Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN ISLAMI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN ISLAMI"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN ISLAMI
Pertemuan 6

2 AGENDA Konsep Biaya Islam Konsep revenue, profit sharing
2 Konsep Biaya Islam Konsep revenue, profit sharing Konsep Profit and Loss Sharing 8/27/2019 2

3 Dalam ilmu fikih, dikenal 2 jenis riba, yaitu: Riba Fadl Riba Nasiah
3 Dalam ilmu fikih, dikenal 2 jenis riba, yaitu: Riba Fadl Riba Nasiah 8/27/2019 3

4 Riba Fadl 4 Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang sejenis yang berbeda kuantitasnya atau tidak spot penyerahan barangnya. Contoh barang tersebut : Emas Perak Gandum baik Gandum Buruk Kurma Garam 8/27/2019 4

5 Riba Fadl Timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria: sama kuantitasnya (mistlan bi mistlin/sawa-an bi sawa-in), sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). 8/27/2019 5 5

6 Riba Nasi’ah Riba Nasi’ah disebut juga Riba Abbas yaitu upaya mengambil keuntungan (tambahan), karena penundaan dalam hutang-piutang. 8/27/2019 6 6

7 Riba Nasi’ah 7 Riba Nasi’ah dapat juga dikatakan sebagai upaya mengambil keuntungan dari percampuran sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip: untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman) atau risk & return relationship 8/27/2019 7

8 Riba Nasi’ah Business / Investment Possible Outcomes :
Profit No profit Loss Enforced outcome : Profit Kerjasama bisnis meminta keuntungan pasti 8/27/2019 8 8

9 Riba Jahiliyah 9 Riba Jahiliyah adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-profit. Riba Jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah. “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Memberi pinjaman adalah transaksi kebaikan (tabarru’), sedangkan meminta kompensasi adalah transaksi bisnis (tijarah). Jadi, transaksi yang dari semula diniatkan sebagai transaksi kebaikan tidak boleh dirubah menjadi transaksi yang bermotif bisnis. Yang termasuk akad non-profit : meminjamkan harta meminjamkan tenaga memberi harta 8/27/2019 9

10 Dilarang karena merubah kontrak tabarru menjadi kontrak tijarah
Riba Jahiliyah 10 Tabbaru’ Contract Tijarah Contract Riba Jahiliyah Keuntungan Keuntungan OK Dilarang karena merubah kontrak tabarru menjadi kontrak tijarah Diperbolehkan karena hakekat dari kontrak tijarah adalah memperoleh keuntungan 8/27/2019 10

11 Riba Jahiliyah Meminjamkan harta Possible Outcomes :
No profit (no loss) Loss Manipulated outcome : Profit Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan. Ketika jatuh tempo, memberi tambahan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian onta umur 2 tahun. 8/27/2019 11 11

12 Rangkuman Riba 8/27/2019 Tipe Faktor Penyebab
Cara Menghilangkan Faktor Penyebab Riba Fadl Gharar (uncertain to both parties) Kedua belah pihak harus memastikan faktor- - faktor berikut ini: 1 . Kuantitas 2 Kualitas 3 Harga 4 Waktu Penyerahan Riba Nasi’ah Al ghunmu bi la ghurmi, al kharaj bi la dhaman (return muncul bersama resiko, Pendapatan muncul bersama biaya) Kedua belah pihak membuat kontrak yang merinci hak dan kewajiban masing masing untuk menjamin tidak adanya pihak manapun yang mendapatkan return tanpa menanggung resiko, atau menikmati pendapatan tanpa menanggung biaya. Riba Jahiliyah Kullu qardin jarra manfa’ah fahuwa riba (memberi pi njaman sukarela secara komersil, karena setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba) Jangan mengambil manfaat apapun dari akad/transaksi kebaikan (tabarru); Kalaupun ingin mengambil manfaat, maka gunakanlah akad bisnis ( tijarah ), bukan akad kebaikan ( tabarru ). Rangkuman Riba 12 8/27/2019 12

