Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSAK 73 SEWA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSAK 73 SEWA."— Transcript presentasi:

1 PSAK 73 SEWA

2 Agenda Konsep Sewa PSAK 30 Sewa PSAK 73 Sewa Ilustrasi

3 KONSEP SEWA

4 Sewa Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati  PSAK 30. Sewa diklasifikasikan atas : Sewa operasi / operating lease  sewa jangka pendek Sewa pembiayaan / capital lease  sewa yang memindahkan risiko dan manfaat kepada penyewa Sewa sebagai alternatif pembiayaan  menghemat kas entitas daripada membeli aset. Sewa operasi disajikan off balance sheet (tidak ditampilkan di laporan posisi keuangan sehingga dapat meningkatkan beberapa rasio keuangan  efisiensi dan leverage.

5 Sewa Operasi – PSAK 30 Sewa bersifat jangka pendek
Barang yang disewakan digunakan oleh penyewa namun aset dimiliki oleh pihak yang menyewakan. Tidak terjadi transfer ownership atau opsi membeli di akhir masa sewa. Pemeliharaan barang yang disewakan biasanya oleh yang pihak yang menyewakan, termasuk dalam biaya sewa. Penyajian dalam laporan keuangan Diakui sebagai beban sewa Disajikan sebagai beban sewa dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lainnya. Tidak ada pencatatan aset, utang dan beban depresiasi (off balance sheet)

6 Keuntungan dan Kerugian Sewa Operasi
Memperoleh pendanaan dengan rate tetap Untuk aset yang cepat sekali berubah teknologinya akan tepat karena investasinya lebih murah  fleksibel. Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih besar) Tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai aset dan utang  off balance sheet. Rasio keuangan lebih bagus: rasio efisiensi (sales/total aset; sales/aset tetap) rasio leverage (debt/equity; laba operasi/interest) Entitas tidak perlu memelihara aset  seringkali pemeliharaan dilakukan oleh pihak yang menyewakan. Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya sewa. Kerugian Entitas tidak memiliki aset untuk operasi yang disajikan dalam laporan keuangan Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika perpanjangan sewa tidak diperoleh  untuk aset utama, alat-alat khusus cukup berisiko jika menggunakan sewa operasi Nilai sewa seringkali lebih mahal daripada membeli aset Tidak dapat dimanfaatkan optimal untuk alat yang berumur panjang dan teknologi relatif tidak berubah Penggunaan terbatas  tergantung perjanjian sewa Tidak dapat dijadikan jaminan bank

7 Sewa Pembiayaan Sewa pembiayaan / capital lease / finance lease
Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang  seperti pembelian aset yang dibayar secara angsuran Sewa pembiayaan  “transfer risiko dan manfaat aset kepada pihak leasse”  kriteria umum sesuai dengan PSAK 30: sewa dan ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Pengakuan : Penyewa akan mencatat: aset dan depresiasi aset serta utang dan beban bunga  atas kontrak pembayaran jangka panjang Pesewa / Lessor tidak mengakui aset dan tidak mendepresiasikan aset tersebut. Pesewa akan mengakui piutang atas penerimaan pembayaran sewa di masa mendatang dan pendapatan bunga atas saldo piutang tersebut.

8 PSAK 30 SEWA

9 SEWA Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Penyewa (Lessee) Menggunakan Pesewa (Lessor) Meminjamkan Aset spesifik Dapat diidentifikasi

10 PSAK 30 & ISAK 8 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8) Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8) Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30

11 PSAK 30 & ISAK 8 – Indikator Sewa Pembiayaan
Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material Indikator tambahan Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai rental pasar Indikator – indikator di atas tidak selalu harus konklusif.

12 PENGATURAN PSAK 30 & ISAK 8 PSAK 30 SEWA
PSAK 30 pertama kali disusun pada 1994 dan saat ini telah direivisi terakhir sesuai dengan IAS 17 Leases 1 Jan 2010. Perbedaan PSAK dengan PSAK 2011 pada kriteria sewa pembiayaan. Pengaturan PSAK Klasifikasi sewa Sewa dalam laporan keauangan lesse Sewa dalam laporan keauangan lessor Ketentuan transaksi jual dan sewa balik ISAK 8 TRANSAKSI YANG MENGANDUNG SEWA Penentuan perjanjian mengandung sewa Pemenuhan perjanjian bergantung penggunaan aset Perjanjian memberikan hak menggunakan aset Evaluasi Ulang Penentuan pembayarn sewa dan pembayaran lain

13 PSAK 73 SEWA

14 PSAK 73 Sewa Adopsi IFRS 16 Leases.
Menggantikan PSAK terkait dengan sewa Mengubah substantial akuntansi penyewa (lessee) Tanggal efektif 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan hanya jika menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.

15 PSAK 73 SEWA PSAK yang digantikan Tanggal Efektif 1 Januari 2020
ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu Sewa ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan Bentuk Legal Sewa ISAK 25 Hak atas Tanah PSAK yang digantikan 1 Januari 2020 Tanggal Efektif

16 STRUKTUR STANDAR Tujuan; Ruang Lingkup Pengecualian Pengakuan
Mengidentifikasi Sewa Masa Sewa Penyewa Pesewa Transaksi Jual dan Sewa Balik STANDAR A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK LAMPIRAN CONTOH ILUSTRASI DASAR KESIMPULAN

17 PSAK 73 SEWA Tujuan Standar Pokok Pengaturan
menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa. Tujuan Standar Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Pengecualian: sewa jangka-pendek dan sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah. Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda. Pokok Pengaturan

18 RUANG LINGKUP SEWA Ruang Lingkup
Mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup PSAK 73, kecuali: sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui, (PSAK 64); sewa aset biologis (PSAK 69); perjanjian konsesi jasa (ISAK 16); lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72) Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19) untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip, hak paten dan hak cipta. Bersifat optional sewa atas sewa aset takberwujud lain (selain e) diperkenankan namun tidak disyaratkan untuk menerapkan PSAK 73 Ruang Lingkup

