Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN."— Transcript presentasi:

1 MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN

2 SUB POKOK AJAR aa Mengetahui defenisi larutan dan kelarutan Mengetahui konsep larutan sebagai termodinamika stabil Mengetahui mekanisme kelarutan Mengetahui keuntungan dan kerugiaan sediaan dalam bentuk larutan Mengetahui komposisi larutan Mengetahui klasifikasi atau pembagian larutan Mampu menerapkan teori larutan dalam formulasi sediaan berupa larutan Mampu melakukan perhitungan dosis dan bahan dari formulasi sediaan larutan yang dibuat

3 DEFENISI LARUTAN Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut

4 DEFENISI KELARUTAN Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat membentuk dispersi molekul homogen.

5 PERNYATAAN KELARUTAN Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 0 dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian sebagai berikut : Istilah kelarutanJumlah bagian pelarut diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat Sangat mudah larut Mudah larut Larut Agak sukar larut Sukar larut Sangat sukar larut Praktis tidak larut Kurang dari 1 1 sampai 10 10 sampai 30 30 sampai 100 100 sampai 1000 1000 sampai 10000 lebih dari 10000

6 Larutan sebagai termodinamika stabil  F =  SL.  A  F = energi bebas permukaan  SL =tegangan antarmuka  A = daerah total permukaan Untuk mencapai keseimbangan atau termodinamika menjadi stabil maka  F harus nol

7 MEKANISME KELARUTAN Solvasi dan hidrasi, Jika garam ionik dilarutkan maka terjadi pemisahan dari kation dan anion. Garam yang mengikuti orientasi molekul pelarut disekitar ion dalam larutan. Prosesnya disebut solvasi (hidrasi jika terlarut dalam air). Cairan polar seperti air dapat menunjukkan aksi pelarut oleh kemampuannya memutuskan ikatan kovalen dalam zat terlarut dan kemudian terjadi ionisasi zat terlarut Cairan polar sebagai pelarut adalah termasuk saat pelarut dan zat terlarut mampu bergabung dengan membentuk ikatan hidrogen Kelarutan eter, aldehid, keton, asam-asam anhidrat dalam air dan dalam pelarut polar lainnya, juga sebagian besar dapat terjadi karena pembentukan kompleks asosiasi antara zat terlarut dan pelarut dengan adanya ikatan hidrogen. Cairan nonpolar hanya dapat melarutkan bahan-bahan non polar lainnya yang ikatan antar molekulnya lemah. Biasanya hanya melibatkan gaya dipol terinduksi

8 KEUNTUNGAN VS KERUGIAN Keuntungan 1.Dosis lebih seragam karena larutan bersifat homogen. 2.Dapat diberikan dengan menggunakan takaran rumah tangga yang umum. 3.Aksi yang cepat karena obat tidak membutuhkan waktu untuk melarut lebih dulu setelah pemberian 4.Penampakan nya lebih menarik. 5.Dosisnya dapat lebih mudah divariasikan dengan sediaan. 6.Iritasi lambung lebih minim dibandingkan sediaan tablet/kapsul jika obat diberikan dalam larutan karena faktor pengenceran. 7.Dapat lebih mudah diberikan pengaroma, pemanis dan pewarna. 8.Pemakiannya lebih mudah untuk anak-anak atau pasien yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. 9.Obat yang ditujukan untuk penggunaan luar dapat lebih mudah dan merata dioleskan jika dicampur dalam larutan. Kerugian 1.Rasa obat lebih terasa 2.Kurang praktis dibawa dibandingkan dengan sediaan kering atau pekat, seperti serbuk atau tablet. 3.Peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan. 4.Massa dan sifat alir larutan menjadi kerugian utama dari larutan. 5.Beberapa obat karena bau dan rasanya yang buruk sangat sulit dibuat dalam larutan yang cocok.

9 KOMPOSISI LARUTAN 1.Pembawa a.air aromatik b.air c.pembawa mengandung zat aktif 2.Zat aktif 3.Adjuvan (bahan tambahan) a.Pewarna b.Antioksidan c.Pengaroma d.Pengawet

10 KLASIFIKASI LARUTAN Berdasarkan sifat fisikokimia Berdasarkan jumlah zat terlarut Berdasarkan kandungan air Berdasarkan tempat kegunaan

11 BERDASARKAN KANDUNGAN AIR Larutan yang mengandung air Air Air Aromatik Asam encer Larutan Douches Gargle Enema Mouthwash Juice Larutan pencuci hidung Larutan irigasi Larutan otic Larutan pekat yang mengandung air dan rasanya manis Sirup Madu Mucilago Jelly Larutan yang tidak mengandung air Kolodion Elixir Gliserin Linimen Inhalasi dan Inhalan Oleovitamin Spirit Obat tetes gigi

12 BERDASARKAN JUMLAH ZAT TERLARUT Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut A dalam larutan. Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sejumlah besar bahan dalam larutan. Larutan jenuh yakni jika sejumlah zat A yang tepat larut pada batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan lewat jenuh yakni jika sejumlah zat A yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan ini tidak stabil dan pengadukannya dapat menyebabkan larutan ini menjadi larutan jenuh.

13 BERDASARKAN SIFAT FISIKOKIMIA Larutan mikromolekuler yakni jika larutan ini seluruhnya terdiri dari unit-unit mikro, yang mana dapat berupa molekul atau ion, seperti air, alkohol, ion Na, klorida, sukrosa, gliserin, dll. Kriteria utama yang membedakan larutan mikromolekuler dari kelas lain adalah ukuran dari unit solut dan pelarutnya. Secara umum ukurannya berkisar 1 – 10 Å. Larutan micellar yakni larutan dimana unit-unit zat terlarut ini terdiri dari agregat (misel) dari molekul atau ion zat terlarut. Sifat nyata menyerupai larutan mikromolekuler tetapi nilai pengukuran sifat fisikanya seperti tekanan uap, tekanan osmotik, konduktan dan yang lainnya menunjukkan ciri yang berbeda dari nilai untuk larutan mikromolekuler. Larutan makromolekuler yakni larutan yang zat terlarutnya terdispersi secara molekuler seperti dalam mikromolekuler ini berbeda dari larutan makromolekuler dalam satu aspek penting. Ukuran dan berat molekul dari makromolekuler sama besarnya dengan sistem yang memiliki sifat unit. Larutan akasia, CMC, albumin, DNA dan PVP adalah contoh dari kelas ini.

14 BERDASARKAN TEMPAT KEGUNAANNYA Diminum secara oral Mixtura Elixir Linctus Sirup Draught Pediatric drops Digunakan pada mulut dan tenggorokan Mouthwash Gargle Throat paint Throat spray Dimasukkan ke dalam rongga tubuh Douches Enema Ear drops Nasal drops Eye drops

15


Download ppt "MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google