Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perubahan Metode Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perubahan Metode Akuntansi dan Koreksi Kesalahan"— Transcript presentasi:

1 Perubahan Metode Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 2

2 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat menjelaskan Memahami perubahan dalam Metode Akuntansi Memahami dan menjelaskan koreksi kesalahan Menyusun kembali Laporan Keuangan Tahun-tahun lalu Mampu menjelaskan mengenai piutang

3 Mengubah Metode Akuntansi
Mengubah metode akuntansi yang digunakan dapat menyebabkan dampak yang sangat drastis terhadap laporan keuangan perusahaan. Dampak perubahan metode akuntansi, seseorang dapat berargumentasi bahwa perubahan akuntansi dapat mengurangi karakteristik informasi yang dapat dibandingkan dan konsistensi.

4 Mengubah Metode Akuntansi
Sebab utama perubahan metode akuntansi dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Suatu perusahaan setelah mengalami atau mendapat informasi baru dapat merubah estimasi pendapatan atau bebannya. Karena perubahan kondisi ekonomi, perusahaan mungkin perlu mengubah metode akuntansi untuk dapat lebih jelas mencerminkan situasi ekonomi saat ini. Badan pembuat standar akuntansi mewajibkan penggunaan metode atau prinsip akuntansi yang baru. Manajemen mendapatkan tekanan untuk melaporkan kinerja yang menguntungkan. Dengan membuat perubahan akuntansi dapat sering kali menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi sehingga disukai dari sisi manajemen.

5 MOTIVASI UNTUK MENGUBAH METODE AKUNTANSI
Suatu angka laba yang menguntungkan dapat mempengaruhi investor dan posisi likuiditas yang kuat yang dapat mempengaruhi kreditor. Akan tetapi, angka laba yang terlalu menguntungkan dapat member amunisi kepada para negosiator serikat pekerja dan pembuat kebijakan pemerintah selama membicarakan tawar-menawar. Oleh sebab itu, para manajer mungkin memiliki motif laba yang berbeda-beda tergantung pada waktu dan siapa yang ingin mereka pengaruhi.

6 MOTIVASI UNTUK MENGUBAH METODE AKUNTANSI
Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan tentang mengapa perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut: Biaya Politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifat politis, semakin besar para politis serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut. Struktur Modal. Sejumkah studi telah mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan metode akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan dengan rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi akan sangat tergantung pada perjanjian hutang. Pembayaran Bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa manajemn akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonus mereka Memperlancar Laba. Kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Selain itu kenaikan laba yang besar juga dapat menciptakan masalah bagi manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapau pada tahun berikutnya.

7 PERUBAHAN AKUNTANSI Profesi akuntan telah menentukan dua kategori utama dari perubahan akuntansi : Perubahan estimasi akuntansi Perubahan prinsip akuntansi

8 PERUBAHAN AKUNTANSI Permasalahan dasar akuntansi yang terjadi : Apakah perubahan akuntansi harus dilaporkan sebagai penyesuaian laporan keuangan periode sebelumnya atau apakah perubahan tersebut hanya mempengaruhi tahun berjalan dan tahun yang akan datang.

9 PERUBAHAN AKUNTANSI Beberapa alternatif disarankan untuk melaporkan perubahan akuntansi : Pernyataan kembali (restatement) laporan keuangan yang disajikan untuk periode sebelumnya untuk mencerminkan dampak dari perubahan tersebut. Menyesuaikan saldo awal akun laba ditahan dari periode berjalan untuk pengaruh atau efek kumulatif perubahan. Tidak membuat penyesuaian atas laporan yang disajikan pada periode sebelumnya. Melaporkan efek kumulatif perubahan yang terjadi pada tahun berjalan sebagai pencatatan langsung ke laba ditahan. Sama dengan nomer 2, kecuali melaporkan efek kumulatif perubahan tersebut sebagai pos khusus dalam laporan laba rugi daripada langsung ke laba ditahan.

