Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:"— Transcript presentasi:

1 Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
“Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu pusat pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. “ Pre-Testing Media Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

2 Capaian Pembelajaran Memahami fungsi pre-testing media
Memahami kepan, dimana dengan siapa dan bagaimana melakukan pre-test Memahami bagaimana instruksi yang tertulis pada media Belajar ketrampilan melakukan wawancara pretesting dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Belajar mengadvokasi pentingnya pretesting. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

3 Penilaian pretesting Penyadaran: Apakah media dipahami target audiens?
Penerimaan: apakah ada hal yang tidak diterima pada konten media? Relevansi: apakah masalah diketahui dan relevan bagi target audiens? Manusia kemungkinan akan mempertimbangkan/ mengadopsi perubahan jika hal tersebut di atas dipertimbangkan. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

4 Menilai persepsi sebuah gambar
This visual is from Kilifi, Kenya, where it is used as a symbol of child fever Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

5 Mengapa harus pretest? Penghematan Menghindari kesalahan besar
Menjangkau masyarakat dengan informasi yang bermanfaat dan edukatif, dimana mereka dapat memahami, menerima dan melakukannya. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

6 Uganda Red Cross Poster
Source: Uganda Red Cross, Kampala, 1985 Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

7 Dua versi gambar yang mendidik
Source: Ministry of Health and UNICEF Nepal, 1977 Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

8 Litrosol: Small details make a difference
From: Rasmuson MR et al. Communication for child survival, United States Agency for International Development, June 1988, Washington DC Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

9 Pengaruh terhadap kualitas informasi:
Sikap seorang yang melakukan pretesting Interpersonal communication skills Cara bertanya pertanyaan terbuka Cara mendengar aktif Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

10 Latihan Buatlah sebuah instruksi (visual dan verbal) tentang bagaimana cara penularan virus HIV dari ibu ke bayi. Tentukan target audiens Buatlah beberapa pertanyaan untuk bertanya, untuk menggali apakah informasi yang ada di media tersebut dimengerti, diterima dan relevan. Gunakan daftar tersebut untuk wawancara. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

11 Kapan pretest? Tahap awal proses pembuatan media. Gunakan draft media.
Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

12 Nepal Healthy Baby Pretesting Educational Materials
Source: Haaland A. Pretesting Communication Materials Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

13 Dengan berapa banyak orang melakukan pretest?
Test terhadap orang, tergantung versi. Kunci masalah ditunjukkan pada 5-10 pewawancara. Stop jika: Telah mendefinisikan masalah atau melihat kecenderungan pada respon trend. Mengetahui tentang bentuk versi perbaikan. 70% responden seharusnya mengetahui versi final. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

14 Individual atau kelompok?
Test dengan individuals untuk memahami masalah. Test dengan kelompok untuk mendapatkan solusi. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community

15 WAWANCARA MENDALAM I. PENGERTIAN WAWANCARA MENDALAM ADALAH
WAWANCARA UNTUK MENGGALI INFORMASI TENTANG PANDANGAN, KEPERCAYAAN,PENGALAMAN, PENGETAHUAN PERILAKU INFORMAN MENGENAI SUATU HAL SECARA UTUH .

16 II. JENIS WAWANCARA 1. WAWANCARA TDK BERSTRUKTUR
2. WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR 3. WAWANCARA TERSTRUKTUR

17 IV. KETERBATASAN WAWANCARA MENDALAM
1. ADA PERBEDAAN ANTARA APA YG DIKATAKAN DGN APA YG DILAKUKAN SESEORANG 2. PEMBATASAN PADA INFORMASI 3. APA YG DIKATAKAN DAN DILAKUKAN SESEORANG BERBEDA DALAM SITUASI YG BERBEDA

18 V. CARA PEMILIHAN INFORMAN
1. SNOWBOLLING 2. KONTAK PERSONAL 3. PENDEKATAN KEPADA LEMBAGA

19 VII. TEKNIK PROBING 1.. ELABORASI/PENJELASAN LENGKAP KLARIFIKASI
MENGULANGI JAWABAN 4. MEMBERIKAN SEMANGAT TUNJUKKAN BAHWA JAWABAN INFORMAN DIMENGERTI SILENT PROBE.

20 VII. TEKNIK WAWANCARA MENDALAM
1.Persiapan tempat wawancara - tidak bising, - tidak ada orang yang dapat mendengarkan, - lingkungan yang tidak formal, - tempat yg netral Jender sensitif

21 3. Sikap pewawancara Bersahabat, santai -Mendengarkan dengan baik
-Gunakan bahasa sehari-hari - Jangan menunjukkan perasaan yang terkejut - Menghargai informasi yang diberikan informan

22 4.Pembukaan wawancara - Tujuan penelitian Nama informan dirahasiakan
Pencatatan Lama wawancara Persetujuan untuk diwawancarai

23 5.Mengajukan pertanyaan dan mengevaluasi pertanyaan
-Pertanyaan netral, -Hindari pertanyaan yang mengarahkan -Hindari menyuapkan jawaban -Jangan memberikan kemungkinan jawaban -Jawaban tidak lengkap,tidak jelas karena: -Informan tidak menjawab krn tidak mengerti -jawaban tidak menjawab pertanyaan - jawabannya tidak jelas - Jika jawaban tidak jujur

24 6.Mencatat hasil wawancara
7.Mengarahkan wawancara 8. Mengakhiri wawancara

25 VIII. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN
A.PERSIAPAN 1. IJIN PENELITIAN/WAWANCARA 2. SELEKSI INFORMAN 3. MENGEMBANGKAN PEDOMAN WAWANCARA 4. UJI COBA PEDOMAN 5. PENDEKATAN TUJUAN STUDI ATUR WAKTU DAN TEMPAT WAWANCARA JELASKAN BAHWA NAMA ASLI TDK DICANTUMKAN DALAM LAPORAN

26 B. PELAKSANAAN(1) MEMBERIKAN SAPAAN /SALAM
MENGAJUKAN PERTANYAAN YG BERSAHABAT PERKENALAN INTERVIEWER DAN PENJELASAN TUJUAN STUDI PENJELASAN DAN IJIN PENCATATAN, PEREKAMAN .

27 PELAKSANAAN (2) 5. KUASAI PERTANYAAN 6 INFORMASI MENDALAM 7. PROBING
8. JANGAN MEMPENGARUHI JAWABAN INFORMAN 9. CATAT:WAKTU,TEMPAT, SITUASI 10. PEKA TERHADAP BAHASA ISYARAT 11 PENUTUP

28 Pencatatan Catatan wawancara mendalam meliputi :
Hari dan tanggal wawancara,lama wawancara, jam berapa dimulai dan jam berapa selesai Deskripsikan singkat tentang tempat wawancara proses wawancara Pada wawancara berlangsung, catat hal-hal pokok misalnya dengan menuliskan kata-kata kunci Selanjutnya tulis catatan lengkap dengan mendengarkan hasil rekaman, dan tulis segera mungkin

29 Simpulan Pretesting Pretesting penting dalam membuat intervensi efektif. Penilaian pretesting adalah pengenalan, penerimaan dan relevansi. Pretesting menghemat waktu dan uang. Pretesting membetuhkan perencanaan. Pretesting yang baik membutuhkan praktik dan kemampuan komunikasi yang baik. Pretesting Educational Materials Promoting Rational Drug Use in the Community


Download ppt "Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google