Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUtami Yuwono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Akuntansi Keuangan Menengah INCOME STATEMENT AND RELATED INFORMATION
DEWI DWI UTARI ANGGRAHINI DWI P SWASIH FITRIA A.F SITI NURJANAH
2
Laporan Laba-Rugi (Pendapatan)
Pengertian menurut SAK Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyajikan rincian penghasilan , beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode yang berangkutan. Lets begin our story...
3
Aku bingung,, bagaimana seharusnya laporan laba rugi itu???
Pada Zaman dahulu kala .... Aku bingung,, bagaimana seharusnya laporan laba rugi itu??? Iiih,, Itukan mudah...
4
Ini menurut IFRS, lho.. Bilang dari tadi, dong...
laporan Laba rugi diubah menjadi Laporan laba rugi komprehensif laporan itu harusnya mencerminkan perusahaan,, jadi semua akun.., Dimuncul- kan Maka dari itu ... Ini menurut IFRS, lho.. Makanya, perhatikan presentasi berikut ini .... Bilang dari tadi, dong...
5
Laporan Laba-Rugi (Pendapatan)
Kegunaan Mengevaluasi kinerja masa lalu Sebagai acuan prediksi masa depan Membantu memperhitungkan resiko dan pengelolaan resiko juga ketidakpastian masa depan
6
Laporan Laba-Rugi (Pendapatan)
Kelemahan Perusahaan tidak bisa memasukkan sesuatu yang tidak bisa diukur secara nyata (unrealize earnings, brand value) Hasil akhirnya ditentukan dari metode yang digunakan Hasil akhir laporan berupa pernyataan (judgement) “banyak asumsi”
7
Laporan Laba-Rugi Kualitas Laporan Laba-Rugi
Kualitas laporan laba-rugi akan berkurang apabila hasil laporan tersebut kurang bisa digunakan untuk memprediksi pendapatan dan arus kas mendatang (periode selanjutnya) -IFRS
8
Isinya adalah net income dan Other Comprehensif Income ....
Nah, masih ingat, kan? Income Statement diubah jadi Statement of Comprehensif Income Isinya adalah net income dan Other Comprehensif Income ....
9
Sekarang, kalian sudah tau apa itu laba komprehensif?
Nah, metode pelaporan Laba-Rugi Komprehensif ada dua metode,, dua komponen dijadikan satu laporan (laporan laba rugi komprehensif tunggal) dan.. Dua laporan terpisah jadinya laporan laba rugi komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif lain.... Jelasin dong,,, aku ga tau ..... Komponen yang dijadikan dua,, dinamakan laporan laba rugi komprehensif terpisah (dua laporan) Sekarang, kalian sudah tau apa itu laba komprehensif? Perhatikan lagi presentasi berikut ini ya...
10
Laba Rugi Komprehensif
Laba Komprehensif Semua perubahan modal dalam periode akuntansi kecuali perubahan dari investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik, contohnya: Semua pendapatan dan keuntungan, beban dan kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan (laba bersih) Semua keuntungan dan kerugian yang tidak termasuk dalam laba bersih namun berefek pada modal
11
Laba Rugi Komprehensif
Laba Komprehensif Laba Komprehensif Lain Keuntungan yang belum terealisasikan dari surat berharga yang untuk dijual Tambahan keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai uang atas mata uang asing Perubahan dalam surplus revaluasi Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas. Laporan Laba Rugi + Dilaporan dimodal LO 9 Explain how to report other Laba Komprehensif.
