Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Variabel dan Definisi Operasional

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Variabel dan Definisi Operasional"— Transcript presentasi:

1 Variabel dan Definisi Operasional
Kuliah-6

2 MENGIDENTIFIKASI DAN MENAMAI VARIABEL
Variable “ is simply symbol or a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23). Symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Contoh-contoh variable ialah: Gempa, Tsunami, Longsor, Kuat Geser Tanah, Daya Dukung Pondasi, Volume Lalu Lintas

3 Tipe-Tipe Variabel Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Pada contoh , “Kuat Geser Tanah” adalah variable bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap “Daya Dukung Pondasi”, misalnya apakah Kuat Geser Tanah berpengaruh pada Daya Dukung Pondasi

4 Tipe-Tipe Variabel Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas. Pada contoh pengaruh Kuat Geser Tanah terhadap Daya Dukung Pondasi, maka variable tergantungnya ialah “Daya Dukung Pondasi”. Seberapa besar pengaruh Kuat Geser Tanah terhadap Daya Dukung Tanah. Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas Pengaruh Kuat Geser Tanah terhadap Daya Dukung Pondasi maka Kuat Geser Tanah dapat diganti dengan Kadar Air Tanah. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas Kuat Geser Tanah dan Daya Dukung Pondasi.

5 Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari hubungannya. Contoh 1 Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “Volume Kendaraan ” dengan “Kemacetan” Jalan §         Variabel bebas: Volume Kendaraan §         Variabel tergantung: Kemacetan

6 Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung. Contoh lain: Hipotesis: Ada hubungan antara Perubahan Kadar Air Tanah terhadap Kuat Geser Tanah dengan meningkatnya Daya Dukung Pondasi §         Variabel bebas: Kuat Geser Tanah §         Variabel tergantung: Daya Dukung Pondasi §         Variable moderat: Kadar Air Tanah

7 Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Contoh: Hipotesis: ada pengaruh perubahan Kadar Air Tanah terhadap Kuat Geser Tanah pada Daya Dukung Pondasi §         Variabel bebas: Kuat Geser Tanah §         Variabel tergantung: Kuat Geser Tanah §         Variabel kontrol: Daya Dukung Tanah

8 Variable pengganggu (intervening variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variable-variabel kongkrit. Ketiga variable, yaitu variable bebas, kontrol dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga varaibel tersebut dapat dilihat atau diobservasi. variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.

9 Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika Kuat Geser Tanah bertambah maka Daya Dukung Pondasi akan Meningkat § Variabel bebas: Kuat Geser Tanah § Variabel tergantung: Daya Dukung Pondasi § Variabel penganggu: Jenis Pondasi Hipotesis: Jumlah Kendaraan bertambah akan menyebabkan Kemacetan Lalu Lintas § Variabel bebas: Jumlah Kendaraan § Variabel tergantung: Kemacetan Lalu Lintas § Variabel pengganggu: Kecepatan Kendaraan

10 MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variable dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variable, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.

11 Operasionalisasi variable bermanfaat untuk:
1) mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan; 2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional; 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

12 Definisi Operasional definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”

13 Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata. Contoh: “Daya Dukung Pondasi” didefinisikan sebagai Kemampuan Tanah yg menerima beban lewat Pondasi sampai pada beban maksimum/kuat geser tanah yang diijinkan yang bekerja pada suatu bangunan Teknik Sipil seperti Gedung.

14 Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
Definisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya. Contoh: “Kemacetan Lalu Lintas” dapat didefinisikan sebagai Keadaan dimana kendaraan tidak dapat melaju pada kecepatan yang diinginkan.

15 Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya. Contoh: “Daya Dukung Pondasi” dapat didefinisikan sebagai Beban maksimum yang dapat dipikul oleh pondasi, Tidak terjadi Penurunan, Tidak terjadi geser pada pondasi.

16 Definisi Operasional harus mengandung Kriteria Keunikan
Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria unik yang dapat diamati. Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda

17 Contoh…. Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Kuat Geser Tanah” Variabel Kuat Geser Tanah adalah……. (jelaskan apa yang anda maksud secara teory maupun praktis dilapangan) Variabel Kadar Air Tanah adalah…… (jelaskan apa yang anda maksud dengan Kadar Air Tanah, bagaiman perubahan Kadar Air Tanah..? Harus jelas dan praktis)

18 Tugas deskripsikan Variabel-Variabel yang ada dalam paper anda ?


Download ppt "Variabel dan Definisi Operasional"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google