Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (ke- PGRI-an)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (ke- PGRI-an)"— Transcript presentasi:

1 PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (ke- PGRI-an)

2 VISI & MISI ALAT KELENGKPAN ORGANISASI JATI DIRI SIFAT&SEMANGAT KODE ETIK&IKRAR GURU INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA TUJUAN PILAR

3 Bab.I. Sejarah Ke-PGRI-an A. Guru Pendidik, Tenaga Kependidikan B. Jatidiri dan Sifat PGRI C. Sejarah Perjuangan PGRI 1. Perjuangan merebut kemerdekaan 2. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 3. Perjuangan mengisi kemerdekaan, 4. Perjuangan di era reformasi

4 UU Sisdiknas ( No.20 th. 2003 ) Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

5 A. GURU Pendidik Profesional ( baca Psl 1 ay.1 UUGD ) 1.SEJARAH KELAHIRAN PROFESEI GURU a. Kelahiran Profesi Guru. ZAMAN HINDU - GURU MULIA tempat menimba ilmu/bhs sansekerta ( Pagura/Perguruan) DATANG ISLAM - GURU / KYAI tempa berkumpul mengeta hui hakekat islam/ bhs arab Fatwa guru/kyai sangat kuat merasuk ke dalam hati sanubari murid misal;barang siapa berbuat (meniru) suatu kaum,maka mereka tergolong kaum tersebut

6 b.PEMERINTAH HINDIA BELANDA Pendidikan Rendah Setingkat SD 1.Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda a)Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rendah Eropa diperuntukkan bagi keturunan Eropa, timur asing, dan pribumi dari tokoh terkemuka dengan lama pendidikan tujuh tahun b)Eerste Klasse School atau Sekolah Kelas Satu diperuntukkan bagi penduduk selain Eropa. Sekolah ini terdiri atas dua jenis sekolah berdasarkan kelompok sasarannya, yaitu ; 1)Hollandsch Chineesche School (HCS) atau Sekolah Cina-Belanda, diperuntukkan bagi penduduk peranakan (keturunan timur asing), khususnya keturunan Cina. Lama pendidikan sekolah ini tujuh tahun. 2)Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau Sekolah Bumiputera-Belanda untuk golongan penduduk keturunan Indonesia asli yang umumnya anak bangsawan, tokoh terkemuka, atau pegawai kolonial. Lama pendidikan sekolah ini tujuh tahun.

7 2. Sekolah rendah dengan pengantar bahasa Jawa a)Twede Klasse School atau Sekolah Kelas Dua, disediakan untuk golongan pribumi dengan lama belajar lima tahun. b)Volksschool atau Sekolah Rakyat/Desa yang disediakan untuk anak-anak golongan pribumi dengan lama belajar tiga tahun. c)Schakelschool atau Sekolah Peralihan, yaitu sekolah peralihan dari Sekolah Rakyat/Desa ke sekolah dasar dengan bahsa pengantar bahasa Belanda. d)Vervolgschool atau Sekolah Sambungan, yaitu sebagai kelanjutan dari Sekolah Rakyat/Desa untuk golongan bumiputera dengan lama belajar dua tahun.

8 Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA 1)Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau Pendidikan Rendah yang Diperluas : kelanjutan SR, 3 – 4 Tahun, bagi timur asing dan bumiputera. 2)Algemeene Middelbare School (AMS) atau Sekolah Menengah Umum merupakan kelanjutan dari MULO berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi golongan timur asing dan pribumi. 3)Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi Warga Masyarakat merupakan sekolah kelanjutan dari ELS yang disediakan untuk golongan Eropa, bangsawan golongan pribumi, atau tokoh terkemuka. Sekolah ini menggunakan pengantar bahasa Belanda dan pendidikannya Nerlando- Sentris. Lama pendidikan sekolah ini tiga tahun. 4)Opleiding School voor Indische Ambtenaren (OSVIA) Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi, berdiri tahun 1900 dengan lama belajar lima tahun dan menerima lulusan ELS. Pada tahun 1927 OSVIA ditingkatkan setaraf SMU menjadi Middelbare Opleiding School voor Indische Ambtenaren (MOSVIA) dengan lama belajar tiga tahun dan menerima lulusan MULO. 5)School tot Opleiding voor Inlandsche Aartsen (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi yang didirikan di Batavia pada tahun 1902 dengan lama belajar tujuh tahun. STOVIA semula menerima ELS, kemudian ditingkatkan menerima lulusan MULO.

