Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI PERTEMUAN XIII Definisi : IQ, EQ, SQ, dan AQ dan contoh

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI PERTEMUAN XIII Definisi : IQ, EQ, SQ, dan AQ dan contoh"— Transcript presentasi:

1 MATERI PERTEMUAN XIII Definisi : IQ, EQ, SQ, dan AQ dan contoh

2 DEFINISI IQ Kecerdasan intelektual (bahasa Inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.

3 Terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan.
Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, penget ahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal- hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan [1] Stenberg & Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.[2]

4 STRUKTUR KECERDASAN Menurut L.L. Thurstone
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone: Pemahaman dan kemampuan verbal Angka dan hitungan Kemampuan visual Daya ingat Penalaran Kecepatan perseptual Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).

5 Menurut Howard Gardner
Sedangkan menurut Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari Universitas Harvard, menyatakan ada delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, diantaranya adalah: Kecerdasan linguistik Orang yang memiliki kecerdasan ini merupakan seseorang yang pandai mengolah kata-kata saat berbicara maupun menulis. Orang tipe ini biasanya gemar mengisi TTS, bermain scrable, membaca, dan bisa mengartikan bahasa tulisan dengan jelas. Jika orang memiliki kecerdasan ini, maka pekerjaan yang cocok adalah jurnalis, penyair, atau pengacara.Kecerdasan matematik atau logika Tipe kecerdasan ini adalah orang yang memiliki kecerdasan dalam hal angka dan logika. Mereka mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi, berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis, dan pandangan hidupnya bersifat rasional. Pekerjaan yang cocok jika memiliki kecerdasan ini adalah ilmuwan, akuntan, atau progammer.

6 Kecerdasan spasial Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini memiliki kepekaan tajam untuk visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka juga pandai membuat sketsa ide dengan jelas. Pekerjaan yang cocok untuk tipe kecerdasan ini adalah arsitek, fotografer, desainer, pilot, atau insinyur.Kecerdasan kinetik dan jasmani Orang tipe ini mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan. Mereka menyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang mengandalkan fisik. Pekerjaan yang cocok untuk mereka adalah atlet, pengrajin, montir, dan penjahit.Kecerdasan musikal Mereka yang termasuk ke dalam tipe ini mampu mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk musik dan suara. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan musikal yaitu suka bersiul, mudah menghafal nada lagu yang baru didengar, menguasai salah satu alat musik tertentu, peka terhadap suara sumbang, dan gemar bekerja sambil bernyanyi. Pekerjaan yang cocok untuk mereka adalah penyanyi atau pencipta lagu.

7 Kecerdasan interpersonal
Orang tipe ini biasanya mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain. Selain itu, mereka juga mampu menjalin kontak mata dengan baik, menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, dan mendorong orang lain menyampaikan kisahnya. Pekerjaan yang cocok untuk orang tipe ini antara lain networker, negosiator, atau guru. Kecerdasan intrapersonal Orang tipe ini memiliki kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Ciri-cirinya yaitu suka bekerja sendiri, cenderung cuek, sering mengintropeksi diri, dan mengerti kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Pekerjaan yang cocok untuk mereka yaitu konselor atau teolog. Kecerdasan naturalis Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif serta mengembangkan pengetahuannya mengenai alam. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini yaitu mencintai lingkungan, mampu mengenali sifat dan tingkah laku hewan, dan senang melakukan kegiatan di luar atau alam. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh petani, nelayan, pendaki, dan pemburu.

8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECERDASAN
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu: Faktor bawaan atau biologis Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Faktor minat dan pembawaan yang khas Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Faktor pembentukan atau lingkungan Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.

9 Faktor kematangan Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Faktor kebebasan Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.