12
KOMPONEN-KOMPONEN PEMBENTUK STATEMEN LABA-RUGI
Seksi operasi utama (major operating activities section) : Penjualan atau pendapatan (sales or revenues) HPP (cost of goods sold) Biaya penjualan (selling expenses) Biaya administrative atau umum (administrative or general expenses) Seksi operasi tambahan (secondary or auxiliary activities section) : Pendapatan lainnya dan untung (other revenues and gains) Biaya lainnya dan rugi (other expenses and losses) Pajak penghasilan (income taxes) Pemberhentian Operasi (discontinued operations) Pos-pos luar biasa / ekstraordiner (extraordinary items)* Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi (cumulative effects of changes in accounting principles) Pengaruh kumulatif perubahan estimate / taksiran (cumulative effects of changes in accounting estimates) Perubahan ekuitas non-pemilik lainnya (other non-owner changes in equity) *POS LUAR BIASA TIDAK TERMASUK KE DALAM KOMPONEN LAP. LABA RUGI
13
Secara umum, alasan eliminasi extraordinary items dari laporan keuangan dapat dirangkum sebagai berikut: Terdapat kesuliatan untuk menentukan apakah suatu peristiwa/transaksi dapat dikatagorkan sebagai pos luar biasa. Hal ini disebabkan karena kriteria penentuan pos luar biasa masih membutuhkan judgement. Terdapat kesulitan untuk memisahkan efek finansial yang terjadi karena adanya serangan teroris dengan efek finansial yang terjadi karena adanya kegiatan ekonomi yang lemah sebelum terjadinya serangan teroris. Dengan kata lain, terdapat kesulitan untuk memisahkan efek finansial akibat adanya kejadian yang diduga sebagai extraordinary dengan kejadian lain sebelum adanya extraordinary.
14
Memisahkan kos yang termasuk dalam extraordinary item dengan yang tidak termasuk dalam extraordinary items bukan saja merupakan hal yang tidak praktis, tetapi juga merupakan hal yang tidak berguna bagi pengguna laporan keuangan yang berfokus pada informasi yang dapat membantu prediksi future earnings dan akibat cash flow dari adanya kejadian–kejadian tersebut. Sehingga udaha untuk memisahkan kos dalam ordinary atau extraordinary akan menghalangi (bukan meningkatkan) komunikasi informasi keuangan Salah satu kategori extraordinary items adalah tidak sering terjadi (infrequently in practice) sehingga karena tidak sering terjadi maka sebaiknya dieliminasi.
15
Format Lap. Laba-Rugi Penda-patan, itu...
Kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk * Penda-patan, itu... *atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan meliputi pendapatan dan keuntungan.
16
Komponen Pendapatan Akun pendapatan Akun keuntungan Penjualan
Pendapatan jasa Pendapatan Bunga Keuntungan yang belum terealisasikan dari surat berharga yang untuk dijual bisa jd bukan dari hasil aktivitas perusahaan biasa (Keuntu ngan) hasil dari aktivitas perusahaan (biasa) Pendapatan deviden Pendapatan sewa Keuntungan dari penjualan aset tetap Trus ... Komponen Pendapatan Akun pendapatan Akun keuntungan
17
Format Lap. Laba-Rugi Beban, Penurunan nilai dalam satu periode
karena deplesi atau sesuatu yang dapat mengurangi modal * Penurunan nilai dalam satu periode * selain akibat dari penarikan modal oleh pemilik.
18
Komponen Pendapatan Akun Beban Akun Kerugian Beban Sewa Beban Gaji HPP
bisa jd bukan dari hasil aktivitas perusahaan biasa (Kerugian) Kerugian atas penjualan aset tetap Kerugian yang belum terealisasikan dari surat berharga yang untuk dijual Beban Sewa Beban Gaji HPP Beban Penyusutan Beban Bunga hasil dari aktivitas perusa-haan (biasa) Kerugian atas restruktu-risasi Komponen Pendapatan Akun Beban Akun Kerugian
19
Elemen Laporan Laba-Rugi Komprehensif Lain
1) Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud); 2) Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); 3) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing); 4) Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan); dan 5) Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan).
