Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK."— Transcript presentasi:

1 Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

2 Jenis Spesi dan Muatannya 1.Unsur → atom yang memiliki muatan netral (muatannya nol), contoh : Na, Cu, Mg, Ca, Al 2.Senyawa → molekul yang memiliki muatan netral (muatannya nol), contoh : H 2, O 2 NaCl, HCl, NaOH, H 2 SO 4 3.Ion → atom atau molekul yang memiliki muatan tidak nol, contoh : Na +, OH -, SO 4 2-, Cl -, NO 3 -

3 Penggolongan Ion 1.Ion positif (kation) biasanya merupakan bentuk ion dari logam, contoh : Na +, Mg 2+, Al 3+, Ca 2+, Fe 2+ 2.Ion negatif (anion) biasanya merupakan ion dari non logam, contoh: NO 3-, SO 4+ 2-, PO 4 3-, Cl -, OH -,

4 Ciri-ciri Ion 1.Pada umumnya, bentuk senyawanya terdiri dari atom logam dan non logam, misal NaCl bila terlarut dalam air akan terurai/terionisasi menjadi ion Na + dan Cl -+. Walaupun ada juga yang senyawanya terdiri dari atom non logam, misal HNO 3 (H + + NO 3 - ) 2.Senyawanya terbentuk dari ion positif dan negatif dengan jumlah total muatan yang sama. Contoh: H 2 SO 4 terionisasi menjadi ion 2H + (total muatan +2) dan ion SO 4 2- (total muatan -2) 3.Dapat menghantarkan arus listrik 4.Terlarut di dalam air

5 Analisis Kimia 1.Kimia analisis : cabang dari ilmu kimia yang fokus untuk menganalisis cuplikan material/senyawa untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsinya 2.Kimia analisis telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, salah satunya yaitu untuk menganalisis beberapa senyawa kimia (baik organik maupun anorganik) yang digunakan sebagai obat, menganalisis senyawa kimia yang bersifat racun dan berbahaya bagi tubuh, dll

6 Analisis Kimia 1.Analisis Kimia Kualitatif: untuk mengidentifikasi keberadaan satu atau lebih unsur atau senyawa baik organik maupun anorganik 2.Analisis Kimia Kuantitatif: untuk menentukan seberapa banyak jumlah suatu unsur atau senyawa dalam cuplikan

7 Analisis Kimia Kualitatif 1.Jenis analisis kualitatif berdasarkan jumlah sampel: a.Analisis makro : 0,5 – 1,0 g atau 20 mL b.Analisis semi-mikro : 0,05 g atau 1mL c.Analisis mikro : 0,005 g atau 0,1 mL 2.Jenis analisis kualitatif ion berdasarkan muatannya: a.Analisis kation b.Analisis anion

8 Analisis Kualitatif Anion 1.Analisis kualitatif anion digunakan untuk mengidentifikasi jenis/keberadaan anion tertentu dalam suatu sampel 2.Identifikasi anion tidak memiliki metode analisis standard yang sistematis seperti analisis kation 3.Pada analisis kualitatif ini digunakan pereaksi yang spesifik dan selektif terhadap anion tertentu, dan hasil yang dapat diamati biasanya terbentuk endapan, perubahan warna, bau, dan terbentuknya gas

9 Analisis Kualitatif Anion 1.Identifikasi anion terdiri dari uji pendahuluan 2.Diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu 3.Pemisahan secara fisik dari anion umumnya tidak penting karena uji spesifik anion hanya peka untuk anion tertentu dan tidak peka terhadap anion lainnya 4.Bila terjadi interferensi/gangguan dari anion lain dalam uji identifikasi, diperlukan langkah awal proses pemisahan

10 Klasifikasi Anion 1.Golongan A : jenis golongan anion yang dapat menguap bila bereaksi dengan asam, yaitu: a.Golongan anion yang menghasilakn gas bila bereaksi dengan HCl encer dan H 2 SO 4 encer seperti : CO 3 2-, SO 3 2-, S 2 O 3 2-, NO 2 -, ClO -, CN -, dan OCN -. b.Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi dengan H 2 SO 4 pekat seperti semua anion F -, Cl -, Br -, I -, NO 3 2-, borat, COO -, CH 3 COO -, dan C 2 O 4 2-, ClO 4 -, MnO 4 -, BrO 3 -, Heksacyanoferrat(II) dan (III)/ [Fe(CN) 4 H 2 O] 2-, [Fe(CN) 4 H 2 O] - dan (III), SCN -, Tartrat, dan Sitrat.

