Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Alergi Susu Sapi Dr. Rahma, M.Kes, Sp.A.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Alergi Susu Sapi Dr. Rahma, M.Kes, Sp.A."— Transcript presentasi:

1 Alergi Susu Sapi Dr. Rahma, M.Kes, Sp.A

2 Pendahuluan Alergi susu sapi : suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein susu sapi Dikaitkan dengan reaksi hipersensitivitas tipe 1. Diperantarai oleh IgE dan non IgE Insidens : 2-7,5 % 0,5 % mungkin terjadi pada bayi dengan ASI eksklusif Gejala yang timbul : sebagian besar ringan-sedang

3 KLASIFIKASI IgE Mediated Gejala timbul 30 menit-1 jam
Manifestasi klinis : Urtikaria, Angioedema, Dermatitis atopik, Muntah, nyeri perut, Diare, Rinokonjungtivitis, Bronkospasme, Anafilaksis Dapat didukung dengan kadar IgE yang positif

4 KLASIFIKASI Non-IgE Mediated Diperantarai oleh IgG
Gejala timbul lebih lambat > 1 jam Manifestasi klinis : allergic eosinophilic gastroenteropathy, kolik, enterokolitis, anemia, dan gagal tumbuh

5 DIAGNOSIS Tidak ada yang patognomonik Gastrointestinal (50-60%)
Kulit (50-60%) Pernafasan (20-30%) Biasanya timbul sebelum usia 1 bulan dan 1 minggu setelah mengkonsumsi protein susu sapi Pendekatan diagnosis : gejala klinis + uji IgE spesifik Diagnosis pasti : uji eliminasi dan provokasi

6 TATA LAKSANA Nutrisi Prinsip utama : menghindari segala bentuk produk susu sapi Bayi dengan ASI eksklusif yang ASS : dapat menjutkan ASI dengan menghindari protein susu sapi dan produk turunannya pada makanan sehari-hari Bayi yang mengknsumsi susu formula Susu hipoalergenik : susu terhidrolisat ekstensif dan asam amino Susu terhirdrolisat parsial bukan merupakan pilihan umtuk terapi Eliminasi dilakukan sampai bayi berusia 9 atau 12 bulan atau paling tidak selama 6 bulan Jika tidak tersedia atau terdapat kendala biaya : susu formula yang mengandung isolat protein kedelai

7

8

9 Medikamentosa TATA LAKSANA Simptomatik
Antagonis reseptor H1 (antihistamin) generasi 1 dan 2 dapat digunakan Jika terdapat riwayat reaksi alergi cepat : asma, anafilaksis atau alergi makanan yang berhungan dengan reaksi alergi yang berat : epinefrin harus dipersiapkan

10 PROGNOSIS Umumya baik Angka remisi % pada tahun pertama, % pada tahun kedua, 90 % pada tahun ketiga

11 Alergi Makanan

12 PENDAHULUAN Reaksi alergi makanan : reaksi simpang makanan akibat respons imunologik yang abnormal Sebagian besar didasari reaksi hipersentivitas tipe 1 dan tipe IV Insidens pada anak 6-8 %, dewasa 1-2 % Lebih sering terjadi pada usia tahun pertama kehidupan

13 ALERGEN MAKANAN Makanan : lemak, karbohidrat, protein
Bahan makanan yang sring bersifat alergen : glikoprotein yang larut dalam air dengan berat moleku Dalton Alergen dalam jumlah sedikitpun dapat mesensitisasi dan menimbulkan gejala pada individu yang cenderung atopik Tidak dapat diduga berapa banyak protein yang diserap, berapa lama kontak dengan sistem imun, serta seberapa cepat alergen yang dimakan dipecah untuk dapat diserap.