9 Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMK 1)Ambachtsschool adalah sekolah pertukangan dengan pengantar bahasa Belanda. Sekolah ini menerima lulusan HIS, HCS, dan Schakelschool. 2)Ambachts Leergang adalah sekolah pertukangan dengan pengatar bahasa daerah. Sekolah ini menerima lulusan Twede Klasse School danVervolgschool. 3)Technisch Onderwijs atau Pendidikan Teknik adalah lembaga pendidikan lanjutan bagi Ambachtsschool dengan lama belajar tiga tahun. 4)Handels Onderwijs atau Pendidikan Dagang adalah jenis sekolah ekonomi yang ditujukan memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan Eropa. 5)Landbouw Onderwijs atau Pendidikan Pertanian merupakan sekolah yang bertujuan memenuhi keperluan penduduk dan perusahaan perkebunan Eropa. 6)Meisjes Vakonderwijs atau Pendidikan Kejuruan Kewanitaan. 7)Kweeksschool atau Sekolah Keguruan merupakan lembaga pendidikan keguruan tertua yang sudah berdiri sejak permulaan abad ke-19. Normal school, Kweeks School, Hogere Kweek School, Hollands Inlandse Kweek school, Hollands chenese Kweek School

10 Perguruan Tinggi 1)Geneeskundige Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran. Sekolah ini didirikan di Batavia tahun 1927. Menerima lulusan AMS dan HBS dengan lama studi enam tahun. 2)Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum yang didirikan tahun 1924, menerima lulusan AMS dan HBS dengan lama studi lima tahun. 3)Technische Hooge School (THS) atau Sekolah Tinggi Teknik, merupakan pendidikan tinggi teknik yang didirikan di Bandung pada tahun 1920. Lembaga pendidikan ini sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). 4)Landbouw Hoogeschool School (LHS) atau Sekolah Tinggi Pertanian yang terdapat di Bogor. Perguruan Tinggi ini sekarang dikenal sebagai Institut Pertanian Bogor (ITB).

11 MULO Semarang - 1935SMPN2 Semarang - 2018 1 November tahun 1877 berdiri HBS (Hogere Bunger School) Semarang. Tahun 1930 dipergunakan untuk untuk HBS dan AMS (Algemene Meddelbare School). 1937 HBS pindah di jalan Oei Tong Ham (sekarang Jl Menteri Supeno No. 1 / SMU 1 Semarang) Tahun 1950  SMA A/C Tahun 1971  SMA III – IV Tahun 1978 dipisah SMA IV pindah ke Banyumanik

12 Sebagai reaksi  lahir Taman Siswa dengan; Taman Indria, Taman Siswa, Taman Madia, Taman Dewasa. Sedang untuk gurunya didirikan Taman Guru, N U dan Muhamadiyah membuat sekolah guru (Mu’allimin)

13 c.Zaman Jepang, Semua sekolah rendah di ubah menjadi Syo Gakko dinamai Kokumin Gakko, Untuk buat guru dibuatlah, Shoto Shihan Gakko dan Koto Shiham Gakko. Begitu Proklamasi 17-8-1945,Kokumin Gakko menjadi SR/SD 6 th, penyedian guru melalui SGB & SGA

14 d.Organisasi guru; Zaman Belanda  PGHB & PGI Setelah Proklamasi  PGRI Cat; Di daerah pendudukan Belanda kata Republik dihilangkan dilarang oleh NICA. Di zaman revolosi, guru berjuang, ikut bertempur banyak yg terjun ke sekolah militer (belum memikirkan kesejahteraan) Dimasa orla, orba, reformasi dan globalisasi, guru berjuang memperbaiki kualitas melalui keunggulan kompetitif.