11 Klasifikasi Anion 2. Golongan B : jenis anion yang bereaksi di dalam larutan, yaitu : a.Anion yang mengalami reaksi pengendapan (menghasilkan endapan):  Membentuk endapan bila direaksikan dengan larutan BaCl 2 dalam kondisi basa (uji golongan sulfat)  Membentuk endapan bila direaksikan dengan larutan AgNO 3 (uji golongan klorida) b.Anion yang mengalami reaksi redoks, misalnya manganat, permanganat, kromat, dikromat.

12 Klasifikasi Anion Secara Umum Anion dibagi dalam 3 golongan umum: Golongan sulfat: SO 4 2-, CO 3 2-, PO 4 3-, CrO 4 2-, C 2 O 4 2-, SO 3 2-, AsO 4 3- Golongan sulfat: SO 4 2-, CO 3 2-, PO 4 3-, CrO 4 2-, C 2 O 4 2-, SO 3 2-, AsO 4 3- Golongan klorida/halida: Cl -, Br -, I -, SCN -, S 2- Golongan klorida/halida: Cl -, Br -, I -, SCN -, S 2- Golongan nitrat: NO 3 -, NO 2 -, ClO 3 -, C 2 H 3 O 2 - Golongan nitrat: NO 3 -, NO 2 -, ClO 3 -, C 2 H 3 O 2 -

13 Uji Identifikasi terhadap Klasifikasi Anion A. Deteksi terhadap adanya anion-anion asam yang mudah menguap Prosedur: 2 mL sampel + 3 mL H 2 SO 4 3 M dicampur dengan homogen, pengamatan: Prosedur: 2 mL sampel + 3 mL H 2 SO 4 3 M dicampur dengan homogen, pengamatan: CO 3 2- : dihasilkan CO 2 dengan buih jika konsentrasinya sedang. Tidak berbau dan di dalam larutan tidak ada gelembung gas karena CO 2 larut dalam air SO 3 2- : dihasilkan gas SO 2 dengan bau belerang terbakar S 2- : dihasilkan gas H 2 S dengan bau seperti telur busuk yang menandakan adanya sulfida C 2 H 3 O 2 2- : dihasilkan asam asetat dengan bau cuka. Larutan asetat yang terlarut berbau jika SO 2 atau H 2 S tidak ada. Adanya SO 2 atau H 2 S, deteksi sulit dilakukan Bila kesimpulan tidak terjadi dalam larutan dingin, panaskan tabung reaksi di penangas air 5 menit → beberapa akan menghasilkan gas hijau kekuningan dan larutan kuning. Lalu tempatkan, periksa baunya. Pada larutan pekat/padatan, anion mudah dideteksi, kecuali asetat yang berbuih. Adanya nitrit akan terlihat gas NO 2 berwarna cokelat dan larutan biru. Adanya klorat akan terbentuk gas hijau kekuningan dan larutan kuning.

14 Uji Identifikasi terhadap Klasifikasi Anion B. Deteksi terhadap adanya anion-anion pengoksidasi Prosedur: 1 mL sampel + 1 mL HCl 6 M dan 1 mL KI 0,1 M. Jika ada anion pengoksidasi, akan ada warna coklat atau kuning dari I 2. Jika warna tidak terlihat, panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Bila ada ion pengoksidasi, teramati: Prosedur: 1 mL sampel + 1 mL HCl 6 M dan 1 mL KI 0,1 M. Jika ada anion pengoksidasi, akan ada warna coklat atau kuning dari I 2. Jika warna tidak terlihat, panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Bila ada ion pengoksidasi, teramati: CrO 4 2- : dalam keadaan dingin segera terbentuk I 2 NO 2 - : dalam keadaan dingin segera terbentuk I 2 ClO 3 - : Reaksi lambat dalam keadaan dingin, tapi cepat bila dipanaskan 15 detik dalam penangas air NO 3 - : tidak ada reaksi dalam keadaan dingin, tetapi dihasilkan warna kuning setelah 2 menit dipanaskan dalam penangas air