20
IFRS dan PSAK NO Pendekatan satu-statemen ‘tunggal’ (one-statement approuch) menyajikan satu statemen yang diberi judul statemen laba-rugi dan laba-rugi komprehensif (statement of income and comprehensive income). Laporan tunggal Jangan lupa tentang 2 metode pelaporan laba-rugi komprehensif ^_^ Pendekatan dua-statemen memisahkan pelaporan dalam statemen laba-rugi (statement of income) dan menyajikan statemen laba-rugi komprehensif (statement of comprehensive income). ..... dan dua laporan terpisah
21
Laba Rugi Komprehensif
Laba Komprehensif Format laporan laba komprehensif tunggal (satu statemen) Illustration 4-22
22
Statemen Laba-Rugi Komprehensif Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 200X
PT ABC Statemen Laba-Rugi Komprehensif Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 200X (dalam rupiah) Laba perioda bersih Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya: Penyesuaian penjabaran mata uang asing Untung belum terealisasi atas sekuritas Laba komprehensif
23
Laba Rugi Komprehensif
Laba Komprehensif Format dua-laporan (dua statemen): Illustration 4-21
24
PT ABC Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 200X (dalam rupiah) Pendapatan / Penjualan Kos barang terjual ( ) Laba kotor penjualan Biaya penjualan dan administratif ( ) Laba dari operasi utama Pendapatan lainnya dan untung Biaya lainnya dan rugi ( ) Laba dari operasi berlanjut, sebelum pajak Pajak penghasilan ( ) Laba dari operasi berlanjut (income from continuing operations) Operasi hentian, setelah pajak ( ) Laba sebelum pos ekstraordiner dan pengaruh kumulatif perubahan akuntansi Pos-pos ekstraordiner, setelah pajak Laba perioda (earnings) Pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, setelah pajak Laba perioda bersih (net earnings) / laba bersih
25
(2) seksi operasi tambahan Takbiasa atau tak sering
Pedoman Penyajian Laporan Laba Rugi pos Regular? Utama atau tambahan? Jenis? Material? Takbiasa & tak sering? (1) seksi operasi utama (2) seksi operasi tambahan (4) operasi hentian (6) perubahan prinsip akuntansi (7) perubahan estimasi akuntansi (8) perubahan ekuitas nonpemilik lainnya Dilaporkan terpisah sebelum pos-pos luar biasa (5) pos-pos luar biasa utama ya tidak tambahan Selain Komponen (5) Takbiasa atau tak sering Takbiasa & taksering
26
PSAK NO 25 (Revisi 2009) laba atau rugi dari aktivitas normal, dan
IAI mengenal- kan konsep laba atau rugi dari aktivitas normal yang dalam PSAK no.1 disebut sebagai laba atau rugi usaha. Konsep ini sama dengan konsep FASB yg disebut laba dari operasi berlanjut. Mengenalkan konsep laba atau rugi untuk perioda berjalan yang merupakan angka bersih dari komponen berikut: laba atau rugi dari aktivitas normal, dan pos luar biasa
27
Ringkasan Perlakuan Komponen Irregular (PSAK no.25)
Komponen Perlakuan dan Penyajian Pos luar biasa Komponen laba-rugi. Disajikan setelah laba yang berasal dari kegiatan normal perusahaan ditambah pengungkapan dalam catatan kaki mengenai hakikat dan pertimbangan keputusan Pemberhentian Komponen laba-rugi. Ditambah pengungkapan dalam catatan kaki mengenai hakikat dan pertimbangan keputusan. Tidak memenuhi kriteria luar biasa : disajikan sebagai pos dalam kegiatan normal. Memenuhi kriteria luar biasa : disajikan sebagai pos luar biasa. Ada unsur ketidakpastian : disajikan sebagai pos kebergantungan (contingencies)
28
Komponen laba-rugi bila kesalahan tidak mendasar.
