Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Setiabudi Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Pembentukan Karakter Peserta Didik yang Peduli Lingkungan Hidup
Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
2
(UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1)
Definisi Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1)
3
Sukses Pendidikan Pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang mampu mengantarkan pelajar menjadi: Bertaqwa Berkepribadian matang Berilmu mutakhir dan berprestasi Mempunyai rasa kebangsaan Berwawasan global
4
Sumber Karakter Agama Falsafah Bangsa Kebudayaan
NKRI, UUD’45 & Bhineka Tunggal Ika 4
5
Proses pembelajaran menurut PP No. 19 Tahun 2005
Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan.
6
Definisi Karakter Karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak (Pusat Bahasa Dekdiknas) Karakter merupakan sifatsifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral (Jack Corley dan Thomas Phillip) Karakter adalah paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehigga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain (Griek)
7
Dengan Tuhan: Nilai Karakter Bertaqwa/Religius Nilai Kebangsaan:
Dengan Diri Sendiri: jujur, bertanggungjawab, bergaya hidup sehat, dispilin, kerja keras, percaya diri, berjiawa wirausaha, kreatif, inovatif, mandiri, mempunyai rasa ingin tahu Dengan Sesama dan Lingkungan: Sadar hak dan kewajiban, patuh pada aturan sosial, menghargai karya orang lain, santun dan demokratis, peduli sosial dan lingkungan Nilai Kebangsaan: Nasionalis dan menghargai keberagaman, pemahaman terhadap budaya dan ekonomi Nilai Karakter Sumber Kemdiknas 2010
8
Definisi Pendidikan Lingkungan Hidup
Suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977)
9
Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana, turut menciptakan pola perilaku baru yang bersahabat dengan lingkungan hidup, mengembangkan etika lingkungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.
10
Manfaat Pendidikan Lingkungan Hidup
Meningkatkan keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang baik Memberikan wawasan berpikir yang luas Memberikan kemampuan dalam mengatasi situasi sehari-hari Memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuannya Memberi kemampuan mengatasi permasalahan pribadi Meningkatkan rasa toleransi, kebersamaan, dan menghargai orang lain Meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
11
Landasan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional; UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1991 dan Nomor 38 Tahun 1991; tentang Peningkatan Pemasyarakatan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Melalui Jalur Agama.
12
Landasan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (lanjutan)
Piagam Kerja Sama Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dengan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/MENLH/8/1998 dan Nomor 119/1922/SJ tentang Kegiatan Akademik dan Non Akademik di Bidang Lingkungan Hidup; Memorandum Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 0142/U/1996 dan Nomor KEP:89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup; Naskah Kerja Sama antara Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Malang sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup Nasional untuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Direktorat Pengembangan Kelembagaan/Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 218/C19/TT/1996 dan Nomor B-1648/I/06/96 tentang Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan. Komitmen-komitmen Internasional yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup.
13
Prinsip Pendidikan Lingkungan Hidup
Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika); Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada zaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal; Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang. Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
14
Prinsip Pendidikan Lingkungan Hidup (lanjutan)
Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya; Mempromosikan nilai dan pentingnya kerja sama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan; Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan; Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
15
Prinsip Pendidikan Lingkungan Hidup (lanjutan)
Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup; Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan; Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).
16
Fokus Pendidikan Lingkungan Hidup
Kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan tantangannya. Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup dan tantangannya. Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan lingkungan hidup. Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian terkait program lingkungan hidup.
17
Kategori Pendidikan Lingkungan Hidup
PLH formal yaitu kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik atau tersendiri PLH non-formal adalah kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, misalnya AMDAL, ISO, dan PPNS.
18
Belahan Otak Organ Kanan Organ Kiri Kedudukan : sebagai Khalifah
sebagai hamba Sikap : Bebas, Jalan sendiri, Bertanya Sikap : Patuh, disiplin, penurut Motivasi : Internal Motivasi : Eksternal
19
Ragam Potensi Kecerdasan Anak
Potensi Jasmani Sehat secara medis Tahan cuaca Tahan bekerja keras Potensi Spiritual Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas. Kegemaran berbuat untuk Allah. Disiplin Beribadah Sabar berupaya Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita. Potensi Perasaan Mengendalikan emosi Mengerti perasaan orang lain Senang bekerjasama Menunda kepuasan sesaat Berkepribadian stabil Potensi Akal Kemampuan berhitung Kemampuan Verbal Kemamuan spasial Kemampuan Membedakan Kemampuan membuat daftar prioritas. Potensi sosial Senang berkomunikasi Senang menolong Senang berteman Senang membuat orang lain senang Senang bekerjsama
20
Bersemangat Gembira Hangat
Kecenderungan Sikap Tidak Stabil Sangat Murung Tegang Tidak Bersemangat Penuh perhitungan Kaku Dingin Pendiam Pasif Perasa Tidak Tenang Agresif Negatif Berubah-ubah Penyedih/ Dingin Bergejolak/ Panas Introvert Ekstrovet Berhati Tenang Sejuk Bersemangat Gembira Hangat Optimis Pemimpin Merdeka Fleksibel/Memahami Perbedaan Senang Berkomunikasi Aktif Bermasyarakat Orientasi Bergembira Hati-hati Tenggang Rasa Damai Terkendali Dapat dipercaya Emosi Seimbang Stabil
21
Sentuhan Pembelajaran
Perasaan Akal Enak/sebel Benar/salah Iman / Qolbu Halal/haram
22
21 Nilai Karakter Yakin akan kehadiran Allah SWT Semangat kerja keras
Berpikir luas dan terbuka Berusaha untuk sanggup bekerja dan bertanggung jawab Hangat optimis dan bersyukur Bersih, tertib dan rapi Berani untuk yang benar Bersedia memberi dan meminta maaf Toleran kepada kekurangan Penolong
23
21 Nilai Karakter (lanjutan)
Kreatif, imaginatif keluar dari kebiasaan untuk hal yang baik Mandiri yakin akan kekuatan diri tetapi rendah hati Mau belajar dan berpikir ilmiah Ajeg, konsisten memakai nalar Halus perasaan, kasih, cinta dan sayang Hormat, disiplin dan taat azaz Sopan santun Dapat dipercaya (amanah) Dapat mengendalikan diri Bersikap adil dan sportif Berikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT
24
Karakter dibangun melalui:
A. Disiplin Tanggungjawab (responsibility) Ketepatan kerja (punctuality) Keterikatan (commitment) Keteraturan (orderly manner) Kemampuan (competent)
25
B. Kemartabatan (Honour)
Kejujuran (honesty) Semangat Juang (patriotik) Keberanian untuk benar-adil (courageous) Kemuliaan/kepatuhan/keunggulan (excellent) Ketekunan-keajegan (persistent) Tahan Cobaan (perserverence)
26
C. Struktur (Hierarchy)
Mata Rantai Peraturan (chain of rules) Profesional Kesetiaan (loyal) Kerjasama (teamwork) Ketaatan (obedient) Saling memperhatikan (care-share)
27
Watak penting untuk dikembangkan
Bertaqwa Fleksibel Keterbukaan Ketegasan Berencana Mandiri Toleransi Disiplin Berani ambil resiko Sportif Setia kawan Integritas Orientasi masa depan-penyelesaian tugas
28
Arief Rachman & Associate
Terima Kasih Arief Rachman & Associate Jl. Ekor Kuning V No.7 Rawamangun, Jakarta Timur Telp. (021) Fax. (021)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.