15 Perjuangan Guru pada Zaman Penjajahan Belanda Keadaan yg dihadapi: Diskriminasi pendidikan (penggolongan sekolah) Diskriminasi guru (penggajian &kedudukan) Diciptakan gol tinggi & gol rendah dlm masyarakat Kaum Bumi Putra dipersulit masuk sekolah berbahasa belanda, guru sedikit sekali

16 – Para guru yg ada mulai memperjuankan nasibnya; – Berdirilah PGHB bersama-sama organisasi pekerja lain menuntut perubahan nasib dan kedudukan yg wajar & adil (walau belum berhasil ) – Catatan; th 1907,di kelas-kelas tinggi EIS diberikan pelajaran bahasa belanda, EIS dijadikan 7 th dg nama HIS.(berkat pidato Sosro Kartono) – Mengisi guru th 1917,didirika HKS utk mengajar di HIS

17 Semangat nasional dan kesadaran berorganisasi,perjuangan nasional,kesadaran menuntut hak dan posisi mulai nampak hasilnya dg; – Kepala HIS mulai dijabat bangsa Indonesia – Puncak perjuangan, kesadaran dan cita- ciita kemerdekaan,bukan sekedar nasib belaka – Th 1932 PGHB diganti nama PGI

18 3..Keadaan Pendidikan zaman Jepang a.PAN Asia – Kebijakan ; memperluas industrialisasi dan melasanakan emigrasi melahirkn politik imperialisme(1905 Jepang menang dari Rusia) – PAN Asia meningkat, merasa tersaingi A,B,C,D.di wil.pasifik,hawai,guan,philipin,cina b.Meletus Perang Pasifik – Tgl 8 Maret 1942,awal kekuasaan Jepang di Indonesia – Doktrin Politik Gerakan Tiga A. – Berbagai badan setengah resmi didirikan

19 c.Beberapa sekolah di zaman Jepang – SD – Syo Gakko – SM - Cugakko – SK - Sihan Gakko( sekolah guru ) – ST - Dai Gakko – Pendidikan Militer Di sekolah-sekolah Jepang bhs Belanda dan bhs Inggris dilarang Organisasi guru di zaman Jepang dilarang menunjukan aktivitas, dibubarkan.

20 Dampak Pendudukan jepang Dampak negati – Korban jiwa,kerja rodi – Penderitaan penduduk – Rusaknya mental bangsa Indonesia – Hilangnya harta benda

21 Dampak positif – Pendidikan bagi bangsa Indonesia. Banyak sekolah menengah dibuka – Perkembangan bahasa Indonesia resmi digunakan di kantor,buku-buku – Rasa kebangsaan berkembang pesat – Pendidikan Militer bagi bangsa Indonesia – Walau banyak kebohongan,kekejaman,tapi diakui tumbuhnya rasa cinta tanah air dan,rasa harga diri – Puncaknya perlawawanan melawan Jepang dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI 17-8-1945

22 C. SEJARAH PERJUANGAN PGRI 1.Proklamasi Kemerdekaan dan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. Proklamasi  hasil perjuangan bangsa yang panjang Melawan penjajah (penindasan dg segala implikasinya)

23 2.Tantangan yang harus dihadapi 1.Bangsa Indonesia merebut kekuasan dari kekuasaan Jepang. 2.Bangsa Indonesia harus mempetahankan kemerdekaan dari NICA Belanda / Sekutu (perjuangan mempertahankan kemerdekaan)

24 .3.Kelahiran PGRI Hub. PGRI  Proklamasi kemerdekaan PGRI lahir 25 Nov 1945, seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Jiwa heroik dan semangat mempertahankan proklamasi menjiwai Kongres I di Solo tgl 23-25 Nov.1945. Organisasi itu bersifat ; 1.Unitaristik, 2.Independen, 3.Nonpartisan

25 Kedaulatan : Kedaulatan organisasi di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh kongres. Visi PGRI : Terwujudnya PGRI sebagai organisasi profesi terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat.

26 Misi PGRI: a.meningkatkan profesionalisme guru dan dosen b.memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan, dan kesehatan kerja, serta hakatas kekayaan intelektual. c.meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan. d.membangun kerja sama dengan pemerintah, pemerintah daeran, dan lembaga nonpemerintah e.mewujudkqn pendidikan nasional yang bermutu dan terjangkau masyarakat f.mendorong layanan prima dalam pendidikan g.menyukseskan pembangunan nasional

27 Hakekat :  Keanggotaannya tidak memandang perbedaan ijazah satatus, tempat bekerja, agama dls.  Kelahiran PGRI  wadah organisasi guru yang sedang berevolosi kemerdekaan, sbg manifestasi keinsafan dan rasa tanggung jawab guru akan kewajiban, pengabdian, dan partisipasi perjuangan mengisi, dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.  Guru sadar akan tugasnya disamping mendidik, juga bekerjasama digaris depan sebagai komando barisan tentara BKR, TKR, TRI, Laskar Rakyat dsb.