Komponen Perlakuan dan Penyajian Perubahan estimasi akuntansi Komponen laba-rugi. Disajikan dalam perioda terjadinya dan perioda akan datang atau prospektif (bila perlu) ditambah pengungkapan dalam catatan kaki mengenai hakikat perubahan Disajikan dalam klasifikasi yang sama dengan yang digunakan sebelumnya untuk estimasi yang bersangkutan. Kesalahan mendasar Penyesuai laba ditahan dengan kewajiban penyesuaian retrospektif bila dipandang praktis ditambah pengungkapan dalam catatan kaki tentang hakikat dan informasi lain yang berpaut. Komponen laba-rugi bila kesalahan tidak mendasar. Perubahan kebijakan akuntansi Penyesuai laba ditahan secara retrospektif atau prospektif ditambah pengungkapan tentang alasan perubahan dan informasi lain yang berpaut.
29
Perubahan pada Prinsip Akuntansi
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi Penyesuaian Restopektif Efek kumulatif dari penyesuaian awal laba ditahan Perbandingan dari pendekatan-pendekatan yang dipilih Contoh Kasus: Perubahan dari metode FIFO ke harga rata-rata. Perubahan persentase untuk menyelesaikan perubahan metode.
30
Menurut PSAK Penera-pan Peruba-han Kebijakan Akuntansi
entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada; dan jika entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal suatu PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi untuk perubahan tersebut, atau perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela, maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif. Menurut PSAK Penera-pan Peruba-han Kebijakan Akuntansi Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya. Penerapan Retrospektif
31
Other Reporting Issues
Perubahan prinsip akuntansi: Gaubert Inc. decided in March 2011 to change from FIFO to weighted-average inventory pricing. Gaubert’s income before taxes, using the new weighted-average method in 2011, is $30,000. Pretax Income Data Illustration 4-17 Calculation of a Change in Accounting Principle Illustration 4-18 Income Statement Presentation of a Change in Accounting Principle (Based on 30% tax rate) Solution on notes page LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
32
Other Reporting Issues
Perubahan estimasi (asumsi) Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak pos dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal Piutang tidak tertagih (allowance for uncollectible receivables) Persediaan yang usang (inventory obsolescence) Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan Umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi dari manfaat ekonomi masa depan yang melekat pada, aset terusutkan (useful lives and residual values of depreciable assets) Kewajiban garansi. LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
33
Perubahan Estimasi (Asumsi)
Apa, sih?
34
Kenapa perlu ada perubahan estimasi (asumsi)?
Sebagai akibat ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis, banyak pos dalam laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal Kenapa perlu ada perubahan estimasi (asumsi)?
35
Contoh Perubahan Asumsi
Piutang tidak tertagih (allowance for uncollectible receivables) Persediaan yang usang (inventory obsolescence) Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan Umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi dari manfaat ekonomi masa depan yang melekat pada, aset terusutkan (useful lives and residual values of depreciable assets) Kewajiban garansi.
36
Other Reporting Issues
Change in Estimate: Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was estimated to have a useful life of 10 years with a salvage value of $10,000 at the end of that time. Depreciation has been recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2011 (year 8), it is determined that the total estimated life should be 15 years with a salvage value of $5,000 at the end of that time. Questions: What is the journal entry to correct the prior years’ depreciation? Calculate the depreciation expense for 2011. No Entry Required LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
37
Other Reporting Issues
After 7 years Equipment cost $510,000 Residual value ,000 Depreciable base 500,000 Useful life (original) years Annual depreciation $ 50,000 First, establish NBV at date of change in estimate. x 7 years = $350,000 Balance Sheet (Dec. 31, 2010) Fixed Assets: Equipment $510,000 Accumulated depreciation 350,000 Net book value (NBV) $160,000 LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
38
Other Reporting Issues
After 7 years Net book value $160,000 Residual value (new) ,000 Depreciable base 155,000 Useful life remaining years Annual depreciation $ 19,375 Depreciation Expense calculation for 2011. Journal entry for 2011 Depreciation expense 19,375 Accumulated depreciation 19,375 LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
39
IFRS Hasil dari: Koreksi Kesalahan
Kesalahan perhitungan matematika. Kesalahan pengaplikasian prinsip akuntansi. Kesalahan atau kekeliruan fakta (data). Pengoreksian dicatat di Penyesuaian periode sebelumnya. Penyesuaian terhadap neraca awal dari laba ditahan. Koreksi Kesalahan IFRS
40
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset, liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal. Koreksi Kesalahan PSAK
41
Other Reporting Issues
Corrections of Errors: To illustrate, in 2012, Hillsboro Co. determined that it incorrectly overstated its accounts receivable and sales revenue by $100,000 in In 2012, Hillsboro makes the following entry to correct for this error (ignore income taxes). Retained earnings 100,000 Accounts receivable 100,000 LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
42
Other Reporting Issues
LO 7 Understand the reporting of accounting changes and errors.