19 PENGECUALIAN PENGAKUAN
sewa jangka-pendek; dan sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP03–PP08). Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan dalam paragraf 22–49 untuk: (par 6) Jika menerapkan opsi pengecualian  beban sewa diakui sebagai beban baik dengan dasar garis lurus, sitematik lain yang merepresentasikan pola manfaat penyewa. terdapat modifikasi sewa; atau terdapat perubahan masa sewa Entitas mencatat sewa sebagai sewa jangka pendek, penyewa mempertimbangkan sebagai sewa baru jika:

20 PENGECUALIAN PENGAKUAN
Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan kelas aset pendasar yang terkait dengan hak guna. Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset pendasar dengan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi entitas. Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah dapat dilakukan atas dasar sewa-per-sewa

21 Pengecualian – pedoman aplikasi
Pengecualian Sewa Pengecualian – pedoman aplikasi Sewa jangka pendek Kurang dari atau sama dengan 12 bulan (<=) dan tidak mengandung opsi beli Sewa aset bernilai rendah Aset pendasar tidak memiliki ketergantungan atau interalasi dengan aset lain Rendah secara absolut (IFRS US$5.000), tanpa memperhatikan materialitas Ketika aset baru bernilai material, maka penilaian dari aset baru Jika aset disubsewakan maka tidak memenuhi aset bernilai rendah Contoh laptop, HP, furniture

22 Penggunaan dan secara substantial memperoleh manfaat
Indentifikasi Sewa IDENTIFIKASI SEWA Suatu kontrak merupakan, atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan (PP09-PP31). Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah penggunaan aset misal unit produksi. Entitas menilai kembali kontrak jika syarat dan ketentuan kontrak berubah SEWA VS JASA Sewa Jasa PENGENDALIAN Mengarahkan Penggunaan dan secara substantial memperoleh manfaat Pelanggan Pemasok

23 MENGIDENTIFIKASI SEWA
Indentifikasi Sewa MENGIDENTIFIKASI SEWA Ditetapkan secara eksplisit atau secara implisit Pemasok (supplier tidak memiliki hak substitusi substantive) Bagian kapasitas aset secara fisik dapat dibedakan Aset identifikasian Penyewa secara substantial mendapat manfaat ekonomik dari penggunaan aset Penyewa mengarahkan penggunaan aset Kontrak mengandung sewa

24 Identifikasi Kontrak Sewa
Indentifikasi Sewa Tidak Apakah terdapat aset identifikasian Ya Apakah memiliki hak untuk mendapatkan secara substantial seluruh manfaat ekonomik dari penggunaan aset Tidak Ya Pelanggan Pemasok Apakah ada yang memiliki hak untuk mengarahkan bagaimana dan tujuan apa aset digunakan Tidak keduanya dan untuk tujuan apa Aset digunakan telah ditetapkan Ya Apakah pelanggan memiliki hak untuk mengoperasikan aset dan pemasok tidak memiliki hak untuk mengubah instruksi tersebut Tidak Tidak Apakah pelanggan mendesain aset dengan sebelumnya menetapkan bagaimana aset digunakan Ya Kontrak mengandung sewa Kontrak tidak mengandung sewa

25 Memisahkan komponen sewa
Masa Sewa Memisahkan komponen sewa Penyewa Entitas mencatat masing-masing komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen nonsewa dari kontrak, kecuali entitas menerapkan cara praktis. Penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari komponen nonsewa. Harga tersendiri  harga yang akan dibebankan oleh pesewa, atau pemasok serupa, kepada entitas, secara terpisah. Jika harga tersendiri tidak tersedia,  penyewa mengestimasi dengan memaksimalkan penggunaan informasi yang dapat diobservasi. Cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset pendasar, untuk tidak memisahkan komponen nonsewa dari komponen sewa, dan memilih mencatat sebagai komponen sewa tunggal. Penyewa tidak menerapkan cara praktis untuk derivatif lekatan yang memenuhi kriteria PSAK 71. Kecuali cara praktis diterapkan, penyewa mencatat komponen nonsewa dengan menerapkan Pernyataan relevan lainnya. Pesewa Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan satu atau lebih komponen sewa atau nonsewa, pesewa mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan menerapkan PSAK 72: paragraf 73–90.

26 Masa Sewa Masa Sewa Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan, dan juga: (a) periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut; dan (b) periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi tersebut.

27 Masa Sewa Masa Sewa Sewa tidak lagi dapat dipaksakan ketika penyewa dan pesewa masing-masing memiliki hak untuk menghentikan sewa tanpa izin dari pihak lain dengan denda yang tidak signifikan. Jika hanya penyewa yang memiliki hak untuk menghentikan sewa, maka hak tersebut dipertimbangkan sebagai opsi untuk menghentikan sewa yang tersedia untuk dipertimbangkan ketika menentukan masa sewa. Jika hanya pesewa yang memiliki hak untuk menghentikan sewa, maka periode sewa meliputi periode yang tercakup oleh opsi untuk menghentikan sewa tersebut. Masa sewa dimulai pada tanggal permulaan dan meliputi periode sewa cuma- cuma yang diberikan pesewa kepada penyewa.

28 Perubahan Masa Sewa Masa Sewa
Entitas merevisi masa sewa jika terdapat perubahan dalam periode sewa yang tidak dapat dibatalkan. Sebagai contoh, periode sewa akan berubah jika: penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa; penyewa tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam penentuan masa sewa; suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual mewajibkan penyewa untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa; atau suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual membatasi penyewa untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam menentuan masa sewa.

29 Penilaian kembali Masa Sewa
Penyewa menilai kembali apakah cukup pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan, atau untuk tidak mengeksekusi opsi penghentian, pada saat terjadinya peristiwa signifikan atau perubahan signifikan dalam kondisi yang: berada dalam pengendalian penyewa; dan mempengaruhi apakah penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewa, atau untuk tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk dalam penentuan masa sewa (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraph PP41).

30 Penyewa Akuntansi Penyewa Pengakuan Pengukuran Awal Aset Hak Guna
Pada tanggal permulaan, penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa. Pengukuran Awal Aset Hak Guna Pada tanggal permulaan, penyewa mengukur aset hak- guna pada biaya perolehan.

