Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
2
TES UJI CUKIT (Skin Prick Tes)
SPT alergen hirup & makanan (debu, tungau debu, serpih kulit binatang, udang, kepiting) Hasil tes bervariasi IgE pd mastosit mediator flare / kemerahan & wheal / bentol Tes ini kulit lengan bawah Prinsip : wheal (≥ 3mm) & flare IgE spesifik alergen (15-20’)
3
Indikasi Tes Cukit : RA, rinokonjungtivitis, rinosinusitis, konjungtivitis alergi Asma, dermatitis atopik Alergi makanan, latex,sengatan serangga Kontra Indikasi : Pasien tidak kooperatif (serangan asma) Kelainan/ infeksi kulit Dermatographisme Ibu hamil, bayi, anak kecil Konsumsi obat antihistamin, steroid, beta bloker
4
Faktor2 berpengaruh : 1. Lokasi tes kulit 2. Obat-obatan 3. Umur 4. Ritme harian & musim 5. Kualitas ekstrak 6. Kondisi patologi kulit 7. Penyakit yang diderita Mekanisme Reaksi IgE ini mengenali alergen (mis: house dust mite) degranulasi reaksi alergi
5
B. Persiapan Tes Cukit 1. Alat-alat - Persiapan alat tes cukit
- Material ekstrak alergen 2. Penderita - Keadaan pasien nyaman - Tidak konsumi antihistamin dll - Usia : bayi & lansia reaksi << - Jangan melakukan tes pd penyakit kulit, keganasan/ imunosupresan 3. Persiapan pemeriksa : - Teknik & ketrampilan
6
C. Prosedur Tes Cukit Lokasi
Bawah punggung > lengan atas > siku > lengan bawah sisi ulnar > sisi radial > pergelangan tangan Metode Kulit dibersihkan alkohol (Histamin/ kontrol (+) & (Buffer/ kontrol (-) pencukitan sudut 45 0 alergen
7
3. Waktu hasil tes - Reaksi histamin/ kontrol positif menit - Bila tes histamin sudah >> 20’ & respon alergen << tes diulang 4. Pengukuran bentol & kemerahan Bundar (mm), oval / tak teratur sb. panjang + pendek dibagi dua Flare (kemerahan) dinilai
8
C. Interpretasi Tes Cukit
Histamin/kontrol (+) 3 mm ikatan IgE spesifik–alergen Positif palsu / Negatif palsu Dermatografisme Reaksi iritan, rx. penyangatan non spesifik dari reaksi kuat alergen yang berdekatan Perdarahan Kualitas & potensi alergen buruk Pengaruh obat Penyakit tertentu Penurunan reaktivitas Teknik cukitan salah Ritme harian
9
Penilaian ukuran bentol :
Cara Scandinavian (perbandingan bentol (+) & (-) Bentol histamin dinilai sebagai (+3) Bentol larutan kontrol negatif dinilai (-) Derajat bentol (+1) & (+2) digunakan bila bentol yang timbul besarnya antara bentol histamin dan bentol larutan kontrol Bentol yang ukurannya 2 x lebih besar dari diameter bentol histamin dinilai (+4)
10
Cara Bousquet (America 2001)
histamin ≥ 3 mm, buffer ≤ 1 mm 0 : reaksi (-) 1+ : diameter bentol 1 mm > dari kontrol (-) 2+ : diameter bentol 1-3 mm > dari kontrol (-) 3+ : diameter bentol 3-5 mm > dari kontrol (-) 4+ : diameter bentol 5 mm > dari kontrol (-) disertai eritema
11
3. Modifikasi Sheldon (kontrol buffer)
(-) tidak berbeda dengan kontrol (+) ”wheal” 1 ½ - 2x kontrol (++) ”wheal” 2 - 3x kontrol (+++) ”wheal” 3x kontrol (++++) ”wheal” 3x kontrol, eritema, pseudopodia
12
Obat-obatan yang dapat mempengaruhi tes :
Anti histamin generasi I dibebaskan klorfeniramin 1-3 hari klemastin 1-10 hari ebastin 3-10 hari hidroksisin ketotifen mequisatin Anti histamin generasi II Setirizin Loratadin Feksofenadin desloratadin
13
Astemizole 6 minggu Anti depresan Imipramin Fenotiazine 10 hari Kortikosteroid Jangka pendek < 1 minggu Cimetidin Ranitidin Mempengaruhi tes kulit Kromolin B2 adrenergik agonis Teofilin
14
Ringkasan 1. Tes kulit Ig E spesifik pd sel mast 2. Tes cukit diagnosis alergi 3. Tes cukit untuk alergen makanan false negative 4. Hasil tes kulit dpt dipercaya standarisasi ekstrak alergen,tenaga profesional.
15
Semoga Bemanfaat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.