Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi Sejarah Wajib Kelompok 1. Anggota Kelompok  Andreas  Aril  Jevier  Johanes  Juan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Presentasi Sejarah Wajib Kelompok 1. Anggota Kelompok  Andreas  Aril  Jevier  Johanes  Juan."— Transcript presentasi:

1 Presentasi Sejarah Wajib Kelompok 1

2 Anggota Kelompok  Andreas  Aril  Jevier  Johanes  Juan

3 A. Apakah Sejarah Itu ?  Sejarah adalah kisah atau cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada masa lampau. Peristiwa masa lampau dapat diketahui karena adanya bukti-bukti tertulis.  Dalam pandangan Ibn Khaldun, sejarah adalah catatan tentang masyarakat manusia,peradaban dunia dan perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. Sedangkan menurut E.H.Carr,sejarah ialah dialog yang tak pernah selesai antara masa kini dan masa lampau,suatu proses interaksi yang terus berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimiliki  Sumber sejarah yang dapat dijadikan bukti tertulis, yaitu prasasti, piagam, kitab-kitab, dokumen, daun lontar, foto, pita kaset dan sebagainya.

4 Kegunaan Mempelajari Sejarah  Kita akan lebih bijaksana dan arif menentukan langkah- langkah hidup pada masa kini dan mendatang.  Sejarah memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah yang terjadi pada masa lalu.  Sejarah dapat memberikan ilham kepada kita untuk mencetuskan ide, perilaku dan karya yang lebih baik daripada masa sebelumnya  Sejarah dapat memberi kesenangan kepada kita untuk melawat dan berwisata ke masa lampau

5 Unsur yang dipelajari dalam sejarah  Sejarah terwujud oleh unsur manusia,tempat dan waktu. Manusia adalah pelaku sejarah. Dunia merupakan ruang tempat terjadinya perubahan- perubahan yang disebabkan oleh perbuatan pelaku sejarah. Waktu adalah seluruh rangkaian ketika proses perbuatan telah,sedang, dan akan berlangsung.

6 Bagaimanakah mempelajari sejarah?  Menurut Kuntowijoyo pada jenjang pendidikan tingkat SMA yang siswanya sudah bernalar, pembelajaran sejarah harus diberikan secara kritis. Mereka diharapkan bisa berpikir mengapa sesuatu terjadi, apa sebenarnya yang telah terjadi, dan ke mana arah kejadian-kejadian itu. Guna memenuhi hal tersebut,konsep berpikir sikronis dan diakronis (kronologis) dalam mempelajari sejarah amat diperlukan.

7 Konsep berpikir Sinkronis dan Diakronis  Sehubungan dengan penulisan sejarah, Kuntowijoyo menjelaskan dua kerangka berpikir yang dipergunakan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmu-ilmu sosial,yaitu cara berpikir sinkronis dan diakronis atau kronologis.  1. Cara berpikir Sinkronis Sinkronik artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu. Pendekatan sinkronik yaitu menganalisa sesuatu pada saat tertentu, tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya saja. Ada juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala – gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas. Sebagai contoh menjelaskan tentang proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945.

8 Konsep berpikir Sinkronis dan Diakronis 2.Cara berpikir Diakronis ( Kronologis) Diakronik berasal dari kata Diachronich (Dia yaitu dalam bahasa latin artinya melalui / melampaui dan Chronicus artinya waktu). Diakronik artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronik disebut juga berpikir kronologis. Berpikir diakronik dalam sejarah yaitu menganalisa/menelusuri suatu peristiwa dari awal kejadian hingga akhir. Contohnya menceritakan pengalaman hidup seseorang sejak dilahirkan sampai sekarang.

9 Konsep berpikir Sinkronis dan Diakronis  Konsep berpikir Diakronik 1.Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat 2.Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu 3.Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu secara berkesinambungan Konsep berpikir Sinkronis 1.Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang 2.Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara unit satu dengan unit yang lainnya 3.Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif

10  Sebenarnya konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dengan melakukan pembahasan secara sinkronis akan diperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang suatu kehidupan sosial. Sementara pembahasan secara diakronis memberikan pemahaman dinamis terhadap kehidupan sosial yang terus bergerak, berproses, dan bertransformasi.

11 Pendekatan Multidimensional  Dalam ilmu sejarah, kerangka berpikir sinkronis juga diperlukan untuk melengkapi pemahaman yang lebih baik. Dalam ilmu sejarah hal ini dikenal dengan pendekatan multi-dimensional. Pendekatan ini dipelopori oleh Sartono Kartodirdjo. Dalam pendekatan multi- dimensional ini, sejarah selain dipandang sebagai proses yang dinamis, juga memperhatikan berbagai aspek dalam kehidupan sosial yang turut mempengaruhi gerak pertumbuhan dan perkembangan sejarah.

12 Pendekatan Multidimensional Dalam mempelajari sejarah dikenal pendekatan multidimensional, sehingga nampak rangkaian peristiwa yang saling terkait antar satu aspek dengan aspek yang lain yang memperjelas keunikan peristiwa sejarah. Dalam perkembanganya muncul dua pendekatan dalam ilmu sejarah yaitu Sejarah Naratif dan sejarah non Naratif. Sejarah naratif mengunkapkan sesuatu pada kurun waktu tertentu sehingga tersusun dalam sebuah cerita yang saling berkaitan. Sedang sejarah non Naratif berfokus pada masalah (problem oriented) untuk mengungkap berbagai dimensi kenyataan sejarah dimasa lampau. Maka kemudian untuk mempermudah mempelajarinya perlu adanya sebuah pembagian kurun waktu atau periodesasi dari sanalah kemudian kita bisa melihat apa yang menonjol pada masa itu dilihat dari berbagai aspek yang menyebabkanya.

13 Terima Kasih


Download ppt "Presentasi Sejarah Wajib Kelompok 1. Anggota Kelompok  Andreas  Aril  Jevier  Johanes  Juan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google