14

15 PATOFISIOLOGI IgE-Mediated Alergen makanan merangsang IgE
Ikatan IgE dan alergen akan melepaskan mediator histamin, prostaglandin dan leukotrien akan menimbulkan vasodilatasi, kontraksi otot polos, dan sekresi mukus Sel mast yang aktif juga akan melepaskan sitokin yang berperan dalam reaksi hipersensitivitas tipe 1 yang lambat Non IgE Disebabkan mekanisme imun yang lain : reaksi hipersensitivitas tipe III dan IV

16 MANIFESTASI KLINIK Kulit Saluran cerna Saluran nafas

17 MANIFESTASI KLINIK Kulit Saluran cerna Saluran nafas Rhinitis alergik
Anafilaksis

18 DIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan Fisik Mengenal makanan yang dicurigai
Jarang antara gejala yang timbul dan memakan makanan yang dicurigai Mengenal gejala yang ditimbulkan Jumlah makanan yang menimbulkan gejala Jarak gejala terakhir dan gejala yang baru timbul Pemeriksaan Fisik

19 DIAGNOSIS Pemeriksaan penunjang Catat buku harian pasien Uji kulit
Provokasi double blind placebo control food challenge (DBPCFC) IgE RAST (Radio Alergo Sorbent Test)

20 Persiapan untuk provokasi makanan
Penghindaran makanan tersangka minimal 2 minggu atau lebih Penghidaran antihistamin Penghindaran bronkodilator dan steroid inhalasi Tersedia obat untuk mengatasi anafilaksis Pasien dipuasakan 2-3 jam sebelum provokasi dilakukan Dosis pertama harus lebih kecil dari dosis yang menyebabkan alergi, maksimum 400 mg Dosis total 6-8 gram dalam bentuk kering Pasien harus diobservasi sampai 2 jam setelah diadakan provokasi

21 PENTALAKSANAAN Eliminasi makanan Harus dilakukan dengan ketat
2/3 anak alergi 1 jenis makanan Mengetahui dengan pasti makanan yang akan diberikan pada anak

22

23

24 Perjalanan Alamiah Alergi Makanan
2/3 dari pasien akan toleran setelah menghindarkan makanan selma 1-2 tahun 80-90 % anak ASS akan toleran pada usia 2-3 tahun Anak yang mempunyai awitan alergi makanan pada usia lebih tua sifat toleran akan sulit tercapai

25 ASMA

26 DEFINISI Asma : mengi berulang dan atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai berikut : timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musimam, setelah aktivitas fisik, serta terdapat riwayat asma atau atopi lain pada pasien atau keluarga

27 Prevalensi asma di seluruh dunia : 7,2 % (10 % pada anak)
Di indonesia : 6,7 % pada usia tahun Gejala : sesak, batuk, mengi, dada rasa tertekan Ditandai oleh penurunan PEF atau FEV1 Derajat serangan bervariasi

28 Anamnesis Apakah anak mengalami serangan mengi atau serangan mengi berulang? Apakah anak sering terganggu leh batuk pada malam hari? Apakah anak mengalami mengi atau batuk setelah berolah raga Apakah anak mengalami mengi atau batuk setelah terpajan alergen atau polutan? Apakah jika mengalami pilek, anak membutuhkan > 10 hari untuk sembuh? Apakah gejala klinis membaik setelah pemberian pengobatan anti asma?

29 Pemeriksaan Fisik Kesadaran Suhu tubuh Sesak nafas Tanda gagal nafas
Penilaian derajat serangan asma : ringan/sedang/berat/mengancam jiwa

30

31 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fungsi paru : Peak Flow Meter, Spirometri Analisis gas darah : asidosis respiratorik dan metabolik Darah lengkap Foto thorax : pada umumnya tampak hiperaerasi

32 TATA LAKSANA Serangan Asma Ringan
Jika sekali nebulisasi, respon baik, derajat serangannya ringan Observasi 1-2 jam, jika baik, pasien dipulangkan Paisen dibekali obat β-agonis (hirupan atau oral) diberikan 4-6 jam Jika pencetusnya infeksi virus dapat ditambahkan steroid oral jangka pendek (3-5 hari) Kontrol dalam waktu jam untuk evaluasi Jika setelah observasi 2 jam gejala timbul kembali, diperlakukan sebagai serangan sedang

33 TATA LAKSANA Serangan Asma Sedang
Jika nebulisasi 2 atau 3 kali pasien hanya menunjukkan respon parsial, kemungkinan derajat serangannya sedang Pasien perlu diobservasi di ruang rawat sehari Diberikan kortiksteroid sistemik (oral) metilprednisolondengan dosis 0,5-1 mg/kgbb/hari selama 3-5 hari