15 Uji Identifikasi terhadap Klasifikasi Anion C. Deteksi terhadap adanya anion-anion pereduksi Prosedur: 1 mL sampel + 0,5 mL H 2 SO 4 3 M dan 2 tetes KMnO 4 0,02 M dan aduk. Jika ada anion pereduksi, akan menghilangkan warna MnO 4 -, Mn (VII) direduksi menjadi Mn (II). Dalam banyak hal, pemutihan dapat terjadi dengan cepat. Hal ini terjadi untuk SO 3 2-, SCN -, dan NO 2 -. Setelah penambahan larutan, teramati: Prosedur: 1 mL sampel + 0,5 mL H 2 SO 4 3 M dan 2 tetes KMnO 4 0,02 M dan aduk. Jika ada anion pereduksi, akan menghilangkan warna MnO 4 -, Mn (VII) direduksi menjadi Mn (II). Dalam banyak hal, pemutihan dapat terjadi dengan cepat. Hal ini terjadi untuk SO 3 2-, SCN -, dan NO 2 -. Setelah penambahan larutan, teramati: S 2- : terbentuk endapan putih dari belerang I - atau Br - : warna larutan berubah menjadi kuning Jika terdapat C 2 O 4 2-, warna permanganate tidak berubah dalam suasana dingin, tetapi perubahan warna segera terjadi bila tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air

16 Uji Identifikasi terhadap Klasifikasi Anion Tabel 1. Anion-anion Pereduksi dan Pengoksidasi dalam Beberapa Kondisi Reaksi

17 Uji Identifikasi terhadap Klasifikasi Anion D. Deteksi terhadap anion-anion golongan sulfat Prosedur: 1 mL sampel + 0,5 mL HCl 6 M + 6 tetes NH 3 6 M tetes demi tetes sampapi larutan bersifat basa, dan lebihkan 0,5 mL. Kemudian, tambahkan 0,5 mL BaCl 2 1 M dan 0,5 mL CaCl 2 1 M. Bila terbentuk endapan, berarti ada SO 4 2-, CO 3 2-, PO 4 3-, CrO 4 2-, C 2 O 4 2-, SO 3 2- Prosedur: 1 mL sampel + 0,5 mL HCl 6 M + 6 tetes NH 3 6 M tetes demi tetes sampapi larutan bersifat basa, dan lebihkan 0,5 mL. Kemudian, tambahkan 0,5 mL BaCl 2 1 M dan 0,5 mL CaCl 2 1 M. Bila terbentuk endapan, berarti ada SO 4 2-, CO 3 2-, PO 4 3-, CrO 4 2-, C 2 O 4 2-, SO 3 2- 1 mL larutan sampel dimasukkan ke dalam gelas kimia 50 mL + 0,5 mL H 2 SO 4 3 M + 2 mL air. (Jika ada S 2- ditandai dengan uji sebelumnya, larutan dididihkan 2 menit, tambahkan 1 mL air dan pindahkan larutan ke tabung reaksi). Tambahkan 2 atau 3 tetes 0,1M AgNO 3 ke dalam sampel. Pembentukan endapan putih atau kuning menunjukkan adanya anion-anion: Cl -, Br -, I -, SCN -, jika larutan tidak didihkan sebelum penambahan AgNO 3 hadirnya sulfida akan membentuk endapan hitam dari Ag 2 S. E. Deteksi terhadap anion-anion golongan klorida

18 Prodedur Identifikasi Anion Golongan Sulfat

19

20

21

22

23

24 Uji Khusus untuk Anion

25

26

27 Prosedur Analisin Anion Golongan KLorida

28

29

30

31 Reaksi Khas terhadap Ion Klorida

32 Reaksi Khas terhadap Ion Bromida

33 Reaksi Khas terhadap Ion Tiosianat

34 Reaksi Khas terhadap Ion Sulfida

35 Skema Prosedur Analisis Anion Golongan Klorida

36 Prosedur Analisis Anion Golongan Nitrat

37 Reaksi Khas terhadap Ion Nitrat (NO 3 - )

38 Reaksi Khas terhadap Ion Nitrit (NO 2 - )

39

40 Reaksi Khas terhadap Ion Klorat (ClO 3 - )

41

42 Reaksi Khas terhadap Ion Asetat (C 2 H 3 OO - )

43

44 TERIMA KASIH


Download ppt "Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google