Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBERDAYAAN ALAT PERAGA PAPAN MAGNETIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Yani Maria (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBERDAYAAN ALAT PERAGA PAPAN MAGNETIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Yani Maria (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran."— Transcript presentasi:

1 PEMBERDAYAAN ALAT PERAGA PAPAN MAGNETIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Yani Maria (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas IV SD Negeri Balekambang 3 Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung) Oleh LEARN ON Yan’s Design

2 Latar Belakang Penelitian My BOOK Guru yang professional senantiasa akan terus berinovasi mencoba berbagai tehnik mengajar dan menyajikan pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat membantu siswa dalam proses pemahaman materi pelajaran yang disajikan. belajar matematika harus merupakan belajar bermakna. dalam membelajarkan materi matematika seorang guru harus memperhatikan kemampuan pra syarat  Kebanyakan anak dikaburkan oleh symbol bilangan negatif.  Hasil pembelajaran pada tahun pelajaran 2013-2014 menunjukkan hanya 16 orang atau 57,14% siswa yang mendapatkan nilai mencapai di atas KKM (7,5).  Guru langsung menyajikan materi secara abstrak, Konsep disampaikan secara abstrak melalui metode ceramah.  Guru cenderung untuk menjelaskan atau membertahukan segala sesuatu kepada siswanya  Pembelajaran tidak mendorong siswa untuk bertanya, terkesan membosankan, membuat siswa Konsidi Ideal Kondisi Faktual

3 My BOOK Latar Belakang Masalah Solusi Masalah apabila guru tidak menggunakan alat peraga dalam menjelaskan konsep operasi hitung bilangan bulat, maka siswa selamanya akan merasakan kesulitan. Sementara Sekolah Dasar (SD), terutama kelas rendah merupakan persiapan awal untuk mempelajari konsep-konsep matematika selanjutnya terutama yang termasuk kategori yang lebih sulit. Jika masalah tersebut dibiarkan, maka siswa akan sulit mempelajari materi selanjutnya. Dengan demikian, guru harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang dapat menjembatani pola pikir siswa SD yang masih sederhana dengan karakteristik matematika yang bersifat abstrak. Pertanyaan Penelitian 1 Bagaimana penggunaan alat peraga papan magnetik? 2 Bagaimana aktivitas dan sikap siswa dalam pembelajaran? 3 Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa ?

4 Latar Belakang Masalah My BOOK Hipotesis Penelitian Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Jika alat peraga papan magnetik digunakan dalam pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, maka aktivitas, pemahaman konseptual, keterampilan prosedural dan prestasi belajar siswa akan meningkat”.

5 My BOOK Kajian Pustaka Matematika di SD Pembelajaran matematika di sekolah merupakan suatu proses transformatif yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran mengenai materi matematika di jenjang persekolahan. Matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah penggabungan dari bilangan cacah, yaitu 0, 1, 2, 3, … dengan bilangan asli yang negatif, yaitu –1, -2, -3, … dan seterusnya

6 My BOOK Kajian Pustaka Alat Peraga Alat bantu mengajar atau alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Grand Teori Teori belajar konstruktivisme merupakan perkembangan konsep pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori belajar kognitif, antara lain Bruner, Ausubel, dan Piaget.  proses belajar anak melalui 3 tahap, yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik  Suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang  Konstruksi pengetahuan dilakukan sendiri oleh siswa sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan menciptakan iklim yang kondusif. Siswa adalah orang yang aktif membentuk atau menyusun pengetahuan siswa sendiri pada saat siswa menyesuaikan pikirannya terjadi ketika siswa menciptakan (mengeksplorasi) lingkungan dan tumbuh secara kognitif

7 Desain Alat Peraga My BOOK Papan Magnetik dari Barang Bekas Keterangan Positif Negatif Keterangan Positif Negatif Tripleks Keterangan warna tutup botol (Kesepakatan) Tempat menempel CD Warna Seng, tempat permainan (tempat meletakkan tutup botol)

8 Metode Penelitian My BOOK Rancangan Penelitian Refleksi 1 Refleksi 2 Recana Tindakan 1 SIKLUS I Observasi 1 Recana Tindakan 2 SIKLUS I Observasi 2 Recana Selanjutnya Tindakan 1 Tindakan 2 Gambar Spiral Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart, 1982 (Arikunto, et.al. 2006:16)

9 My BOOK Metode Penelitian Lokasi Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN Balekambang 03 UPTD TK dan SD Disdikbud Kecamatan Majalaya. Secara geografis, SDN Balekambang 03 ini berlokasi di Jalan Balekambang RT. 03 RW. 05 Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Waktu Penelitian KEGIATAN Waktu Pelaksanaan (Bulan) IIIIIIIVVVI Penyusunan Proposal 1..Pelaksanaan Siklus I 2..Pelaksanaan Siklus II 3..Pelaksanaan Siklus III Penyusunan draf hasil penelitian Laporan hasil Penelitian

10 Indikator Keberhasilan My BOOK Ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini ditentukan dengan target ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh guru yaitu ≥ 75%, dan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sedangkan target ketuntasan belajar kelas ditentukan ≥ 85, dengan rumus perhitungan sebagai berikut: Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan Belajar Kelas