31 Biaya Perolehan Aset Hak Guna
Penyewa Biaya Perolehan Aset Hak Guna jumlah pengukuran awal liabilitas sewa, (par 26); pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima; biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh penyewa; dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam membongkar dan memindahkan aset pendasar, merestorasi tempat di mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya tersebut dikeluarkan untuk menghasilkan persediaan. Penyewa dikenai kewajiban atas biaya-biaya tersebut baik pada tanggal permulaan atau sebagai konsekuensi dari telah menggunakan aset pendasar selama periode tertentu.

32 Estimasi Biaya pembongkaran
Penyewa Estimasi Biaya pembongkaran Penyewa mengakui estimasi biaya pembongkaran sebagai bagian dari biaya perolehan aset hak-guna ketika timbul kewajiban atas biaya-biaya tersebut. Penyewa menerapkan PSAK 14: Persediaan untuk biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu sebagai konsekuensi dari telah menggunakan aset hak-guna untuk menghasilkan persediaan selama periode tersebut. Kewajiban atas biaya yang dicatat dengan menerapkan Pernyataan ini atau PSAK 14, diakui dan diukur dengan menerapkan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi.

33 Penyewa Pengukuran Awal Liabilitas Sewa
Pada tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal tersebut. Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa, jika suku bunga tersebut dapat ditentukan. Jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, maka penyewa menggunakan suku bunga pinjaman inkremental penyewa.

34 Penyewa Pembayaran sewa Pembayaran sewa meliputi:
pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP42), dikurangi dengan piutang insentif sewa; pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 28); jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan nilai residual; harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut (dinilai dengan mempertimbangkan faktor yang dideskripsikan dalam paragraf PP37–PP40); dan pembayaran penalti karena penghentian sewa, jika masa sewa merefleksikan penyewa mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa. Pembayaran dapat berupa: sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga acuan  pembayaran bervariasi yang merefleksikan harga sewa pasar.

35 Penyewa Pengukuran Selanjutnya Aset Hak Guna
Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain yang dideskripsikan dalam paragraf 34 dan 35.

36 Penyewa Model Biaya Model Biaya
Penyewa mengukur aset hak-guna pada biaya perolehan: dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai; dan disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa yang ditetapkan dalam paragraf 36(c). Penyewa menerapkan persyaratan penyusutan dalam PSAK 16 dalam menyusutkan aset hak-guna, dengan mempertimbangkan persyaratan: Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada akhir masa sewa atau jika biaya perolehan merefleksikan penyewa akan mengeksekusi opsi beli, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar. Jika tidak, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa. Penyewa menerapkan PSAK 48 untuk menentukan apakah aset hak-guna mengalami penurunan nilai dan mencatat kerugian penurunan nilai.

37 Penyewa Model Pengukuran lainnya
Jika penyewa menerapkan model nilai wajar sesuai PSAK 13: untuk aset properti investasinya, maka penyewa juga menerapkan model nilai wajar untuk aset hak-guna yang memenuhi definisi properti investasi dalam PSAK 13: Properti Investasi. Jika aset hak-guna terkait dengan kelas aset tetap di mana penyewa menerapkan model revaluasi sesuai PSAK 16: Aset Tetap, maka penyewa dapat memilih untuk menerapkan model revaluasi tersebut untuk seluruh aset hak-guna yang terkait dengan kelas aset tetap tersebut.

38 Pengukuran selanjutnya liabilitas sewa
Penyewa Pengukuran selanjutnya liabilitas sewa Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa dengan: meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa; mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar; dan mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan penilaian kembali atau modifikasi sewa yang ditetapkan dalam paragraf 39–46, atau untuk merefleksikan pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian (lihat paragraf PP42). Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode adalah jumlah yang menghasilkan suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas sewa. Penyewa mengakui dalam laba rugi, kecuali biaya tersebut sudah termasuk dalam jumlah tercatat aset lain dengan menerapkan Pernyataan lain yang relevan: bunga atas liabilitas sewa; dan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa pada periode di mana kejadian atau kondisi yang memicu pembayaran tersebut terjadi.

39 Penilaian kembali liabilitas sewa
Penyewa Penilaian kembali liabilitas sewa Penyewa mengakui jumlah pengukuran kembali liabilitas sewa sebagai penyesuaian terhadap aset hak-guna. Jika jumlah tercatat aset hak-guna berkurang menjadi nol dan masih terdapat pengurangan dalam pengukuran liabilitas sewa, maka penyewa mengakui sisa jumlah pengukuran kembali dalam laba rugi. Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian, jika: terdapat perubahan masa sewa, sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf 20– 21. Penyewa menentukan pembayaran sewa revision berdasarkan masa sewa revisian; atau terdapat perubahan pada penilaian atas opsi untuk membeli aset pendasar, dinilai dengan mempertimbangkan kejadian dan keadaan yang dideskripsikan dalam paragraf 20–21 dalam konteks opsi beli. Penyewa menentukan pembayaran sewa revisian untuk merefleksikan perubahan dalam jumlah terutang dalam opsi beli.

40 Penilaian kembali liabilitas sewa
Penyewa Penilaian kembali liabilitas sewa Penyewa menentukan tingkat diskonto revisian sebagai: suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa masa sewa, jika tingkat diskonto revisian tersebut dapat ditentukan; atau suku bunga pinjaman inkremental penyewa pada tanggal penilaian kembali, jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan. Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian, jika: terdapat perubahan dalam jumlah yang diperkirakan akan dibayar dalam jaminan nilai residual. terdapat perubahan pembayaran sewa masa depan sebagai akibat dari perubahan indeks atau suku bunga yang digunakan untuk menentukan pembayaran tersebut. Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa untuk merefleksikan pembayaran sewa revisian tersebut hanya ketika terdapat perubahan dalam arus kas (yaitu ketika terdapat penyesuaian pembayaran sewa). Penyewa menentukan pembayaran sewa revision untuk sisa masa sewa berdasarkan pembayaran kontraktual revisian. Penyewa menggunakan tingkat diskonto yang tidak berubah, kecuali perubahan pembayaran sewa berasal dari perubahan dalam suku bunga mengambang. Penyewa menggunakan tingkat diskonto revisian yang merefleksikan perubahan dalam suku bunga.