10 PENGUKURAN TARAF KECERDASAN
Salah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (performance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa dipergunakan adalah : Stanford-Binnet intelligence scale Wechsler scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti : WB (untuk dewasa) WAIS (untuk dewasa versi lebih baru) WISC (untuk anak usia sekolah) WPPSI (untuk anak pra sekolah) IST TIKI (alat uji kecerdasan Khas Indonesia) FRT PM-60, PM Advance

11 10 TINGKAT IQ DAN JENIS KECERDASAN YANG DIMILIKI MANUSIA
Manusia adalah mahluk yang kompleks. Antara manusia yang satu dengan lainya pasti memiliki perbedaan. Tak ada satu manusiapun yang sama persis. INilah yang membedakan dengan hewan. Jika hewan, sebut saja, kucing, maka kecerdasan mereka rata rata sama saja antara kucing satu dengan yang lain. Berbeda dengan manusia, antara manusia yang satu dengan yang lain pasti memiliki tingkat kecerdasan dan IQ yang berbeda. Ada yang manusia cerdas secara IQ namun tidak cerdas secara emosional dan sebaliknya.

12 Ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dibagi dalam enam macam, antara lain adalah sebagai berikut:
Kecerdasan fisual / spesial ( kecerdasan gambar) : profesi yang cocok untuk tipe kecerdasan ini antra lain arsitak, seniman, designer mobil, insinyaur, designer graffis, komputer, kartunis,perancang intrior dan ahli fotografi.  Kecerdasan veerbal / linguistik ( kecerdasan Berbicara): Profesi yang cocok baagi mereka yang memiliki kecerdasan ini antara lain: pengarang atu menulis,guru.penyiar radio,peeemandu acara ,presenter, pengacara, penterjemah,pelawak.  Kecerdasan musik: Profesi yang cocok bagi yang memiliki ini adalah peenggubah lagu, pemusik, penyaanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier( pemandu suara dan bunyi). 

13 Kecerdasan logis / matematis ( Kecerdasan angka); Profesi yang cocol bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ahli metematika ,ahli astronomi,ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi,pialang saham, analis sistem komputer,ahli gempa.  Kecerdasan interpersonal ( cerdas diri ).Profesi yang cocok bagi tipe karakter manusia seperti mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama,pendeta,guru,pedagang , resepsionis ,pekerja sosial,pekerja panti asuhan, perantara dagang,pengacara, manajer konvensi, ahli melobi, manajer sumber daya manusia.  Kecerdasan intrapersonal ( cerdas bergaul ): profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran. 

14 PERSENTASE IQ DARI POPULASI DUNIA

15 NILAI IQ

16 A. Idiot, IQ 0-29 Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah. Tidak dapat berbicara atau hanya mengucapkan beberapa kata saja. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, dia harus diurus oleh orang lain. Anak idiot tinggal ditempat tidur seumur hidupnya. Rata-rata perkembangan intelegensinya sama dengan anak normal 2 tahun. Sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain intelegensinya rendah, juga badannya kurang tahan terhadap penyakit. B. Imbecile, IQ 30-40 Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti. Pada imbecile dapat diberikan latihan-latihan ringan, tetapi dalam kehidupannya selalu bergantung kepada orang lain, tidak dapat mandiri. Kecerdasannya sama dengan anak normal berumur 3 sampai 7 tahun.Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa. C. Moron atau Debil, IQ / Mentally retarted (50-69) Kelompok ini samapai tingkat tertentu masih dapat belajar membaca, menulis, dan membuat perhitungan sederhana, dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidak memerlukan perencanaan dan dan pemecahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa.

17 D. Kelompok bodoh, IQ dull/ bordeline (70-79)
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Secara bersusah payah dengan beberapa hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan kelas-kelas terakhir di SLTP. E. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89 Kelompok ini termasuk kelompok normal,rata-rata atau sedang tapi pada tingkat terbawah, mereka agak lambat dalam belajarnya, mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tapi agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas pada jenjang SLTA. F. Normal sedang, IQ Kelompok ini merupakan kelompok normal atau rata-rata, mereka merupakan kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk. G. Normal tinggi (above average) IQ Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetapi berada pada tingkat yang tinggi.