13 PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL
13 SUKU BUNGA BAGI HASIL Penentuan bunga dibuat sebelum nya (pada waktu akad) tanpa berpedoman pada untung ugi Besarnya persentase (bunga) ditentukan sebelumnya berdasar kan jumlah uang yang dipinjamkan Jumlah pembayaran bunga tidak mening kat sekalipun jumlah keuntungan meningkat Jika terjadi kerugian, ditanggung si Peminjam saja, berdasarkan pemba yaran bunga tetap yang dijanjikan Besarnya bunga yang harus dibayar si peminjam pasti diterima bank Umumnya Agama (terutama Islam) Mengecamnya Berlawanan dgn Surah Luqman : 34 Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dgn berpedoman pada untung rugi Besarnya bagi hasil berdasarkan keuntungan, sesuai dgn rasio yang disepakati Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan Jika terjadi kerugian ditanggung kedua belah pihak Keberhasilan usaha menjadi perhatian bersama Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi Hasil Melaksanakan Surah Luqman : 34 8/27/2019 13

14 PERBEDAAN BUNGA DAN MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH
14 BUNGA MARGIN Uang sebagai Objek dan komoditas Bunga bisa berubah secara sepihak Tidak dikaitkan dengan sektor riel (sektor riel dan moneter terpisah و حرم الربا Bila macet, bunga berbunga Barang sebagai Objek Harga yang telah disepakati tidak bisa berubah Sektor Moneter dan Riel terkait kuat, sehingga mendorong percepatan arus barang dan produksi و أحل الله البيع Margin dan harga tidak berubah 8/27/2019 14

15 KONSEP BIAYA ISLAMI…..1 15 Dalam ekonomi konvensional, penyertaan modal disertai dengan pengenaan sistem bunga dari pemilik modal kepada produsen. Biaya bunga akan menambah beban fixed cost karena sifatnya yang tetap. Artinya, berapapun jumlah output yang diproduksi, bunga tetap harus dibayar. Keberadaan bunga akan menyebabkan kenaikan total cost dari TC menjadi TC1 dan menambah jumlah output titik BEP dari Q1 menjadi Q2. 8/27/2019 15

16 BEP dengan interest output Q1 Q2 Rp TR TC1 (+) Bunga BEP TC
16 TR Rp TC1 (+) Bunga BEP TC BEP + Bunga FC1 + Bunga FC output Q1 Q2 8/27/2019 16

17 Konsep Revenue, Profit Sharing

18 Biaya Produksi dengan Revenue Sharing
18 Revenue sharing adalah mekanisme bagi hasil dimana seluruh biaya produksi ditanggung produsen sementara pemilik modal sama sekali tidak menanggung biaya tersebut. Dalam sistem ini, yang berubah adalah garis total revenue TR yang akan berputar searah jarum jam dengan sumbu putar di titik O (origin). Besar-kecilnya putaran garis tersebut tergantung dari nisbah bagi hasil kepada pemilik modal sesuai yang disepakati. Maksimum perputaran TR adalah hingga mencapai sumbu horizontal X. Dengan perputaran garis TR menjadi TRRS ini maka titik BEP yang merupakan perpotongan TR dan TC otomatis akan bergeser menjadi BEPRS dan tingkat output juga berubah dari Q menjadi QRS. Baik pada analisa biaya dengan interest maupun dengan revenue sharing, keduanya mengakibatkan tingkat output Q menjadi Q1 dan QRS. Apakah Q1 > dari QRS atau apakah Q1 < dari QRS tergantung dari besarnya interest dibandingkan dengan besarnya nisbah bagi hasil. 8/27/2019 18

19 Revenue Sharing TR Rp TR-RS TC BEP-RS BEP FC Q = output QRS Q
19 Rp TR TR-RS TC BEP-RS BEP FC Q = output QRS Q 8/27/2019 19

20 Biaya Produksi dengan Profit Sharing
20 Profit Sharing dengan akad mudharabah adalah mekanisme bagi hasil yang hanya akan dibagikan bila ada keuntungan hasil usaha, artinya tak ada pembagian profit sebelum tercapai titik BEP. Itulah sebabnya maka pergeseran garis TR menjadi TRPS merupakan rotasi garis tsb dengan sumbu putar di titik BEP. Rotasi TRPS hanya bisa dari TR hingga TC, tidak bisa melampaui TC, karena area antara TC dan TR adalah merupakan daerah profit. Dengan demikian pergerakan TRPS sama sekali tak ada hubungannya dengan pergerakan BEP serta besarnya output Q yang dihasilkan pada titik BEP. Dalam model ini kerugian sepenuhnya akan ditanggung pemilik modal (shahih al maal) yaitu bila kerugia tersebut merupakan kerugian usaha, sedangkan bila kerugian disebabkan karena kelalaian pelaksana (mudarib) misalnya karena melanggar syarat yang telah disepakati maka kerugian menjadi tanggungan produsen / pelaksana tersebut. 8/27/2019 20