41 Penyewa Modifikasi Sewa
Penyewa mencatat modifikasi sewa sebagai sewa terpisah jika: modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa dengan menambahkan hak untuk menggunakan satu aset pendasar atau lebih; dan imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk peningkatan dalam ruang lingkup dan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri tersebut untuk merefleksikan kondisi kontrak tertentu. Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, pada tanggal efektif modifikasi sewa, penyewa: mengalokasikan imbalan kontrak modifikasian dengan menerapkan paragraf 13–16; menentukan masa sewa dari sewa modifikasian dengan menerapkan paragraf 18–19; dan mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian. Tingkat diskonto revisian ditentukan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa masa sewa, jika dapat ditentukan; atau suku bunga pinjaman inkremental penyewa pada tanggal efektif modifikasi, jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan.

42 Modifikasi Sewa Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, penyewa mencatat pengukuran kembali liabilitas sewa dengan: menurunkan jumlah tercatat aset hak-guna untuk merefleksikan penghentian parsial atau penuh sewa untuk modifikasi sewa yang menurunkan ruang lingkup sewa. Penyewa mengakui dalam laba rugi setiap laba rugi yang terkait dengan penghentian parsial atau penuh sewa tersebut. membuat penyesuaian terkait dengan aset hak-guna untuk seluruh modifikasi sewa lainnya.

43 Penyajian – Posisi Keuangan
Penyewa Penyajian – Posisi Keuangan Penyewa menyajikan dalam laporan posisi keuangannya, atau mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangannya: aset hak-guna secara terpisah dari aset lainnya. Jika penyewa tidak menyajikan aset hak-guna secara terpisah dalam laporan posisi keuangan, maka penyewa: menyajikan aset hak-guna dalam pos yang sama dengan pos yang digunakan untuk menyajikan aset pendasar serupa jika aset tersebut dimiliki; dan mengungkapkan pos mana dalam laporan posisi keuangan yang mencakup aset hak-guna tersebut. liabilitas sewa secara terpisah dari liabilitas lain. Jika penyewa tidak menyajikan liabilitas sewa secara terpisah dalam laporan posisi keuangan, maka penyewa mengungkapkan pos mana dalam laporan posisi keuangan yang mencakup liabilitas tersebut.

44 Penyajian – Laba Rugi dan Laporan Arus Kas
Penyewa Penyajian – Laba Rugi dan Laporan Arus Kas Persyaratan penyajian aset hak guna terpisah tidak diterapkan pada aset hakguna yang memenuhi definisi properti investasi, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai properti investasi. Dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, disajikan: beban bunga atas liabilitas sewa beban penyusutan untuk aset hak-guna. Beban bunga atas liabilitas sewa merupakan komponen biaya keuangan, di mana PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan paragraf 82(b) mensyaratkan untuk disajikan secara terpisah Dalam laporan arus kas, penyewa mengklasifikasikan: pembayaran kas untuk bagian pokok liabilitas sewa dalam aktivitas pendanaan; pembayaran kas untuk bagian bunga liabilitas sewa dengan menerapkan persyaratan dalam PSAK 2: Laporan Arus Kas untuk pembayaran bunga; dan pembayaran sewa jangka-pendek, pembayaran sewa aset bernilai rendah, dan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa dalam aktivitas operasi.

45 Penyewa Pengungkapan Tujuan pengungkapan adalah agar penyewa dapat mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan, serta informasi yang diberikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas penyewa. Penyewa mengungkapkan informasi tentang sewanya dalam catatan atas laporan keuangan atau bagian terpisah dalam laporan keuangannya. Penyewa tidak perlu menduplikasi informasi yang telah disajikan di bagian lain dalam laporan keuangan, jika informasi tersebut telah tercakup melalui referensi silang dalam catatan tunggal atau bagian terpisah tentang sewa.

46 Penyewa Pengungkapan – par 53
Penyewa mengungkapkan jumlah berikut ini untuk periode pelaporan: beban penyusutan untuk aset hak-guna berdasarkan kelas aset pendasar; beban bunga atas liabilitas sewa; beban yang terkait dengan sewa jangka-pendek yang dicatat dengan menerapkan paragraf 06. Beban ini tidak termasuk beban yang terkait dengan sewa dengan masa sewa 1 tahun atau kurang; beban yang terkait dengan sewa aset bernilai-rendah yang dicatat dengan menerapkan paragraf 06. Beban ini tidak termasuk beban yang terkait dengan sewa jangka-pendek atas aset bernilai-rendah yang ada dalam paragraf 53(c); beban yang terkait dengan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa; pendapatan dari mensubsewakan aset hak-guna; total pengeluaran kas untuk sewa; penambahan aset hak-guna; keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik; dan jumlah tercatat aset hak-guna pada akhir periode pelaporan berdasarkan kelas aset pendasar.

47 Penyewa Pengungkapan Penyewa memberikan pengungkapan dalam format tabel, kecuali format lain lebih tepat. Jumlah yang diungkapkan meliputi biaya yang telah penyewa masukkan dalam jumlah tercatat aset lain selama periode pelaporan. Penyewa mengungkapan jumlah komitmen sewa untuk sewa jangka-pendek yang dicatat dengan menerapkan paragraf 06 Jika aset hak-guna memenuhi definisi properti investasi, maka penyewa menerapkan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 13. Dalam hal tersebut, penyewa tidak disyaratkan untuk memberikan pengungkapan dalam paragraf 53(a), (f), (h), atau (j) untuk aset hak-guna tersebut. Jika penyewa mengukur aset hak-guna pada jumlah revaluasian dengan menerapkan PSAK 16: Aset Tetap, maka penyewa mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh PSAK 16: Aset Tetap paragraf 77 untuk aset hak-guna tersebut. Penyewa mengungkapkan analisis jatuh tempo atas liabilitas sewa dengan menerapkan PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraph 39 dan PP11 secara terpisah dari analisis jatuh tempo liabilitas keuangan lain.

