung dalam pelaksanaan proyek. Interview Data-data yang di ambil secara lisan (wawancara) / Tanya jawab kepada konsultan pengawas di lapangan dan kepada pekerja proyek. Metode Pustaka Menambah dasar-dasar pengetahuan umum yang mempelajari buku-buku dan dokumen-dokumen yang di dapat sebagai sumber data yng membantu sesuai dengan pekerjaan.
7
BAB II 1. LATAR BELAKANG PROYEK Mengupayakan dan memaksimalkan letak tempat yang diperuntuhkan untuk pembangunan Hotel dengan kapasitas besar sehingga Hotel yang di dibangun bisa bersaing dan bisa memenuhi kubutuhan pengujung, apalagi berada di tengah pusat perkotaan Abepura, maka dari itu CV. JAYAWIJAYA tidak hanya membangun tetapi tes demi tes yang di lakukan sampai pengambilan sampel tanah menandahkan bahwa CV. JAYAWIJAYA sangat memperhatikan kenyamanan pengujung. Dan bangunan tersebut bisa bertahan hingga jangka panjang. 2. PEMILIK, NAMA DAN LOKASI PROYEK Pemilik proyek Yang mempunyai pemilik proyek ini adalah : ERIYANTO WIBOWO Nama proyek Adapun pelaksanaan pembangunan proyek yang di ambil sebagai praktek kerja lapangan, yaitu : PEMBANGUNAN HOTEL MILIK CV. JAYAWIJAYA Lokasi proyek Lokasih pembangunan Hotel tepat berada di depan jln. Raya Abepura-Jayapura
8
2. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROYEK Perencanaan proyek Dilaksanakan pembangunan proyek Hotel dimulai pada bulan Juni 2017 dan diperkirakan akan selasai dalam jangka 2 tahun 2019, sebab proyek ini tidak mengejar target tetapi berdasarkan dana yang ada karena proyek ini milik pribadi. Pelaksanaan proyek Waktu pelaksanaan proyek pada tiap harinya para pekerja dimualai bekerja dengan waktu yang ditetapkan oleh mandor jam 08:00 - 12.00 wit istirahat siang kemudian di lanjutkan lagi jam 13:00 - 16:30 wit selesai, dan untuk hari minggunya semua pekerja di istirahatkan.
9
3 PROFIL PROYEK Pada pembangunan Hotel di jln Abepura – jayapura mempunyai profil sebagai berikut : Luas bangunan : 148.81 m2 Tinggi banguan : 4 m Terdiri dari : -Jarak pondasi poer ke plat lantai beton : 1.90 m -Jarak lantai 1 ke atap dag : 14.50 m -Struktur utama bangunan :beton bertulang 60x60 cm -Mutu beton yang digunakan :F’C 25 MPa (K250) -Jenis tanah :lampung (tanah berair) -Jenis pondasi :tiang pancang -Penutup atap :atap dag
10
4. MANAJEMEN PROYEK Untuk melaksanakan suatu proyek tentu kita menginginkan agar asas efisiensi dan efektifitas harus terpenuhi. Dengan demikian maksud dan tujuan dari manajemen proyek adalah usaha untuk meraih sasaran yang telah di tentukan dengan jelas sangat tepat dan efektif maka untuk mencapai sasaran tersebut di perlukan sumber daya manusia yang berpotensi agar dapat berjalan dengan baik manajemen proyek tersebut. Dalam proses manajemen dikenal ada lima proses manajemen: o Planning o Organizing. o Staffing o Directing o Controlling
11
Bab III Manajemen Proyek Manajemen Proyek Pengertian Pengertian manajemen secara umum adalah proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lain mencapai tujuan. Manajemen proyek adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengelola suatu proyek yang memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk terwujudnya sasaran proyek yang meliputi kualitas, waktu dan biaya yang sudah ditentukan. Proses Manajemen Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ketersedian unsur-unsur manajemen agar tujuan yang telah ditetapkandapat dicapai dengan baik.Kegiatan-kegiatan pada proses manajemen dapat dikelompokan menjadi :Penetapan tujuan (Goal setting), Perencanaan (Planning), Pengisian staf (staffing), Pengarahan (Directing), Pengawasan (suvervising), dan Pengendalian (Controlling).
