Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehwanda maail Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
GAGAL JANTUNG PADA GERIATRI Presentator : dr. Wanda Maail Pembimbing : 1.dr. Ariantho S. Purba, SpPD 2.dr. Bistok Sihombing, SpPD Reading Assignment DIVISI GERIATRI
2
PENDAHULUAN. Gagal jantung : masalah kesehatan yang mendunia tinggi angka kesakitan dan kematian, biaya ↑ Prevalensi di Amerika serikat adalah 5,8 juta dan lebih dari 23 juta diseluruh dunia Di Indonesia: pasien dengan diagnosis gagal jantung mencapai 14.449 orang (DEPKES 2008) Shore et al : 156.013 pasien yang masuk dengan gagal jantung di Amerika Serikat antara tahun 2003 sampai 2015 berusia 75 tahun. Di Indonesia : penderita gagal jantung usia 65- 74 tahun 42.599 orang dan usia diatas 75 tahun 16.035 orang (DEPKES 2013)
3
Belum ada tatalaksana khusus untuk penanganan gagal jantung pada usia tua Tatalaksana gagal jantung pada usia tua berbeda respon tubuh orang tua terhadap pengobatan adalah berbeda. Masalah : gejala tidak spesifik, komorbiditas, polifarmasi, efek samping pengobatan, penelitian yang melibatkan geriatri hanya sedikit tidak dapat rekomendasi pengobatan yang efektif. Penanganan gagal jantung tidak dilakukan secara efektif dan agresif kemunduran kesehatan, dan juga kemunduran fungsional serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian
4
EPIDEMIOLOGI Prevalensi dunia : 2 - 30% dan yang asimtomatik sebesar 4% dari seluruh populasi. Angka ini cenderung mengikuti pola eksponensial seiring usia, sehingga pada orang tua (70-80 tahun) menjadi 10- 20%. Diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru gagal jantung muncul setiap tahunnya di seluruh dunia. 50% penderita gagal jantung akan meninggal dalam waktu 5 tahun sejak diagnosis ditegakkan penyebab utama perawatan di RS pada pasien diatas 65 tahun, dengan angka kekambuhan yang tinggi yaitu sekitar 3-6 bulan setelah lepas rawatan RS dengan frekuensi 27-47%.
5
prevalensi gagal jantung akan meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun pada usia diatas 50 tahun, meningkat 0,8 % pada usia dibawah 50 tahun dan meningkat 9,1% pada usia 80 sampai 89 tahun. Studi Framingham Komorbiditas yang menyertai Gagal jantung Lien et al
6
Tabel 1. Komorbiditas pada pasien geriatric dengan gagal jantung 20
7
DEFINISI
8
KLASIFIKASI Klasifikasi gagal jantung menurut ACC/AHA Tingkatan berdasarkan gejala dan aktifitas fisik (NYHA) Stadium A Memiliki resiko tinggi berkembang menjadi gagal jantung. Tidak terdapat gangguan structural atau fungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala. Kelas I Tidak terdapat batasan melakukan aktifitas fisik. Aktivitas sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak napas. Stadium B Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan dengan perkembangan gagal jantung. Tidak terdapat tanda atau gejala Kelas II Terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istirahat, namun aktivitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak napas. Stadium C Gagal jantung asimptomatis yang berhubungan dengan penyakit structural jantung yang mendasari. Kelas III Terdapat batasan aktivitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak. Stadium D Penyakit structural jantung yang lanjut serta gejala gagal jantung yang sangat bermakna saat istirahat walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal. Kelas IV Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa keluhan. Terdapat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktivitas. ACC: American College of Cardiology, AHA: American Heart Association, NYHA : New York Heart Association.