48 Penyewa Pengungkapan Sebagai tambahan, penyewa mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tambahan tentang aktivitas sewanya, Informasi tambahan ini dapat meliputi, namun tidak terbatas pada informasi yang dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk menilai: sifat aktivitas sewa penyewa; pengeluaran kas masa depan yang berpotensi memberikan dampak kepada penyewa yang tidak terefleksikan dalam pengukuran liabilitas sewa. Ini termasuk dampak yang timbul dari: pembayaran sewa variabel; opsi perpanjangan dan opsi penghentian; jaminan nilai residual; sewa yang belum dimulai oleh penyewa yang telah berkomitmen. pembatasan atau perjanjian yang timbul dari sewa; dan transaksi jual dan sewa-balik Penyewa yang mencatat sewa jangka-pendek atau sewa aset bernilai- rendah dengan menerapkan paragraf 06 mengungkapkan fakta tersebut.

49 Pesewa AKUNTANSI PESEWA KLASIFIKASI
Pesewa mengklasifikasi masing-masing sewanya baik sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset pendasar. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset pendasar.

50 Pesewa Indikator Apakah suatu sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi bergantung pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Contoh situasi yang secara individual atau gabungan yang akan menyebabkan sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada penyewa pada akhir masa sewa; penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pendasar pada harga yang diperkirakan cukup rendah dari nilai wajar pada tanggal opsi tersebut mulai dapat dieksekusi sehingga menjadi cukup pasti, pada tanggal insepsi, bahwa opsi tersebut akan dieksekusi; masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomik dari aset pendasar meski hak kepemilikan tidak dialihkan; pada tanggal insepsi, nilai kini dari pembayaran sewa setidaknya mencakup secara substansial seluruh nilai wajar aset pendasar; dan aset pendasar bersifat khusus sehingga hanya penyewa yang dapat menggunakannya tanpa modifikasi signifikan.

51 Pesewa Indikator Tambahan
Indikator situasi yang secara individual atau gabungan juga dapat menyebabkan sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: jika penyewa dapat membatalkan sewa, maka kerugian pesewa yang terkait dengan pembatalan tersebut ditanggung oleh penyewa; keuntungan atau kerugian dari fluktuasi nilai wajar residual terutang pada penyewa (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental yang sama dengan sebagian besar hasil penjualan pada akhir sewa); dan penyewa memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua pada harga rental yang secara substansial lebih rendah daripada rental pasar.

52 Pesewa Sewa Pembiayaan Pengakuan dan Pengukuran Pengukuran Awal
Pada tanggal permulaan, pesewa mengakui aset yang dimiliki dalam sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan dan menyajikannya sebagai piutang pada jumlah yang sama dengan investasi neto sewa. Pengukuran Awal Pesewa menggunakan suku bunga implisit dalam sewa untuk mengukur investasi neto sewa. Jika suku bunga implisit dalam subsewa tidak dapat ditentukan, maka pesewa- antara dapat menggunakan tingkat diskonto yang digunakan dalam sewa utama (disesuaikan dengan biaya langsung awal yang terkait dengan subsewa) untuk mengukur investasi neto dalam subsewa. Biaya langsung awal, selain yang ditimbulkan oleh pesewa pabrikan atau diler, dimasukkan dalam pengukuran awal investasi neto sewa dan mengurangi jumlah penghasilan yang diakui sepanjang masa sewa.

53 Pesewa Sewa Pembiayaan Investasi neto sewa
Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran investasi neto sewa meliputi pembayaran atas hak untuk menggunakan aset pendasar selama masa sewa yang belum diterima pada tanggal permulaan sebagai berikut: pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi), dikurangi dengan insentif sewa terutang; pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga, yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan; jaminan nilai residual yang diberikan kepada pesewa oleh penyewa, pihak yang terkait dengan penyewa, atau pihak ketiga yang tidak terkait dengan pesewa yang secara finansial mampu melaksanakan kewajibannya dalam jaminan tersebut; harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup yakin untuk mengeksekusi opsi tersebut, dan pembayaran penalti karena menghentikan sewa, jika penyewa akan mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.

54 Pesewa Sewa Pembiayaan Pengukuran Selanjutnya
Pesewa mengakui penghasilan keuangan sepanjang masa sewa, berdasarkan suatu pola yang merefleksikan tingkat imbalan periodik yang konstan atas investasi neto sewa pesewa. Pesewa mengalokasikan penghasilan keuangan sepanjang masa sewa dengan dasar yang sistematik dan rasional. Pesewa menerapkan pembayaran sewa terkait dengan periode tersebut untuk mengurangi pokok dan penghasilan keuangan yang belum diterima. Pesewa menerapkan penghentian pengakuan dan penurunan nilai dalam PSAK 71. Pesewa meninjau ulang secara reguler nilai residual takterjamin estimasian yang digunakan dalam menghitung investasi bruto sewa. Jika terdapat pengurangan nilai residual takterjamin estimasian, maka pesewa merevisi alokasi penghasilan selama masa sewa dan segera mengakui setiap pengurangan jumlah yang terutang. Pesewa yang mengklasifikasikan aset dalam sewa pembiayaan sebagai dikuasai untuk dijual (atau termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dikuasai untuk dijual) dengan menerapkan PSAK 58.

55 Pesewa Sewa Pembiayaan Modifikasi Sewa
Pesewa mencatat modifikasi sewa pembiayaan sebagai sewa terpisah jika: modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa dengan menambahkan hak untuk menggunakan satu aset pendasar atau lebih; dan imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk peningkatan dalam ruang lingkup dan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri tersebut untuk merefleksikan kondisi kontrak tertentu. Untuk modifikasi sewa pembiayaan yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, pesewa mencatat modifikasi tersebut sebagai : jika sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi ketika modifikasi diberlakukan pada tanggal insepsi, maka pesewa: mencatat modifikasi sewa sebagai sewa baru sejak tanggal efektif modifikasi; dan mengukur jumlah tercatat aset pendasar sebagai investasi neto sewa segera sebelum tanggal efektif modifikasi sewa. jika tidak, maka pesewa menerapkan persyaratan dalam PSAK 71: Instrumen Keuangan.

