Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehEngel Turangan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
O L E H TIM PMKP RSU BUDI RAHAYU
3
PENGERTIAN Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang selalu dicurahkan pada pekerjaan Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.
4
D EFINISI M UTU P ELAYANAN RSU BUDI RAHAYU Derajat kesempurnaan pelayanan RSU Budi Rahayu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di RSU Budi Rahayu secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan RSU Budi Rahayu dan masyarakat konsumen.
5
V ISI : “ M UTU P ELAYANAN DAN K ESELAMATAN P ASIEN MENJADI B UDAYA K EGIATAN U NIT “ 1. MISI: Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien disusun dan dilaksanakan disetiap unit kerja RSU Budi Rahayu 2. Menyediakan sarana prasarana sesuai kebutuhan 3. Terselenggaranya partisipasi dan dukungan dari pimpinan Rumah Sakit 4. Tersosialisasinya program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada staf
6
TUJUAN UPAYA PENINGKATAN MUTU Tujuan Umum Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Pekalongan secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal Tujuan Khusus Tercapainya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Budi Rahayu Pekalongan melalui: Optimalisasi tenaga, sarana, dan prasarana. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan
7
S ASARAN MUTU 1. Mutu Asuhan Medis 2. Mutu Asuhan Keperawatan 3. Meningkatkan Kepuasaan Pasien 4. Meningkatkan efisien dan efektifitas pelayanan
8
VARIABEL MUTU Struktur: Adalah sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya keuangan dan sumber daya lain-lain pada fasilitas kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dari kewajaran, kuantitas biaya dan mutu komponen-komponen struktur itu.
9
VARIABEL MUTU Proses: Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien : evaluasi, diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan mutu proses itu sendiri. Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu asuhan.
10
VARIABEL MUTU Outcome : Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider. Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada mutu struktur dan mutu proses yang baik. Sebaliknya mutu yang buruk adalah kelanjutan struktur atau proses yang buruk.
11
M UTU DIPENGARUHI OLEH : 1. Sumber daya rumah sakit, termasuk antara lain tenaga, pembiayaan, sarana dan teknologi yang digunakan 2. Interaksi pemanfaatan dari sumber daya rumah sakit yang digerakkan melalui proses dan prosedur tertentu sehingga menghasilkan jasa atau pelayanan.
12
P ELAYANAN P RIORITAS : S TROKE Area Prioritas: Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Instalasi Laboratorium Instalasi Radiologi
14
NoArea Klinis Indikator 1Asesmen pasien; Assessment Pasien stroke ischemic dan hemorrhagic yang telah dikaji untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi 2Pelayanan Laboratorium Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Pemeriksaan Darah lengkap dan Kimia klinik 3 Pelayanan Radiologi dan diagnostic imaging Hasil tunggu pelayanan foto thoraks 4Prosedur Bedah Persentase tindakan Sectio Caesarea (SC) yang dilakukan pada primigravida usia kehamilan 37-42 minggu dengan bayi posisi normal tunggal hidup 5Penggunaan Antibiotika dan Obat lainnya Antibiotik diberikan 1 jam sebelum pembedahan
15
NoArea Klinis Indikator 6 Kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Presentase ketidaktepatan pembacaan resep dan pemberian perbekalan. 7Penggunaan Anestesi dan Sedasi Pengkajian pre anastesi dilaksanakan untuk pasien pre operasi eletif dengan anastesi umum 8 Penggunaan Darah dan Produk Darah; Penyulit tranfusi darah 9 Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medi spasien; Mis : KLPCM Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 10Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan Ulkus tekanan/ dekubits
16
NoArea ManajerialIndikator 1 Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien Kelengkapan fasilitas fisioterapi untuk pasien stroke 2 Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Ketepatan waktu laporan insiden keselamatan pasien 3Manajemen risikoKejadian pasien pulang paksa 4Manejemen penggunaan sumber daya Utilisasi Ct Scan
17
NoAreaIndikator 5 Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga Tingkat kepuasaan pasien Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD 6Harapan dan kepuasan stafTingkat kepuasaan Perawat/Bidan 7Demografi pasien dan diagnosis klinisLaporan 10 besar penyakit 8Manajemen keuanganCost recovery rate 9Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf Edukasi hand hygiene
18
NoArea SKPIndikator 1Ketetapan identifikasi pasienPemasangan gelang resiko jatuh 2 Peningkatan Komunikasi yang efektif Penggunaan metode SBAR dalam laporan dan operan shif 3 Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai high alert medication yg ditemukan tanpa label high alert 4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi Time out dilaksanakan dng lengkap sebelum operasi 5 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Angka kepatuhan hand hygiene 6Pengurangan risiko jatuhPelaksanaan asesmen risiko jatuh di unit rawat inap
19
S TRATEGI 1. Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Budi Rahayu sehingga dapat menerapkan langkah-langkah upaya peningkatan mutu di masing-masing unit kerjanya. 2. Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum Budi Rahayu, serta upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. 3. Menciptakan budaya mutu di Rumah Sakit Umum Budi Rahayu, termasuk didalamnya menyusun program mutu Rumah Sakit Umum Budi Rahayu dengan pendekatan PDCA cycle.