10 PERUBAHAN AKUNTANSI Melaporkan efek kumulatif pada tahun berjalan seperti pada nomer 3 tetapi juga menyajikan informasi pro forma yang terbatas untuk seluruh periode sebelumnya yang masuk ke dalam pelaporan laporan keuangan “apa yang dapat terjadi” jika perubahan telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Membuat perubahan menjadi efektif hanya untuk periode berjalan dan yang akan datang dengan tidak melakukan penyesuaian susulan.

11 PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Perubahan estimasi akuntansi terjadi ketika estimasi yang dibuat perlu direvisi untuk mencerminkan situasi bisnis yang terjadi secara lebih akurat. Contoh area dimana perubahan estimasi akuntansi sering kali diperlukan sebagai berikut: Piutang tak tertagih Masa manfaat dari aktiva yang disusutkan atau aktiva tak berwujud Nilai sisa dari aktiva yang disusutkan Kewajiban warant Kuantitas dari cadangan mineral yang dideplesi Asumsi aktuaria atau pensiun atau imbalan pascapensiun lainnya Jumlah periode manfaat dari biaya tangguhan.

12 PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip atau metode yang berlaku umum ke prinsip atau metode lainnya. Perubahan dari prinsip yang tidak diterima umum kepada prinsip yang diterima umum dipandang sebagai koreksi kesalahan daripada perubahan prinsip akuntansi. Perusahaan dapat memilih prinsip akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi bisnisnya. Suatu perusahaan dapat mengubah prinsip akuntansinya, namun demikian jika ia dapat menjustifikasi suatu perubahan dikarenakan sebuah pemberitahuan baru dari otoritas badan pembuat standar akuntansi atau karena perubahan situasi ekonomi.

13 PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI
Dampak perubahan dari satu prinsip akuntansi yang diterima ke prinsip akuntansi lainnya dicerminkan oleh pelaporan efek kumulatif dari perubahan tersebut dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Penyesuaian kumulatif ditampilkan sebagai pos yang terpisah pada laporan laba rugi setelah pos-pos luar biasa dan sebelum laba bersih. Ketika suatu perubahan prinsip akuntansi terjadi, laporan keuangan untuk seluruh periode laporan sebelumnya, guna kepentingan komparatif dengan laporan keuangan tahun berjalan, disajikan seperti yang dilaporkan sebelumnya.

14 Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
Tanggal 1 Januari 2011, PT A menjual saham Rp 200 juta dan mulai beroperasi di industri retail. Berikut data penjualan, pembelian persediaan, dan beban operasi selama tahun 2011 – 2013 yang dilakukan dengan transaksi kas. 2011 2012 2013 Penjualan 700jt 650jt Pembelian 200jt 250jt Beban operasi 350jt 300jt Arus kas dari operasi 150jt 50jt 100jt PT A menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk biaya persediaan sebelum 1 Januari 2013 dan menerapkan metode FIFO sejak tahun 2013. POLITEKNIK NSC

15 Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
Berikut perbandingan jumlah persediaan selama tahun dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Average cost FIFO Perbedaan 1 Januari 2011 31 Desember 2011 50jt 55jt 5jt 31 Desember 2012 75jt 85jt 10jt 31 Desember 2013 95jt 110jt 15jt POLITEKNIK NSC

16 Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
Berikut perbandingan COGS selama tahun dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Average cost FIFO Perbedaan 2011 150jt 145jt 5jt 2012 225jt 220jt 2013 230jt - Informasi Laba Per Saham tidak disyaratkan dalam laporan laba-rugi. - Dampak pajak diabaikan POLITEKNIK NSC

17 Laporan Laba Rugi Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan 2011 2012 2013
Penjualan 700jt 650jt COGS (rata-rata tertimbang) 150jt 225jt 230jt Beban operasi 350jt 300jt Laba bersih 200jt 75jt 120jt 2011 2012 2013 Penjualan 700jt 650jt COGS (FIFO) 145jt 220jt 225jt Beban operasi 350jt 300jt Laba bersih 205jt 80jt 125jt POLITEKNIK NSC