34 TATA LAKSANA Serangan Asma Berat
Bila 3 kali nebulisasi berturut-berturut pasien tidak menunjukkan respon, harus dirawat inap Oksigen 2-4 L/menit Pasang jalur intravena dan foto thoraks Bila menunjukkan tanda ancaman henti napas, harus dirawat di ruang intensif Koreksi dehidrasi dan asidosis Steroid intravena 0,5-1 mg/kgbb/hari Nebulisasi β-agonis + antikolinergik dengan oksigen dilanjutkan tiap 1-2 jam. Jika 4-6 kali pemberian mulai terjadi perbaikan klinis, jarak diperlebar menjadi tiap 4-6 jam

35 TATA LAKSANA Serangan Asma Berat
Aminofilin diberikan secara intravena. Jika belum pernah mendapat aminofilin diberikan dosis awal 6-8 mg/kgbb dilarutkan dalam D5% 20 cc diberikan selama menit Jika telah mendapat aminofilin sebelumnya (kurang dari 4 jam), dosis diberikan adalah setengah dosis Aminofilin dosis rumatan diberikan sebesar 0,5-1 mg/kgbb/jam Jika ada perbaikan, nebulisasi diteruskan tiap 6 jam Steroid dan aminofilin diganti oral Jika dalam 24 jam pasien tetap stabil, pasien dapat dipulangkan dengan obat β-agonis yang diberikan tiap 4-6 jam selama jam. Steroid oral dilanjutkan Ancaman henti napas ; hipoksemia (kadar PaO2 < 60 mmHg dan atau PaCO2>45 mmHg). Pada ancaman henti napas diperlukan ventilasi mekanik

36 PENCEGAHAN ALERGI

37 Pencegahan primer : pencegahan terjadinya sensitisasi alergi
Pencegahan primer : pencegahan terjadinya sensitisasi alergi. Menurunkan risiko terjadinya manifestasi penyakit alergi : alergi susu sapi, dermatitis atopik, asma dan rhinitis alergi. Penentuan risiko alergi pada anak berdasarkan riwayat penyakit atopi dalam keluarga baik pada orang tua ataupun saudara kandung Pencegahan sekunder : pencegahan terjadinya sensitisasi selanjutnya Pencegahan tersier : pencegahan memberatnya klinis atau kekerapan kambuh PENDAHULUAN

38 Rekomendasi pencegahan penyakit alergi pada anak
Penentuan risiko alergi pada anak Restriksi diet pada ibu hamil dan menyusui untuk mencegah terjadinya penyakit alergi pada anak tidak diperlukan Suplementasi minyak ikan pada ibu hamil dan menyusui untuk mencegah terjadinya penyakit alergi pada anak tidak diperlukan Pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan direkomendasikan untuk pencegahan alergi

39 Rekomendasi pencegahan penyakit alergi pada anak
Pada bayi yang tidak memungkinkan diberi ASI, direkomendasikan pemberian formula hidrolisat parsial atau ekstensif sampai usia 4-6 bulan. Formula hidrolisat tidap dapat menggantikan kedudukan ASI sebagai pilihan nutrisi pertama pada bayi Formula susu kedelai tidak direkomendasikan untuk pencegahan alergi Penambahan prebiotik, probiotik dan sinbiotik pada makanan bayi tidak direkomendasikan untuk pencegahan alergi

40 Rekomendasi pencegahan penyakit alergi pada anak
Makanan padat direkomendasikan diberikan mulai usia 6 bulan secara bertahap. Restriksi diet terhadap makanan tertentu tidak diperlukan untuk pencegahan alergi Penghindaran pajanan asap rokok saat kehamilan maupun sesudah kelahiran direkomendasikan untuk pencegahan alergi Penghindaran tungau debu rumah dan hewan peliharaan tidak direkomendasikan untuk pencegahan alergi

41 TERAPI PADA PENYAKIT ALERGI

42 Antihistamin H1 generasi 1 dan 2, antihistamin H2
Kortikosteroid Epinefrin Leukotriene receptor antagonist

43

44 TERIMA KASIH


Download ppt "Alergi Susu Sapi Dr. Rahma, M.Kes, Sp.A."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google