18 H. Cerdas (superior) ,IQ 120-129
Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka seringkali tedapat pada kelas biasa. Pimpinan kelas biasanya berasal dari kelompok ini. I. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal. J. Genius IQ 140+ Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak sekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.

19 DEFINISI EQ Kecerdasan emosional (bahasa Inggris: emotional quotient, disingkat EQ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang. Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.

20 PENGELOMPOKAN EMOSI EQ, DANIEL GOLEMAN 411-412
AMARAH : BERINGAS, MENGAMUK, BENCI KESEDIHAN : PEDIH, SEDIH, MURAM, DITOLAK RASA TAKUT : NGERI, GUGUP, TAKUT KENIKMATAN : SENANG, GEMBIRA, BAHAGIA CINTA : PENERIMAAN, PERSAHABATAN TERKEJUT : TERKESIAP, TAKJUP, TERPANA JENGKEL : HINA, MUAK, JIJIK, BENCI MALU : RASA MALU, KESAL HATI

21 11 CIRI ORANG DENGAN EQ TINGGI
Emotional intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Banyak orang berpendapat jika EQ lebih penting, ketimbang kecerdasan intelektual (IQ) untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan. Berikut 11 tanda utama orang yang memiliki EQ tinggi: 1. Memiliki banyak kosakata emosional Semakin spesifik kata-kata yang kita gunakan untuk melukiskan emosi kita, semakin mudah pula kita mengerti perasaan yang sedang kita rasakan. Dengan begitu, kita akan tahu betul apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi perasaan tersebut.

22 2. Penasaran terhadap orang yang tak dikenal
Orang yang memiliki kecerdasan EQ selalu merasa penasaran terhadap orang-orang di sekitarnya. Kenyataannya, orang-orang yang cenderung banyak bertanya setelah diperkenalkan dengan seseorang, lebih peduli dan peka terhadap kebutuhan orang lain, dibandingkan dengan orang yang sedikit bertanya. 3. Tidak takut pada perubahan Orang yang cerdas secara EQ tak takut pada perubahan. Para jawara ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi menghadapi suatu perubahan. Jika Anda termasuk orang yang suka mencari kesempatan tersembunyi dalam setiap perubahan atau memiliki berbagai rencana, boleh dikata Anda memiliki tingkat EQ yang sangat tinggi.

23 4. Tahu kekuatan dan kelemahan dirinya
Banyak orang mengetahui kekuatan atau kelebihan dirinya. Namun, ketika ditanya kekurangan atau kelemahan dirinya, tak banyak orang yang bisa mengenalinya. Orang yang cerdas secara EQ, tahu betul kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Mereka juga akan memanfaatkan potensi kelebihannya, agar kekurangannya tak menjadi bahan perdebatan. 5. Memahami orang lain Para juara EQ selalu mengerti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain. Boleh dikata, mereka bisa membaca orang lain layaknya membaca sebuah buku. Bila Anda memiliki kemampuan ini, Anda adalah orang yang luar biasa.

24 6. Tak mau menyinggung dan menaruh dendam
Mampu bereaksi positif terhadap situasi negatif dalam hidup, adalah hal penting untuk memiliki kecerdasan EQ. Orang yang memiliki EQ tinggi, tak pernah membiarkan situasi buruk membuat dirinya terjatuh. 7. Mampu mengendalikan diri Bila Anda mampu menjaga pikiran, tidak bertindak secara tiba-tiba atau gegabah, dan selalu menghindari konflik, berarti Anda memiliki kecerdasan EQ. Orang yang cerdas secara EQ tahu betul kapan untuk berkata “Tidak”. Mereka juga selalu menghindari frase seperti “Saya tidak tahu” atau “Saya tidak yakin kalau saya bisa”.