21 Profit Sharing 21 Rp TR TR-PS TC BEP FC QPS Q = output 8/27/2019 21

22 Konsep Profit and Loss Sharing

23 Biaya Produksi dengan Profit & Loss Sharing
23 Sementara itu ada akad profit sharing lain yaitu musyarakah yang mensyaratkan pembagian selain keuntungan juga pembagian kerugian biaya sesuai dengan penyertaan modal masing-masing. Mekanisme bagi hasil ini disebut Profit and Loss Sharing. Area antara TR dan TC di bawah titik BEP menunjukkan area kerugian yang akan dibagi sesuai penyertaan modal, sedangkan area antara TC dan TR di atas titik BEP menunjukkan area keuntungan yang akan dibagi sesuai kesepakatan nisbah. Garis TRPS di bawah BEP (garis putus-putus) dan di atas BEP (garis lurus) tidak selalu merupakan garis simetris. Hal ini karena besarnya pembagian kerugian adalah sesuai penyertaan modal yang mana komposisi itu tidak selalu sama dengan pembagian keuntungan yang ditentukan sesuai kesepakatan. Sumbu putar rotasi TR adalah pada titik O. 8/27/2019 23

24 Profit Loss Sharing BEP Rp TR TR-PS TC Loss Sharing FC QPS Q = output
24 Rp TR TR-PS BEP TC Loss Sharing FC QPS Q = output 8/27/2019 24

25 Efisiensi Produksi dengan Minimalisasi Biaya dan Output Tertentu
25 Efisiensi dilakukan dengan cara menentukan lebih dulu jumlah output yang ditargetkan tapi biaya belum ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa tingkat kuantitas output telah tertentu maka akan terlihat bahwa biaya total dalam sistem bagi hasil akan lebih rendah dari sistem bunga. Jadi jelas bahwa sistem bagi hasil (TCB) lebih efisien dibandingkan sistem bunga (TC). Pembuktian melalui kurva dilakukan dengan menarik garis lurus vertical melalui titik Q, yaitu jumlah output yang diinginkan. Dari gambar tersebut tampak bahwa TCB < TC yang artinya dengan biaya yang lebih kecil, sistem pembiayaan bagi hasilTCB akan memberikan jumlah output yang sama dengan biaya dengan sistem bunga TC. 8/27/2019 25

26 26 8/27/2019 Rp Q = output Q1 = QRS / PS 26
TC1 = Total Cost dengan Bunga FC1 = Fixed Cost dengan Bunga Q1 = QRS / PS Q = output TC RS / PS = Total Cost dengan Revenue Sharing atau Profit Sharing FC RS / PS = Fixed Cost dengan Asumsi jumlah output yg sama 26 8/27/2019 26

27 Efisiensi Produksi dengan Maksimalisasi Output dan Biaya Tetap
27 Efisiensi dilakukan dengan cara menentukan dulu biaya yang dialokasikan untuk menghasilkan output produksi. Pada kurva yang sama kita tarik garis horizontal melalui titik C, yaitu jumlah biaya yang ditetapkan. Perpotongan garis tersebut dengan TC dan TCB akan menghasilkan proyeksi pada sumbu output di titik Q dan QB dimana terlihat bahwa QB > Q. Artinya dengan jumlah biaya yang sama ternyata sistem bagi hasil akan menghasilkan jumlah produksi yang lebih besar dibandingkan bila menggunakan sistem bunga. 8/27/2019 27

28 28 8/27/2019 Rp Q = output Q1 QRS/PS 28 TC1 = Total Cost dengan Bunga
TC RS / PS = Total Cost dengan Revenue Sharing atau Profit Sharing Rp TC1 = Total Cost dengan Bunga FC1 = Fixed Cost dengan Bunga Asumsi dengan biaya yang sama Q1 QRS/PS Q = output 28 8/27/2019 28


Download ppt "ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN ISLAMI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google