Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS."— Transcript presentasi:

1 Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D110216 Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L) 60% DAN HIDROGEN PEROKSIDA 3% TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans IN VITRO

2 Kemangi (Ocimum sanctum L) Kemangi, Ruku-Ruku, Basil

3 Latar Belakang Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2007. Diskes 2006. Profil kesehatan provinsi kalimantan selatan Prevalensi penyakit karies aktif di Kalimantan Selatan sebanyak 50,7% Jumlah kasus penyakit pulpa sebanyak 7723 kasus di Kalsel

4 Latar Belakang, lanjutan…. Nekrosis Pulpa Staphylococcus aureus Streptococcus mutans Irigasi Saluran Akar Hidrogen Peroksida Daun Kemangi Aktivitas Antibakteri

5 Rumusan Masalah Rumusan permasalahan penelitian yaitu “apakah terdapat perbedaan efektivitas antibakteri ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60% dan Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) 3% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans in vitro?”

6 Tujuan Penelitian Mengetahui ada tidaknya perbedaan efek antibakteri ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) dan Hidrogen Peroksida 3% sebagai bahan irigasi saluran akar terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Tujuan Umum Mengetahui nilai zona hambat ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Mengetahui nilai zona hambat bahan irigasi Hidrogen Peroksida (H2O2) 3% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Menganalisis perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60% dan bahan irigasi Hidrogen Peroksida 3% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Tujuan Khusus

7 Manfaat Penelitian 1.Memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) sebagai bahan irigasi saluran akar khususnya gigi nekrosis pada perawatan saluran akar dan memberikan informasi bahwa daun Kemangi dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk pencegahan karies. 2.Sebagai bahan referensi untuk calon peneliti selanjutnya. 1.Memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) sebagai bahan irigasi saluran akar khususnya gigi nekrosis pada perawatan saluran akar dan memberikan informasi bahwa daun Kemangi dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk pencegahan karies. 2.Sebagai bahan referensi untuk calon peneliti selanjutnya.

8 Kerangka konsep Perbandingan Nilai Zona Hambat Streptococcus mutans Staphylococcus aureus Pengujian Aktivitas Antibakteri dengan Metode Difusi Agar Terjadi kerusakan komponen sel (membran konstituen, DNA) Memiliki oksigen reaktif Merusak dinding sel bakteri Mengganggu proses respirasi bakteri Menghambat aktivitas enzim bakteri, Menekan terjemahan regulasi produk gen Merusak dinding sel bakteri Mengganggu proses respirasi bakteri Menghambat aktivitas enzim bakteri, Menekan terjemahan regulasi produk gen Mengandung flovanoid,tanin, linalool dan eugenol Ekstrak Air Daun Kemangi 60% Hidrogen Peroksida 3% Irigasi Preparasi saluran akar Perawatan saluran akar Gigi Nekrosis akibat karies

9 Kerangka konsep Terjadi kerusakan komponen sel (membran konstituen, DNA) *Enterococcus faecalis (dgn metode dilusi) Terjadi kerusakan komponen sel (membran konstituen, DNA) *Enterococcus faecalis (dgn metode dilusi) Memiliki oksigen reaktif Merusak dinding sel bakteri Mengganggu proses respirasi bakteri Menghambat aktivitas enzim bakteri, Menekan terjemahan regulasi produk gen *S.Aureus : 8 mm (dgn metode difusi) Merusak dinding sel bakteri Mengganggu proses respirasi bakteri Menghambat aktivitas enzim bakteri, Menekan terjemahan regulasi produk gen *S.Aureus : 8 mm (dgn metode difusi) Mengandung flovanoid,tanin, linalool dan eugenol Ekstrak Air Daun Kemangi 60% H2O2 3% Irigasi PSA Nekrosis Pulpa Mekanis Iatrogenik Kimiawi Mekanis Iatrogenik Kimiawi Mikroba: S. aureus S. mutans Mikroba: S. aureus S. mutans Uji Difusi Perhitungan Zona Hambat Preparasi Pengisian

10 Hipotesis Terdapat perbedaan efektivitas antibakteri ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60% dan Hidrogen Peroksida (H 2 O 2 ) 3% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans.

11 METODE PENELITIAN

12 Rancangan penelitian Metode eksperimental laboratoris murni (true experimental) dengan post test only with control group design rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan, dengan 5 kali pengulangan didapat dari rumus Federer. Perlakuan 1: Ekstrak air daun Kemangi 60% terhadap S. aureus Perlakuan 2 (control +) : Hidrogen Peroksida 3% terhadap S. aureus Perlakuan 3 (control -) : Akuades terhadap S. aureus Perlakuan 4 : Ekstrak air daun Kemangi 60% terhadap S. mutans Perlakuan 5 (control +) : Hidrogen Peroksida 3% terhadap S. mutans Perlakuan 6 (control -) : Akuades terhadap S. mutans Metode eksperimental laboratoris murni (true experimental) dengan post test only with control group design rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan, dengan 5 kali pengulangan didapat dari rumus Federer. Perlakuan 1: Ekstrak air daun Kemangi 60% terhadap S. aureus Perlakuan 2 (control +) : Hidrogen Peroksida 3% terhadap S. aureus Perlakuan 3 (control -) : Akuades terhadap S. aureus Perlakuan 4 : Ekstrak air daun Kemangi 60% terhadap S. mutans Perlakuan 5 (control +) : Hidrogen Peroksida 3% terhadap S. mutans Perlakuan 6 (control -) : Akuades terhadap S. mutans

