Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INTUSSUSEPSI Dr. Billy Rosan, SpBA Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INTUSSUSEPSI Dr. Billy Rosan, SpBA Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung."— Transcript presentasi:

1 INTUSSUSEPSI Dr. Billy Rosan, SpBA Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

2 PENDAHULUAN Gawat darurat Gawat darurat Masuknya segmen usus proksimal ke Masuknya segmen usus proksimal ke dalam bagian distalnya dalam bagian distalnya Faktor waktu Faktor waktu Penegakan diagnosa secara dini Penegakan diagnosa secara dini Gejala awal hampir sama dengan Gejala awal hampir sama dengan diare. diare.

3 INSIDENSI Insidensi puncak pada umur 6 - 12 bulan Insidensi puncak pada umur 6 - 12 bulan Ratio Laki-laki : Wanita = 3 : 1 Ratio Laki-laki : Wanita = 3 : 1

4 PATOLOGI Umumnya pada proksimal Valvula Ileocoecal. Umumnya pada proksimal Valvula Ileocoecal. Leading point / Cincin spasme hiperperistaltik Leading point / Cincin spasme hiperperistaltik terdorong masuk ke distal terdorong masuk ke distal Leher intussusepsi menekan intususseptum Leher intussusepsi menekan intususseptum Traksi mesenterium Traksi mesenterium Bendungan vena, limfatik mesenterium Bendungan vena, limfatik mesenterium Pembengkakan mukosa Pembengkakan mukosa Obstruksi arteri Obstruksi arteri Gangrenous Gangrenous Distensi usus proksimal Distensi usus proksimal Sekuestrasi cairan pd lumen usus Sekuestrasi cairan pd lumen usus

5

6 ETIOLOGI Idioipatik pada anak < 1 tahun Idioipatik pada anak < 1 tahun Gastroenteritis  hiperperistaltik Gastroenteritis  hiperperistaltik Virus  hipertropi jar.limfoid ileum terminal Virus  hipertropi jar.limfoid ileum terminal Perubahan pola makan  perubahan pola kuman &peristaltik usus Perubahan pola makan  perubahan pola kuman &peristaltik usus Segmental hiperperistaltik Segmental hiperperistaltik Leading point pada anak > 2 tahun Leading point pada anak > 2 tahun

7 ETIOLOGI Leading point : Divertikulum Meckel’s Divertikulum Meckel’s Polyp usus Polyp usus Duplikasi usus Duplikasi usus Mukosa gaster ektopik Mukosa gaster ektopik Granuloma eosinofili pd ileum Granuloma eosinofili pd ileum Hiperplasi limfoid pd ileum Hiperplasi limfoid pd ileum

8 ETIOLOGI Haemangioma Haemangioma Limfosarkoma Limfosarkoma Leimyoma Leimyoma Intramural hematoma Intramural hematoma ( Henoch-Schonlein Purpura) ( Henoch-Schonlein Purpura)

9 GAMBARAN KLINIS Nyeri tiba-tiba rewel, menjerit, menarik tungkai, kolik abdomen Nyeri tiba-tiba rewel, menjerit, menarik tungkai, kolik abdomen Muntah hijau Muntah hijau Feses darah ( Currant Jelly Stool ) Feses darah ( Currant Jelly Stool ) Pemeriksaan Fisik: - Tanda vital Pemeriksaan Fisik: - Tanda vital - Tanda dehidrasi - Tanda dehidrasi - Dance’s Sign - Dance’s Sign - RT : - Portio like appearance - RT : - Portio like appearance - Lendir darah - Lendir darah - Massa spt sosis di perut kanan atas - Massa spt sosis di perut kanan atas

10 GAMBARAN KLINIS Foto plain abdomen : - Distribusi usus tdk rata Foto plain abdomen : - Distribusi usus tdk rata - Air Fluid level. - Air Fluid level. Foto Barium Enema : - Coiled Spring. Foto Barium Enema : - Coiled Spring. - Cup appearance - Cup appearance USG : - Dougnut Sign USG : - Dougnut Sign - Pseudokidney - Pseudokidney

11

12

13 PENGELOLAAN 1. Memperbaiki KU - Sangat mempengaruhi prognosa - Sangat mempengaruhi prognosa - Pemberian cairan & elektrolit - Pemberian cairan & elektrolit - Dekompresi abdomen dg NGT - Dekompresi abdomen dg NGT - Pengisapan cairan - Pengisapan cairan - Pemberian antibiotika - Pemberian antibiotika

14 PENGELOLAAN 2. Reposisi Usus - Kondisi stabil, tidak dalam keadaan dehidrasi - Kondisi stabil, tidak dalam keadaan dehidrasi - Kontraindikasi absolut peritonitis - Kontraindikasi absolut peritonitis - Kontraindikasi relatif: - Kontraindikasi relatif: - waktu - waktu - suhu - suhu - kembung - kembung

15 - Cara : - Barium Enema / NaCl fisiologis hangat. hangat. Dilakukan dengan ketinggian 3 ft, Dilakukan dengan ketinggian 3 ft, maksimal selama 3 mnt, maksimal maksimal selama 3 mnt, maksimal sebanyak 3 kali (rule of threes) sebanyak 3 kali (rule of threes)

16 PENGELOLAAN - Pemberian udara dengan - Pemberian udara dengan tekanan 60 – 80 mmHg tekanan 60 – 80 mmHg ( Max : 120 mmHg ) ke dalam ( Max : 120 mmHg ) ke dalam lumen usus lewat anus. lumen usus lewat anus. - Monitoring : - Monitoring : - Barium enema / Pemberian - Barium enema / Pemberian udara Flouroskopi. udara Flouroskopi. - NaCl hangat USG. - NaCl hangat USG.

17 PENGELOLAAN - Cara : - Reposisi manual secara - Cara : - Reposisi manual secara milking tanpa tarikan milking tanpa tarikan - Reseksi bila : - Reseksi bila : - Reduksi secara manual gagal - Reduksi secara manual gagal - Gangren - Gangren - Perforasi usus - Perforasi usus - Leading point spesifik - Leading point spesifik - Setelah reseksi Anastomosis - Setelah reseksi Anastomosis usus secara primer usus secara primer - cairan iv +antibiotik selama 72 jam - cairan iv +antibiotik selama 72 jam

18 PENGELOLAAN 3. Tindakan Operasi - Indikasi : - Reposisi usus gagal - Indikasi : - Reposisi usus gagal - Peritonitis - Peritonitis - Perforasi usus - Perforasi usus - Adanya leading point. - Adanya leading point.

19 Intussusception (Suspected Clinically) Plain films No contraindication to enemaContraindication to enema RecurrenceBarium, or Air enemaOperation Successful reduction Failure 3 attemps Observe in hospital on Surgical Service x 24 hours Hydrate & Stabilize Surgical Consultation Supine, LLD


Download ppt "INTUSSUSEPSI Dr. Billy Rosan, SpBA Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google