Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSheryna Salsabilla Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PEMERIKSAAN LAB PADA TBC Kelompok 13 : Bevira Dewi S (1112017013) Rozalinda (1112017048) Sheryna S (1112017052)
2
TBC (TUBERKOLOSIS) Penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang bervariasi, akibat kuman mycobacterium tuberkulosis sistemik sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru - paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
3
Sumber penularan utama Dahak (sputum) yang berasal dari batuk penderita TBC Sumber Penularan Umum Udara dan terutama mengenai paru-paru
4
Sekitar 75% pasien TB adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan dan nifas. Jumlah penderita TBC di Indonesia masih cukup tinggi, berada diurutan ketiga di dunia setelah Cina dan India, bahkan beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan.
5
Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4 µm dan tebal 0,3 – 0,6 µm dan digolongkan dalam basil tahan asam (BTA). ETIOLOGI
6
Agent, Host dan Environment Penular Penyakit Tuberculosis Mengemukakan bahwa timbulnya suatu penyakit sangat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu bibit penyakit (agent), penjamu (host), dan lingkungan (environment).
7
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Tuberculosis Faktor Sosial Ekonomi Status giziUmur Jenis Kelamin
8
Pemeriksaan Anamnesis Pemeriksaan Jasmani Pemeriksaan Bakteriologik Pemeriksaan Radiologik Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan BACTEC Polymerase Chain Reaction (PCR) Pemeriksaan Serologi Pemeriksaan Penunjang Lain Analisis Cairan Pleura Pemeriksaan Histologi Jaringan Pemeriksaan Darah Uji Tuberkulin
9
Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, bronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum. Pemeriksaan Jasmani
10
Pemeriksaan Bakteriologik Bahan untuk pemeriksaan bakteriologi bisa dari : 1. Dahak 2. Cairan Pleura 3. Liquor Cerebrospinal 4. Urin 5.Faeces dan Jaringan Biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH). Cara pengumpulan dan pengiriman bahan. Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS): 1.Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan) 2.Pagi ( keesokan harinya ) 3.Sewaktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau setiap pagi 3 hari berturut-turut. Bahan pemeriksaan/spesimen yang berbentuk cairan dikumpulkan/ditampung dalam pot yang bermulut lebar, berpenampang 6 cm atau lebih dengan tutup berulir, tidak mudah pecah dan tidak bocor.
11
Cara pembuatan dahak dengan kertas saring: 1.Kertas saring dengan ukuran 10 x 10 cm, dilipat empat agar terlihat bagian tengahnya Dahak yang representatif diambil dengan lidi, diletakkan di bagian tengah dari kertas saring sebanyak + 1 ml. 2.Kertas saring dilipat kembali dan digantung dengan melubangi pada satu ujung yang tidak mengandung bahan dahak. 3.Dibiarkan tergantung selama 24 jam dalam suhu kamar di tempat yang aman, misal di dalam dus Bahan dahak dalam kertas saring yang kering dimasukkan dalam kantong plastik kecil. 4.Kantong plastik kemudian ditutup rapat (kedap udara) dengan melidahapikan sisi kantong yang terbuka dengan menggunakan lidi.
12
Cara pemeriksaan dahak dan Bahan lain Pemeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain (cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar /BAL, urin, fases dan jaringan biopsi, termasuk BJH) dapat dilakukan dengan cara : Mikroskopik Pemeriksaan biakan kuman
13
Mikroskopik (Biakan) Pemeriksaan mikroskopik: Mikroskopik biasa:pewarnaan Ziehl-Nielsen Mikroskopik fluoresens:pewarnaan auramin- rhodamin (khususnya untuk screening) lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 kali pemeriksaan ialah bila: 1.3 kali positif atau 2 kali positif, 1 kali negatif ® BTA positif 2.1 kali positif, 2 kali negatif ® ulang BTA 3 kali, kemudian 3.bila 1 kali positif, 2 kali negatif ® BTA positif 4.bila 3 kali negatif ® BTA negatif Untuk mendeteksi MOTT (Mycobacterium other than tuberculosis) dapat digunakan beberapa cara, baik dengan melihat cepatnya pertumbuhan, menggunakan uji nikotinamid, uji niasin maupun pencampuran dengan cyanogen bromide serta melihat pigmen yang timbul. Pemeriksaan biakan kuman: Pemeriksaan biakan M.tuberculosis dengan metode konvensional ialah dengan cara : 1.Egg base media: Lowenstein-Jensen (dianjurkan), Ogawa, Kudoh 2.Agar base media : Middle brook.
14
Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan standar ialah foto toraks PA. Pemeriksaan lain atas indikasi: foto lateral, top- lordotik, oblik, CT-Scan. Pada pemeriksaan foto toraks, tuberkulosis dapat memberi gambaran bermacam-macam bentuk (multiform). Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif: 1.Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah. 2.Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular Bayangan bercak milier. 3.Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang) Gambaran radiologik yang dicurigai lesi TB inaktif: 1.Fibrotik 2.Kalsifikasi 3.Schwarte atau penebalan pleura
15
Salah satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembiakan kuman tuberkulosis secara konvensional. Dalam perkembangan kini ada beberapa teknik yang lebih baru yang dapat mengidentifikasi kuman tuberkulosis secara lebih cepat. Pemeriksaan khusus
16
Pemeriksaan BACTEC Dasar teknik pemeriksaan biakan dengan BACTEC ini adalah metode radiometrik. M tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian menghasilkan CO 2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini. Bentuk lain teknik ini adalah dengan menggunakan Mycobacteria Growth Indicator Tube (MGIT). Polymerase chain reaction (PCR): Hasil pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan cara yang benar dan sesuai standar internasional. Apabila hasil pemeriksaan PCR positif sedangkan data lain tidak ada yang menunjang ke arah diagnosis TB, maka hasil tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk diagnosis TB. Pada pemeriksaan deteksi M.tb tersebut diatas, bahan / spesimen pemeriksaan dapat berasal dari paru maupun ekstraparu sesuai dengan organ yang terlibat.
17
PEMERIKSAAN SEROLOGI Enzym linked immunosorbent assay (ELISA) Mycodot Uji serologi yang baru / IgG TB Uji Immunochromatographic tuberculosis (ICT tuberculosis Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
18
Pemeriksaan Penunjang lain Analisis Cairan Pleura Pemeriksaan histopatologi jaringan Pemeriksaan darah Uji tuberkulin
19
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.