44
THANK YOU
45
Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Tidak Berwujud);
PSAK 16 memberikan penjelasan mengenai model revaluasi setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
46
Untuk aset tetap berupa tanah dan bangunan, nilai wajar ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional berdasarkan bukti pasar. Sedangkan, untuk aset tetap berupa pabrik dan peralatan, nilai wajar menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai. PSAK 16 memberi keterangan bahwa jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
47
Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); Digunakan untuk menentukan: nilai kini kewajiban imbalan pasti biaya jasa kini yang terkait (sering kali disebutsebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara pro rata sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa) biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan) menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan imbalan
48
Asumsi Aktuarial Tidak boleh bias, harus cocok satu dengan yang lain (mutually compatible) Terdiri dari asumsi demografis dan asumsi keuangan Tingkat diskonto bunga pasar obligasi berkualitas tinggi atau tingkat bunga obligasi pemerintah Tingkat diskonto tingkat diskonto rata-rata tertimbang tunggal (single weighted average discount rate) mencerminkan perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan.
49
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 10: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing); Pada pengakuan awal, suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah mata uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi. Tanggal transaksi adalah tanggal yang memenuhi kriteria pengakuan. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
50
Keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam laba atau rugi, maka setiap komponen keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi. Berikut ini adalah pengertian istilah-istilah yangdigunakan antara lain: Investasi neto dalam suatu kegiatan usaha luar negeri adalah jumlah dari kepentingan entitas pelapor di dalam aset neto dari kegiatan usaha itu.
51
Kegiatan usaha luar negeri adalah suatu entitas yang merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara atau menggunakan mata uang selain dari mata uang entitas pelapor. Kurs penutup adalah nilai tukar spot pada akhir periode pelaporan. Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uangfungsional suatu entitas. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkunganekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakandalam penyajian laporan keuangan.
52
Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan) Keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui dalam ekuitas merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi (setelah disesuaikan dengan penurunan nilai, jika ada) dengan nilai wajar aset keuangan moneter tersedia untuk dijual yang dinyatakan dalam mata uang fungsional entitas pelapor.Untuk tujuan penerapan PSAK 10, aset diperlakukan sebagai aset yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing.
53
Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan) PSAK 55 (revisi 2011) mensyaratkan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi untuk diukur kembali pada nilai wajarnya. Kecuali jika aset keuangan atau liabilitas keuangan ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai arus kas, perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi harus diakui dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
54
PSAK 60 (revisi 2010) paragraf 91(h) mensyaratkan untuk mengungkapkan item pendapatan, beban, dan keuntungan serta kerugian yang timbul dari pengukuran kembali nilai wajar. Oleh karena itu, entitas mengungkapkan perubahan nilai wajar, dengan membedakan antara perubahan yang diakui pada laporan laba rugi dan perubahan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Rincian lebih lanjut dibutuhkan untuk perubahan-perubahan yang terkait dengan: Aset tersedia untuk dijual, menunjukkan secara terpisah jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung pada pendapatan komprehensif lain selama periode berjalan dan jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi periode tersebut;
55
Aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, menunjukkan secara terpisah perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan (i) yang ditetapkan pada saat pengakuan awal dan (ii) yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan sesuai PSAK 55 (revisi 2011); dan Instrumen lindung nilai
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.