9
ETIOLOGI Penyakit Arteri Koroner Infark Miokard Akut Kardiomiopati Iskemik Penyakit Jantung Hipertensi Kardiomiopati Hipertensi Hipertrofi Penyakit Jantung Katup Kalsifikasi Stenosis Aorta Regurgitasi Mitral Stenosis Mitral Insufusiensi Aorta Malfungsi KAtup Prostesa Kardiomiopati Dilatasi ( noniskemik) Hipertrofi Restriktif Endokarditis Infeksi Miokarditis Penyakit Perikardial High Output Heart Failure Anemia Kronik Defisiensi Tiamin Hipertiroid Arteriovenous Shunting Age-related Diastolic Dysfunction
10
DIAGNOSIS KRITERIA FRAMINGHAM
11
Sumber : ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2012
12
PATOFISIOLOGI
13
MANIFESTASI KLINIS GAGAL JANTUNG PADA GERIATRI Keluhan Sistemik nonspesifik Malaise Letih Penurunan aktivitas fisik Simptom Neurologi Bingung Iritabilitas Gangguan tidur Gangguan gastrointestinal Rasa tidak nyaman pada perut Anoreksia Mual Diare
14
TATALAKSANA mengembalikan kualitas hidup, mengurangi frekuensi eksaserbasi gagal jantung dan memperpanjang hidup. Tujuan Utama memaksimalkan kemandirian serta kapasitas kerja dan mengurangi biaya perawatan. Tujuan sekunder
15
TERAPI NON FARMAKOLOGI Edukasi gejala, tanda, dan pengobatan gagal jantung Manajemen diet, yaitu mengurangi jumlah garam (1500 mg/hari), menurunkan berat badan bila dibutuhkan, rendah kolesterol, rendah lemak, asupan kalori adekuat. Latihan fisik Dukungan keluarga untuk selalu memperhatikan dan merawat pasien gagal jantung di usia tua sangat penting dan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien
16
TUJUAN : mencegah remodelling progresif miokardium serta mengurangi gejala. CARA : menurunkan preload (aliran darah balik ke jantung), afterload (tahanan yang dilawan oleh kontraksi jantung), dan memperbaiki kontraktilitas miokardium. TERAPI FARMAKOLOGI
17
ACEI menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II mengurangi aktivitas simpatetik vasodilatasi natriuresis dan penurunan tekanan darah Diberikan pd pasien gagal jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40 % (tanpa KI) Pada umumnya pemberian dosis pada orang tua ialah setengah dosis pasien muda. ES : batuk kering ARB ARB direkomendasikan sebagai terapi alternatif ketika ada kontraindikasi penggunaan ACE Inhibitor. Terapi dengan ARB memperbaiki fungsi ventrikel dan kualitas hidup, mengurangi angka perawatan RS akibat perburukan gagal jantung. PENYEKAT β Pemberian penyekat beta pada gagal jantung sistolik mengurangi kejadian iskemi miokard, mengurangi stimulasi sel-sel jantung dan efek antiaritmia lain mengurani risiko aritmia jantung mengurangi risiko kematian mendadak Kontraindikasi : asama dan blok AV derajat 2 dan 3, sinus bradikardia.
19
Diuretik obat utama mengatasi kelebihan cairan yang bermanifestasi sebagai edema perifer. Masalah : inkontinensia urin dosis kecil, pemberian secara berselang hari. Gangguang elektrolit dan hipotensi pemantauan berkala. Diuretik hemat kalium gagal jantung sistolik. Penelitian pengurangan 30 % angka kematian dan 35% angka perawatan Dosis rendah ( tidak lebih dari 25 mg/dl) tanpa adanya gangguan ginjal yang signifikan. KI : gagal ginjal std IV dan V tanpa HD Digoksin American Geriatrics Society : bukan lini I. karena tidak menurunkan angka mortalitas. digunakan sebagai kombinasi mengurangi gejala sehingga memperbaiki fungsi dan kualitas hidup Efek inotropic positif menahan Ca2+ intrasel kontraktilitas sel otot jantung meningkat. efek mengurangi aktivasi saraf simpatis dapat mengurangi denyut jantung pada pasien fibrilasi atrium. pasien usia lanjut dan gangguan ginjal diberikan dosis 0,125 mg atau 0,0625 mg sehari sekali. Toksik : anoreksia, bingung, gangguan visual
21
KRITERIA PULANG RAWATAN DAN PROGNOSIS
22
Angka harapan hidup pada penderita gagal jantung di usia lanjut sebesar <35% dalam lima tahun Pada pasien geriatri yang dirawat dengan gagal jantung, angka harapan hidup satu tahun dapat kurang dari 50%. Pada sebuah studi retrospektif laki-laki usia tua (rata-rata 89 tahun) yang dirawat di rumah sakit dalam jangka lama, mortalitas satu tahun sebesar 87%. Prognosis akan memburuk dengan meningkatnya kelas fungsional NYHA. Berbagai keadaan medis (tekanan darah, faktor komorbid, status fungsional), keadaan sosial (penikahan, status sosial) dan psikososial (depresi dan kesehatan jiwa) memiliki efek signifikan terhadap harapan hidup
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.