11 Prosedur Penelitian My BOOK PELAKSANAAN SIKLUS I 1.Menyusun Rencana 1 2.Melaksanakan Tindakan 3.Observasi Tindakan 4.Refleksi (Analisis Temuan) Siklus I Identifikasi hal-hal Yang perlu diperbaiki PELAKSANAAN SIKLUS III Menyusun Rencana 3 Melaksanakan Tindakan Observasi Tindakan Refleksi (Analisis Temuan) Siklus III 1. Refleksi Keseluruhan tindakan 1.Analisis Data 2.Triangulasi 3.Penarikan Kesimpulan Penelitian PELAKSANAAN SIKLUS II 1.Menyusun Rencana 2 2.Melaksanakan Tindakan 3.Observasi Tindakan 4.Refleksi (Analisis Temuan) Siklus II 5. Gambar Alur Desain Penelitian

12 FINAL ASSY My BOOK Tiga Siklus Tindakan Prosedur Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III

13 My BOOK Intrumen yang Digunakan dan Tenik Pengumpulan Data Jenis Instrumen 1 Lembar Observasi 2 Lembar Wawancara 3 Catatan Lapangan 4 Lembar Evaluasi 5 Kamera Foto

14 My BOOK Teknik Analisis Data Teknik Analisis Agar kegiatan analisis data dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan beberapa langkah yang harus ditempuh, yaitu: (1)menyeleksi; (2)data mengklasifikasi data (3)mentabulasikan data Pengolahan Data 1 2 3 Menilai Aktivitas Siswa  Peningkatan Hasil Belajar Siswa  Pemerataan Pemahaman Siswa 

15 Hasil Penelitian My BOOK Temuan Esensial Siklus ISiklus IISiklus III KBM  sikap siswa terlihat kaku dan tegang  mimik muka yang serius dan duduk dengan tegap  siswa menjawab setiap pertanyaan dengan serempak  ada 3 siswa yang berebut ingin melihat alat peraga  2 siswa yang bertengkar saat guru bertanya siapa yang bersedia maju ke depan kelas untuk memanipulasi alat peraga  KBM sudah terlihat tertib  tidak ada siswa yang berebutan alat peraga atau bertengkar  Setiap siswa berperan aktif pada saat pembelajaran berlangsung  siswa secara bergiliran saling memberikan kesempatan kepada temannya untuk mencoba maju ke depan kelas.  setiap siswa berperan aktif pada saat pembelajaran berlangsung  setiap siswa ikut terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran  siswa sudah paham dan sangat senang dengan langkah-langkah kegiatan belajar yang dilaksanakan. Aktivitas Kemauan mengungkapkan ide/gagasan 63,22%; keantusiasan dalam memanipulasi alat peraga 66,67% Kemauan mengungkapkan ide/gagasan 82,76%; keantusiasan dalam memanipulasi alat peraga 83,91% Kemauan mengungkapkan ide/gagasan 87,36%; keantusiasan dalam memanipulasi alat peraga 85,06% Hasil Rata nilai 7,59 dengan variansi 1,75 Rata nilai 8,24 dengan variansi 0,70 Rata nilai 8,52 dengan variansi 0,90

16 Kesimpulan My BOOK Dengan menggunakan alat peraga papan magnetik siswa lebih memahami materi karena proses pembelajarannya sistematis. Cara berpikir siswa menjadi terstruktur dari mulai memahami masalah ssecara enaktif, ikonik sampai simbolik dilalui secara berurutan. Dengan demikian materi dapat benar-benar dipahami. Pembelajaran operasi hitung campuran (penjumlahan dan pengurangan) bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga papan magnetik, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pernyataan tersebut didasarkan atas rata-rata nilai siswa pada siklus I hanya mencapai 7,59 dengan variansi sebesar 1,75, dan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat secara signifikan yaitu mencapai rata-rata 8,24 dengan variansi 0,70 yang kemudian kembali meningkat pada siklus II yakni mencapai rata-rata 8,52 dengan variansi 0,90. Berkaitan dengan KBM Berkaitan dengan Prestasi Berkaitan dengan Aktivitas Melalui kegiatan manipulasi alat peraga papan magnetik, aktivitas siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Dengan menggunakan alat peraga papan magnetik pada akhir siklus, kemauan siswa dalam mengungkapkan ide/gagasan dapat ditingkatkan menjadi 87,36%; dan prosentase keantusiasan dalam memanipulasi alat peraga mencapai 85,06%.

17 My BOOK Saran  Bagi Instansi dan Lembaga terkait: Dalam hal ini, instansi-instansi dan lembaga- lembaga terkait yang mempunyai kewenangan diharapkan dapat menjadi mitra dalam memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan alat peraga, baik teoritik maupun praktik.  Bagi Kepala Sekolah: Keberhasilan suatu program, menuntut adanya peran serta dari Kepala Sekolah dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dalam hal ini, Kepala Sekolah diharapkan bertindak sebagai dinamisator dan motivator.  Bagi Guru: sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, hendaknya mampu memilih dan menerapkan pendekatan yang sesuai dengan materi serta kondisi siswa. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya tidak hanya terpaku pada buku sumber saja, melainkan dapat memberdayakan benda- benda yang terdapat di lingkungan siswa sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, menggunakan alat peraga yang dibuat dari barang bekas dapat menjadi salah satu alternatif dalam membelajarkan matematika.  Bagi pembaca dan masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan bahan perbandingan dalam melakukan inovasi-inovasi yang lebih membangun

18


Download ppt "PEMBERDAYAAN ALAT PERAGA PAPAN MAGNETIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Yani Maria (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google