Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus."— Transcript presentasi:

1 Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus

2 Tujuan Umum  Meningkatnya mutu, Cakupan, Efisensi yansuh  Terciptanya kemampuan pelihara diri  Meningkatnya status kesehatan gigi optimal  Mempertahankan fungsi gigi

3 Prioritas pada masyarakat rentan (anak pra sekolah, sekolah dasar, Bumil) Sasarannya..??

4 KELOMPOK BERKEBUTUHAN KHUSUS  Bumil  Balita  Anak pra sekolah  Lansia  ABK

5 Tahapan Kegiatan Pengkajian/ Pengumpulan Data Diagnosis Keperawatan Gigi Perencanaa n ImplementasiEvaluasi

6 Pengkajian Seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan gigi

7 Data pengkajian 1 SUBYEKTIF 2 OBYEKTIF

8 DATA SUBYEKTIF Identitas Pasien Keluhan Pasien Data Kesehatan Umum Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi

9 Identitas pasien  Nama,  Umur,  Jenis Kelamin,  No. Identitas,  Alamat,  Pekerjaan,  Agama,  Kebangsaan/Ras,  No. Telp,  Kel. Yg dapat dihub.

10 Keluhan Pasien  Keluhan Utama,  Keluhan Tambahan

11 Keluhan pasien (ANAMESIS)WAWANCARA

12 UNSUR ANAMESIS WHAT WHERE WHY WHEN HOW

13  Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah sakit berdenyut jika kemasukan makanan sejak dua hari yang lalu, sampai sekarang masih sakit, pasien ingin giginya dirawat

14 Data Kesehatan Umum  Gol. Darah,  Tensi,  Denyut nadi,  Suhu,  Pernafasan,  Peny. yg berkaitan dg darah,  Peny. Lain,  Riwayat Alergi

15 Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi  Pengetahuan ttg pemeliharaan kesgilut,  Pengalaman & perilaku pasien thd kesgilut

16 DATA OBYEKTIF Ekstra Oral Muka: Simetris/tdk simetris Kelenjar Lymphe Intra Oral Hasil menyikat gigi (Free Plaque Area) Jaringan keras gigi: Odontogram, Occlusi, Torus, Tes vitalitas Mukosa mulut: lidah, palatum, pipi, bibir, gusi

17  Cara mendapatkan Data obyektif:  Palpasi : kelenjar limfa sebelah kanan teraba keras dan sakit  OHI-S : 5,6 (Buruk)Free Plaque Area (FPA) hasil menyikat gigi : 43%  inspeksi: terlihat lubang pada permukaan occlusal gigi 46, sondasi: (+), thermis dingin: (+), thermis panas: (-), perkusi: (-), druk: (+), free plaque area: 10%, plaque area: lingual, mesial, distal dan occlusal.  Mukosa : daerah gusi dekat buccal fold gigi 46 terlihat lebih merah disbanding daerah sekitarnya.  Masalah: Karies mencapai pulpa (KMP) vital disertai peradangan periodontal.

18 Macam pemeriksaan IO  Sondasi  Thermis  Druk  Perkusi

19 Jenis gangguang rongga mulut  KME  KMD  KMP  KMA  Periodontitis  Kelainan periodontal lainnya (gingivitis, stomatitis, dll)

20  Analisa Data, adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan  Contoh:  Masalah: KMP vital disertai peradangan periodontal  Kemungkinan penyebab masalah:  Penumpukan plak pada pit dan fissure di permukaan oklusal bertemu dengan karbohidrat dalam waktu lama dan tidak terbersihkan menimbukan asam yang mengurai mineral pada email sehingga menjadi kavita yang semakin lama semakin besar dan dalam.

21  Faktor pendukung:  Pit dan fissure yang dalam  Oral hygiene yang buruk  Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kurang  Cara menyikat gigi belum tepat  Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tidak segera dibersihkan

22 Diagnosis  Kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan- kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi.  Contoh:  Diagnosis: Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

23 Perencanaan Tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan mulut

24 NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN/ TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORCARA EVALUASI RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I 27-08-2016 Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Pemeriksaan intra oral pada gigi 46, articulating tes dan druk test Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Membandingkan antara hasil pre test dan post test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI II 03-09-2016 Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dengan baik Pemeriksaan intra oral pada gigi 46 serta articulating test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI Tabel Perencanaan (POA)

25 Implementasi  Implementasi : Tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Meliputi :  Upaya promotif  Upaya preventiv  Upaya Kuratif

26 Evaluasi  Evaluasi : Membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada/tidaknya kemajuan (perubahan) klien atau tercapai tidaknya tujuan perawatan.