56 Pesewa Sewa Operasi Pengakuan dan Pengukuran
Pesewa mengakui pembayaran sewa dari sewa operasi sebagai penghasilan dengan dasar garis lurus atau dasar sistematik lain. Pesewa menerapkan dasar sistematik lain jika dasar tersebut lebih merepresentasikan pola manfaat dari penggunaan aset pendasar yang menurun. Pesewa mengakui biaya, termasuk penyusutan, yang timbul dalam mendapatkan penghasilan sewa sebagai beban. Pesewa menambahkan biaya langsung awal yang timbul dalam mendapatkan sewa operasi pada jumlah tercatat aset pendasar dan mengakui biaya tersebut sebagai beban sepanjang masa sewa atas dasar yang sama dengan penghasilan sewa. Kebijakan penyusutan atas aset pendasar yang dapat disusutkan untuk sewa operasi konsisten dengan kebijakan penyusutan normal pesewa untuk aset serupa sesuai PSAK 16 dan PSAK 19: Aset Takberwujud. Pesewa menerapkan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset untuk menentukan apakah aset pendasar untuk sewa operasi mengalami penurunan nilai. Pesewa pabrikan atau diler tidak mengakui laba penjualan dalam sewa operasi karena hal tersebut tidak ekuivalen dengan penjualan.

57 Pesewa Sewa Operasi Modifikasi Sewa
Pesewa mencatat modifikasi sewa operasi sebagai sewa baru sejak tanggal efektif modifikasi, dengan mempertimbangkan pembayaran sewa dibayar di muka atau terutang terkait dengan sewa orisinal sebagai bagian dari pembayaran sewa untuk sewa baru. Penyajian Pesewa menyajikan aset pendasar sewa operasi dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut.

58 Pesewa Pengungkapan Tujuan pengungkapan adalah agar:
pesewa mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan, serta informasi yang ada dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas pesewa. Paragraf 90–97 menetapkan persyaratan bagaimana tujuan ini dapat tercapai.

59 Pesewa Pengungkapan Pesewa mengungkapkan jumlah sebagai berikut untuk periode pelaporannya (par 90): untuk sewa pembiayaan: laba atau rugi penjualan; penghasilan keuangan atas investasi neto sewa; dan penghasilan yang terkait dengan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran investasi neto sewa. untuk sewa operasi, penghasilan sewa, secara terpisah mengungkapkan penghasilan yang terkait dengan pembayaran sewa variabel yang tidak bergantung pada suatu indeks atau suku bunga. Pesewa memberikan pengungkapan yang ditetapkan dalam paragraf 90 dalam bentuk format tabel, kecuali format lain lebih tepat.

60 Pesewa Pengungkapan Pesewa mengungkapkan tambahan informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai aktivitas sewa untuk memenuhi tujuan pengungkapan. Informasi tambahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, informasi yang membantu pengguna laporan keuangan untuk menilai: sifat aktivitas sewa pesewa; dan bagaimana pesewa mengelola risiko yang terkait dengan hak yang dipertahankan pada aset pendasar. Khususnya, pesewa mengungkapkan strategi manajemen risiko untuk hak yang dipertahankan pada aset pendasar, termasuk cara-cara pesewa mengurangi risiko tersebut. Cara tersebut dapat mencakup, sebagai contoh, perjanjian beli-kembali, jaminan nilai residual, atau pembayaran sewa variabel untuk penggunaan di atas batas yang telah ditetapkan.

61 Pesewa Pengungkapan Sewa Pembiayaan
Pesewa memberikan penjelasan kualitatif dan kuantitatif atas perubahan signifikan pada jumlah tercatat investasi neto dalam sewa pembiayaan. Pesewa mengungkapkan analisis jatuh tempo piutang pembayaran sewa, dengan menunjukkan pembayaran sewa yang tidak didiskontokan yang akan diterima secara tahunan minimum untuk 5 tahun pertama dan jumlah total untuk sisa tahun. Pesewa merekonsiliasi pembayaran sewa yang tidak didiskontokan pada investasi neto sewa. Rekonsiliasi mengidentifikasi penghasilan keuangan yang belum diterima terkait piutang pembayaran sewa dan nilai residual takterjamin yang didiskontokan.

62 Pesewa Pengungkapan Sewa Operasi
Untuk item aset tetap yang merupakan sewa operasi, pesewa menerapkan persyaratan pengungkapan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap. Pesewa memisahkan tiap-tiap kelas aset tetap ke dalam aset yang merupakan sewa operasi dan aset yang bukan sewa operasi. Pesewa memberikan pengungkapan sesuai PSAK 16: Aset Tetap untuk aset yang merupakan sewa operasi (berdasarkan kelas aset pendasar) secara terpisah dari aset yang dimiliki sendiri dan digunakan pesewa. Pesewa menerapkan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 19, PSAK 48: Penurunan Nilai Aset, dan PSAK 69: Agrikultur untuk aset yang merupakan sewa operasi. Pesewa mengungkapkan analisis jatuh tempo pembayaran sewa yang menunjukkan pembayaran sewa yang tidak didiskontokan yang akan diterima secara tahunan minimum untuk 5 tahun pertama dan jumlah total untuk sisa tahun.

63 Transaksi Jual dan Sewa Balik
Jika entitas (penjual–penyewa) mengalihkan aset kepada entitas lain (pembeli–pesewa) dan menyewa aset tersebut kembali dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa mencatat kontrak pengalihan dan sewa Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan kewajiban pelaksanaan dalam PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan telah terpenuhi untuk menentukan apakah pengalihan aset dicatat sebagai penjualan aset tersebut.