18 Laporan Laba Ditahan Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan 2011 2012
2013 Laba ditahan (awal) 200jt 275jt Laba bersih (rata-rata tertimbang) 75jt 120jt Laba ditahan (akhir) 395jt 2011 2012 2013 Laba ditahan (awal) 205jt 285jt Laba bersih (FIFO) 80jt 125jt Laba ditahan (akhir) 410jt POLITEKNIK NSC

19 Neraca Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan 2011 2012 2013
Persediaan (rata-rata tertimbang) 50jt 75jt 95jt Kas 350jt 400jt 500jt Total Aset 475jt 595jt Modal Saham 200jt Laba ditahan 275jt 395jt Total Ekuitas 2011 2012 2013 Persediaan (rata-rata tertimbang) 55jt 85jt 110jt Kas 350jt 400jt 500jt Total Aset 405jt 485jt 610jt Modal Saham 200jt Laba ditahan 205jt 285jt 410jt Total Ekuitas POLITEKNIK NSC

20 Laporan Arus Kas Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
2011 2012 2013 Arus kas dari aktivitas operasi Penjualan 700jt 650jt Pembelian 200jt 250jt Beban operasi 350jt 300jt Arus kas bersih dari aktivitas operasi 150jt 50jt 100jt Arus kas dari aktivitas pembiayaan Penerbitan saham biasa - Penambahan kas bersih Kas awal tahun 400jt Kas akhir tahun 500jt Karena dampak pajak diabaikan, maka perubahan dari metode rata-rata tertimbang tidak mempengaruhi laporan arus kas perusahaan. POLITEKNIK NSC

21 Ilustrasi Perubahan Metode Persediaan
Di dalam penerapan retrospektif, penggunaan metode FIFO mempengaruhi nilai persediaan, COGS, laba bersih, dan laba ditahan. Tahun Laba Bersih Perbedaan Laba Average cost FIFO 2011 200jt 205jt 5jt 2012 75jt 80jt Total kumulatif awal 2013 275jt 285jt 10jt Total 2013 120jt 125jt Jurnal untuk mencatat perubahan ke metode FIFO awal tahun 2013 adalah Persediaan 10 juta Laba ditahan 10 juta POLITEKNIK NSC

22 PENGUNGKAPAN PROFORMA SETELAH PENGGABUNGAN USAHA
Perusahan gabungan diwajibkan untuk mengungkapkan hasil pro forma untuk tahun penggabungan seolah-olah penggabungan terjadi pada awal tahun. Sebagai tambahan, pengungkapan pro forma yang sama diwajibkan untuk tahun-tahun sebelumnya.

23 KOREKSI KESALAHAN Koreksi kesalahan tidak dipandang sebagai perubahan akuntansi, tetapi perlakuannya diatur khusus dalam APB opinion No. 28 dan dikuatkan lagi dalam FASB statement No. 16. Dampaknya kesalahan akuntansi yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya yang belum “saling mengoreksi” atau dibalik, dilaporkan sebagai koreksi periode sebelumnya dan dicatat langsung ke laba ditahan.

24 KOREKSI KESALAHAN Jenis-jenis kesalahan :
Kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam kondisi prosedur akuntansi yang normal. Kesalahan-kesalahan yang terbatas pada akun-akun neraca. Kesalahan-kesalahan yang terbatas pada akun-akun laba rugi. Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi baik akun-akun laba rugi dan akun-akun neraca. Kesalahan-kesalahan pada laba bersih yang ketika tidak ditemukan, otomatis saling mengoreksi di periode fiskal berikutnya. Kesalahan-kesalahan pada laba bersih, yang ketika tidak ditemukan, tidak secara otomatis saling mengoreksi diperiode fiskal berikutnya.