25 8. Menjauhkan pikiran negatif
Para jawara EQ tidak pernah tinggal di kegagalan masa lalu. Mereka tak akan membiarkan masa lalunya menimbulkan pikiran negatif dalam dirinya. Namun, mereka memandang kesalahan masa lalu sebagai kesempatan untuk belajar di masa depan. Mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. 9. Tak pernah pamrih Mereka amat menghargai hubungan yang erat dengan orang lain. Terlebih lagi mereka akan melakukan hal yang terbaik untuk orang-orang yang dicintainya agar bahagia. Namun, mereka tak akan pernah pamrih atas hal yang telah mereka lakukan.

26 10. Mampu menghadapi orang yang bersifat buruk
Bila Anda mampu berinteraksi tanpa kendala dengan orang yang menjengkelkan, boleh dibilang Anda memiliki kecerdasan EQ. Orang-orang yang cerdas secara EQ tak pernah membiarkan diri mereka jadi frustasi atau marah saat menghadapi orang-orang yang menjengkelkan. Justru mereka akan menjaga perasaan, bahkan membatu orang yang sedang dihadapinya. 11. Tak mencari kesempurnaan Mereka tak pernah menempatkan kesempurnaan sebagai target utama. Sebab, mereka tahu kalau tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Namun, mereka tak akan menyerah bila ada sesuatu yang berjalan tidak semestinya. Selain itu, mereka tak pernah berpikir kalau mereka tak bisa meraih impiannya. (Brightside.me/Intisari-Online)

27 DEFINISI SQ Kecerdasan spiritual (bahasa Inggris: spiritual quotient, disingkat SQ) adalah kecerdasan jiwayang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.[1] SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.

28 Otak SQ cara kerjanya berfikir unitif
Otak SQ cara kerjanya berfikir unitif. Yaitu kemampuan untuk menangkap seluruh konteks yang mengaitkan antar unsur yang terlibat. Kemampuan untuk menangkap suatu situasi dan melakukan reaksi terhadapnya, menciptakan pola dan aturan baru. Kemampuan inimerupakan ciri utama kesadaran, yaitu kemampuan untuk mengalami dan menggunakan pengalaman tentang makna dan nilai yang lebih tinggi. Tanda dari SQ yang berkembang dengan baik Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif) Tingkat kesadaran diri yang tinggi Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal (holistik) Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa?” atau “bagaimana jika” untuk mencari jawaban-jawaban mendasar

29 DEFINISI AQ Adversity Quotient atau sering disingkat AQ merupakan istilah baru kecerdasan manusia yang diperkenalkan oleh Paul G. Stoltz pada tahun dalam bukunya berjudul Adversity Quotient: Turning Obstacle into Opportunities. Kata adversity berasal dari bahasa Inggris yang bermakna kegagalan atau kemalangan. Menurut Stoltz (2000:9), adversity quotient (AQ) adalah kecerdasan seseorang dalam menghadapi rintangan atau kesulitan secara teratur. Adversity quotient membantu individu memperkuat kemampuan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup sehari-sehari.

30 Kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) yang pada masa lalu dianggap sebagai faktor utama bagi seseorang dalam meraih sukses, sudah tak mampu lagi dijadikan pijakan. Hal ini karena ternyata banyak ditermukan sebuah realitas yang menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki IQ maupun EQ yang tinggi pun banyak yang mengalami kegagalan. Namun demikian ia tak menampik bahwa kedua jenis kecerdasan tersebut memiliki peran. Hanya saja, ia mempertanyakan mengapa ada orang yang mampu bertahan dan terus maju, ketika banyak dari yang lain terhempas ketika diterpa badai kesulitan, padahal mungkin diantara mereka sama- sama brilian dan pandai bergaul. Disinilah menurut Stoltz, Adversity Quotient menjadi pembeda diantara mereka (Stoltz, 2000:17-20).