64 Menilai Apakah Pengalihan Aset Merupakan Penjualan
Jual dan Sewa Balik Menilai Apakah Pengalihan Aset Merupakan Penjualan Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan kewajiban pelaksanaan dalam PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan telah terpenuhi untuk menentukan apakah pengalihan aset dicatat sebagai penjualan aset tersebut. Pengalihan Aset Merupakan Penjualan Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa memenuhi persyaratan PSAK 72 untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka: penjual–penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul dari sewa-balik pada proporsi jumlah tercatat aset sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh penjual–penyewa. Penjual–penyewa mengakui hanya jumlah untung atau rugi yang terkait dengan hak yang dialihkan ke pembeli– pesewa. pembeli–pesewa mencatat pembelian aset dengan menerapkan Pernyataan yang relevan, dan untuk sewa dengan menerapkan persyaratan akuntansi pesewa dalam Pernyataan ini.

65 Jual dan Sewa Balik Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan nilai wajar aset, atau jika pembayaran untuk sewa tidak sama dengan harga pasar, maka entitas melakukan penyesuaian di bawah ini untuk mengukur hasil penjualan pada nilai wajar: jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka; dan jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan yang diberikan oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa. Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana yang lebih dapat ditentukan dari: selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; dan selisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini pembayaran sewa pada harga pasar.

66 Pengalihan Aset Bukan Merupakan Penjualan
Jual dan Sewa Balik Pengalihan Aset Bukan Merupakan Penjualan Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa tidak memenuhi persyaratan dalam PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka: penjual–penyewa melanjutkan pengakuan aset alihan dan mengakui liabilitas keuangan sebesar hasil pengalihan. Penjual-penyewa mencatat liabilitas keuangan dengan menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan. pembeli–pesewa tidak mengakui aset alihan dan mengakui aset keuangan sebesar hasil pengalihan. Pembeli-pesewa mencatat aset keuangan dengan menerapkan DE PSAK 71: Instrumen Keuangan.

67 Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode pelaporan tahunan pada atau setelah tanggal 1 Januari Penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan pada atau sebelum tanggal penerapan awal Pernyataan ini. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih awal, maka fakta tersebut diungkapkan. Transisi Definisi sewa – boleh memilih menerapkan secara retroaktif atau prospektif Penyewa: retrospektif sesuai PSAK 25 atau retrospetif dengan dampak kumulatif

68 CONTOH 1 Identifikasi Sewa
PT. Mawar (pelanggan) menyepakati kontrak selama 10 tahun dengan perusahaan telekomunikasi (Pemasok) untuk menggunakan 2 fiber optic yang secara fisik dapat dibedakan dalam suatu kabel yang lebih besar yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya. Pelanggan membuat keputusan penggunaan fiber dengan menyambungkan masing-masing ujung fiber ke peralatan elektronik. Pelanggan dapat menyalakan dan memutuskan data apa, jumlah data, yang akan diangkut oleh fiber optic teresbut. Jika fiber tersebut rusak, maka Pemasok bertanggung jawab atas perbaikan dan pemeliharaannya. Pemasok memiliki fiber ekstra, untuk mensubstitusi fiber ekstra, namun kabel ekstra tersebut hanya digunakan saat dilakukan perbaikan, pemeliharaan. Kontrak mengandung sewa karena. Pelanggan memiliki hak untuk menggunakan 2 fiber optic tersebut selama 10 tahun. Terdapat 2 fiber identifikasian yang disebutkan secara eksplisit dalam kontrak dan secara fisik dapat dibedakan dari fiber lain. Pemasok tidak dapat mensubstitusi fiber selain karena alasan perbaikan dan pemeliharaan

69 CONTOH 2 Identifikasi Sewa
Pelanggan menyepakati kontrak selama 12 tahun dengan Pemasok atas hak untuk menggunakan jumlah kapasitas fiber optic yang menghubungkan Jakarta Palembang. Jumlah yang ditetapkan setara dengan penggunaan kapasitas penuh 3 fiber optic. Pemasok memiliki 20 fiber optic dengan kapasitas serupa. Pemasok yang membuat keputusan fiber optic mana yang akan digunakan untuk mengirimkan data tergantung dari trafik data dari para pelanggan yang dimiliki Pemasok. Kontrak tidak mengandung sewa karena. Pemasok membuat seluruh keputusan tentang transmisi data pelanggannya, yang mensyaratkan penggunaan hanya sebagian kapasitas kabel untuk masing- masing pelanggan. Bagian kapasitas yang akan disediakan kepada Pelanggan tidak dapat dibedakan secara fisik dari sisa kapasitas kabel dan tidak merepresentasikan secara substansial seluruh kapasitas fiber optic. Konsekuensinya, Pelanggan tidak memiliki hak untuk menggunakan aset identifikasian.

70 CONTOH 3 Identifikasi Sewa
Pelanggan menyepakati kontrak dengan Pemasok untuk penggunaan 1 line fiber optic selama 1 bulan kegiatan Olimpiade. Kontrak menentukan jumlah maksimum data yang dapat dibawa, kecepatan dalam fiber optic tersebut. Pemasok tidak dapat mengganti fiber optic yang telah diperjanjikan dalam kontrak. Layanan spesifik hanya dapat digunakan selama jangka waktu dalam kontrak. Pelanggan dapat memanfaatkan seluruh kapasitas fiber optic tersebut bahkan di luar kegiatan Olimpiade jika kapasitas masih memungkinkan. Kontrak mengandung sewa karena. Pelanggan memiliki hak untuk menggunakan fiber optic selama durasi 1 bulan sesuai dengan kontrak. Terdapat aset identifikasian dan pelanggan mengarahkan penggunaan aset identifikasian. Durasi kontrak 1 bulan, maka sewa ini memenuhi definisi sewa jangka- pendek.