25 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
Kurang saji persediaan. Ditemukan persediaan pada tanggal 31 Desember 2003 kurang saji sebesar $ Dampak dari salah saji tersebut : Jika kesalahan ditemukan tahun 2004 dan bukan 2005, maka ayat jurnal akan dibuat sebagai berikut: Persediaan $ 1.000 Laba ditahan $ 1.000 Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 HPP lebih saji (persediaan akhir terlalu rendah) Laba bersih kurang saji Aktiva kurang saji (persediaan terlalu rendah) 2004 HPP kurang saji (persediaan awal terlalu rendah) Laba bersih lebih saji Pos-pos neraca tidak terpengaruh, kurang saji laba ditahan untuk tahun 2003 dikoreksi oleh lebih saji laba bersih tahun 2004

26 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
2. Lupa Mencatat Pembelian Persediaan contoh : Ditemukan bahwa faktur pembelian pada tanggal 28 Desember 2003 sebesar $ 850 belum dicatat sampai tahun Barang tersebut telah dimasukkan dalam persediaan pada akhir tahun 2003. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 HPP kurang saji (pembelian terlalu rendah) Laba bersih lebih saji Kewajiban kurang saji (utang usaha terlalu rendah) Laba ditahan lebih saji 2004 HPP lebih saji (pembelian terlalu tinggi) Laba bersih kurang saji Pos-pos neraca tidak terpengaruh, lebih saji laba ditahan untuk tahun 2003 dikoreksi oleh kurang saji laba bersih tahun 2004

27 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
2. Lupa Mencatat Pembelian Persediaan Jika kesalahan tersebut telah ditemukan pada tahun 2004 dan bukan 2005, Ayat jurnal koreksi tahun 2004 dengan mengasumsikan perusahaan menggunakan sistem persediaan periodik sebagai berikut : Laba ditahan $ 850 Pembelian $ 850

28 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
3. Lupa Mencatat Penjualan Persediaan contoh : Ditemukan bahwa penjualan secara kredit sebesar $ untuk minggu terakhir Desember 2004 belum dicatat sampai tahun Barang yang dijual tidak dimasukkan dalam persediaan akhir tahun Ketika kesalahan ditemukan tahun 2005 maka ayat jurnal yang dibuat : Penjualan $ Laba ditahan $ 1.800 Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2004 Pendapatan kurang saji (penjualan terlalu rendah) laba bersih kurang saji Aktiva kurang saji (piutang usaha terlalu rendah) Laba ditahan kurang saji

29 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
4. Lupa Mencatat Beban yang masih harus dibayar contoh : Beban gaji penjualan yang masih harus dibayar sebesar $ 450 pada tanggal 31 Desember 2003 terlewati pada saat menyesuaikan akun-akun. Beban gaji penjualan didebit sebesar pembayaran gaji. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 Beban-beban kurang saji (beban gaji penjualan terlalu rendah) Laba bersih lebih saji Kewajiban kurang saji (utang gaji tidak dilaporkan) Laba ditahan lebih saji 2004 Beban-beban lebih saji (beban gaji penjualan terlalu tinggi) Laba bersih kurang saji Pos-pos neraca tidak terpengaruh, lebih saji laba ditahan untuk tahun 2003 dikoreksi oleh kurang saji laba bersih tahun 2004

30 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
4. Lupa Mencatat Beban yang masih harus dibayar Ayat jurnal koreksi yang dibuat tahun 2004 : Laba ditahan $ 450 Beban Gaji Penjualan $ 450

31 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
5. Kesalahan Mencatat Biaya dibayar di muka contoh : Ditemukan bahwa beban umum lain-lain tahun 2003 mencakup pajak sebesar $ 275 yang seharusnya ditangguhkan untuk dalam menyesuaikan akun-akun tanggal 31 Desember 2003. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 Beban-beban lebih saji (beban umum lain-lain terlalu tinggi) Laba bersih kurang saji Aktiva kurang saji (pajak dibayar dimuka tidak dilaporkan) Laba ditahan kurang saji 2004 Beban-beban kurang saji (beban umum lain-lain terlalu rendah) Laba bersih lebih saji Pos-pos neraca tidak terpengaruh, kurang saji laba ditahan untuk tahun 2003 dikoreksi oleh lebih saji laba bersih tahun 2004