12
1.Manager Proyek (Project Manager) Melakukan evaluasi atas kemajuan pelaksanaan dan pengambilan tindakan yang tepat bila terjadi deviasi terhadap sasaran yang telah ditetapkan. Tim Proyek (Project Team) Sistem Manajemen Proyek (Project Management System) Unsur-Unsur Pengelola Proyek Pemberi Tugas Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor atau Pemborong Organisasi proyek Organisasi Proyek Fungsional (OPF) Organisasi Proyek Murni (OPMi) Organisasi Koordinator Pelaksana Proyek-proyek (KORPEL) Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi proyek Organisasi proyek HOTEL
13
2. Uraian Umum Kegiatan proyek yang penulis ikuti selama 2 (dua) bulan melaksanakan kerja praktek pada proyek Pembangunan HOTEL adalah pekerjaan yang meliputi Sloof dan Kolom. Sloof Sloof beton adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Jenis Konstruksi Beton Bertulang ini biasanya dibuat pada bangunan Rumah atau Gedung, dan posisinya biasanya pada Lantai 1 atau Orang-orang biasa menyebutnya Lantai Dasar. Inilah sebab nya mengapa kita jarang melihat bentuk sloof saat bangunan sudah “Berdiri” tegak. walau bentuk sloof tidak terlihat tapi fungsi sloof sangat dibutuhkan dalam suatu bangunan.Seperti dapat kita lihat pada Gambar dibawah Kolom Kolom beton adalah beton bertulang yang diletaka di atas pondasi dengan posisi tegak atau vertikal. Kolom berfungsi disamping sebagai pengikat pasangan dinding juga berfungsi sebagai penerus beban dari atas menuju sloof dan kemdian menuju pondasi.
14
3. Pekerjaan Sloof dan Penulangan Kolom Pekerjaan Sloof Pada tulisan ini akan dibahas mengenai jenis sloof, biasanya dugunakan untuk konstruksi bangunan bertingkat. Dimana jenis bebannya mulai dari dinding sampai dengan atap genting dengan kesatuan yang kuat. Pekerjaan Sloof dan Penulangan Kolom Pengecora Sloof Persiapan pengecoran Tenaga kerja yang dibutuhkan o Mandor o Kepala tukang o Tukang besi o Pakerja. Bahan yang digunakan Pasir kasar 2 sak Ciping 3 sak Sement potlan 1 sak (karung) air bersih ( langsung dari mata air ) Alat yang di butuhkan Site mixer k 250/ Moleng ( 1 : 2 : 3 ) Kereta sorong Timbah plastic untuk menimbah air Sedok sement Pemadat beton(Concrete Vibrator )
15
4. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran sloof Sebelum pengecoran di mulai semua papan di bersikan dari kotoran yang melekat padanya dan di lakukan pengecekan letak tulangan mau pun cetakan harus sesuai dengan gambar kerja. Pengecoran adukan ini di lakukan secara manual dan untuk pengadukan campuran 1:2:3 ini di lakukan dengan menggunakan Site mixer k 250 kemudian di tuang ke dalam kereta sorong kemudian di angkut dengan menggunakan timbah dan di tuangkan ke dalam cetakan bekisting. Penuangan mortar dilakukan terus menerus di mana tiap lapisan diratakan dengan sendok perata kemudian dipadatkan secara merata ke dalam tempat-tempat di sekitar tulangan dan kesudut-sudut acuan dengan menggunakan concrete vibrator. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan rongga-rongga udara yang tersekap dalam campuran mortar guna untuk mencapai kepadatan yang maksimum. Pemadatan juga bertujuan untuk menjamin perlekatan yang baik antara beton dengan tulangan serta sarana lain yang ikut dicor.
16
Gambar 4.13 b ekisting sloof 60/80 Sumber : dokumentasi penyusun, 201 7
17
5. Pekerjaan pelepasan bekisting Sloof Pekerjaan pembukaan cetakan Sloof dilakukan setelah beton berumur ± 2 (dua) hari. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang pekerja. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati, agar tidak merusak permukaan beton yang telah dicor. Peralatan yang digunakan pada saat pembukaan bekisting adalah palu dan linggis. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan baik, selain untuk menjaga lapisan Sloof agar tidak terkelupas, juga agar papan bekisting tetap bagus karena akan dipakai untuk keperluan lain. Gambar 4.16 sloof 60/80 yang sudah di cor Sumber : dokumentasi penyusun, 2017.