71 CONTOH 4 Identifikasi Sewa
PT. Pelangi membuat kontrak dengan pengelola bandara AP2 utuk menggunakan ruang di bandara untuk menyewa space ruangan untuk ruang customer service layanan pengaduan dan promosi telpon seluler, selama 5 tahun. Kontrak mencantumkan besanya sewa, luas ruangan. AP2 memiliki hak untuk menentukan letak ruangan CS dan dapat memindahkan ke lokasi lain jika tempat tersebut akan digunakan untuk pelanggan lain sesuai dengan keinginan AP2. Biaya untuk memindahkan ruangan CS tersebut tidak signifikan. Dalam bandara tersebut terdapat beberapa area yang tersedia untuk lokasi ruangan CS yang cocok untuk PT. Pelangi. Kontrak tidak mengandung sewa karena. Walaupun luas ruang, nilai kontrak dan jangka waktu yang digunakan tercantum dalam kontrak, namun aset tidak dapat identifikasi dengan jelas. Pelanggan mengendalikan kios miliknya sendiri, namun AP2 dapat merubah dan memindahkan letak ruangan AP2 memiliki kemampuan mengubah ruangan dan secara ekonomik menerima manfaat dari mensubstitusi ruangan yang disewa

72 CONTOH 5 Sewa Bernilai Rendah
Penyewa sebuah perusahaan telekomunikasi menyediakan layanan TV berlangganan. Berikut ini beberapa kontrak sewa yang dimiliki perusahaan Sewa ruangan untuk layanan pelanggan dan promosi Sewa mobil perusahaan untuk pimpinan perusahaan, manajer dan kegiatan operasional. sewa peralatan IT untuk digunakan oleh karyawan individual seperti laptop, komputer desktop, dan printer. sewa server, termasuk beberapa terminal dan peralatan yang terhubung dalam server terebut. Terminal dan peralatan tambahan tersebut ditambahkan pada server tersebut untuk meningkatkan kualitas layanan. sewa peralatan kantor seperti mebel kantor, dispenser, mesin fotocopy kapasitas rendah. Sewa aset bernilai-rendah Penyewa menentukan sewa aset bernilai-rendah atas dasar aset pendasar, ketika baru, secara individual memiliki nilai rendah: sewa peralatan IT untuk digunakan oleh karyawan individual; dan sewa mebel kantor, dispenser air dan mesin fotocopy berkapasitas rendah. Terminal dan peralatan yang terhubung dengan server secara individual, mungkin memiliki nilai rendah namun sewa peralatan tersebut sehingga memenuhi kualifikasi sebagai sewa aset bernilai-rendah. Tetapi karena terminal dan peralatan tersebut memiliki interelasi yang tinggi dengan server, penyewa tidak menyewa terminal tanpa menyewa server.

73 CONTOH 6 Komponen Non Sewa
Perusahaan menyewa 4 buah lift selama 10 tahun yang dapat diperpanjang selama 10 tahun berikutnya. Untuk memastikan lift berjalan dengan baik perusahaan melakukan kontrak pemeliharaan lift tersebut selama jangka waktu sewa. Total sewa dan pemeliharaan per tahun sebesar 500juta. Perusahaan memperoleh informasi bahwa untuk lift serupa sewa per tahun sebesar 120 juta dan pemeliharaan list sebesar 30juta per unit. Perusahaan memilih untuk memisahkan komponen non sewa dari sewa lift tersebut. Pemisahaan komponen non sewa Penyewa mengalokasikan komponen sewa dan non sewa beradasarkan harga sewa secara sendiri. Lift 4 x /600 x Pemeliharaan 4 x /600 x Total Alokasi untuk sewa lift 400 dan komponen non sewa 100

74 CONTOH 7 Ilustrasi Jurnal Penyewa
Perusahaan menyewa server dan terminalnya selama 5 tahun dengan nilai sewa sebesar juta per tahun tanpa kenaikan. Tingkat suku bunga incremental untuk jangka waktu sewa 5 tahun adalah 4%. Pembayaran pertama jt dilakukan diawal kontrak. Liabilitas Sewa Aset Hak Guna Thn Sal Awl Pemb Bunga Sal Akh Sal Aw Dep Pem PV 1 925,979 200,000 725,979 185,196 740,783 2 29,039 555,018 555,587 192,308 3 22,201 377,219 370,392 184,911 4 15,089 177,799 5 7,692 170,961 Jurnal Aset Hak Guna ,979 Kas Liabilitas Sewa ,979 Beban penyusutasn Aset Hak Guna 185,196 Akumulasi depresiasi Aset Hak Guna 185,196 Beban bunga ,039 Liabilitas Sewa ,039 Liabilitas Sewa ,000 Kas ,000

75 CONTOH 8 Ilustrasi Jurnal Penyewa
Perusahaan menyewa ruang kantor selama 5 tahun dengan opsi perpanjangan selama 5 tahun berikutnya. Sewa dibayar tiap tahun dengan nilai sewa sebesar 400juta per tahun dengan kenaikan 2% per tahun. Tingkat suku bunga incremental untuk jangka waktu sewa 5 tahun adalah 6%. Pembayaran pertama 400 jt dilakukan diawal kontrak. Pada awal kontrak perusahaan mengeluarkan biaya sebesar 100 juta untuk memperbaiki dan merenovasi ruangan sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan memiliki keyakinan bahwa opsi perpanjangan tidak akan diambil karena ada kemungkinan perusahaan pindah ke lokasi lain.

76 CONTOH 7 Ilustrasi Jurnal Penyewa
Thn Liabilitas Sewa Aset Hak Guna Sal Awl Pemb Bunga Sal Akh Sal Aw Dep Pem PV 1 1,855 400 1,455 1,955 391 1,564 2 408 87 1,134 1,173 385 3 416 68 786 782 370 4 424 47 356 5 433 25 343 Jurnal Aset Hak Guna 1,855 Kas Liabilitas Sewa 1,455 Aset Hak Guna (renovasi) 100 Kas Beban penyusutasn Aset Hak Guna 391 Akumulasi depresiasi Aset Hak Guna 391 Beban bunga Liabilitas Sewa Liabilitas Sewa Kas

77 martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com

78 ILUSTRASI

79 ILUSTRASI

80 ILUSTRASI

81 ILUSTRASI

82 ILUSTRASI

83 ILUSTRASI

84 ILUSTRASI

85 ILUSTRASI

86 ILUSTRASI

87 ILUSTRASI

88 ILUSTRASI

89 ILUSTRASI

90 ILUSTRASI

91 ILUSTRASI

92 ILUSTRASI


Download ppt "PSAK 73 SEWA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google