27 Contoh : Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan terpenuhi dengan gigi 46 yang telah ditambal dan berfungsi kembali serta pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik.

28 NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN / TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORHASIL EVALUASI RTL RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai periodontitis pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I 27-08-2016 Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Jika rasa sakit dan infeksi telah hilang pada kunjungan berikutnya, maka dapat dilakukan penambalan permanen Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menggunakan metode CST dan media Flash card Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut meningkat dari nilai 50 menjadi 70 Perlu penyuluhan tambahan dengan metode demonstrasi menggunakan model rahang & sikat gigi Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 5,6 (buruk)/ free plaque area = 43% Perlu OPT lanjutan pada kunjungan berikutnya II 03-09-2016 Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dan berfungsi dengan baik Gigi 46 telah ditambal berfungsi dengan baik Perlu control untuk memastikan tambalan tidak lepas atau pecah Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 0,6 (baik)/ free plaque area = 83% Perlu control lanjutan untuk memastikan OHI/FPA tetap baik/semakin baik Tabel Implementasi dan Evaluasi

29

30 KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS  Anak Berkebutuhan Khusus Permanen  Anak Berkebutuhan Khusus Temporer

31 ABK Permanen anak yang memiliki kelainan (anak berkelainan) atau anak yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa

32 ABK Temporer anak pada umumnya, namun karena situasi dan kondisi lingkungan, budaya, sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan mengakibatkan mereka memerlukan pendidikan khusus. Misalnya, anak dari daerah terpencil atau terbelakang, anak yang mengalami bencana alam, bencana sosial, anak yang tidak mampu dalam bidang ekonomi, seperti anak jalanan, pekerja anak

33  ABK PERMANEN  Anak yang memerlukan perhatian dan pelayanan khusus, seperti anak yang mengalami hambatan penglihatan, pendengaran, kecerdasan, fisik, emosional, sosial, atau kecelakaan sejak di dalam kandungan atau setelah lahir mengalami kecacatan  Pendidikannya tidak harus di SLB tetapi bisa di sekolah umum/kejuruan secara inklusif di tempat terdekat anak

34 Klasifikasi anak berkebutuhan khusus permanen  Tuna Netra  Tuna Rungu  Tuna Wicara  Tuna Grahita  Tuna Daksa  Tuna Laras  Tuna Ganda  Anak Berkesulitan Belajar Spesifik

35  Anak Lamban Belajar  Autisme  Anak dengan Gangguan Konsentrasi  ABK yang memiliki potensi kecerdasan / bakat istimewa

36 PENGELOMPOKAN DALAM SLB  Tuna Netra = SLB A  Tuna Rungu = SLB B  Tuna Grahita = SLB C  Tuna Daksa = SLB D  Tuna Laras = SLB E  Autis = SLB F  Tuna Ganda = SLB G  Anak Berkesulitan Belajar Spesifik = SLB H

37  ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TEMPORER Anak yang memiliki hambatan sementara dan hambatan perkembangan dikarenakan faktor-faktor eksternal, yaitu : Anak yang mengalami trauma akibat bencana Anak korban kerusuhan Anak yang memiliki kesulitan berkonsentrasi karena sering diperlakukan kasar Anak yang tidak bisa membaca dikarenakan kekeliruan guru anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi Anak di daerah terpencil atau terbelakang atau masyarakat terpencil

38 Pengkajian Seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan gigi

39 Data pengkajian 1 SUBYEKTIF 2 OBYEKTIF

40 DATA SUBYEKTIF Identitas Pasien Keluhan Pasien Data Kesehatan Umum Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi

41 Identitas pasien  Nama,  Umur,  Jenis Kelamin,  No. Identitas,  Alamat,  Pekerjaan,  Agama,  Kebangsaan/Ras,  No. Telp,  Kel. Yg dapat dihub.

