Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh."— Transcript presentasi:

1 LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh : Choirul - 41115310024

2 DATA PROYEK

3 DATA UMUM Nama Proyek:Pembangunan Bendungan Bintang Bano Lokasi Proyek:Jl. Undru Taliwang Sumbawa Barat NTB Pemilik Proyek:Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1/PPK Bendungan 1 NTB Tanggal / Nomor Kontrak:16 Oktober 2015 Waktu Pelaksanaan / Pemeliharaan:1460 Hari / 540 Hari Nilai Kontrak:Rp. 455.257.501.947.05,- Jenis Kontrak:Lumpsum Fixed Price Sumber Dana:APBN Tahun Anggaran 2015

4 DATA TEKNIS  Luasan Bendungan Utama:  Elevasi Puncak Bendungan:EL.120,00 m  Tinggi Bendungan:72,00 m  Panjang Puncak:497,25 m  Lebar Puncak:12,00 m  Elevasi Galian:EL.48,00 m  Elevasi River Bad:EL.56,00 m  Luasan Terowong Pengelak:  Panjang Terowong:625,00 m  Panjang Saluran Inlet:220,00 m  Panjang Saluran Outlet:27,00 m  Elevasi Inlet:58,78 m  Elevasi Outlet:51,00 m  Kapasitas Outflow:203,862 m3/det

5 LOKASI PROYEK

6 TINJAUAN KHUSUS Pada saat pelaksanaan kerja praktik ini ditemukan suatu longsoran pada lokasi pekerjan shaft. Tampak Atas ShaftTampak Depan Terowong

7 PENYEBAB PERMASALAHAN A.Longsoran Bagian Atas Potensi longsoran telah mencapai disekitar parit drainase di Elv 85.00 m dibagian hilir dan bagian kanan atas lubang shaft Pada sekitar bagian hilir tengah telah terjadi longsoran pada tanggal 18-19 juli 2018 Longsoran pada tanggal 18-19 juli 2018 menutupi lubang shaft (Blok 13) serta lantai dinding Blok 14 yang telah selesai dibersihkan sehingga pembetonan tidak dapat dilanjutkan B.Longsoran Bagian Bawah Potensi Longsoran horizontal pada crown terowong dan dinding(terutama bagian kanan Blok 12 dan blok 14 Pada Blok 14 beberapa bagian crown terowong dan dinding kanan telah runtuh kecil diperkirakan pada akhir juni

8 DAMPAK PERMASALAHAN 1.Terhambatnya pencapaian target project 2.Lantai Blok 14 dan sebagian dinding tertimbun longsoran sehingga pembetonan terhenti 3.Pada blok shaft tidak dapat dilanjutkan penggalian dan pembetonan karena lokasi tertumpuk longsoran 4.Pengalihan sungai tertunda 5.Shaft Terowong menjadi lebih besar diameter lubangnya

9 SOLUSI DAN PENANGANAN YANG DIKERJAKAN 1.Lakukan pembersihan pada shaft akibat longsoran dari atas tebing dinding menggunakan alat excavator mini/pc 200 2.Gunakan wire mash untuk menahan longsoran lebih banyak dan besar lagin pada sisi-sisi bagian yang rawan longsor 3.Setelah longsoran tertutup sempurna oleh wire mash dan di Shotcrete 4.Kemudian lakukan perkutan pembesian pada permukaan shaft terowong 5.Terakhir lakukan finishing pada dinding dinding yang rawan longsor

10 Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian atas 1)Memasang penahan longsoran di blok 12 & blok 14 dalam terowong. (sandbag, papan & balok kayu). 2)Membentuk slope pada Elv.85. mengikuti slope yang telah ada s/d Elv. 80.00 m. (disesuaikan dengan kondisi batuan yang ada). 3)Galian saat membetuk slope (2) dibuang ke lubang untuk mengisi lubang. Bila alat sulit bekerja karena posisi alat dikhawatirkan jatuh ke bawah, maka lubang shaft boleh diisi/ditambahkan tanah sampai posisi alat dapat bekerja aman. 4)Segera setelah sebagian slope lereng terbentuk dan telah mendapat persetujuan Geologist Konsultan dan Direksi Pekerjaan maka secepatnya (dalam hari itu juga) harus di shotcreate tebal 3 cm, dilanjutkan dengan pemasangan anker grout jarak 2.00 m kedalaman 4.00 m dan pasang wiremesh dan shotcrete s/d t=10 cm.

11 5)Setelah selesai perkuatan lereng Elv.85,00m s/d Elv.80.00 m, maka dilanjutkan menggali isian lubang shaft (timbunan yang telah digunakan untuk dudukan alat kerja) sampai pada Elv. 77.00 m. (untuk mencapai galian s/d Elv.77.00 m diawali dengan membentuk akses jalan turun pada lokasi jalan masuk menuju lubang shaft, dilanjutkan dengan menggali isian tanah pada lubang shaft (timbunan/longsoran yang telah digunakan untuk dudukan alat kerja) sampai pada Elv.77.00 m. 6)Setelah alat dapat bekerja di Elv.77.00m dilanjutkan dengan membentuk slope lereng Elv.80.00m s/d Elv.77.00 m segera setelah sebagian slope lereng terbentuk dan telah mendapat persetujuan Geologist Konsultan dan Direksi Pekerjaan, maka secepatnya (dalam hari itu juga) harus di shotcreate tebal 3 cm, dilanjutkan dengan pemasangan anker grout jarak 2.0 m kedalaman 4.00 m dan pasang wiremesh dan shotcrete s/d t = 10 cm.

12 Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian tengah 1)Setelah perkuatan lereng s/d Elv. 71.00 m, maka diperhatikan kondisi lokasi apakah masih bisa dilanjutkan untuk perkuatan s/d El.68.00 m. Bila tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, maka dilakukan pembersihan melalui terowong inlet atau outlet. 2)Setelah selesai pembersihan, maka dipertimbangkan pada dinding dibawah Elv.71.00 m s/d Elv 62.50 m untuk bisa dilakukan shotcrete t = 3 cm dan bila memungkinkan dilanjutkan dengan pemasangan aker grout dan shotcrete t = 10 cm. 3)Bila butir no. 2) tidak dapat dilakukan, maka diperlukan pengamanan pada blok 12, blok shaft (blok 13), blok 14 digunakan portal H-beam dan penutup plat baja pada bagian atas portal tersebut sebagai pengaman dari kemungkinan jatuhnya batuan atau longsoran dari atas lubang lokasi shaft.

13 Perkuatan lereng (dinding) lubang shaft bagian bawah/Terowong Pengelak 1)Setelah perkuatan lereng s/d Elv. 62.5 m, maka diperhatikan kondisi lokasi apakah masih bisa dilanjutkan pada langit-langit crown terowong dengan shotcrete t = 3cm serta pada sebagian daerah dinding yang rawan /berpotensi longsor. 2)Setelah lagit-langir / crown terowong serta sebagian dinding aman, maka dilanjutkan dengan pegamanan dinding terutama pada rongga-rongga dinding yang telah longsor dengan mengisi beton (K175) dan ditambahkan tulangan besi praktis diupayakan mengikuti bentuk rongga sebagai tulangan susut (isian beton ini diluar dari dimensi struktur).

14 S E K I A N TERIMA KASIH


Download ppt "LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google