32 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
5. Kesalahan Mencatat Biaya dibayar di muka Ayat jurnal koreksi akan dibuat tahun 2004 : Beban Umum Lain-Lain $ 275 Laba ditahan $ 275

33 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
6. Lupa Mencatat Pendapatan yang masih harus diterima contoh : Piutang bunga atas wesel tagih sebesar $ 150 terlewati pada waktu menyesuaikan akun-akun tanggal 31 Desember Pendapatan diakui ketika bunga diterima tahun 2004. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 Pendapatan kurang saji (pendapatan bunga terlalu rendah) Laba bersih kurang saji Aktiva kurang saji (piutang bunga tidak dilaporkan) Laba ditahan kurang saji 2004 Pendapatan lebih saji (pendapatan bunga terlalu tinggi) Laba bersih lebih saji Pos-pos neraca tidak terpengaruh, kurang saji laba ditahan untuk tahun 2003 dikoreksi oleh lebih saji laba bersih tahun 2004

34 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
6. Lupa Mencatat Pendapatan yang masih harus diterima Ayat jurnal koreksi tahun 2004 sebagai berikut: Pendapatan Bunga $ 150 Laba ditahan $ 150

35 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
7. Kesalahan Mencatat Pendapatan Diterima Dimuka Contoh : Pendapatan jasa sebesar $ 225 diterima dimuka untuk jasa lain-lain pada tanggal 31 Desember 2004 terlewati pada waktu menyesuaikan akun-akun. Pendapatan telah dikredit pada saat uang jasa diterima. Ayat jurnal koreksi sebagai berikut : Laba ditahan $ 225 Pendapatan lain-lain $ 225 Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2004 Pendapatan lebih saji (pendapatan lain-lain terlalu tinggi) Laba bersih lebih saji Kewajiban kurang saji (pendapatan jasa diterima dimuka tidak dilaporkan) Laba ditahan lebih saji

36 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
8. Lupa Mencatat Penyusutan Contoh : Peralatan pengiriman diperoleh pada awal tahun 2003 dengan harga perolehan $ Peralatan tersebut mempunyai estimasi masa manfaat 5 tahun. Penyusutan sebesar $ terlewati pada akhir tahun 2003 dan 2004. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 Beban-beban kurang saji (beban penyusutan peralatan pengiriman terlalu rendah) Laba bersih lebih saji Aktiva lebih saji (akumulasi penyusutan peralatan pengiriman terlalu rendah) Laba ditahan lebih saji 2004 Beban-beban tidak terpengaruh Laba bersih tidak terpengaruh

37 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
8. Lupa Mencatat Penyusutan Ayat jurnal koreksi tahun 2005 untuk penyusutan yang seharusnya diakui tahun 2003 dan tahun 2004 adalah sebagai berikut : Laba ditahan $ Akumulasi Penyusutan-Peralatan Pengiriman $ 2.400

38 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
9. Kesalahan Mengkapitalisasi Suatu Pengeluaran Contoh : Beban-beban operasi sebesar $ dibayar secara tunai pada awal tahun Namun demikian, pembayaran tersebut dicatat secara tidak tepat sebagai pembelian peralatan. “Peralatan” tersebut diasumsikan mempunyai masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa $ 0, dan penyusutan sebesar $ 400 diakui pada akhir tahun 2003 dan 2004. Tahun Laporan Laba Rugi Neraca 2003 Beban-beban kurang saji (beban operasi terlalu rendah, sebagian di offset dengan beban penyusutan) Laba bersih lebih saji Aktiva lebih saji (aktiva, bersih dari akumulasi penyusutan, dicatat padahal seharusnya tidak ada aktiva) Laba ditahan lebih saji 2004 Beban-beban lebih saji (Beban penyusutan terlalu tinggi) Laba bersih kurang saji Aktiva lebih saji (aktiva tetap dicatat dengan tidak benar walaupun jumlah bersih berkurang)

