Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRizky yunus Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
POMPA
2
Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga tekanan atmosfir akan menekan fluida masuk kedalam pompa, dan pompa secara mekanis menekan fluida tersebut dan mengalirkan ke tempat yang diinginkan.
3
Klasifikasi pompa Pompa dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, di bawah ini di tunjukkan klasifikasi dari pompa yaitu :
4
1.1. Hidrostatis ( Positive Displacement Pump ) Pompa hidrostatis ( positive displacement pump ) jenis pompa ini cairan digerakkan dari sisi isap ke sisi tekan oleh variasi mekanis volume rumah pompa, dengan kata lain menaikkan tekanan dengan cara memperkecil ruang volume. Jenis pompa yang dapat dimasukkan kedalam type ini adalah : Reciprocating pump Rotary pump
5
a. Pompa Torak : Dimana langkah pengisapan dan penekanan zat cair dilakukan oleh gerakan torak (piston). Pompa Reciprocating, berdasarkan bentuk bagian yang bergerak secara bolak-balik maka pompa ini dibedakan menjadi :
6
b. Pompa plunger : Dimana langkah pengisapan dan penekanan zat cair dilakukan oleh gerakan plunger. Berdasarkan cara kerjanya, pompa reciprocating dapat dibedakan menjadi : - Single Acting - Double Acting
7
Single Acting Double Acting
8
Pompa Rotary, pompa rotary termasuk dalam pompa hidrostatis tanpa menggunakan Valve, dapat memberikan kapasitas konstan. Ada beberapa macam pompa rotary diantaranya : a. Sliding vane Pump : Termasuk jenis rotary positive displacement dimana sebuah axial vane berputar melalui sebuah eccentric rotor.
9
b. Internal Gear pump : c. External Gear Pump :
10
d. Screw Pump : e. Lube Pump :
11
1.2. Pompa Centrifugal Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga aliran zat cair yang keluar dari impeller akan melalui sebuah bidang tegak lurus poros pompa.
13
1.2.1. Klasifikasi pompa sentrifugal menurut bentuk casing (rumah) a. Pompa volute Sebuah pompa centrifugal dimana zat cair dari impeller secara langsung dibawa ke rumah volute, seperti gambar berikut.
14
b. Pompa difuser Pompa ini adalah sebuah pompa sentrifugal yang dilengkapi dengan sudu difuser di sekeliling luar impellernya, konstruksi bagian-bagian lain sama dengan pompa volute.
15
c. Pompa aliran campur jenis volute Pompa ini mempunyai impeller jenis aliran campuran dan sebuah rumah, disini tidak dipergunakan sudu-sudu difuser melainkan dipakai saluran yang lebar untuk mengalirkan zat cair.
16
1.2.2. Klasifikasi menurut jumlah tingkat a. Pompa satu tingkat Pompa ini hanya mempunyai satu impeller seperti diperlihatkan pada gambar di atas, head total yang ditimbulkan hanya berasal dari satu impeller, relatif rendah.
17
b. Pompa bertingkat banyak Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang terpasang secara deret (seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeller pertama dimasukkan ke impeller berikutnya dan seterusnya hingga impeller yang terakhir.
18
1.2.3 Klasifikasi menurut sisi masuk Impeller. a. Pompa isapan tunggal Pada pompa ini zat cair masuk dari satu sisi impeller, konstruksinya sangat sederhana sehingga banyak dipakai. b. Pompa isapan ganda Pompa ini memasukkan zat cair melalui kedua sisi impeller seperti gambar berikut ini.
19
1.2.4. Komponen-komponen utama pompa centrifugal Komponen-komponen sebuah pompa sentrifugal terdiri dari impeller, poros (shaft), Wearing ring, bearing, dan perapat (seal). a. Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. Adapun bentuk dari impeller dapat dilihat pada Gambar
20
Disamping dibedakan menurut putaran spesifiknya, impeller juga dibedakan menurut bagaimana cairan masuk impeller, detail sudu-sudu (vane), dan jenis cairan yang dihandlenya. Jenis Impeller tebuka (open impeller) terdiri dari sudu-sudu yang di letakkan pada suatu pemegang (hub) yang diameternya lebih kecil dari pada diameter sudu. Jenis impeller semi terbuka (semi open impeller) hanya memiliki dinding pada satu sisi saja, sedangkan impeller tertutup (closed Impeller) memiliki dinding pada kedua sisinya. Impeller jenis terbuka biasanya digunakan untuk menangani cairan yang mengandung padatan seperti lumpur, sampah dll. Adapun bentuk-bentuk impeller dari pompa sentrifugal dapat dilihat pada gambar berikut.
22
a. Poros (Shaft) Poros pada pompa sentrifugal berfungsi untuk meneruskan torsi penggerak pompa untuk memutar impeller, poros pompa juga dilengkapi dengan shaft sleeve untuk mencegah poros dari gesekan langsung dengan perapat/packing.
23
b. Casing (rumah pompa) Rumah (casing) pompa sentrifugal dapat dipisahkan secara horizontal maupun secara vertikal, nozzle isap dan tekan secara normal berada pada rumah bagian bawah, sedangkan bagian atasnya dapat diangkat untuk memudahkan pekerjaan inspeksi.
24
c. Wearing ring ( cincin aus ) Untuk menghindari terjadinya keausan pada titik singgung antara rumah dan impeller maka pompa dipasang cincin aus (wearing ring), Fungsi utama dari Wearing ring ini untuk mengurangi terjadinya kebocoran antara sisi isap dengan sisi tekan, dengan kata lain mengurangi kerugian volumetric. Bentuk pemasangan wearing ring dapat dilihat pada gambar berikut.
25
e. Perapat (seal) Perapat dipergunakan untuk mencegah/mengurangi kebocoran yang terjadi melalui celah antara shaft dengan casing pompa. Jenis perapat yang biasa digunakan pada pompa sentrifugal adalah gland Packing dan Mechanical Seal.
28
Bearing Bearing (bantalan) berfungsi untuk menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil. Adapun bentuk dari bearing dapat dilihat pada Gambar Bearing
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.