Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Sesi 1: Konsep Sehat dan Sakit
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. “ Sesi 1: Konsep Sehat dan Sakit Tim Dosen: Dian Kholika Hamal, SKM., M.Kes Nanny Harmani, SKM., M.Kes Nama Mata Kuliah, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA
2
MIRACLE PROFIL LULUSAN KESMAS
MANAGER I INNOVATOR R RESEARCHER A ADVOCATE C COMMUNITARIAN L LEADER E EDUCATOR
3
Kompetensi SKM Naskah Akademik Pendidikan Kesmas
Kemampuan mengkaji dan menganalisis situasi kesehatan masyarakat Kemampuan mengembangkan perencanaan program dan kebijakan kesehatan masyarakat Kemampuan berkomunikasi secara efektif Kemampuan memahami budaya setempat Kemampuan memberdayakan masyarakat Menguasai dasar ilmu kesehatan masyarakat Kemampuan merencanakan keuangan dan memiliki keterampilan manajerial dana kesehatan Kemampuan memimpin dan berpikir sistem
4
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang konsep sehat, sakit dan aspek sosial budaya. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
5
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Tujuan Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan tentang konsep sehat. Mahasiswa mampu menjelaskan mendiskusikan tentang konsep sakit. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiskusikan tentang tentang aspek sosial budaya dalam pemahaman masyarakat tentang konsep sehat dan sakit.. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
6
Dasar Promosi Kesehatan
Bahan kajian: Dasar Promosi Kesehatan 1. Konsep Dasar Promosi dan Pendidikan Kesehatan (Sejarah Promkes) – health public policy; community action; supportive environment; reorient health service; developing personal skill 2. Sejarah, Konsep dan Prinsip Promkes (Program Promosi Kesehatan Di Indonesia) 3. Strategi Promkes (Kemitraan Dan Pemberdayaan) 4. Advokasi (Konsep, Strategi Dan Tehnik) 5. Teori dan Perubahan Perilaku Kesehatan 6. Determinan Perilaku Kesehatan
7
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Materi Pembelajaran Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
8
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
9
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
10
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
11
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Definisi sehat Difinisi sehat : Keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.( who 1974) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
12
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Konsep “sehat”, World Health Organization (WHO), yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
13
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ( UU No 23 /92 ttg Kesehatan) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
14
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
15
Konsep sehat dalam Al Quran
Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad s.a.w.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi Muhammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur. Firman Allah dalam QS Ibrâhîm, 14: 7, وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah. Rasulullah s.a.w. bersabda: نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ. “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
16
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Konsep sakit. Sakit : Suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik fisik, mental, maupun social ( Perkin’s) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
17
Sakit : Keadaan tubuh yang melemah
( Webster’ss New Coligial Act)
18
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Sakit : Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikologi dari seseorang. ( Klienman) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
19
Konsep Sakit dalam Al Quran
Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justeru memiliki kedudukan yang sangat mulia. مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah) Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya. وَمَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى إِلَّا حَاتَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتُّ وَرَقُ الشَّجَرِ “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud) Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
20
KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT BUDAYA MASYARAKAT
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, social dan pengertian profesional yang beragam. Sehat harus dilihat dari berbagai aspek. WHO melihat sehat dari berbagai aspek . Definisi WHO (1981): Health is a state of complete physical, mental and social well -being, and not merely the absence of disease or infirmity. WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya? Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
21
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal, wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan gairah. Sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
22
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Masyarakat dan pengobatan tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu Naturalistik dan Personalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu, roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung). Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
23
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Menelusuri nilai budaya, misalnya mengenai pengenalan kusta dan cara perawatannya. Kusta telah dikenal oleh etnik Makasar sejak lama. Adanya istilah kaddala sikuyu (kusta kepiting) dan kaddala massolong (kusta yang lumer), merupakan ungkapan yang mendukung bahwa kusta secara endemik telah berada dalam waktu yang lama di tengah-tengah masyarakat tersebut Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
24
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif atas nilai-nilai budaya di Kabupaten Soppeng, dalam kaitannya dengan penyakit kusta (Kaddala, Bugis.) Di masyarakat Bugis menunjukkan bahwa timbul dan diamalkannya leprophobia secara ketat karena menurut salah seorang tokoh budaya, dalam nasehat perkawinan orang-orang tua di sana, kata kaddala ikut tercakup di dalamnya. Disebutkan bahwa bila terjadi pelanggaran melakukan hubungan intim saat istri sedang haid, mereka (kedua mempelai) akan terkutuk dan menderita kusta/kaddala. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
25
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Ide ini bertujuan guna terciptanya moral yang agung di keluarga baru, berkembang dalam masyarakat dan menjadi konsep bahwa penderita kusta sebagai penanggung dosa. Pengertian penderita sebagai akibat dosa dari ibu-bapak merupakan awal derita akibat leprophobia. Rasa rendah diri penderita dimulai dari rasa rendah diri keluarga yang merasa tercemar bila salah seorang anggota keluarganya menderita kusta. Dituduh berbuat dosa melakukan hubungan intim saat istri sedang haid bagi seorang fanatik Islam dirasakan sebagai beban trauma yang sangat berat. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
26
Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian yaitu :
Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin. Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).
27
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG SEHAT DAN SAKIT
Persepsi masyarakat papua (Irian Jaya) tentang penyakit malaria Makanan pokok penduduk Papua adalah sagu yang tumbuh di daerah rawa -rawa. Selain rawa-rawa, tidak jauh dari mereka tinggal terdapat hutan lebat. Penduduk desa tersebut beranggapan bahwa hutan itu milik penguasa gaib yang dapat menghukum setiap orang yang melanggar ketentuannya. Pelanggaran dapat berupa menebang, membabat hutan untuk tanah pertanian, dan lain-lain akan diganjar hukuman berupa penyakit dengan gejala demam tinggi, menggigil, dan muntah. Penyakit tersebut dapat sembuh dengan cara minta ampun kepada penguasa hutan, kemudian memetik daun dari pohon tertentu, dibuat ramuan untuk di minum dan dioleskan ke seluruh tubuh penderita. Dalam beberapa hari penderita akan sembuh. Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
28
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Persepsi masyarakat Jawa Pada sebagian penduduk Pulau Jawa, dulu penderita demam sangat tinggi diobati dengan cara menyiram air di malam hari. Air yang telah diberi ramuan dan jampi-jampi oleh dukun dan pemuka masyarakat yang disegani digunakan sebagai obat malaria Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
29
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Pertanyaan Bagaimana anggapan masyarkat tentang sehat dan sakit Edukasi apa yang perlu diberikan kepada masyarakat tentang konsep sehat dan sakit Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
30
Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
TERIMA KASIH Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.