Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

1. Dara Gading A. 2. Devi Eka R. 3. Dwi Ayu W. 4. Shabrina Nola R. 5. Widia Putri E.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "1. Dara Gading A. 2. Devi Eka R. 3. Dwi Ayu W. 4. Shabrina Nola R. 5. Widia Putri E."— Transcript presentasi:

1 1. Dara Gading A. 2. Devi Eka R. 3. Dwi Ayu W. 4. Shabrina Nola R. 5. Widia Putri E.

2

3 1. Teks anekdot mengandung unsur lucu. Betulkah setiap cerita lucu dapat digolongkan ke dalam anekdot ?

4  Setiap cerita lucu tidak dapat digolongkan ke dalam teks anekdot karena teks anekdot biasanya mengandung kritik atau sindiran

5 2. Lawak juga mengandung unsur lucu. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak ?

6  Teks anekdot tidak selalu sama dengan teks lawak karena sebagain besar teks anekdot bersifat menyindir sedangkan teks lawak tidak selalu bersifat meyindir

7 3. Siapakah yang biasanya menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot? Apakah tokoh atau partisipan yang di maksud harus selalu orang yang terkenal?

8  Tokoh atau partisipan anekdot tidak selalu yang terkenal, melainkan bisa juga orang penting atau bisa juga tokoh masyarakat

9 4. Di media apa sajakah teks anekdot ditemukan? Sebutkan jenis medianya dan contoh anekdot yang dimaksud!

10  Teks anekdot biasanya ditemukan di media cetak, media elektronik. Contohnya karikatur “Ada – ada saja” di koran dan acara humor ILK di televisi

11 5. Contoh anekdot berikut ini terjadi di bidang hukum. Di bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks anekdot?

12  Kami dapat menemukan teks anekdot dalam bidang pendidikan politik, ekonomi, dan lain – lain

13

14 1. Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot? 2. Ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot? 3. Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu? 4. Apakah cerita pada anekdot itu betul – betul terjadi atau hanya rekaan? 5. Seandainya cerita itu betul – betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius?

15 6. Singkatan KUHP pada anekdot di atas dipelesetkan. Apakah maksud dan pesan teks yang dikandung? 7. Diskusikan secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut! 8. Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju? 9. Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut 10. Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri mahasiswa

16 1. Teks tersebut dapat disebut teks anekdot karena mengandung unsur lucu dan mengkritik 2. Ciri – ciri yyang menandai teks anekdot anatara lain : Lucu, Mengandung kritik 3. Partisipan yang digambarkan dalam teks anekdot tersebut adalah dosen, mahasiswa 4. Cerita pada anekdot tersebut memang benar – benar terjadi 5. Jika cerita tersebut benar – benar terjadi, bisa jadi mahasiswa tersebut menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius 1. Teks tersebut dapat disebut teks anekdot karena mengandung unsur lucu dan mengkritik 2. Ciri – ciri yyang menandai teks anekdot anatara lain : Lucu, Mengandung kritik 3. Partisipan yang digambarkan dalam teks anekdot tersebut adalah dosen, mahasiswa 4. Cerita pada anekdot tersebut memang benar – benar terjadi 5. Jika cerita tersebut benar – benar terjadi, bisa jadi mahasiswa tersebut menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius

17 6. Maksud pesan teks yang dikandung adalah mengkritik keadaan hukum di indonesia 7. Yang dikritik dalam teks tersebut adalah hakim dan anggota hukum lainnya 8. Sindiran tersebut tidak sampai kepada yang dituju karena orang yang mendengarkan hanya di dalam kelas saya 9. Unsur lucu atau konyol yang terdapat dalam teks tersebut adalah saudara ahmad menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen itu tidak serius. Yang seharusnya kepanjangan dari KUHP itu kitab undang – undang hukum pidana sedangkan ahmad menjawab “Kasih uang habis perkara” 10. Reaksi yang terjadi pada dosen adalah mengeleng-gelengkan kepala dan reaksi pada mahasiswa adalah tertawa

18

19 1. Identifikasilah struktur teks anekdot yang telah kalian baca tersebut. Bandingkan hasilnya dengan struktur teks berikut ini yang meliputi abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda!

20 Abstraksi Ali bertanya pada dosen mengenai kepanjangan KUHP (Paragraf 2) Orientasi Semua mahasiswa dikelas itu tercengang (paragraf 3) Krisis Pak dosen menggelengkan kepada seraya menambahkan pertanyaan kepada ahmad dan ahmad menjawab pertanyaan dosen dengan tegas (Paragraf 3)

21 Reaksi Ahmad menjawab pertanyaan dosen dengan tegas (paragraf 3) Koda Kelas kembali berlangsung normal dan gelak tawapun mereda (paragraf 4) Lanjutkan Jawaban Nomer 1

22  2. Apakah abstraksi itu sama dengan pembukaan ? Berfungsi sebagai apakah abstraksi itu ?

23  Abstraksi tidak sama dengan pembukaan karena jika abstraksi terdapat di cerita sedangkan pembukaan terdapat di pidato. Fungsi abstraksi yaitu supaya pembaca paham apa yang dibahas di jurnal, biasanya jurnal yang memakai abstrak.

24 3. Apakah Orientasi berfungsi untuk membangun konteks perkuliahan?

25 Orientasi berfungsi sebagai perkenalan. Bisa juga sebagai membangun konteks perkuliahan

26 4. Seandainya krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan, ketidakpuasan atau kejanggalan tentang apa yang dimaksud?

27 Ketidakpuasan terhadap hal yang dia ingin dapat tetapi tidak tercapai dan menyebabkan kejanggalan

28 5. Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan yan diberikan oleh mahasiswa atau dosen tentang pelesatan KUHP itu? 5. Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan yan diberikan oleh mahasiswa atau dosen tentang pelesatan KUHP itu?

29

30

31

32


Download ppt "1. Dara Gading A. 2. Devi Eka R. 3. Dwi Ayu W. 4. Shabrina Nola R. 5. Widia Putri E."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google