21
PENGERTIAN Keselamatanan Pasien/Pasien Safety Adalah Pasien bebas dari harm/cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi terkait dengan pelayanan kesehatan.
22
S TANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Identifikasi Pasien Salah Identifikasi ==> Pasien Tidak Sadar/ Disorientasi Pindah Kamar Pindah TT Pindah Lokasi Di Rs Identifikasi Pasien Penting : Memberi Obat Pemeriksaan Lab Tindakan Operasi Transfusi Darah
23
S TANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Identifikasi Pasien Nama ( 2 Karakter ) No. Rekam Medis Tanggal Lahir) GELANG NAMA ( TANGAN/ KAKI) Warna Pink: Perempuan Warna Biru : Laki-Laki Warna Kuning: Resiko jatuh Warna Merah: Alergi
24
S TANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Identifikasi Pasien Yang Perlu Diperhatikkan: 1.Pasien RI yang tidak mempunyai masalah komunikasi 2.Pasien RI yg untuk sementara tdk dapat berkomuniasi karena obat/ ALAT 3.Paien RI YANG tidak bisa berkomunikasi karena : umur, hambatan bahasa, 4.Pasien di ruang emergency ==> tdk dapat berkomunikasi 5.Pasien Rawat jalan ( pemberian obat/ pengambilan darah, dll )
25
3. P ENATALAKSAAN TERHADAP OBAT YANG PERLU DIWASPADAI 4. T EPAT LOKASI, TEPAT PASIEN, TEPAT PROSEDUR OPERASI 2. K OMUNIKASI E FEKTIF 5. P ENGURANGAN RESIKO INFEKSI BERKAITAN DENGAN PETUGAS KESEHATAN 6. P ENGURANGAN RESIKO JATUH
26
INDIKASI CUCI TANGAN Bila tangan tampak kotor ( cuci tangan rutin ) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien Sebelum dan sesudah prosedur Setelah kontak dengan peralatan yang ada dan digunakan oleh pasien Sebelum makan, sesudah dari toilet
27
HAND RUB IS PREFERRED It only takes 20 – 40 sec to do it!
28
CDC (C ENTER FOR D ISEASE C ONTROL ) HAND HYGIENE REKOMENDASI SPESIFIK 1. Indikasi untuk cuci tangan dan anti sepsis 2. Teknik : * Air dan sabun ( 15 detik ) * Tanpa air ( alcohol hand rub/gel ) 3. Surgical handwashing 4. Seleksi produk 5. Perawatan kulit
29
PENGERTIAN Insiden Keselamatan Pasien/IKP Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan harm/cedera yang seharusnya tidak terjadi.
30
B AGIAN IKP Kejadian sentinel: Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius, biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima Contoh: Operasi pada bagian tubuh yang salah
31
B AGIAN IKP Kejadian tidak diharapkan/KTD Suatu insiden yang mengakibatkan harm/cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah. Contoh: Petugas Lupa menutup hak TT setelah tindakan sehingga pasien jatuh dari TT dan mengalami patah pada kakinya.
32
B AGIAN IKP Kejadian nyaris cedera/KNC Suatu insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dapat terjadi karena suatu keberuntungan (misal pasien menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena pencegahan (misal suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau peringanan (misal suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan anti dotumnya).
33
B AGIAN IKP Kejadian tidak cedera/KTC Insiden yang sudah terpapar pada pasien tetapi tidak menimbulkan cedera (Pasien minum parasetamol & tidak ada reaksi apapun tetapi dokter tidak meresepkan parasetamol) Kondisi potensial cedera/KPC Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden (Kerusakan alat ventilator)
34
PelaporanPelaporan Insiden 1. Yang Harus Dilaporkan: Kejadian yang sudah terjadi, potensi terjadi maupun yang nyaris terjadi 2. Yang Membuat Pelaporan: Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian
35
PelaporanPelaporan Insiden 3.Pelaporan insiden kepada TimKeselamatan PasienRumah Sakit harus dijamin keamanannya, bersifat rahasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak 4.Pelaporan insiden ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalamrangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
36
Sistim pelaporan 1. Laporan dan analisa KTD, Sentinel dan KNC dimulai dengan laporan dalam unit layanan yang rutin dilaporkan setiap bulan, kemudian dianalisa tiap 3 bulan oleh tim mutu. Dengan menggunakan grading matrix akan diketahui kejadian-kejadian yang low, mederate, high maupun extreme. Kemudian hasil laporan tersebut ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan sesuai dengan tingkat kejadiannya
37
Sistim pelaporan 2. Laporan indikator mutu dan Laporan Kejadian tidak diduga dianalisis setiap 3 bulan. Hasil analisis merupakan dasar untuk membuat dokumen perbaikan mutu. Perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu sehingga dapat mengeliminir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan keselamatan pasien. Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien diharapkan memberi rasa aman dan nyaman kepada pasien Rumah Sakit.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.