Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bab 6 STOIKIOMETRI LARUTAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bab 6 STOIKIOMETRI LARUTAN."— Transcript presentasi:

1 Bab 6 STOIKIOMETRI LARUTAN

2 Berbagai Jenis Reaksi dalam Elektrolit
Persamaan Ion Reaksi yang terjadi antar ion yang berada dalam larutan disebut dengan reaksi ion Pb(NO3)2 (aq) + 2KI (aq) g  PbI2 (s) + 2 KNO3 (aq) Persamaan di atas merupakan persamaan molekul sebab semua pereaksi dan hasil reaksi ditulis seolah-olah zat-zat tersebut berbentuk molekul Berbagai Jenis Reaksi dalam Elektrolit 1. Reaksi Asam Basa (Reaksi Penetralan) Reaksi asam basa atau disebut pula dengan reaksi penetralan adalah reaksi antara asam (zat yang melepaskan ion H+) dan basa (zat yang melepas ion OH-) membentuk air (H2O) yang bersifat netral. ASAM + BASA GARAM + AIR

3 Reaksi antara Oksida Asam dengan Basa
Reaksi antara Asam dengan Oksida Basa Oksida basa adalah oksida logam yang jika dilarutkan ke dalam air akan membentuk basanya dan melepaskan ion OH ASAM + OKSIDA BASA GARAM + AIR Reaksi antara Oksida Asam dengan Basa Oksida asam adalah oksida nonlogam yang jika dilarutkan dalam air akan membentuk asamnya dan melepas ion H+. OKSIDA ASAM + BASA GARAM + AIR Reaksi antara Oksida Asam dengan Oksida Basa Jika oksida asam direaksikan dengan oksida basa, maka akan terbentuk garam. OKSIDA ASAM + OKSIDA BASA GARAM

4 Urutan kereaktifan logam pada deret volta
Reaksi antara Asam dengan Amonia Amonia merupakan basa lemah yang jika dilarutkan dalam air akan terbentuk NH4OH. Reaksi antara asam dengan amonia akan menghasilkan garam amonium. ASAM + NH3 GARAM AMONIUM 2. Reaksi Redoks (Reaksi Pendesakan Logam) Reaksi ini dapat berlangsung jika logam tersebut berada di sebelah kiri kation logam/H yang didesak pada deret volta. Urutan kereaktifan logam pada deret volta K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au.

5 LOGAM + ASAM KUAT ENCER GARAM + GAS H2
a. Reaksi antara Logam dengan Asam Kuat Encer Logam yang biasa bereaksi dengan asam adalah logam yang berada di sebelah kiri H pada deret volta. Reaksi ini akan menghasilkan garam dan gas hidrogen. LOGAM + ASAM KUAT ENCER GARAM + GAS H2 b. Reaksi antara Logam dengan Garam Reaksi antara logam dengan garam hanya akan berlangsung jika logam berada di sebelah kiri kation dalam kereaktifannya. LOGAM 1 + GARAM 1 GARAM 2 + LOGAM 2 3. Reaksi Metatesis Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua elektrolit. Pada reaksi ini, setidaknya satu produk reaksi akan membentuk endapan, gas, at au elektrolit lemah.

6 Zat elektrolit beserta kelarutannya dalam air

7 Reaksi antara Garam dengan Asam
GARAM 1 + ASAM 1 GARAM 2 + ASAM 2 Reaksi metatesis Reaksi antara Garam dengan Basa GARAM 1 + BASA 1 GARAM 2 + BASA 2 Reaksi antara garam dengan garam GARAM 1 + GARAM 2 GARAM 3 + GARAM 4 Hitungan Kimia Sederhana Larutan merupakan campuran homogen antara dua zat atau lebih dengan partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata. Larutan terdiri atas zat terlarut dan zat pelarut. Pelarut yang sering dipakai adalah air. Molaritas merupakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.

8 Penyelesaian perhitungan kimia sederhana dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut. 1. Menuliskan persamaan reaksi setara. 2. Menghitung jumlah mol zat yang diketahui. 3. Menghitung jumlah mol zat yang ditanya berdasarkan perbandingan koefisien. 4. Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan.

9 Pereaksi Pembatas dan Perhitungan yang Melibatkan Campuran
Apabila ada dua zat pereaksi direaksikan, maka ada kemungkinan salah satu zat masih tersisa, sedangkan zat yang lain habis terlebih dahulu. Zat yang habis terlebih dahulu disebut dengan pereaksi pembatas. Cara penentuan pereaksi pembatas a. Menentukan jumlah mol masing-masing reaktan. Membagi jumlah mol pereaksi dengan koefisiennya. Hasil bagi yang paling kecil merupakan pereaksi pembatas, namun jika hasil baginya sama, maka masing-masing pereaksi sama-sama habis (ekuivalen). 2. Hitungan yang Melibatkan Campuran

10 Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa
Titrasi adalah suatu prosedur dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi /kemolaran larutan asam atau basa. Pada titrasi, larutan asam yang akan dicari konsentrasinya dimasukkan dalam erlenmeyer. Larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya (larutan standar) dimasukkan dalam buret kemudian diteteskan ke larutan asam tetes demi tetes sampai terjadi titik ekuivalen, yaitu keadaan di mana asam dan basa tepat habis bereaksi. Agar titik ekuivalen dapat diketahui, maka diperlukan suatu indikator asam basa. Titik pada titrasi di mana indikator berubah warna dinamakan titik akhir titrasi. Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa Suatu asam yang mempunyai pH < 7 jika ditambah basa yang pH-nya > 7 akan mengakibatkan pH asam naik. Sebaliknya, suatu basa jika ditambah asam, akan mengakibatkan pH basa akan turun.

11 a. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat
Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat ditunjukkan oleh Gambar 6.3. Misalnya 25 ml HCl 0,1 M (asam kuat) dititrasi oleh NaOH 0,1 M (basa kuat), Anda dapat menghitung pH larutan pada bermacam-macam titik selama berlangsungnya titrasi. Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat.

12 b. Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa kuat. Titrasi asam lemah oleh basa kuat.

13 c. Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat
Jika 25 ml NH4OH 0,1 M (basa lemah) dititrasi dengan HCl 0,1 M (asam kuat), maka besarnya pH turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 4 – 7. Titik ekuivalen terjadi pada pH < 7. Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah. Larutan garam dapat bersifat asam, basa, atau netral. Sifat ini bergantung pada komponen asam basa pembentuknya.


Download ppt "Bab 6 STOIKIOMETRI LARUTAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google