31 Ada tiga macam karakter manusia berdasarkan tingkat adversity quotionnya, diantaranya :
QUITTERS Mereka yang berhenti. Seseorang yang memilih untuk keluar,mundur dan berhenti apabila menghadapi kesulitan. Orang – orang  jenis ini diibaratkan berhenti di tengah proses pendakian, gampang putus asa, dan menyerah. Mereka merasa tidak  mampu untuk mencapai puncak gunung. Mereka menolak untuk merasakan pesona keindahan yang diberikan ketika mereka tiba di puncak gunung. Dalam kehidupan nyata, puncak gunung ini adalah lambang dari kesuksesan. Mereka menolak menerima tawaran keberhasilan yang disertai dengan tantangan dan rintangan. Para quitters cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan dasar atau fisiologis saja dan cenderung  pasif. Orang yang seperti ini akan banyak kehilangan kesempatan berharga dalam kehidupannya.

32 Ciri – ciri tipe Quitters :
Memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti. Menolak kesempatan yang diberikan lingkungan. Murung, sinis, dan mudah menyalahkan orang lain serta membenci orang-orang yang lebih maju dan berkembang. Sering menggunakan kata-kata yang membatasi diri seperti “tidak dapat”, “tidak mau”, “mustahil”, “tidak mungkin”, “saya tidak mau” dsb.

33 CAMPERS Campers atau satis-ficer (dari kata satisfied = puas dan suffice = mencukupi). Golongan ini puas hanya dengan mencukupkan diri dan tidak mau mengembangkan diri. Mereka cenderung  takut dan hanya mencari keamanan dan kenyamanan. Dalam pendakian tipe campers ini adalah orang – orang yang mulai mendaki, tak lama kemudian mereka berkata “ Sampai sini saja” lalu mereka turun dan beristirahat di camp. Dalam kehidupan nyata, campers ini telah menghadapi kesulitan tersebut namun mereka memilih berhenti meskipun masih ada kesempatan untuk lebih berkembang lagi. Ciri- ciri tipe Campers : Cukup senang dengan sesuatu yang telah diusahakannya. Melepaskan kesempatan untuk maju yang sebenarnya masih dapat dicapai. Tidak mau mencari peluang dan lebih merasa puas dengan apa yg sudah diperoleh. Lebih menyukai hal-hal yang tidak beresiko tinggi. Karena bosan, mereka menghindari cobaan. Biasa menggunakan kata-kata: ini cukup bagus, kita hanya perlu sampai di sini, dsb.

34 CLIMBERS Climbers (pendaki) mereka yang selalu optimis, selalu melihat peluang diantara celah, melihat setitik harapan di balik keputusasaan dan selalu bergairah untuk maju. Hal-hal kecil yang dianggap sepele, bagi para Climbers hal tersebutmampu dijadikannya sebagai cahaya pencerah kesuksesan. Climbers adalah tipe manusia yang berjuang seumur hidup, tidak peduli sebesar apapun kesulitan yang datang.  Climbers tidak dikendalikan oleh lingkungan, tetapi dengan berbagai kreatifitasnya mereka berusaha mengendalikan lingkungannya. Climbers akan selalu memikirkan berbagai alternatif permasalahan dan menganggap kesulitan dan rintangan yang ada justru menjadi peluang untuk lebih maju, berkembang, dan mempelajari lebih banyak lagi tentang kesulitan hidup. Tipe climbers ini diibaratkan pendaki yang terus maju, terus mendaki walaupun angin, batu, debu dan lainnya menghambat. Ciri – ciri tipe Climbers : Pemikir yang selalu memikirkan “peluang… peluang” Selalu siap menghadapi tantangan. Percaya diri. Memahami tujuan hidupnya. Mereka tidak menyesali ketidakberhasilan. Mereka pembelajar seumur hidup. Dapat diandalkan untuk membuat suatu perubahan. Biasa menggunakan kata-kata: “selalu ada jalan”, “ayo..kita kerjakan”, “sekarang saatnya untuk bertindak”.


Download ppt "MATERI PERTEMUAN XIII Definisi : IQ, EQ, SQ, dan AQ dan contoh"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google