Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRahmad Muhardi Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PEMBELAJARAN SAINS UNTUK ANAK USIA DINI HJ. SUDARTI, M.Pd
2
2 Konsep Sains (Science) Dari sudut bahasa, sains atau science (bahasa inggris), berasal dari bahasa latin, yaitu arti kata scientia artinya pengetahuan. Tetapi pernyataan tersebut terlalu luas dalam penggunaan sehari-hari, itu perlu dimunculkan kajian etimologi kajian lainnya. Para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari bahasa jerman, hal itu dengan merujuk pada kata wisseschaft, yang memiliki pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis.
3
3 Secara konseptual terdapat sejumlah pengertian dan batasan sains yang dikemukakan oleh para ahli. Amien (2002), mendefinisikan sains sebagai bidang ilmu alamiah, dengan ruang lingkup zat dan energy, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banya mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti fisika, kimia dan biologi. James Conant dalam Holton dan Roler(2000), mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian perubahan dan pengamatan serta dapat diamati dan diuji coba lebih lanjut. Conant, Fisher (2003) mengartikan sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan pada pengamatan dengan penuh ketelitian.
4
Kaitannya dengan program program pembelajaran sains usia dini, sains dapat dikembangkan menjadi tiga substansi mendasar, yaitu pendidikan dan pembelajaran sains yang menfasilitasi penguasaan proses sains, penguasaan produk sains serta program yang menfasilitasi pengembangan sikap-sikap sains. 4
5
5 Pertama, sains sebagai suatu proses adalah metode untuk memperoleh pengetahuan. Rangkaian proses yang dilakukan dalam kegiatan sains tersebut, saat ini dikenal dengan sebutan metode keilmuan atau metode ilmiah (scientific method). Kedua, sains sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakta, konsep prinsip, hukum dan teori (Carin dan Sund,2002; Sinaradi,1998). Ketiga, sains sebagai suatu sikap, atau dikenal dengan istilah sikap keilmuan, maksudnya adalah berbagai keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuan khususnya ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Diantara sikap tersebut adalah rasa tanggung jawap yang tinggi, rasa ingin tahu, disiplin, tekun, juju, dan terbuka terhadap pendapat orang lain. (Dawson,2004).
6
SAINS TERNYATA BUKAN HANYA BERISI RUMUS-RUMUS ATAU TEORI-TEORI YANG KERING; MELAINKAN JUGA MENGANDUNG NILAI-NILAI MANUSIAWI YANG BERSIFAT UNIVERSAL DAN LAYAK DIKEMBANGKAN SERTA DIMILIKI OLEH SETIAP INDIVIDU DI DUNIA INI; BAHKAN DENGAN BEGITU TINGGINYA NILAI SAINS BAGI KEHIDUPAN, MENYEBABKAN PEMBEKALAN SAINS SEHARUSNYA DAPAT DIBERIKAN SEJAK USIA ANAK MASIH DINI. 6
7
KESIAPAN ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN SAINS Pertama, pengalaman awal bagi anak bersifat kumulatif dalam arti jika suatu pengalaman jarang terjadi, maka pengalaman tersebut dapat memiliki pengaruh sedikit. Sebaliknya, jika pengalaman tersebut sering terjadi, maka pengaruhnya dapat kuat, atau kekal dan bahkan bertambah. Pengalaman awal juga dapat memiliki pengaruh yang tertunda terhadap pengalaman berikutnya. Lebih lanjut, pada periode tertentu dari masa kehidupan, beberapa jenis belajar dan perkembangan terjadi sangat efisien. Misalnya, tiga tahun pertama kehidupan merupakan periode optimal perkembangan bahasa dan sains yang sederhana. 7
8
8 Kedua, belajar pada anak berlangsung dari pengetahuan behavioral yang sederhana ke pengetahuan simbolik atau representasional yang lebih kompleks. Anak banyak belajar dari pengalaman langsug dan secara berangsur mengembangkannya ke dalam bentuk pengetahuan simbolis, seperti gambar, tulisan, permainan peran, teknologi (sains) terapan sederhana, dan sejenisnya. Berdasarkan kedua perinsip tersebut diatas, maka pembelajaran sains bagi anak usia dini bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan, sebab secara psikologis dalam diri anak itu sendiri telah ada kesiapan menerima dan menguasai sekaligus mengakumulasikan berbagai pembelajaran, yang proses penerimaanya secara bertahap dari yang sederhana menuju kearah yang kompleks.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.