Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWA MIRNA JHOSAN TINGGAPI Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
Karya sastra profetik berperan penting sebagai bahan bacaan untuk menyampaikan hal-hal yang baik berkaitan dengan kereligiusan individu terhadap penciptanya dan hubungan kepada sesama manusia.
3
Nilai-nilai Ilmu Sosial Profetik Amar Ma’ruf (humanisasi) memanusiakan manusia Nahi Munkar (liberasi) pembebasan Tu’minuna Bilah (transendensi) dimensi keimanan manusia. Menurunnya nilai-nilai kemanusiaan yang biasanya timbul akibat dampak negatif pembangunan (modern) maupun (tradisional) Ketidakadilan secara Internal: 1.Penindasan Politik 2.Penindasan Negara 3.Ketidakadilan Ekonomi 4.Ketidakadilan Gender Kandungan Sufisme: 1.Khauf (penuh rasa takut) 2.Raja’ (sangat berharap) 3.Tawakal (pasrah) 4.Qana’ah (menerima pemerian Tuhan) 5.Syukur 6.Ikhlas
4
HASIL & PEMBAHASAN (1)dilarang mencintai bunga-bunga, (2)anjing, (3)gerobak itu berhenti di muka rumah, (4)ikan-ikan dalam sendang, (5)mengail ikan di sungai, dan (6)segenggam tanah kuburan. Amar Ma’ruf (humanisasi) (1) samurai (2) serikat laki-laki tua. Nahi Munkar (liberasi) Tu’minuna Bilah (transendensi) (1)sepotong kayu untuk Tuhan (2)burung kecil bersarang di pohon. Seseorang yang masih muda, tidak pantas mengikuti kebiasaan orang yang lanjut usia yaitu hanya menanam bunga-bunga, serta tidak bermalas- malasan dalam menjalani hidupnya. Hidup bertetangga sewajarnya saja: jangan bergantung kepada tetangga dan jangan berprasangka buruk kepada tetangga. Jangan berprasangka buruk kepada orang lain, bangunlah malam untuk mengucapkan syukur kepada Allah, dan tidak menunda sembahyang bila waktunya tiba. Jangan mempercayai dan menyekutukan hal lain selain Allah dan tidak merugikan orang lain hanya karena kepentingan kita pribadi. Tidak mempercayai dan menyekutukan hal lain selain Allah. Oleh karena itu, tugas orang tua adalah menanamkan nilai agama kepada anak.
5
(1)dilarang mencintai bunga-bunga, (2)anjing, (3)gerobak itu berhenti di muka rumah, (4)ikan-ikan dalam sendang, (5)mengail ikan di sungai, dan (6)segenggam tanah kuburan. Amar Ma’ruf (humanisasi) (1) samurai (2) serikat laki-laki tua. Nahi Munkar (liberasi) Tu’minuna Bilah (transendensi) (1)sepotong kayu untuk Tuhan (2)burung kecil bersarang di pohon. Jangan menindas kaum yang lemah. Pemimpin harus bersikap jujur dalam mengemban tugas dan dapat menerima pendapat orang lain, serta tidak memaksakan kehendak rakyatnya. HASIL & PEMBAHASAN
6
(1)dilarang mencintai bunga-bunga, (2)anjing, (3)gerobak itu berhenti di muka rumah, (4)ikan-ikan dalam sendang, (5)mengail ikan di sungai, dan (6)segenggam tanah kuburan. Amar Ma’ruf (humanisasi) (1) samurai (2) serikat laki-laki tua. Nahi Munkar (liberasi) Tu’minuna Bilah (transendensi) (1)sepotong kayu untuk Tuhan (2)burung kecil bersarang di pohon. Jangan menghakimi manusia karena keburukannya, hal ini karena kita tidak lebih baik dari mereka. Jangan melupakan Allah ketika kebahagiaan datang. Ketika menyadari melakukan dosa, cepat meminta pengampunan-Nya. Rasa takut hanya kepada sang pencipta, bukan sesama manusia.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.