42 Keluhan Pasien  Keluhan Utama,  Keluhan Tambahan

43 Keluhan pasien (ANAMESIS)WAWANCARA

44 UNSUR ANAMESIS WHAT WHERE WHY WHEN HOW

45  Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah sakit berdenyut jika kemasukan makanan sejak dua hari yang lalu, sampai sekarang masih sakit, pasien ingin giginya dirawat

46 Data Kesehatan Umum  Gol. Darah,  Tensi,  Denyut nadi,  Suhu,  Pernafasan,  Peny. yg berkaitan dg darah,  Peny. Lain,  Riwayat Alergi

47 Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi  Pengetahuan ttg pemeliharaan kesgilut,  Pengalaman & perilaku pasien thd kesgilut

48 DATA OBYEKTIF Ekstra Oral Muka: Simetris/tdk simetris Kelenjar Lymphe Intra Oral Hasil menyikat gigi (Free Plaque Area) Jaringan keras gigi: Odontogram, Occlusi, Torus, Tes vitalitas Mukosa mulut: lidah, palatum, pipi, bibir, gusi

49  Cara mendapatkan Data obyektif:  Palpasi : kelenjar limfa sebelah kanan teraba keras dan sakit  OHI-S : 5,6 (Buruk)Free Plaque Area (FPA) hasil menyikat gigi : 43%  inspeksi: terlihat lubang pada permukaan occlusal gigi 46, sondasi: (+), thermis dingin: (+), thermis panas: (-), perkusi: (-), druk: (+), free plaque area: 10%, plaque area: lingual, mesial, distal dan occlusal.  Mukosa : daerah gusi dekat buccal fold gigi 46 terlihat lebih merah disbanding daerah sekitarnya.  Masalah: Karies mencapai pulpa (KMP) vital disertai peradangan periodontal.

50 Macam pemeriksaan IO  Sondasi  Thermis  Druk  Perkusi

51 Jenis gangguang rongga mulut  KME  KMD  KMP  KMA  Periodontitis  Kelainan periodontal lainnya (gingivitis, stomatitis, dll)

52  Analisa Data, adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan  Contoh:  Masalah: KMP vital disertai peradangan periodontal  Kemungkinan penyebab masalah:  Penumpukan plak pada pit dan fissure di permukaan oklusal bertemu dengan karbohidrat dalam waktu lama dan tidak terbersihkan menimbukan asam yang mengurai mineral pada email sehingga menjadi kavita yang semakin lama semakin besar dan dalam.

53  Faktor pendukung:  Pit dan fissure yang dalam  Oral hygiene yang buruk  Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kurang  Cara menyikat gigi belum tepat  Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tidak segera dibersihkan

54 Diagnosis  Kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan- kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi.  Contoh:  Diagnosis: Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

55 Perencanaan Tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan mulut

56 NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN/ TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORCARA EVALUASI RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I 27-08-2016 Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Pemeriksaan intra oral pada gigi 46, articulating tes dan druk test Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Membandingkan antara hasil pre test dan post test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI II 03-09-2016 Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dengan baik Pemeriksaan intra oral pada gigi 46 serta articulating test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI Tabel Perencanaan (POA)

57 Implementasi  Implementasi : Tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Meliputi :  Upaya promotif  Upaya preventiv  Upaya Kuratif

58 Evaluasi  Evaluasi : Membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada/tidaknya kemajuan (perubahan) klien atau tercapai tidaknya tujuan perawatan.

59 Contoh : Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan terpenuhi dengan gigi 46 yang telah ditambal dan berfungsi kembali serta pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik.

60 NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN / TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORHASIL EVALUASI RTL RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai periodontitis pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I 27-08-2016 Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Jika rasa sakit dan infeksi telah hilang pada kunjungan berikutnya, maka dapat dilakukan penambalan permanen Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menggunakan metode CST dan media Flash card Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut meningkat dari nilai 50 menjadi 70 Perlu penyuluhan tambahan dengan metode demonstrasi menggunakan model rahang & sikat gigi Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 5,6 (buruk)/ free plaque area = 43% Perlu OPT lanjutan pada kunjungan berikutnya II 03-09-2016 Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dan berfungsi dengan baik Gigi 46 telah ditambal berfungsi dengan baik Perlu control untuk memastikan tambalan tidak lepas atau pecah Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 0,6 (baik)/ free plaque area = 83% Perlu control lanjutan untuk memastikan OHI/FPA tetap baik/semakin baik Tabel Implementasi dan Evaluasi

61 Terima Kasih


Download ppt "Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google