18
6. ekerjaan Pengecoran Kolom 1. Pengecoran kolom 1. Persiapan pengecoran a. Tenaga kerja yang di butuhkan Mandor Kepala tukang Tukang besi Pakerja b.Bahan yang digunakan Papan tebal 15 mm Ky matoa 5/7 Kawat Ø 3 mm untuk mengikat dan paku 5-7cm air c. Alat yang di butuhkan Martelu Gergaji Linggis ( untuk membuka bekisting) meteran
19
7. Pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom Sebelum pemasangan bekistin terlebih dahulu di cat dengan minyak hal bertujuan agar hasi cetakan kolom mendapatkan hasil cetakan yang halus/rata serta tidak mendapat kesulitan saat bekisting di buka kembali. Merakit papan bekisting untuk sloof sesuai dengan dimensi yang sudah ditentukan.menggunakan papan 3mm dan kayu matoa 5/7 Menyatukan keempat sisi cetakan sesuai dengan posisi masing – masing tulangan. Untuk menyatukan sisi – sisinya ini digunakan paku kayu pada tiap jarak 50 cm. Lalu dilakukan pemeriksaan tegak lurusnya mal digunakan unting-unting yang telah diikatkan dengan benang yang kemudian digantung pada papan mal. Bila jarak antara benang dengan papan mal di bagian bawah dan atas telah sama, berarti papan ini telah tegak lurus, maka mal tersebut disokongkan pada sisi-sisinya dengan kayu 5/7 cm, sehingga aman terhadap pergeseran pada saat pengecoran. Bekisting kolom di kerjakan oleh 7 orang pakerja
20
Gambar 4.16 pekerja an pengecoran kolom Sumber : dokumentasi penyusun, 2017 8. Pekerjaan pelepasan bekisting Kolom Pekerjaan pembukaan cetakan kolom dilakukan setelah beton berumur ± 2 (dua) hari. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang pekerja. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati, agar tidak merusak permukaan beton yang telah dicor. Peralatan yang digunakan pada saat pembukaan bekisting adalah palu dan linggis. Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan baik, selain untuk menjaga lapisan kolom agar tidak terkelupas, juga agar papan bekisting tetap bagus karena akan dipakai untuk keperluan lain.
21
Gambar 4.15 pelepasan papan bekisting Sumber : dokumentasi penyusun, 2017
22
Bab V Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perencanaan ini bertujuan untuk: a.Memaksimalkan lahan pemukiman yang ada b.Memberikan subsidi berupa proyek hotel bagi masyarakat yang singga dengan jangka waktu yang sesuai kebutuan penghuni c.Meningkatkan kinerja pemerintah dalam hal pembangunan 2. Saran Keseluruhan pelaksanaan kerja praktik ini sudah berjalan dengan baik.Praktikan dapat mengikuti pola kerja yang telah diberikan oleh Tim Desain Arsitektur.Namun kerja praktik ingin memberikan kritik dan saran yang membangun,sebagai berikut : Alangkah baiknya kerja praktik yang dilakukan oleh mahasiswa/i disertai dengan lembar kerja praktik berupa job description dari jurusan yang akan dilakukan dalam kerja praktik sehingga dapat memberikan gambaran apa yang akan dikerjakan oleh mahasiswa yang akan melakukan kerja praktik. Berikanlah mahasiswa/i arahan-arahan agar mempunyai sedikit gambaran dalam dunia perencanaan yang sebenarnya baik di lapangan maupun di konsultan.
23
LAMPIRAN GAMBAR Peta Jayapura Peta Distrik Renncana Lokasi KP Lokasi KP
24
Gambar Material Bangunan Pasir KerikilBatu kali Batu Tela PapanBesi Polos
25
Rangka Besi Beton Bertulang Semen
26
Gambar Pekerjaan Sloof dan Kolom Pengecoran Sloof Pekerjaan sloof yang sudah dikerjakan Pekerjaan Kolom Pemasangan Bekisteng Kolom Sloof dan kolom yang sudah dikerjakan
27
DOKUMEN FOTO-FOTO KERJA PRAKTEK PERUSAHAAN DI CV. JAYAWIJAYA
28
SEKIAN DAN TRIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.