Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan Agustini Sri Lestari Fadilla Putri Luthfiah Nuraini Oktavia Syifa Ardiantika.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan Agustini Sri Lestari Fadilla Putri Luthfiah Nuraini Oktavia Syifa Ardiantika."— Transcript presentasi:

1 PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan Agustini Sri Lestari2016353644 Fadilla Putri2016353636 Luthfiah2016353656 Nuraini Oktavia2016353650 Syifa Ardiantika 2016353635 AKUNTANSI P2K

2 2 PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan

3 FR Tujuan Laporan Keuangan 3 Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi.

4 FR Add a footer4 Komponen – komponen laporan keuangan laporan posisi keuangan pada akhir periode a.laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode a.laporan perubahan ekuitas selama periode a.laporan arus kas selama periode catatan atas laporan keuangan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

5 FR Karakteristik Umum Penyajian Laporan Keuangan 5 a.Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap persyaratan SAK a.Kelangsungan usahaa.Dasar akrual akuntansi Konsistensi penyajian

6 Laporan Posisi Keuangan Pembagian lancar atau tidak lancar Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan 6

7 FR Next.. Pembagian lancar atau tidak lancar 7 PSAK 1 mensyaratkan bahwa suatu entitas menyajikan asset lancar dan tidak lancar serta liabilitas lancar dan jangka panjang, sebagai klasifikasi terpisah dalam laporan posisi keuangan. PSAK mensyaratkan pengungkapan jumlah yang diperkirakan dipulihkan atau diselesaikan setelah lebih dari 12 bulan.

8 FR 8 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan Next..  Asset tetap  Properti investasi  Asset tak berwujud  Asset keuangan  Investasi dengan metode ekuitas  Persediaan  Piutang usaha dan piutang lainnya  Kas dan setara kas  Total asset yang diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual  Utang usaha dan utang lainnya  Provisi  Liabilitas keuangan  Liabilitas pajak dan asset untuk pajak kini  Liabilitas pajak tangguhan dan asset pajak tangguhan  Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan dan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual  Kepentingan non-pengendali  Modal saham dan cadangan

9 FR 9 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan Next.. PSAK 1 mengatur bahwa suatu entitas mengungkapkan, dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, subklasifikasikan pos – pos yang disajiakn, yang diklasifikasikan secara tepat sesuai dengan operasi perusahaan. PSAK 1 secara khusus mensyaratkan pengungkapan masing – masing kelas modal saham, dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan : PSAK 1 mengatur bahwa suatu entitas mengungkapkan, dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, subklasifikasikan pos – pos yang disajiakn, yang diklasifikasikan secara tepat sesuai dengan operasi perusahaan. PSAK 1 secara khusus mensyaratkan pengungkapan masing – masing kelas modal saham, dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan :  Jumlah saham yang disahkan.  Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh serta saham yang diterbitkan namun tidak disetor penuh.  Nilai nominal saham atau bahwa saham tidak memiliki nilai nominal.  Rekonsiliasi jumlah saham beredar di awal dan di akhir tahun.  Hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas pembagian dividend an pembayaran kembali atas modal.  Saham entitas dikuasai oleh entitas itu sendiri atau oleh anak perusahaan atau perusahaan asosiasi.  Saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk persyaratan dan nilainya.

10 FR 10 Macam – Macam Laporan Keuangan PSAK 1 mengatur bahwa seluruh pos penghasilan dan pengeluaran yang diakui dalam suatu periode dimasukkan ke dalam laporan keuangan komprehensif. Dalam PSAK 1 perusahaan juga harus menyajikan pendapatan komprehensif lain selian laba rugi dari operasi. PSAK 1 memberikan dua pilihan dalam format laporan laba rugi komprehensif. Yang pertama adalah laporan laba rugi komprehensif dimana pendapatan komprehensif disajikan dalam satu kesatuan. Sedangkan pilihan kedua adalah menyajikan secara terpisah yakni laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif lain.

11 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 11 Informasi yang Disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi 1 Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain 2 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain atau Catatan atas Laporan Keuangan 3

12 Informasi yang Disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laporan Laba Rugi 12 Laporan Laba Rugi mencakup Pos – Pos sebagai berikut : 1.pendapatan 2.biaya keuanganbagian laba rugi dari entitas asosiasi dan joint ventures yang dicatat dengan menggunakan metodeekuitas 3.beban pajak 4.jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan

13 FR 13 Informasi yang Disajikan dalam Bagian Penghasilan Komprehesif Lain Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat dab dikelompokan sesuai dengan PSAK/ISAK Lainnya : a)tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan b)tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Komponen penghasilan komprehensif: Selisih revaluasi aset tetap Pengukuran kembali program imbalan pasti Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan Perubahan nilai investasi available for sales Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas

14 Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain atau Catatan atas Laporan Keuangan 14 Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai berikut: penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan tersebut restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi pelepasan aset tetap pelepasan investasi operasi yang dihentikan penyelesaian litigasi pembalikan laibilitas diestimasi lain.

