حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ

Presentasi berjudul: "حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ"— Transcript presentasi:

1 حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
MANISNYA IMAN Musa Ibnu Hayyan

2 Definisi حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
Dalam ilmu balaghah, disebut isti'arah takhyiliyyah, yaitu majas (kiasan) yang dibangun dari tasybih (penyerupaan) imajinasi. Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari, perumpamaan ini mengindikasikan bahwa tidak semua orang bisa merasakannya.

3 Definisi حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
Syaikh Abu Muhammad bin Abi Jamroh mengibaratkan manisnya iman dengan sebuah pohon أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ * Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.  (QS. Ibrahim : 24)

4 Definisi حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
Merasakan lezatnya ketaatan dan memiliki daya tahan menghadapi rintangan dalam menggapai ridha Allah, lebih mengutamakan ridha-Nya dari pada kesenangan dunia, dan merasakan lezatnya kecintaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

5 3 Cara memperoleh حَـــــــــلاَوَةُ الإِيْمَـــــــــانِ
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ Dari Anas, dari Nabi Shalallhu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) (i) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, (ii) mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan (iii)benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka."

6 1. أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا Menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya

7 Teladan Istildzaadz at-thaa’ah
Perintah berhijab bagi wanita Muhajirin dan Anshar Abu Ayub Al-Anshary, ketika mendengar seruan jihad (QS At-Taubah: 41)

8 Teladan Istildzadz al-masyaqqah
Penolakan Thaif terhadap dakwah Rasulullah Siksaan Bilal bin Rabbah di Padang Pasir Penyaliban Khabab bin Al Arat 

9 2. وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ Dan mencintai seseorang semata-mata karena Allah Generasi pertama umat ini adalah generasi yang sukses dalam membina cinta karena Allah ini. Suku Aus dan Khazraj yang semula bermusuhan menjadi bersaudara Muhajirin dan anshar yang belum pernah bersua pun, tiba-tiba menjadi saling berbagi.

10 3. وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ Dan benci kembali kapada kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah, sebagaimana kebenciannya dilempar ke dalam api neraka Sayyid Quthb, "Saat mereka masuk Islam dan mendapat Al-Qur'an seketika mereka melepas seluruh kejahiliyahan"  Nabi Yusuf AS berkata : “Ya Rabb! Penjari lebih aku sukai daripada apa yang mereka serukan kepadaku” (QS. Yusuf : 33)

11 Maraji’ Al Qur’anul Karim Tafsir Ibnu Katsir Madah Tarbiyah Marhalah Muayyid Sumber lain terkait