28 PERIODE PERKEMBANGAN PGRI 1.Periode Pertama (1945-1955) sebagai “Tahap Formatif “ 2.Periode Kedua (1955-1966) Sebagai “Tahap Pancaroba “ 3.Periode Ketiga (1967-1998) sebagai “Tahap Stabilitas dan Pertumbuhan “ 4.Periode Keempat (1998-Sekarang) “Tahap Perkembangan Lanjut “

29 1.Tahap Formatif Tahap formatif  sejak lahir hingga mulai terjadinya benturan kepentingan politik (1955) hampir membuat organisasi ini hancur. Lahir ditengah bau mesiu dan dentuman meriam  ( NICA ) PGRI bagian kekuatan bangsa mempertahankan Neg Proklamasi. Nasionalisme dan patriotisme sangat kental mewarnai kelahiran PGRI. Selama perang pisik momentum ini terus dipertahankan.

30 Mmsuki Th 1950,PGRI aktif memberi kontribusi thdp pembangunan dan penataan sistem pendidikan. PGRI sebg organisasi kompak, kuat, pengurus memiliki visi yg sama. Friksi berbagai interest groups belum banyak muncul. Kesibukan pengurus  agenda pembukaan Komisariat-komisariat di Daerah dan pemecahan masalah pendidikan yg mendesak.

31 2.Tahap Pancaroba Tahap pancaroba  tahap kritis bagi PGRI Tahap ini mulai ada intrik kepentingan politik  menjelang pemilu 1955, kelompok pro PKI mulai menanamkan pengaruhnya melalui konggres VIII di Bandung th 1956. Perebutan pengaruh mencapai puncaknya pada konggres X PGRI di Jakarta,diusulkan dg lahirnya PGRI Non Vaksentral/PKI. Krisis ini dapat diatasi berkat kematangan Ketua Umum M.E Subiadinata. Terjadinya G.30 S/PKI th 1965 mempercepat rontoknya kekuatan-kekuatan pro-PKI dalam tubuh PGRI.

32 3.Tahap Sosialisasi dan Pertumbuhan Pada tahap ini setelah organisasi selamat dari ujian berat, ibarat sebuah second curve. Sebagi komponen ORBA PGRI menikmati masa-masa perkembangan dan stabilitas dan konduksif. Keadaan itu direpresaentasikan dalam kepengurusan setelah ME Subiadinata yaitu masa kepemimpinan Basyuni Suriamihardja selama enam periode dalam empat tahunan(1970-1998).

33 Catatan; Hubungan mesra PGRI dg Pemerintah ( ada sisi positif /negatif ). Sifat organisasi terabaikan. Bersama PNS, TNI/ABRI PGRI menjadi mesin birokrasi dan mesin politik yang efektif. Ada jarak yg lebar antara peran yg dimainkan di tingkat atas ( pengurus ) dengan asprasi dan harapan yg menggelora di akar rumput. PGRI kesulitan menghindar dari tekanan potik penguasa.

34 4.Tahap perkembangan lanjut Pada masa reformasi, sejak konggres XVIII di Bandung th 1998. PGRI mulai mengambil jarak secara lebih fair dari pemerintah,dg tetap mempertahankan “sikap Kooperatif” PGRI kembali ke sifatnya secara konsisten dan konsekuen. Dalam konteks politik multi partai onggota dibebaskan unuk menentukan pilihannya. Pejuangan PGRI menjadi lebih berani menyampaikan tutuntannya. Pemikiran PGRI sebagai organisasi Serikat Pekerja disamping organsasi profesi menguat.

35 Perjuangan PGRI Sampai saat ini PGRI tetap konsisten dalam pejuangannya terfokus pada upaya memperjuangkan hak-hak guru sebagaimana diatur di dalam UUGD No.14 th 2005 yang belum direalisasikan oleh pemerintah. Hal tersebut dimaksudkan agar guru memliki kehidupan yang layak sebagai tenaga pendidik profesionol dihadapan para peserta didiknya.


Download ppt "PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (ke- PGRI-an)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google