39 Contoh ilustratif untuk koreksi kesalahan
9. Kesalahan Mengkapitalisasi Suatu Pengeluaran Ayat jurnal koreksi tahun 2005 adalah sebagai berikut: Laba ditahan $ Akumulasi Penyusutan-Peralatan $ 800 Peralatan $ 2.000

40 ANALISIS KESALAHAN Dalam kenyataannya, mendefinisikan materialitas adalah sulit, dan pengalaman serta pertimbangan harus digunakan untuk menentukan apakah perlu melakukan penyesuaian atas kesalahan tertentu. Semua kesalahan yang dibahas dalam bagian ini diasumsikan material dan membutuhkan penyesuaian.

41 KESALAHAN-KESALAHAN DALAM NERACA
Kesalahan-kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyjian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas pemegang saham. Contohnya adalah klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi, klasifikasi wesel bayar sebagai hutang usaha dan klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan. Reklasifikasi atas pos-pos tersebut ke posisi yang benar diperlukan apabila kesalahan ditemukan. Jika laporan komparatif yang mencakup tahun kesalahan telah dibuat, maka neraca untuk tahun kesalahan tersebut akan dinyatakan kembali secara benar.

42 KESALAHAN-KESALAHAN DALAM LAPORAN LABA-RUGI
Kesalahan-kesalahan ini hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam laporan laba rugi. Kesalahan-kesalahan yang melibatkan klasifikasi yang tidak benar atas pendapatan atau beban, seperti mencatat pendpatan bunga sebagai bagian dari penjualan, pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu dan beban penyusutan sebagai beban bunga. Kesalahan klasifikasi dalam laporan laba rugi tidak memiliki pengaru terhadap neraca dan laba bersih.

43 KESALAHAN DALAM NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI
Kesalahan yang saling menyeimbangkan adalah kesalahan yang akan dioffset atau dikoreksi selama dua periode. Yang kedua ada Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan yaitu kesalahan yang tidak dioffset dalam periode akuntansi berikutnya. Misalnya, tidak megkapitalisasi peralatan yang memiliki unur manfaat 5 tahub. Jika kita langsung membebankan aktiva ini maka beban akan dinyatakan terlalu tinggi dalam periode pertama, tetapi dinyatakan terlalu rendah pada empat periode berikutnya. Pada akhir periode kedua, dampak kesalahan itu tidak sepenuhnya dioffset. Laba bersih dinyatakan dengan benar hanya secara agregat pada akhir tahun ke 5, karena aktiva telah disusutkan sepenuhnya. Jadi, kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan adalah kesalahan yanh memerlukan lebih dari 2 periode untuk mngoreksinya.

44 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN KOREKSI KESALAHAN
Sampai saat ini, pembahasan tentang analisis kesalahan lebih ditujukan pada identifikasi jenis kesalahan yang terlibat dan akuntansi untuk mengoreksinya dalam catatan akuntansi. Koreksi kesalahan harus disajikan pada laporan keuangan komparatif.

45 Contoh pembuatan ayat jurnal koreksi
Tanggal 5 Januari 03 diterima uang dari pelanggan sebagai pembayaran piutang sebesar Rp Oleh bagian akuntansi dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Dr. Kas Cr. Penjualan Ayat jurnal di atas salah, seharusnya: Cr. Piutang Dagang Misalkan kesalahan tersebut baru ditemukan akhir bulan, dan transaksi sudah diposting. Bagaimana membuat ayat jurnal koreksinya ?

46 Contoh pembuatan ayat jurnal koreksi
Dr. Penjualan Cr. Piutang Dagang Jika ayat jurnal ini diposting, maka saldo akun penjualan akan berkurang dan saldo akun piutang dagang akan berkurang , sehingga mencerminkan saldo yang seharusnya. Saldo kas tidak perlu dikoreksi karena ayat jurnal semula sudah benar.

47 Terima Kasih


Download ppt "Perubahan Metode Akuntansi dan Koreksi Kesalahan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google