Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehKetut Aditya Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi
2
Definisi Luka Bakar Luka Bakar adalah cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan kimia maupun arus listrik.
3
Penyebab Luka Bakar Luka bakar karena api Luka bakar karena air panas Luka bakar karena bahan kimia Luka bakar karena listrik, petir dan radiasi Luka bakar karena sengatan sinar matahari Luka bakar karena tungku panas/udara panas Luka bakar karena ledakan bom
4
Diagnosis Luka Bakar Berdasarkan: 1.Derajat (kedalaman) luka bakar 2.Luas luka bakar 3.Lokalisasi 4.Penyebab
5
Luas Luka Bakar Kepala dan leher 9 % Lengan 18 % Badan Depan 18 % Badan Belakang 18 % Tungkai 36 % Genitalia/perineum 1 % Total 100 % RULE OF NINE
6
Rule of Nine modifikasi Lund and Brower
7
Derajat Luka Bakar Derajat I Hanya mengenai epidermis Sifat luka: eritema, kerusakan jaringan dan edema minimum Keluhan: nyeri 2-3 hari membaik Bisa sembuh dalam 5-10 hari
8
Derajat II A.Superfisial Mengenai seluruh epidermis sehingga timbul kemerahan dan bulae Komplikasi jarang terjadi dan penyembuhan 10-14 hari B. Profunda Mengenai stratum germinatium dan korium, warna merah/merah muda Penyembuhan terjadi 25-35 hari
9
Derajat III Seluruh lapisan kulit mati dan kulit menjadi kering serta berwarna coklat, putih, merah atau hitam Terjadi anastesi karena kerusakan reseptor nyeri
10
Derajat IV Luka bakar mengenai otot bahkan hingga tulang
11
Kriteria Berat Luka Luka Bakar Ringan - Luka bakar derajat II <15 % - Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak - Luka bakar derajat III < 2 % Luka bakar sedang - Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa - Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak - Luka bakar derajat III < 10 % LUKA BAKAR BERAT 1.Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa 2.Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak 3.Luka bakar derajat III 10 % atau lebih 4.Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum 5.Luka bakar dengan cedera inhalasi atau listrik
12
Patofisiologi Luka bakar perubahan mikrosirkulasi - Penurunan jumlah darah di lokasi luka bakar - Dilatasi arteriole - Oedema Oedema : - Luka bakar tak luas puncak 8 – 12 jam - Luka bakar luas puncak 8 – 24 jam Pasca trauma
13
Trauma Inhalasi Trauma luka bakar yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran nafas. Terjadi pada kebakaran dalam ruang tertutup atau akibat ledakan bom. Gejala : bulu rambut hidung terbakar, terdapat jelaga, dahak mengandung jelaga, bila berat dapat muncul gangguan pernafasan akibat oedem mukosa saluran nafas yang dapat mengakibatkan gagal napas sehingga menyebabkan kematian.
14
Penatalaksanaan Evaluasi Pertama (Triage) Pertahankan airway, breathing, circulation, kalau diperlukan segera lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infus Pemeriksaan fisik keseluruhan, bebaskan penderita dari baju yang terbakar, penderita luka bakar dapat mengalami trauma lain, misalnya trauma abdomen dengan nternal bleeding atau mengalami patah tulang punggung Anamnesis, apakah penderita terjebak dalam ruang tertutup sehingga kecurigaan adanya trauma inhalasi yang dapat menimbulkan obstruksi jalan napas Pemeriksaan luka bakar Tentukan luas luka bakar Tentukan derajat kedalaman
15
Penanganan di Ruang Emergency Memakai sarung tangan steril Bebaskan pakaian yang terbakar Lakukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh untuk memastikan adanya trauma lain Nilai KU penderita Obstruksi airway, nadi, tensi dan kesadaran (ABC) - Obstruksi airway Bebaskan airway (intubasi, trakeostomi) - Shock segera infus (grojog), tanpa memperhitungkan luas luka bakar dan kebutuhan cairan (RL) - Tidak shock akan dijelaskan pada pedoman pemberian cairan
16
Perawatan luka - Dimandikan/cuci : air steril + antiseptika - Bula kecil (± 2-3 cm) dibiarkan - Bula besar (> 3 cm) bulektomi (dipecah) - Luka ditutup dengan tulle (sufratul) kemudian diberikan obat lokal (topikal) yang mengandung Silver Sulfadiazine (SSD) contoh: Silvaden, Burnazine, Dermazine dll dengan tebal dan dibalut dengan kasa - Pemberian antibiotika bersifat profilaksis jenis spektrum luas
17
Pedoman pemberian cairan: 1.Per-oral: Penderita dengan luka bakar yang tidak luas (grade II <15%) 2.Infus (IVFD): Pada luka bakar >15%
18
RUMUS PEMBERIAN CAIRAN & ELEKTROLIT BAXTER/PARKLAND (1968) RL = 4cc x BB x %LB 1. ½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam post trauma ½ jumlah cairan diberikan dalam 16 jam berikutnya 2. Untuk luka bakar > 50% diperhitungkan = luka bakar 50%
19
BAXTER formula Hari Pertama : Dewasa : (Ringer Laktat 4 cc x BB x %Luas LB) Anak : (2 cc x BB x %Luas LB + Kebutuhan faal) Cairan = Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3 Kebutuhan faal : < 1 Tahun : berat badan x 100 cc 1 – 3 Tahun : berat badan x 75 cc 3 – 5 Tahun : berat badan x 50 cc
20
Komplikasi Infeksi berikan antibiotika kombinasi Curling’s Ulcer antasida Gangguan jalan nafas bersihkan jalan nafas Konvulsi Keloid Kontraktur
21
KELOID
22
KONTRAKTUR
23
Prognosis Tergantung derajat luka bakar Luas permukaan Daerah yang terkena, perineum, ketiak, leher dan tangan karena sulit perawatan dan mudah kontraktur Tingkat kepatuhan pasien
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.