13 Alat dan Bahan Alat: – neraca analitik, – mortir dan stamper, – autoclave, – inkubator, – tabung reaksi, – cawan petri, – ose bulat, – lampu bunsen, – kapas lidi steril, – pipet tetes, – caliper (skala millimeter), – gelas beker, – labu Erlenmeyer, – alat pengaduk, – aluminium foil, – laminary flow. Bahan -ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60%, - Hidrogen Peroksida 3%, - Isolat Staphyloccocus aureus, - Isolat Streptococcus mutans, -media agar darah, -media agar Muller Hinton (MH), -aquades steril, -media Brain Heart Infusion (BHI), -paper disk kosong, -larutan standar Mc Farland I sebesar 3.10 8 cfu/ml. Alat: – neraca analitik, – mortir dan stamper, – autoclave, – inkubator, – tabung reaksi, – cawan petri, – ose bulat, – lampu bunsen, – kapas lidi steril, – pipet tetes, – caliper (skala millimeter), – gelas beker, – labu Erlenmeyer, – alat pengaduk, – aluminium foil, – laminary flow. Bahan -ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) 60%, - Hidrogen Peroksida 3%, - Isolat Staphyloccocus aureus, - Isolat Streptococcus mutans, -media agar darah, -media agar Muller Hinton (MH), -aquades steril, -media Brain Heart Infusion (BHI), -paper disk kosong, -larutan standar Mc Farland I sebesar 3.10 8 cfu/ml.

14 Variabel Penelitian Variabel bebas Ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) dengan konsentrasi 60% dan Hidrogen Peroksida 3%. Variabel tergantung Zona hambat yang terbentuk terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus dan Streptococcus mutans pada media agar Muller Hinton (MH) yang terukur dalam satuan millimeter (mm). Variabel terkendali – Sterilitas alat dan bahan – Suhu dan kelembaban lingkungan – Media Pertumbuhan Bakteri – Alat Pengukur zona radikal – Ketelitian Penelitian Variabel bebas Ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) dengan konsentrasi 60% dan Hidrogen Peroksida 3%. Variabel tergantung Zona hambat yang terbentuk terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccocus aureus dan Streptococcus mutans pada media agar Muller Hinton (MH) yang terukur dalam satuan millimeter (mm). Variabel terkendali – Sterilitas alat dan bahan – Suhu dan kelembaban lingkungan – Media Pertumbuhan Bakteri – Alat Pengukur zona radikal – Ketelitian Penelitian

15 Definisi Operasional

16 Definisi Operasional, lanjutan…. bakteri Gram positif aerob, bentuk sel sferis berdiameter sekitar 0,5-1,5µ, tersusun dalam kelompok yang tidak teratur. Dilakukan kultur bakteri uji di Laboratorium Mikrobiologi FK Unlam pada media agar darah selama 24 jam dan disuspensikan dalam 0,5 ml BHI cair, kemudian diinkubasi selama 5-8 jam. Staphylococcus aureus bakteri Gram positif fakultatif anaerob yang bersifat asidogenik, bentuk sel bulat atau oval dengan garis tengah sekitar 1-2 µm dan tersusun dalam rantai yang dibiakan di media agar darah selama 24 jam dan disuspensikan dalam 0,5 ml BHI cair, kemudian dilakukan inkubasi selama 5-8 jam. Streptococcus mutans pada penelitian ini diinkubasikan dalam inkubator anaerob dengan suhu 37 o C Streptococcus mutans suatu kertas samir yang mengandung perlakuan berupa ekstrak air daun Kemangi 60% dan Hidrogen Peroksida 3% yang direndam selama 3 jam berfungsi untuk menguji efek perlakuan dalam menimbulkan zona hambat yang bersifat antibakteri.dengan metode difusi. Paper disk

17 Definisi Operasional, lanjutan…. efek dari perlakuan suatu bahan antibakteri terhadap bakteri uji (Staphyloccocus aureus dan Streptococcus mutans) yang dilihat berdasarkan besarnya zona hambat yang terbentuk di sekitar pertumbuhan bakteri uji. Efektifivitas antibakteri sama bila rerata zona hambat yang terbentuk tidak berbeda nyata berdasarkan hasil uji statistik. Efektivitas antibakteri

18 Prosedur Penelitian

19

20

21 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Berdasarkan pengamatan mengenai hasil pengukuran zona hambat pertumbuhan bakteri setelah pemberian ekstrak air daun Kemangi (Ocimum sanctum L) konsentrasi 60% dan Hidrogen Peroksida 3% yang diukur dengan caliper (mm) dan dicatat.

22 Cara Analisis Data Uji normalitas Shapiro-Wilk distribusi normal atau tidak. Bila normal, analisis parametrik dengan One Way Anova 95% (α = 0,05). Bila data tidak terdistribusi normal, dilakukan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis (α = 0,05). Uji normalitas Shapiro-Wilk distribusi normal atau tidak. Bila normal, analisis parametrik dengan One Way Anova 95% (α = 0,05). Bila data tidak terdistribusi normal, dilakukan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis (α = 0,05).

23 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK UNLAM Banjarmasin selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei-Oktober 2013.

24 Biaya Penelitian

25 TERIMA KASIH


Download ppt "Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google