15 Laporan Perubahan Ekuitas 15 Menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif. Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang timbul dari : Laba rugi pos pendapatan komprehensif transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik

16 Laporan Arus Kas Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam menggunakan arus kas tersebut.

17 FR Catatan Atas Laporan Keuangan Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi  dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi; Mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAL yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan; Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan  (pengelolaan modal)  Sepanjang praktis, penyajian catatan atas laporan keuangan dilakukan secara sistematis  Membuat referensi silang atas setiap pos untuk informasi yag berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan

18 FR 18 Catatan Atas Laporan Keuangan Modal - Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam mengelola modal. Informasi kualitatif, kuantitatif Informasi kualitatif, kuantitatif Pemenuhan persyaratan modal Pemenuhan persyaratan modal Instrumen keuangan yang memiliki fitur opsi jual dan diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas – data kuantitatif diklasifikasikan sebagai ekuitas, tujuan, kebijakan, proses, arus kas keluar dan bagaimana penentuannya.

19 FR Catatan Atas Laporan Keuangan Pengungkapan lain  Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum penyelesaian laporan keuangan.  Jumlah dividen preferen yang tidak diakui. Pengungkapan berikut jika tidak diungkapkan di bagiian manapun dalam informasi yang dipublikasi bersama LK:  Domisili dan bentuk hukum, negara pendirian, alamat kantor dan lokasi utama kantor  Sifat operasi dan kegiatan utama  Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha Bagi entitas yang mempunyai umur terbatas, informasi tentang umur entitas

20 20 Perbedaan pada PSAK 1 (2013) dengan PSAK 1 (2009) dan PSAK 1 (2013) dengan IFRS

21 Perbedaan pada PSAK 1 (2013) dengan PSAK 1 (2009) PerihalPSAK 1(2013)PSAK 1 (2009) Judul LaporanLaporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif LainLaporan Laba Rugi Komprehensif Definisi Tidak memberikan definisi mengenai: Laba rugi Pemilik Penyesuaian Reklasifikasi Total Laba Rugi Komprehensif Memberikan definisi mengenai: Laba rugi Pemilik Penyesuaian Reklasifikasi Total Laba Rugi Komprehensif Komponen laporan keuangan Komponen Laporan Keuangan Lengkap: 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensi lain 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Informasi komparatif Komponen Laporan Keuangan Lengkap: 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan laba rugi komprehensif lain 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan Informasi Komparatif Menambahkan persyaratan pe-nyajian dan pengungkapan: 1. Informasi komparatif mini-mum 2. Informasi komparatif tam-bahan Tidak terdapat pengaturan mengenai hal tersebut Penyajian penghasilan komprehensif lain Disajikan berdasarkan kelompok: 1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 2. Pos-pos yang tidak akan dire-klasifikasi ke laba rugi Disajikan dalam kelompok Penghasilan komprehensif lain

22 Perbedaan dengan IFRS 1.IAS 1 paragraf 2 yang menjadi PSAK 1 paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan penambahan kalimat yang menyatakan bahwa PSAK 1 tidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian laporan keuangan syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah. 2.IAS 1 paragraf 5 yang menjadi PSAK 1 paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan keuangan entitas sektor publik diatur dalam standar akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan. 3.IAS 1 paragraf 7 yang menjadi PSAK 1 paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan dengan menambahkan per-aturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, karena untuk sinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal. 4.IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 11 dengan menghilangkan kalimat yang memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen laporan keuangan, supaya menciptakan keseragaman untuk judul komponen laporan keuangan. 5.Tambahan di paragraf 16 tentang tanggung jawab atas laporan keuangan, karena peraturan perundang- undangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk semua entitas, tetapi hanya untuk sebagian entitas.

23 Perbedaan dengan IFRS IAS 1 paragraf 19–22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS 1 paragraf 23–24 diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 21–22 mengenai pengungkapannya, tetapi dengan menghilangkan kalimat “but the relevant regulatory framework prohibits departure from the requirement”dalam IAS 1 paragraf 23. IAS 1 paragraf 54(f) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena IAS 41 Agriculture belum diadopsi. IAS 1 paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 139 tentang tanggal efektif dengan meniadakan penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap. IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf tersebut tidak relevan. IAS 1 paragraf 140 tentang penarikan IAS 1 (2003) karena hal tersebut tidak relevan.

24 THANK U


Download ppt "PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan Agustini Sri Lestari Fadilla Putri Luthfiah Nuraini Oktavia Syifa Ardiantika."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google