Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
NOTASI SIGMA
2
Notasi sigma digunakan untuk menyatakan/mempersingkat penulisan penjumlahan berurutan dari suatu bilangan yang sudah berpola. Simbol “” (dibaca “sigma”) adalah notasi yang merupakan huruf kapital (huruf besar) Yunani untuk “S”. Huruf “S” sendiri merupakan huruf awal kata “sum” yang berarti “jumlah”. Notasi sigma yang diperkenalkan pertama kali oleh Leonhard Euler pada tahun 1755 ini berarti “jumlah dari”.
3
Contoh 1: Perhatikan bentuk berikut:
Cara membaca: “sigma dari 2i+1 untuk i=1 (suku ke-1) sampai dengan i=6 (suku ke-6).” Penjabaran: Perhatikan notasi yang di bawah dan di atas, yaitu i = 1 dan n= 6.
4
i = 1 adalah suku ke-1 i = 2 adalah suku ke-2 i = 3 adalah suku ke-3 i = 4 adalah suku ke-4 i = 5 adalah suku ke-5 i = 6 adalah suku ke-6 (pada bentuk , i = 6 adalah suku terakhir)
5
Contoh 2: Penjabaran:
6
Contoh 3: Tentukan 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 dalam bentuk notasi sigma.
Jawab: Ada berapa suku? Perhatikan pola sukunya! suku ke-1 = 3 = 2(1) + 1 suku ke-2 = 5 = 2(2) + 1 suku ke-3 = 7 = 2(3) + 1, suku ke-4 = 9 = 2(4) + 1, suku ke-5 = 11 = 2(5) + 1, suku ke-6 = 13 = 2(6) + 1 2k+1 Dengan k adalah suku ke-… Jangan bingung tentang penggunaan “k” atau “i”
7
Latihan
9
Sifat-sifat Notasi Sigma
10
Latihan:
12
Jika selisih (beda) antar suku sama, maka dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan rumus pola bilangan. a = suku pertama b = beda antara suku = Un – Un-1
13
Jika rasio antar suku sama, maka dapat menggunakan rumus berikut untuk menentukan rumus pola bilangan. a = suku pertama r = rasio n = banyaknya suku
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.